• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip-prinsip dalam Gambar Model

Dalam dokumen Seni Budaya Seni Rupa SMP KK G Prof (Halaman 36-41)

Gambar model merupakan bagian dari seni lukis yang paling sederhana, walaupun bidang ini sederhana namun prinsip-prinsip pengorganisasian elemennya sama seperti yang dimiliki seni lukis pada umumnya, yaitu setiap elemen saling berhubungan antara satu bagian dengan lainnya secara harmonis organis. Untuk itu, selain harus taat pada asas-asas unity, balans, proporsi, irama, dan kontras juga harus memakai elemen-elemen lain selain garis dan warna. Agar lebih jelas tentang prinsip-prinsip pengorganisasian elemen yang sering digunakan dalam menggambar model, maka berikut ini akan dibahas lebih lanjut satu demi satu.

1. Kesatuan (Unity)

Sebagai prinsip yang sifatnya umum sebuah lukisan yang pertama harus memiliki kesatuan (unity) antar seluruh bagian yang ada antara satu bagian dengan bagian lainnya supaya tampak harmonis dan organis. Jika sebuah lukisan seluruh bagiannya memberikan efek yang sama kuatnya, berarti memiliki kesatuan. Tetapi jika itu mengganggu isinya, tidak ada hubungan kualitas atau faktornya, maka dalam karya tersebut tidak ada kesatuan.

Dalam teori pengorganisasian elemen seni, untuk mendapatkan susunan komposisi yang memiliki kesatuan, maka kuncinya adalah balans, proporsi, irama, klimaks, dan kontras. Prinsip penyusunan ini digunakan untuk mengatasi, menolong dan mengatur agar dapat menyatukan elemen yang ada. Sebagai contoh: jika seniman menggambar bentuk, menemukan beberapa objek yang sama dan salah

satunya mengganggu, maka seharusnya mengubah atau meninggalkan obyek tersebut dari lukisannya atau jika tidak meninggalkan obyek maka hasil akhirnya akan kurang mendapat kesatuan.

2. Keseimbangan (Balance)

Balance atau keseimbangan adalah hukum pokok alam semesta. Pohon tumbuh mengeluarkan cabang-cabangnya, semua itu untuk pencapaian stabilitas. Oleh karena itu penampilan keseimbangan· semata-mata

penting untuk kenyamanan pisik. Demikian pula manusia, sesungguhnya sejak kanak-kanak telah melatih keseimbangan tubuh

diatas kakinya. Hal ini karena keseimbangan tersebut penting bagi

kenyamanan tubuhnya. Begitu pula halnya dengan seniman, latihan membuat posisi yang seimbang sangat penting, karena di dalam dunia seni rupa untuk menciptakan keindahan diperlukan adanya kepekaan

dalam merasakan keseimbangan.

Kalau diamati lebih teliti, kenyataannya manusia sedikit banyak memiliki kepekaan tersebut, hanya berbeda-beda tingkatannya. Hal yang paling sederhana dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari di dalam rumah tangga. Sebagai contoh seseorang mengatur memasang sebuah lukisan yang diletakkan atau digantuntungkan ditengah-tengah sebidang

dinding selalu mempertimbangkan keseimbangan. Atau meletakkan photo keluarga diatas bufet tepat ditengah-tengahnya dan diapit dua

buah hiasan patung kecil yang jaraknya sama dari photo tersebut, dan masih banyak contoh-contoh lainnya. lni semua merupakan upaya

untuk mencari keseimbangan yang sudah dilakukan meskipun dengan

perkiraan intuisinya. Semua itu dilakukan sesuai dengan perasaan orang awam yang sifatnya masih elementer, dan untuk

pengembangannya dapat melalui belajar dan berlatih. Tentu

kemampuan profesional hasilnya akan lebih baik jika di bandingkan dengan orang awam, dalam hal kepekaan keseimbangan yang selalu

3. Proporsi

Proporsi merupakan salah satu prinsip pengorganisasian elemen yang ada dalam gambar model dan tentunya juga untuk gambar yang lainnya. Sebagaimana kita ketahui, dalam menggambar model manusia, hal utama yang perlu dicermati adalah proporsi tubuh manusia. Proporsi yang dimaksudkan adalah perbandingan bagian perbagian dengan keseluruhan tubuh manusia. Hal ini untuk mengetahui berapa perbandingan ukuran kepala dengan tubuh, berapa panjang lengan atas dibandingkan lengan bawah, berapa ukuran lebar bahu dibandingkan tinggi badang dan sebagainya. Begitu juga pemahaman bagaimana bentuk jari, tangan, hidung, mata, kaki dan anggota tubuh yang lainnya. Secara umum proporsi tubuh manusia adalah yang sering dipedomani adalah:

a. Tinggi manusia dewasa (Indonesia) = 7 x tinggi kepalanya b. Tinggi anak-anak usia 10 tahun = 6 x tinggi kepalanya c. Tinggi anak-anak usia 5 tahun = 5 x tinggi kepalanya d. Tinggi balita usia 1 tahun = 4 x tinggi kepalanya e. Bahu pria lebih lebar dari pada bahu perempuan

f. Panjang telapak tangan sama dengan lebar wajah g. Panjang telapak kaki sama dengan tinggi wajah h. Letak mata setengah tinggi wajah

i. Lebar mata seperlima lebar wajah

Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 9. Perbandingan anatomi tubuh manusia

