• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk dan Jasa PT Bank Syariah Mandiri

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Bank Syariah Mandiri

4.1.4 Produk dan Jasa PT Bank Syariah Mandiri

a. Produk bagi penyimpanan dana terdiri atas: 1. Tabungan BSM

Tabungan BSM adalah tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM.

Fitur dan manfaat:

b. Bagi hasil yang kompetitif c. Online di seluruh outlet BSM

d. Fasilitas BSM Card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit dan kartu potongan harga di merchant yang telah bekerjasama dengan BSM

e. Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net Banking

f. Minimum setoran awal: Rp80.000 (perorangan) dan Rp1.000.000 g. (non-perorangan)

h. Minimum setoran berikutnya: Rp10.000 i. Saldo minimum: Rp50.000

j. Biaya tutup rekening: Rp20.000 k. Biaya administrasi Rp6.000 l. Aman dan terjamin

m. Kemudahan bertransaksi di seluruh outlet BSM

n. Kemudahan bertransaksi di manapun saja dengan menggunakan layanan e-banking BSM

o. Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah. 2. Tabungan Investa Cendikia

Tabungan investa cendikia adalah tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi.

Fitur dan Manfaat:

a. Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah

b. Periode tabungan 1 s.d. 20 tahun

c. Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun saat jatuh tempo

d. Setoran bulanan minimal Rp 100.000 s.d. Rp10.000.000 dengan kelipatan Rp 50.000

e. Bagi hasil yang kompetitif

f. Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat diubah namun dapat dilakukan setoran tambahan diluar setoran bulanan

3. Tabungan Berencana

Tabungan berencana adalah tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.

Fitur dan manfaat:

a. Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah.

b. Bagi hasil yang kompetiti c. Periode tabungan 1 s.d. 10 tahun

d. Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun saat jatuh tempo

e. Setoran bulanan minimal Rp 100.000,00

f. Target dana minimal Rp 1,2 juta dan maksimal Rp 200 juta g. Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat diubah h. Tidak dapat menerima setoran diluar setoran bulanan

i. Saldo tabungan tidak bisa ditarik, dan bila ditutup sebelum jatuh tempo (akhir biaya masa kontrak) akan dikenakan administrasi j. Kemudahan perencanaan keuangan Nasabah jangka panjang k. Memperoleh jaminan pencapaian target dana

l. Mendapatkan perlindungan asuransi secara gratis dan otomatis, tanpa pemeriksaan kesehatan

m. Manfaat asuransi adalah sebesar kekurangan target dana dari setoran bulanan yang telah dibayarkan.

4. Tabungan Simpatik

Tabungan simpatik adalah tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.

Fitur dan manfaat :

a. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah

b. Setoran awal minimal Rp 20.000 (tanpa ATM) dan Rp30.000 (dengan ATM)

c. Setoran berikutnya minimal Rp 10.000 d. Saldo minimal Rp 20.000

e. Biaya tutup rekening Rp 10.000

f. Biaya administrasi Rp 2.000 per rekening per bulan atau sebesar bonus bulanan (tidak memotong pokok)

g. Biaya pemeliharaan kartu ATM Rp 2.000 per bulan h. Aman dan terjamin

i. Online di seluruh outlet BSM

j. Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM

k. Fasilitas BSM Card, yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit dan kartu potongan harga di merchant yang telah bekerjasama dengan BSM

l. Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net Banking

m. Penyaluran zakat, infaq dan sedekah

5. BSM Giro

BSM Giro adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang Rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah.

Fitur dan manfaat:

a. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yad dhamanah

b. Setoran Awal minimum Rp500.000 (perorangan) dan Rp1.000.000 (Non-Perorangan)

c. Saldo minimum Rp500.000 (perorangan) dan Rp1.000.000 (Non- Perorangan)

d. Biaya administrasi bulanan: Perorangan: Rp10.000 (tanpa ATM) dan Rp12.000 (dengan ATM) ,Perusahaan: Rp15.000

e. Biaya tutup rekening: Pelanggaran Rp50.000 dan Permintaan Sendiri Rp20.000

f. Biaya buku cek/giro: Rp100.000 g. Dana aman dan tersedia setiap saat

h. Kemudahan transaksi dengan menggunakan cek atau B/G i. Fasilitas Intercity Clearing untuk kecepatan pembayaran inkaso

j. Fasilitas BSM Card, sebagai kartu ATM sekaligus debet (untuk perorangan)

k. Fasilitas pengiriman account statement setiap awal bulan l. Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM

6. Deposito

Deposito adalah Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah untuk perorangan dan non-perorangan.

