• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

2. Prestasi Belajar

Menurut Syah (1997:89) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

Menurut Winkel (1989:36) belajar pada manusia dapat dirumuskan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan ini bersifat secara relatif konstan dan berbekas.

Syah (1997:132) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, antara lain:

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Berdasarkan pendapat Furdhyantanto (dalam Baharudin, 2002:13) belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu lain. Dalam hal ini, usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dimiliki sebelumya.

Menurut Sudjana (2004:28) belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dengan berbagai bentuk, seperti dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemempuan, daya kreasi, daya penerimaan, dan lain-lain yang ada atau terjadi pada individu tersebut.

Surya (1981:32) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Pada prinsipnya, belajar merupakan perubahan dari diri seseorang.

Slameto (2003:2) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan untuk menambah, mengubah perilaku baik dari pengalaman ataupun latihan memenuhi kebutuhan serta kepandaian yang belum dimilikinya melalui pengetahuan atau sikap yang mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

b. Ciri-ciri Belajar

Menurut Baharudin (2002:15) ciri-ciri belajar antara lain:

1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku change behavior.

2) Perubahan tingkah laku relative permanent.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

5) Pengalaman atau latihan dapat memberi penguatan. Menurut Ahmadi (2008:129-130) ciri-ciri belajar antara lain:

2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional 3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. 4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. 5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. 6) Perubahan mencakup seluruh tingkah laku. c. Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Soekamto dan Winataputra (dalam Baharudin, 2002:16) dalam proses belajar, guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut:

1) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain.

2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

3) Siswa dapat belajar dengan baik bila mendapat penguasaan langsung pada setiap individu yang dapat dilakukan selama proses belajar.

4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

5) Motivasi siswa akan lebih meningkat apabila diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:42-50) seseorang akan dikatakan telah mengalami proses belajar apabila memenuhi prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Disamping perhatian, motivasi juga mempunyai peran penting, dimana motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

2) Keaktifan

Kecenderungan psikologis dewasa ini menganggap anak adalah makhluk yang aktif. Suatu kegiatan belajar hanya mungkin terjadi apabila seorang anak aktif mengalaminya sendiri. Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan.

3) Keterlibatan langsung (pengalaman)

Ketelibatan belajar harus dilakukan sendiri oleh siswa. Belajar adalah pengalaman dan belajar tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak hanya sekedar mengamati secara langsung tetapi juga harus terlibat dalam perbuatan dan bertanggung jawab pada hasil belajarnya.

4) Pengulangan

Prinsip pengulangan merupakan prinsip yang paling tua dan sudah diperkenalkan. Tujuan dari dilakukannya pengulangan adalah agar melatih daya ingat siswa dan untuk membentuk respon yang benar serta membentuk suatu kebiasan.

5) Tantangan

Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar akan membuat siswa bersemangat untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru dan mengandung masalah yang perlu dipecahkan akan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya.

6) Balikan dan penguatan

Balikan yang diberikan oleh guru kepada siswa bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam suatu hal, tentang kekuatan dan kelemahan siswa. Penguatan berfungsi agar siswa mengulangi perbuatan yag sudah baik.

7) Perbedaan individual

Siswa dalam satu kelas tidak boleh kita perlakukan dengan cara yang sama karena masing-masing mempunyai karakteristik dan perbedaan kemampuan sehingga guru harus memperlakukan siswa sesuai kemampuannya.

d. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Arifin (1988:2-3) kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi

“prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi belajar semakin terasa

penting untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tau. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia dan termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu instusi pendidikan.

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap. Menurut Gagne (dalam Baharudin, 2002:18) prestasi belajar merupakan salah satu umpan balik dari proses belajar yang telah dilakukan siswa. Prestasi belajar dapat ditunjukkan dengan hasil belajar siswa, hasil belajar tersebut dapat berupa keterampilan mengerjakan sesuatu, kemampuan menjawab soal atau menyelesaikan tugas..

Menurut Poerwanto (1986:28) pengertian prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Sedangkan Winkel (1996:162) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti

keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Dokumen terkait