• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar menurut Masidjo (2006: 1) “merupakan suatu proses perubahan aktivitas mental yang sadar tujuan, yang terjadi dalam interaksi aktif dengan lingkungan jangka waktu tertentu, sehingga diperoleh tingkah laku baru atau penyempurnaan tingkah laku lama yang bersifat menetap atau membekas”. pengertian belajar diatas mengandung artibahwa belajar itu adalah sebuah perubahan untuk memperoleh tingkah laku baru setelah melakukan aktivitas dalam belajar tersebut. Sejalan dengan itu, Djamarah(2011: 14) mengungkapkan bahwa belajar itu akan menghasilkan sebuah perubahan atau change dimana di akhir aktivitas belajarnya seseorang akan mendapat pengalaman baru sebagai wujud dari perubahan tersebut. tetapi perubahan yang dimaksudkan disini adalah perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku.

Menurut Tanlain (2007: 6) belajar adalah latihan-latihan yang dilakukan sendiri oleh tiap orang dengan tujuan memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, keterampilan, sikap dan pola tingkah laku. Sejalan dengan hal tersebut, Hilgard dalamTanlain (2007: 6) mengatakan bahwa belajar

(leraning) adalah sebagai proses yang didalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan.

Slameto (2010: 2) mengungkapkan bahwa belajar merupakan proses usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam menemukan perubahan perilaku yang baru secara menyeluruh melalui pengalaman yang diperoleh dari pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya. Keseluruhan dari pendapat para ahli daiatas menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku. Traver dalam Agus Suprijono (2009: 2) juga mengemukakan hal yang sama yaitu belajar adalah proses penghasilan penyesuaian tingkah laku.

Jadi berdasarkan pengertian-pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang berkesinambungan dimana perubahan tersebut terjadi dalam aktivitas-aktivitas ataupun latihan-latihan. Dapat diartikan pula bahwa proses atau aktivitas terstruktur dalam sebuah lingkungan yang dilakukan seseorang dan kemudian akan menghasilkan sebuah pengalaman baru ataupun sebuah tingkah laku baru yang menjadi tujuan adanya aktivitastersebut.

a. Ciri-ciri Belajar

Belajar yang pada hakikatnya adalah sebagai proses perubahan tingkah laku, memiliki beberapa ciri terkait dengan perubahan tingkah laku tersebut. Menurut Djamarah (2011: 15-17) ada beberapaciri-ciri belajar yang merupakan sebuah perubahan-perubahan tertentu yang kemungkinan muncul setelah melakukan aktivitas belajar. Ciri-ciri tersebut antara lain:

1. Perubahan yang terjadi secara sadar

Hal ini berarti perubahan yang terjadi dalam belajar dirasakan oleh individu yang melakukan kegiatan belajar.Individu secara sadar tahu dan merasakan ada perubahan yang terjadi dalam dirinya setelah melakukan kegiatan belajar.Tingkah laku yang tidak disadari atau yang muncul ketika keadaan tidak sadar berarti bukan kategori perubahan dalam belajar, karena individu tidak menyadari perubahan itu.

2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan dalam diri individu berlangsung terus menerus dan akan menyebabkan ataupun membantu perubahan berikutnya yang akan berguna untuk proses belajar selanjutnya. Misalnya ketika seorang anak belajar menulis, perubahan yang terjadi akan berlangsung terus menerus dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis dan terus mengalami perkembangan yang selanjutnya kemampuan menulisnya akan mendekati sempurna

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Perubahan yang terjadi dalam aktivitas belajar akan selalu bertambah dan tertuju untuk mendapat sesuatu yang lebih baik. Banyaknya aktivitas belajar akan menentukan kualitas dan semakin baiknya perubahan yang terjadi. Perubahan bersifat aktif berarti perubahan yang terjadi tidak berlangsung dengan sendirinya, tetapi

membutuhkan usaha dari individu untuk memperoleh sebuah perubahan.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar tidak bersifat sementara berarti perubahan bersifat permanen dan menetap. Menetap artinya tingkah laku yang didapat akan terus dilakukan ataupun dapat dikeluarkan kembali diluar aktivitas belajar tersebut. disini akan ada kemungkinan perkembangan dari perubahan ynag terjadi karena sifatnya menetap dan dapat dipakai terus-menerus.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah

Artinya perubahan tingkah laku terjadi karena ada nya tujuan yang akan dicapai. Perubahan yang terjadi akan terarah pada perubahan tingkah laku yang dikehendaki ataupun disadari. Ketika aktivitas belajar sudah memiliki tujuan atau terarah pada sebuah tingkah laku, maka aktivitas tersebut akan berfokus pada tujuan itu sehingga keberlangsungkannya aktivitas belajar akan terarah pada pencapaian tujuan tersebut.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Biasanya perubahan yang terjadi setelah melalui suatu proses belajar meliputi keseluruhan tingkah laku. perubahan yang terjadi biasanya akan menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Namun biasanya perubahan yang

terjadi akan nampak jelas hanya pada satu aspek saja, aspek yang lain kurang begitu nampak. Akan tetapi ada keterkaitan antara satu aspek dengan aspek lain yang menjadikan adanya perubahan seluruh aspek tingkah laku.