Sumber: https://www.google.co.id/search?q=ilustrasi+gambar+manusia

Selain itu, manyusun obyek merupakan salah satu faktor yang menentukan proporsi dan komposisi. Apakah hasilnya akan menarik atau kurang menarik. lni karena gambar model merupakan bentuk

latihan mentrasnfer gambar manusia dalam berbagai gerak dan

komposisi yang sudah dipersiapkan. Sebagai contoh proporsi kepala seorang wanita harus disesuaikan dengan perbandingan ukuran kepala

itu sendiri dan pada obyek yang lain secara menyeluruh.

Satuan ukuran perbesarannya harus sama antara obyek satu dengan

lainnya. Jika yang dilakukan tidak konsisten maka. yang terjadi adalah

penggambaran yang tidak proporsional. Begitu pula pengaturan

penggunaan bidang harus proporsianal, antara penggunaan bidang isi

dan bidang kosong harus diatur sedemikiah rupa sehingga ada

keseimbangan. Jika bidang isi terlalu besar maka yang melihat terasa

sempit, sebaliknya jika bidang isinya terlalu kecil tampak sepi dan rasanya ada keinginan untuk membesarkan obyeknya.

4. lrama (Rhythm)

lrama merupakan salah satu hal yang sering dicari didalam sebuah komposisi. Pengulangan secara terus-menerus· dan teratur dari unsur

yang ada pada batas tertentu akan membantu untuk menarik perhatian.

Tetapi apabila terlalu sering mengulangnya akan mengakibatkan kejemuan. Oleh karena itu kadang-kadang diperlukan bentuk penyelewengan.

Pada gambar model asas ini banyak diperlukan dalam penyusunan

obyek, baik dari tinjauan irama obyek yang ada maupun warnanya. Sebagai contoh; dalam sebuah gambar model jika besar manusia dengan tempat duduknya sama besar, maka dilihat kurang menarik,

apalagi kalau warnanya sama. Misalnya baju merah, maka perlu dicarikan warna yang hijau pada bagian busana lainnya sehingga terdapat variasi warna, dan ini akan lebih menarik lagi jika diperkaya

variasi bentuk pendukung lainnya.

5. Klimaks (Dominan)

Klimaks atau dominan ini penting keberadaannya didalam sebuah karya seni, khusunya gambar model. Prinsip dominan ini, berfungsi untuk

menciptakan fokus pada suatu objek yang digambar. Menciptakan pusat perhatian diantara tebaran elemen yang ada, menjadi sangat penting agar tidak memilik kekuatan atau daya tarik yang sama. Masalah penciptaan pusat perhatian ini merupakanhal yang tidak bisa diabaikan begitu saja karena dengan adanya hal ini akan membawa kearah yang paling penting dari suatu susunan.

Pusat perhatian ini dapat diciptakan melalui: a. Menempatkan model pada ruang yang kosong

b. Dengan menggunakan kontras wama . c. Dengan menggunakan hiasan sedikit tetapi menguasai ruang

d. Dengan latar belakang sederhana disekitar model

e. Adanya sesuatu yang lain dari yang lainnya.

6. Kontras

Kontras atau suatu perbedaan yang menyolok, menghasilkan vitalitas

atau yang memberikan hidup suatu karya seni. Hal ini muncul karena

adanya warna komplementer, gelap terang, garis lurus dan lengkung, yang dekat dan yang jauh, bentuk vertikal dan bentuk horizontal, serta ruang padat dan ruang kosong. Sebaliknya karya akan menjadi monotone dan menjemukan bila tidak terdapat kontras.

Pada gambar model sejak memilih model, penyusunan, pembuatan

sketsa sampai penyelesaiannya perlu adanya perencanaan yang penuh pertimbangan, termasuk penggunaan prinsip kontras. Sebagai contoh: bila pemilihan kostum atas warna hijau maka disisi bawah atau salah satu sisi ada yang warna merah, jika ada obyek yang sifatnya transparan ada pula yang padat, ada yang lembut ada juga yang keras dan sebagainya. Atau bisa jadi sebagian obyek diberikan penerangan dari arah tertentu, sehingga terjadi gelap terang terutama pengaruhnya sangat besar pada pembuatan back ground.

Dalam dokumen Seni Budaya Seni Rupa SMP KK G Prof (Halaman 36-41)

Dokumen terkait