• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V Dalam bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran-saran dari penulis

D. Macam-macam Produk Bank Mandiri Syari’ah

Bank adalah suatu lembaga yang dimana kegiatan usahanya adalah menyimpan atau menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Oleh karena itu bank Mandiri Syariah dalam menghimpun dana dari masyarakat maupun dari pihak lain dalam bentuk simpanan yang melalui produk-produk penghimpunan dananya, seperti :

1. Giro wadi’ah

Yaitu berupa sarana penghimpun dana yang dijalankan berdasarkan akad wadi’ah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki (alwadi yad al- dhamanah). Penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan sarana cek atau bilyet giro.

2. Tabungan Mudharabah

Adalah bentuk simpanan dana yang diperoleh dari nasabah, dimana dana tersebut akan dikelolah oleh bank untuk memperoleh keuntungn.Adapun pembagian keuntungan bank akan membagi hasil kepada pemilik dana (nasabah) sesuai dengan nisbah yang telah disepakati bersama dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

3. Deposito Mudharabah

Selain giro dan tabungan, produk perbankan syariah lainnya yang termasuk produk penghimpunan dana (funding) adalah deposito, yaitu pemilik dana (shahibul maal) yang menginvestasikan dananya dalam bentuk deposito, pada umumnya memiliki motif utama untuk mendapatkan keuntungan karena bagi hasilnya memang relatif besar. Walaupun tidak nenutup kemungkinan bahwa motif lain juga ada, yaitu

agar mendapat rizki yang berkah karena sesuai syari’ah. Seperti produk deposito pada umumnya, simpanan berjangka penarikannya hanya dapat dilakukukan pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan bank, dan dengan menerapkan system bagi hadil.

4. Tabungan Haji Mudharabah

Produk ini sama dengan Tabungan Mudharabah, namun penarikannya hanya dapat digunakan untuk pembayaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Seperti produk Tabungan BSM, nasabah yang berangkat haji akan mendapatkan souvenir untuk keperluan perjalanan di Tanah Suci dan penutupan asuransi jiwa. Pendaftaran calon jama’ah ke departemen Agama dilaksanakan melalui computer SISKOHAT.Untuk lebih menarik, produk ini dilengkapi fasilitas Al-Qardh atau BPIH.

Bank Syariah Mandiri selain menghimpun dana dari masyarakat, juga menyalurkan dana melalui produk-produk pembiayaan seperti :

1. Pembiayaan Mudharabah

Dalam skripsi ini, Bank menyalurkan seluruh (100℅) dana sebagai modal untuk membiayai suatu usaha atau proyek. Sedangkan share atau kontribusi nasabah berupa keahlian, skill, keterampilan, dan manajemen. Keuntungan dari usaha/proyek dibagi berdasarkan nisbah yang telah disepakati pada awal akad. Bank akan menerima bagi-hasil dari nasabah pada setiap priode yang telah disepakati. Sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama bukan akibat kelalaian si pengelolah. Tetapi seandainya kerugian diakibatkan karena kecurangan

atau kelalain si pengelolah, maka si pengelolah harus bertanggung jawab atas kerugian.

2. Pembiayaan Musyarakah

Yaitu akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan resiko ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

3. Pembiayaan Ijarah Muntahiyyah bi Tamlik (IMBT)

Dalam skim IMBT, pertama-tama bank akan membeli asset untuk disewakan kepada nasabah dan dibuku (mengakuinya) sebagai aktiva Ijarah. Setelah dimiliki bank,selanjutnya nasabah akan menyewanya untuk jangka waktu yang disepakati dengan membayar harga sewa.Selama jangka waktu, aktiva Ijarah masih milik bank dan disepakati akan dialihkan kepemilikannya pada akhir masa sewa.

4. Pembiayan Murabahah (prinsip jual beli)

Dalam skim ini, Bank berperan sebagai penjual barang, sementara calon nasabah sebagai pembeli. Karena jual beli tidak dilakukan secara tunai (lunas) pada saat transaksi, maka besarnya margin keuntungan bank disesuaikan dengan jangka waktu pembayaran (secara angsuran) sampai lunas. Tingkat margin murabahah tidak berubah sepanjang jangka waktu, walaupun suku bunga berubah. Inilah perbedaan pokok dengan kredit angsuran. Sebagai ilustrasi dapat digambarkan dengan contoh : Misalnya calon nasabah mengajukan permohonan pembiayaan untuk membeli Honda jazz tahun 2007 seharga Rp. 150 juta,dan nasabah bersedia untuk membayar uang muka sebesar Rp. 50 juta, sehingga jumlah pembiayaan Murabahah yang

diminta Rp. 100 juta. Jangka waktu pembayaran 5 Tahun atau 60 bulan. Tingkat keuntungan yang berlaku saat itu setara dengan 0,85℅ flat perbulan.

Berdasarkan informasi di atas, maka skim Murabahah menjadi : Harga beli Bank = Rp. 100.000.000,-

Fixed Margin = Rp. 51.000.000,- Harga Jual Bank = Rp. 151.000.000,-

Walaupun dalam contoh disebutkan tujuan penggunaanya adalah pembelian Honda jazz tahun 2007, namun demikian tujuan pemberian fasilitas Pembiayaan Murabahah ini dapat untuk modal kerja atau investasi, asalkan jelas jumlahnya, kualiatas, dan harga barang. Apakah fasilitas ini juga dapat untuk tujuan tambahan modal kerja bagi pedagang yang memerlukan berbagai jenis barang yang jumlahnya banyak.? Jelas biasa. Pedagang hanya diminta untuk merincikan jenis dan jumlah barang serta harga barang yang akan dibeli, dan dimana akan membelinya. Apabila bank tidak memiliki kemampuan untuk membeli barang-barang yang dimaksud maka bank dapat memberikan kuasa kepada kepada nasabah pedagang secara

wakalah.