Ciri-ciri di atas tidak dapat dipisahkan dari perubahan-perubahan dalam aktivitas belajar.Akan ada banyak hal yang dapat membuktikan bahwa ciri-ciri belajar tersebut memang barasal dari hasil aktivitas belajar yaitu berupa perubahan nyata yang dapat dilihat melalui tingkah laku individu. Sehingga sebuah proses belajar dapat dinilai melalui ciri-ciri belajar yang sudah dibahas diatas dan akan terlihat mana aktivitas belajar dan mana yang bukan merupakan aktivitas belajar.

b. Prestasi Belajar

Sebelum menjelaskan tentang prestasi belajar, terlebih dahulu akan dibahas mengenai prestasi. Prestasi menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti hasil yang telah dicapai. Dapat diartikan pula prestasi adalah hasil yang telah dicapai setelah melakukan aktivitas belajar. Belajar dapat diamati melalui praktek atau latihan sehingga terbentuk tingkah laku baru sebagai hasil dari aktivitas belajar tersebut.

Prestasi belajar sering dikaitkan dengan kegiatan belajar, karena prestasi belajar disini adalah sebagai hasil dari sebuah proses belajar yang dilakukan individu. Prestasi belajar (achivement) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya

berkaitan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak siswa (Zaenal Arifin, 2009: 12).

Menurut Winkel (dalam Hartanto, 2011), prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan dalam aktivitas belajar yang dilakukan individu/siswa yang sesuai dengan bobot yang dicapainya. Menurut Hartanto (2011) prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam mempelajari sesuatu yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor.

Berdasarkan uraian diatas, secara garis besar prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam sebuah aktivitas belajar yang dapat berupa nilai ataupun dalam bentuk pengalaman/perubahan tingkah laku baru sebagai hasil dari apa yang telah dipelajarinya.

Muhibbin Syah (2001: 132) mengungkapkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh tiga macam faktor, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. berikut penjelasan dari ketiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar:

i. Faktor Internal

Faktor internal berasal dari dalam diri individu. Faktor ini membuktikan adanya peningkatan prestasi menjadi lebih baik atau tinggi. Faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

antara lain (1) Bakat, kemampuan siswa untuk belajar. (2) Kecerdasan, yaitu potensi dasar yang dimiliki oleh setiap siswa. (3) Minat, yaitu suatu ketertarikan atau perhatian padasuatu objek yang cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa senang. Dan (4) Motivasi, yaitu suatu tenaga atau keinginan yang mendorong individu bertindak atau berbuat sesuatu untuk tujuan tertentu. Keempat faktor ini memiliki penegaruh kuat dalam peningkatan prestasi belajar individu karena dalam keempat faktor interen ini lebih berkaitan dengan keadaan diri individu, bagaimana dia belajar, ketertarikan terhadap sesuatu, kemampuan yang dimiliki, dan keinginan akan belajar yang menjadi kekuatan besar untuk menjadikan prestasi belajar lebih baik.

ii. Faktor Eksternal

Berbeda dengan faktor internal yang memiliki pengaruh besar terhadap prestasi belajar individu, faktor eksternal hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap prestasi. Faktor eksternal tersebut antara lain: (1) Kualitas guru dalam penguasaan materi, (2) metode yang digunakan dalam mengajar, (3) fasilitas mengajar, dan (4) lingkungan yang mendukung. Walaupaun pengaruhnya tidak terlalu besar tetapi terkadang faktor eksternal ini ikut menentukan prestasi belajar individu.Oleh karena itu faktor ekstern ini tetap memiliki bagian penting dalam pengembangan kemampuan anak terutama prestasi belajarnya. Apabila dilihat faktor ekstern yang

mempengaruhi prestasi belajar berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Akan lebih baik keempat faktor tersebut dapat dimaksimalkan keberadaannya dalam upaya meningkatkan prestasi belajar individu, sehingga pencapaiannya akan lebih optimal.

C. Pengertian Bahasa Indonesia

Dokumen terkait