• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan

4. Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan

Tidak sedikit masalah yang dihadapi oleh seorang supervisor dalam melaksanakan tugasnya. Dalam usahanya memecahkan masalah hendaklah ia berpegang teguh pada Pancasila yang merupakan prinsip asasi, yang merupakan landasan utama pelaksanaan tugas dan kewajibannya sebagai supervisor.

Di samping prinsip asasi itu Fachrudi (1993: 73) dalam bukunya membedakan juga dua prinsip, yaitu prinsip positif dan

prinsip negatif. Yang dimaksudkan dengan prinsip positif ialah prinsip-prinsip yang patut kita ikuti. Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip negatif ialah prinsip yang sebaiknya kita hindari.

a. Prinsip positif

a) Supervisi dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif.

Maksudnya demokratis ialah seorang supervisor harus menghargai kepribadian, pikiran, perasaan, dan pendapat guru. Sedangkan kooperatif ialah terdapat kerjasama yang baik antara supervisor dengan guru.

b) Supervisi bersifat kreatif dan konstruktif.

Maksudnya dalam melaksanakan supervisi hendaknya mengarah kepada perbaikan, apapun perbaikannya dan seberapapun perbaikannya seorang supervisor harus kreatif dan teliti.

c) Supervisi harus inovatif dan progresif.

Maksudnya seorang supervisi harus mengikhtiarkan pembaruan dan berusaha menemukan hal-hal baru dalam supervisi dan dilaksanakan maju selangkah demi selangkah namun tetap mantap.

d) Supervisi harus dapat memberi perasaan aman kepada guru. e) Supervisi harus berdasarkan kenyataan dan apa adanya.

f) Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru untuk mengevaluasi diri mereka sendiri, dan menemukan jalan pemecahan atas keluarganya.

b. Prinsip negatif

a) Supervisi pendidikan tidak boleh di laksankan dengan otoriter. b) Supervisi pendidikan tidak boleh mencari-cari kesalahan guru. c) Supervisi pendidikan tidak boleh di laksanakan berdasarkan

tingginya pangkat.

d) Supervisi pendidikan tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil.

e) Supervisi pendidikan tidak boleh dilepaskan dari tujuan pendidikan dan pembelajaran.

f) Supervisi pendidikan tidak boleh merasa lebih tahu dibandingkan dengan guru.

g) Supervisi pendidikan tidak boleh terlalu memperhatikan hal-hal yang terlalu kecil dalam mengajar sehingga membelokkan maksud supervisor.

h) Supervisor tidak boleh lekas kecewa jika mengalami kegagalan.

5. Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan

Upaya dan kegiatan supervisi yang terarah pada usaha mencapai sasarannya dilaksanakan dengan menggunakan teknik supervisi. Umumnya alat dan teknik supervisi dapat dibedakan dalam

dua macam, yaitu: teknik yang bersifat individual dan kelompok. Teknik yang bersifat individual ialah teknik yang dilakukan atau dilaksanakan untuk seorang guru secara individual dan teknik yang bersifat kelompok ialah teknik yang dilaksanakan untuk melayani lebih dari satu orang (Sahertian, 2008: 52).

Adapun teknik yang bersifat individual adalah sebagai berikut: a. Kunjungan kelas

Kunjungan yang dilakukan oleh seorang supervisor kedalam kelas untuk melihat guru mengajar dengan tujuan memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya selama guru mengajar. Dengan kegiatan ini seorang supervisor dapat berdiskusi dengan guru apa kesulitan yang dihadapi dan guru dapat menjelaskan kesulitan serta hambatan yang dihadapi guru dalam mengajar, serta guru dapat meminta bantuan dan dorongan, kunjungan kelas dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1) Kunjungan tanpa diberitahukan sebelumnya. 2) Kunjungan dengan diberitahukan sebelumnya. 3) Kunjungan atas undangan guru.

b. Percakapan pribadi

Yaitu percakapan pribadi antara supervisor dengan guru. Dalam percakapan ini keduanya berusaha berjumpa dalam pengertian mengajar dengan baik. Yang mencakup usaha-usaha

untuk memecahkan problema yang dihadapai oleh guru (Sahertian, 2008: 73).

c. Observasi kelas

Supervisor mengadakan observasi dengan jalan meneliti suasana kelas selama kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh data yang subyektif mungkin sehingga dengan itu dapat digunakan untuk menganalisa kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar (Sahertian, 2008: 73).

