• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil tertinggi yang telah dicapai seseorang. Sedangkan arti prestasi dalam kamus ilmiah popular adalah “hasil yang telah dicapai”. Dapat dikatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh perbuatan yang telah dilakukan. Dengan demikian prestasi adalah hasil karya dari suatu usaha.

Ada beberapa definisi tentang pengertian belajar. Menurut Slameto belajar adalah usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

20

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, dengan hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.21

Oemar Hamalik mengemukakan pendapatnya tentang belajar. Menurutnya belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing). Maksudnya belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat tapi mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.22

Skinner dalam bukunya Educational Psychology : The Teaching Learning Proses, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Chaplin dalam Dictionery Of Psychologi membatasi belajar dengan dua rumusan. Rumusan pertama yaitu belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai berikut adanya latihan khusus.23

Menurut teori behavioristik adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stumulus dan respon.24

Dari definisi-definisi yang tersebut diatas, dapat dikemukan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu :

21

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Bina Aksara, 1998), h. 56.

22

Hamalik, Proses Belajar…, h. 27.

23 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006), h. 90.

24

C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 20.

a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tungkah lau, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar; seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi. c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap;

harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun. Ini berarti kita harus mengenyampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang biasanya hanya berlangsung sementara.

d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik secara fisik maupun psikis, seperti : perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/ berfikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.25

Banyak sekali bentuk-bentuk perubahan yang terdapat dalam diri manusia yang bergantung pada belajar, sehingga kualitas peradaban menusia juga terpulang pada apa dan bagaimana ia belajar. E.L.Thorndike meramalkan, jika kemampuan belajar umat manusia dikurangi setengahnya saja maka peradaban yang ada sekarang tidak akan berguna bagi generasi mendatang. Bahkan mungkin peradaban itu sendiri akan lenyap ditelan zaman.26

25

Purwanto, Psikologi…, h. 84. 26

Prestasi belajar menurut pendapat Purwadarminta adalah hasil yang telah dicapai individu merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal).27

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam :

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan / kondisi jasmani dan rohani siswa meliputi dua aspek, yaitu :

1. Aspek pisiologis

Keadaan umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.

2. Aspek psikologis

Faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial adalah intelegensi siswa / tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa, dibagi menjadi dua bagian :

1. Lingkungan non sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat tingkat keberhasilan siswa.

27

A. Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1989), h. 81.

2. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf administrasi dan teman-teman sekelas, lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar orang tua dan keluarga belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.

c. Faktor pendekatan balajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hak ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.28

1. Penialaian Formatif

Penilaian formatif adalah penilaian tentang prestasi siswa yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar yang sedang atau sudah dilaksanakan siswa yang bersangkutan.

2. Penilaian Sumatif

Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan guru untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian prestasi belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya.29

C. Pendidikan Agama Islam

Dokumen terkait