• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

a. Prestasi belajar dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia (Bakir S, 2006: 168) adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

b. Sedangkan prestasi belajar menurut Suprijono (2011: 5) adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau pencapaian dari proses belajar yang diambil melalui tes maupun pengamatan baik berupa nilai yang dinyatakan dalam angka atau berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan perilaku yang akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan tidakan pendidikan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Ahmadi, (2004: 138) Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.

19

Yang tergolong faktor internal adalah:

1) Faktor jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.

2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas:

a) Faktor intelektif yang meliputi:

(1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

(2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki

b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis. Yang tergolong faktor eksternal, ialah: a) Faktor sosial yang terdiri atas:

(1) Lingkungan keluarga (2) Lingkungan sekolah (3) Lingkungan masyarakat (4) Lingkungan kelompok

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, tegnologi, kesenian.

20

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim.

4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. 3. Fungsi prestasi belajar

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inofasi pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu instruksi

pendidikan.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik (Arifin, 2009:12-13).

Selain fungsi diatas hasil evaluasi juga berguna bagi guru dalam proses belajar mengajar. Menurut Arifin, 2009:288kegunaan prestasi belajar sebagai berikut:

a. Promosi pserta didik, seperti kenaikan kelas atau kelulusan.

b. Mendiagnosis peserta didik yang memiliki kelemahan atau kekurangan, baik secara perseorangan maupun kelompok.

c. Menentukan pengelompokan dan penempatan peserta didik berdasarkan prestasi masing-masing.

d. Feedback dalam melakukan perbaikan. e. Menyusun laporan kepada orang tua.

21

f. Dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat perencanaan pembelajaran.

g. Menentukan perlu tidaknya pembelajaran remidial. 4. Jenis prestasi belajar

Untuk mengetahui bahwa siswa telah mencapai prestasi belajar seperti apa yang diharapkan pendidik jika dilihat dari adanya perubahan tingkah laku atas sikap dari peserta didik. Bloom menyatakan ada tiga bentuk prestasi yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan dari masing-masing ranah tersebut, yaitu : a. Prestasi belajar aspek kognitif

Prestasi belajar siswa pada aspek kognitif menitikberatkan pada masalah bidang intelektual, sehingga kemampuan akal akan mendapatkan perhatian yaitu kerja otak untuk dapat menguasai berbagai pengetahuan yang diterimanya. Bloom mengklasifikasi tujuan kognitif menjadi enam tingkatan. Keenam aspek pendukung tersebut kesemuanya menitikberatkan pada kemampuan akal semata.

1. Pengetahuan

Pengetahuan, sebagai terjemahan dari knowledge. Cakupan pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan yang sifatnya faktual, disamping pengetahuan yang mengenai hal-hal yang perlu diingat kembali. Seperti: batasan, peristilahan, pasal, hukum, bab, ayat, rumus dan sebagainya. Dari sudut respon belajar siswa pengetahuan itu dihafal, diingat agar dapat dikuasai dengan baik.

22

Ada beberapa cara untuk menguasai atau menghafal misalnya bicara berulang-ulang, menggunakan teknik mengingat (memo teknik). Hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan ringkasan.

2. Pemahaman

Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe prestasi belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep, untuk itu maka diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep yang dipelajari.

3. Penerapan (aplikasi)

Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan mengabstraksi sesuatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru. Misalnya memecahkan persoalan dengan menggunakan rumus tertentu, menerapkan suatu dalil atau hukum dalam suatu persoalan dan sebagainya.

4. Analisis (pengkajian)

Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai sesuatu integritas (kesatuan yang utuh), menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai arti. Analisis merupakan tipe prestasi belajar sebelumnya, yakni pengetahuan dan pemahaman aplikasi. Kemampuan menalar pada hakikatnya merupakan unsur analisis,

23

yang dapat memberikan kemampuan pada siswa untuk mengkreasi sesuatu yang baru, seperti: memecahkan, menguraikan, membuat diagram, memisahkan, membuat garis dan sebagainya.

5. Sintesis

Sintesis adalah tipe hasil belajar, yang menekankan pada unsur kesanggupan menguraikan sesuatu integritas menjadi bagian yang bermakna, pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas. Beberapa bentuk tingkah laku yang operasional biasanya tercermin dalam kata-kata: mengkategorikan, menggabungkan, menghimpun, menyusun, mencipta, merancang, mengkonstruksi, mengorganisasi kembali, merevisi, menyimpulkan, menghubungkan, mensistematisasi, dan lain-lain.

6. Evaluasi

Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan judment yang dimilikinya. Tipe hasil belajar ini dikategorikan paling tinggi dan terkandung semua tipe hasil belajar yang telah dijelaskan sebelumnya. Dalam tipe hasil hasil belajar evaluasi, tekanannya pada pertimbangan mengenai nilai, mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya menggunakan kriteria tertentu(http://makalahpendidikan-sudirman.blogspot.com/2012/01/1.html).

24 b. Prestasi belajar aspek afektif

Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila orang yang bersangkutan telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Prestasi belajar bidang afektif kurang mendapat perhatian dari guru, dan biasanya dititik beratkan pada bidang kognitif semata-mata. Tipe prestasi belajar yang afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti: atensi, perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan lain-lain. Ada beberapa tingkatan bidang afektif, sebagai tujuan prestasi belajar antara lain adalah sebagai berikut :

1. Penerimaan (receiving)

yakni semacam kepekatan dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang di dalam diri siswa baik dalam bentuk masalah situasi gejala dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan yang ada dari luar.

2. Merespon (responding)

yakni reaksi yang diberikan kepada seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Dalam hal ini termasuk : ketetapan

25

reaksi, perasaan, kepuasan dapat menjawab stimulasi yang berasal dari luar.

3. Penilaian

yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengambilan pengamalan untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai yang diterimanya.

4. Pengorganisasian

yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, kemantapan serta prioritas nilai yang dimilikinya. Yang termasuk dalam organisasi ini adalah konsep tentang nilai, organisasi dari pada sistem nilai.

5. Karakterisasi

hal ini merupakan keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkahlaku(

26 c. Prestasi belajar aspek psikomotor

Prestasi belajar aspek psikomotor adalah kemampuan didalam masalah skill atau keterampilan dan kemampuan bertindak.Prestasi belajar aspek psikomotor ini merupakan tingkah laku nyata dan dapat diamati. Adapun tingkatan aspek ini antara lain :

1. gerak refleks

2. keterampilan pada gerakan-gerakan dasar 3. kemampuan persptual

4. kemampuan di bidang fisik 5. gerakan skill

6. serta gerakan akspresif dan interpretatif http://ahmadefendy.blogspot.com/2010/08/jenis-jenis-prestasi-belajar.html

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Dokumen terkait