d. Saling mengunjungi kelas

Yaitu saling mengunjungi antara guru yang satu dengan guru yang lainnya pada saat kegiatan belajar mengajar. Hal ini merupakan langkah supervisi yang perlu dikembangkan di sekolah. Terutama guru-guru yang masih kurang berpengalaman, dapat belajar dari kemahiran mengajar guru-guru yang lain.

e. Menilai diri sendiri

Salah satu tugas tersukar bagi para guru ialah melihat kemampuan diri sendiri dalam menyajikan bahan pelajaran. Untuk mengukur kemampuan mengukur kemampuan mengajarnya, disamping menilai murid-muridnya juga penilaian terhadap diri sendiri merupakan teknik yang dapat membantu guru dalam pertumbuhannya (Sahertian, 2008: 83).

Adapun teknik supervisi yang bersifat kelompok (Sahertian, 2008: 86-100) di antaranya:

a. Pertemuan orientasi bagi guru baru

Yaitu suatu pertemuan yang bertujuan khusus mengantar guru untuk memasuki suasana kerja yang baru. Pertemuan orientasi ini bukan hanya guru baru tetapi juga seluruh staf guru.

b. Panitia penyelenggara

Yaitu suatu kegiatan yang di adakan bersama, dimana guru dillibatkan dalam kepanitiaan dan beberapa guru ditunjuk sebagai penanggung jawab pelaksanaan kegiatan tersebut. Dalam melaksanakan tugas ini guru mendapat pengalaman dalam mencapai tujuannya sehingga guru dapat tumbuh dan berkembang dalam profesi mengajarnya dengan adanya pengalaman-pengalaman tesebut.

c. Rapat guru

Supervisor mengadakan pertemuan dengan guru-guru guna membahas masalah-masalah yang timbul pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Jadi dengan adanya rapat ini, guru dapat dibantu baik secara individu maupun secara kelompok untuk menemukan dan menyadari kebutuhan mereka, menganalisa problema-problema mereka dan

d. Studi kelompok antar guru

Yaitu sesuatu kegiatan dimana guru yang mengajar mata pelajaran yang sama berkumpul untuk mempelajari suatu masalah atau sejumlah bahan materi pelajaran, selain itu juga membahas ilmu pengetahuan yang sedang berkembang.

e. Diskusi sebagai proses kelompok

Yaitu pertukaran pendapat tentang suatu masalah untuk dipecahkan bersama, dengan adanya diskusi dapat mengembangkan ketrampilan guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dengan jalan bertukar pikiran di guru.

f. Tukar menukar pengalaman

Yaitu suatu kegiatan dimana guru saling bertukar pikiran atau pengalaman, saling memberi dan menerima, saling belajar satu dengan yang lain. Dengan tujuan agar dapat belajar dari pengalaman temannya dalam membimbing murid dalam proses belajar mengajar.

g. Loka karya (workshop)

Dengan adanya lokakarya ini dimaksudkan agar guru dapat menyusun contoh model satuan pelajaran untuk tiap bidang studi.

h. Diskusi panel

Diskusi panel adalah satu bentuk diskusi yang dipentaskan dihadapan sejumlah partisipan atau pendengar

dengan tujuan untuk memecahkan suatu problema yang mana para panelistnya terdiri dari orang-orang yang dianggap ahli dalam masalah yang didiskusikan.

i. Seminar

Kegiatan ini biasanya mendatangkan tokoh ahli yang akan membahas suatu masalah tertentu kemudian akan ditanggapi oleh partisipant yang akan menghasilkan suatu kesimpulan dari masalah yang dibahas.

j. Pelajaran contoh

Suatu teknik yang bersifat kelompok bilamana supervisor itu memberi penjelasan-penjelasan kepada guru-guru tentang mengajar yang baik.

k. Membaca langsung

Guru membaca langsung sumber-sumber pustaka yang ada di sekolah atau tempat lain.

l. Mengikuti kursus

Suatu media yang dapat membantu guru dalam mengembangkan pengalaman profesi mengajar dan menambah ketrampilan guru dalam melengkapi profesi mereka. Dalam hal ini guru mengikuti kursus yang bersifat penataran sehingga guru memperoleh pengetahuan dan ketrampilan tambahan sehingga mereka akan mengalami peningkatan dalam profesi

Semua pendidikan pasti menginginkan maju dan berkembang dengan maksimal, jadi teknik keduanya tersebut, yaitu teknik individu maupun kelompok semua perlu dilakukan agar guru semakin meningkat dan profesional karena banyak berlatih dan belajar. Dengan cara-cara atau teknik-teknik di atas.

Dokumen terkait