5. Pembiayaan istishna

Dalam skim istishna, barang yang diperjual belikan belum jadi, tetapi akan dikerjakan. Contohnya, pesanan atas rumah yang masih akan dibangun. Nasabah memesan barang yang akan dibangun (misalnya rumah) kepada Bank, kemudian Bank akan memesan kepada Developer atau Kontraktor untuk mengerjakan rumah yang dipesannya. Jadi mekanismenya dilakukan secara pararel. Setelah barang selesai dikerjakan dan diserahkan kepada nasabah pemesan, Bank akan

membukukan sebagai Asset Istishna, dan selanjutnya nasabah membayar (baik secara tunai maupun secara angsuran). Skim ini sangat tepat untuk membiayai pemilikan rumah.

Pada Bank umum (konvensional), bisa terdapat dua fasilitas yaitu pertama Kredit Kontruksi untuk Developer dan Kredit pemilikan rumah (KPR) untuk nasabah pemilik rumah. Dalam pembiayaan Istishna ini, maka fasilitas Bank hanya untuk nasabah saja sedangkan kepada developer Bank akan menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) pembangunan rumah sesuai dengan jenis, jumlah, dan harga yang dipesan nasabah. Hal ini dapat dilakukan karena calon pembeli sudah komitment untuk pesana rumahnya dan diikat dengan istishna.

6. Bank Generasi dengan Kafalah (Prinsip Penanggungan)

Bank Generasi dapat diterbitkan oleh Bank dengan menggunakan prinsip

Kafalah (Penangungan), dimana Bank menjamin kewajiban nasabah untuk memenuhi prestasi kepada pihak ketiga. Atas jasa menerbitkan Bank Generasi tersebut, Bank dapat meminta fee atau biaya administrasi kepada nasabah. Setiap penerbitan Bank Generasi olek Bank Syariah Mandiri akan dibuatkan perjanjian Kontrak Generasi. Hal ini sesuai dengan ketentuan tentang Bank Generasi di Bank Syariah Mandiri.

7. Wakalah (Prinsip perwakilan atau kuasa)

Pada prinsipnya, wakalah adalah surat kuasa biasa. Kuasa ini sering digunakan dalam skim pembiayaan murabahah. Adakalanya, Bank tidak bias mencari dan membeli sendiri barang yang akan dijual kepada nasabah. Dalam kasus ini, Bank dapat me-wakalah-kan atau menguasakan kepada nasabah untuk membeli

barang yang diperlukan. Selanjutnya, nasabah memberikan bukti-bukti kuitansi dan dokumen pembelian kepada Bank.

8. Pembiayaan Pemilikan Perumahan Jangka Panjang

Untuk membantu pemilikan rumah kepada masyarakat, Bank Syariah Mandiri dapat menyalurkan pembiayaan jangka panjang, sampai 15 tahun. Adapun skim yang digunakan adalah Jual Beli (Murabahah dan Istishna) dan atau sewa dengan pengalihan kepemilikan pada masa akhir sewa. Nasabah dapat mengajukan pembiayaan jenis ini, baik secara individu maupun kolektif (Perjanjian Kerjasama dengan Institusi atau Perusahaan).

9. Pembiayaan Khusus Pekerja Bank Syariah Mandiri

Sebagai upaya sosialisasi kepada pekerja, Bank Syariah Mandiri juga menyalurkan pembiayaan khusus bagi pekerjanya, dengan margin rate khusus. Jangka waktu pembiayaan biasanya sampai dengan 5 tahun. Karena margin ratenya khusus, maka persyaratannya juga secara khusus harus dipenuhi, yaitu SK pertama dan terakhir, Surat Keterangan Atasan, Surat Permohonan Pemotongan Gaji melalui

Automatic FundTransfer (AFT). 10. Pembiayaan Qardhul hasan

. Pembiayaan ini sering disebut dengan istilah pembiayaan kebajikan, istilah ini muncul dikarena dana yang digunakan untuk jenis pembiayaan ini bukan berasal dari dana produktif, melainkan di ambil dari dana Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS). Alokasi pembiayaan ini adalah untuk keperluan sosial baik secara individu maupun kelompok. Dalam pembiayaan ini adalah dalam rangka mewujudkan tanggung jawab sosial. Dari pembiayaan ini bank tidak mengenakan tambahan keuntungan

sama sekali, kalaupun pihak nasabah akan menambahkan dari perputaran usahanya, maka dana tersebut hanya akan menambahkan jumlah dana zakat, infaq dan shadaqah (ZIS).

Selain produk penghimpun dana maupun penyalur dana diatas, Bank Syariah Mandiri juga dapat memberikan jasa-jasa lainnya yang menggunakan prinsip

wakalah, seperti: 1. Kliring

Yaitu sarana perhitungan utang piutang antara bank peserta kliring guna memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral dalam suatu wilayah tertentu yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

2. Transfer

Transfer merupaskan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah amanat nasabah atau pihak lain untuk keuntungan si penerima.3

3 Ibid

Dokumen terkait