Fitur dan manfaat :

a. Jangka waktu yang fleksibel: 1, 3, 6 dan 12 bulan b. Dicairkan pada saat jatuh tempo

c. Setoran awal minimum Rp2.000.000 d. Biaya Materai Rp6.000

e. Biaya Penarikan: Rp30.000/rekening f. Dana aman dan terjamin

g. Pengelolaan dana secara syariah h. Bagi hasil yang kompetitif

i. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan j. Fasilitas Automatic Roll Over (ARO).

b. Produk Jasa terdiri atas : 1. BSM card

BSM card adalah kartu yang diterbitkan oleh Bank Syariah Mandiri dan memiliki fungsi utama yaitu sebagai kartu ATM dan kartu Debit. Disamping itu dengan menggunakan BSM Card, nasabah bisa mendapatkan discount di ratusan merchant yang telah bekerjasama dengan BSM. BSM Card selain dapat digunakan transaksi di BSM ATM, juga dapat digunakan di ATM Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, ATM MEPS, EDC Mandiri serta EDC Prima/BCA.

2. Net Banking

Net Banking adalah Layanan transaksi perbankan melalui jaringan internet yang dapat digunakan oleh nasabah untuk melakukan transaksi cek saldo (tabungan, deposito, giro, pembiayaan), cek mutasi transaksi,

transfer antar rekening, transfer realtime ke 83 bank, transfer SKN/RTGS, bayar tagihan dan pembelian isi ulang pulsa seluler serta transaksi lainnya.

3. SMS Banking

BSM SMS Banking merupakan produk layanan perbankan berbasis teknologi seluler yang memberikan kemudahan melakukan berbagai transaksi perbankan.

Manfaat:

a. Transaksi kapan dan dimana saja

b. Pendaftaran gratis di seluruh cabang BSM c. Biaya transaksi murah.

4. Mobile Banking GPRS

Mobile Banking GPRS adalah layanan transaksi perbankan melalui

mobile banking (handphone) dengan menggunakan koneksi jaringan data telko yang dapat digunakan oleh nasabah untuk transaksi cek saldo, cek mutasi transaksi, transfer antar rekening, transfer real time ke 83 bank, transfer SKN, bayar tagihan, pembelian isi ulang pulsa seluler dan transaksi lainnya. BSM Mobile Banking memiliki layanan non perbankan seperti informasi jadual shalat, serta kalimat insipiratif.

5. ATM BSM

BSM ATM dapat digunakan oleh nasabah BSM, nasabah bank anggota Prima, nasabah bank anggota Bersama dan nasabah anggota Bancard.. 6. BSM Notifikasi

BSM Notifikasi adalah layanan untuk memberikan informasi segera dari setiap mutasi transaksi nasabah sesuai dengan jenis transaksi yang didaftarkan oleh nasabah yang dikirimkan melalui media SMS atau

email

Deskripsi Produk: a. Transaksi debet b. Transaksi kredit

d. Notifikasi transaksi disampaikan melalui media SMS dengan sender

BSMCenter dan email(BSMCenter@bsm.co.id). e. Notifikasi dikirimkan realtime

f. Nasabah dapat memilih nominal minimal transaksi yang dinotifikasikan. Adapun pilihan nominal minimalnya yakni Rp.0, Rp.100 ribu, Rp.200 ribu, Rp.300 ribu, Rp.400 ribu, Rp.500 ribu, Rp.1 juta, Rp.10 juta.

g. Notifikasi yang dikirim merupakan transaksi yang berhasil

h. Transaksi yang dikirim melalui notifikasi adalah transaksi yang dilakukan melalui Cabang, e-channel, atau transaksi sistem.

i. Biaya Transaksi Notifikasi melalui SMS Rp.300/SMS sedangkan melalui email gratis.

c. Produk Pengelolaan dana terdiri atas : 1. Pembiayaan Implan

BSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan yang pengajuannya dilakukan secara massal (kelompok).

BSM Implan dapat mengakomodir kebutuhan pembiayaan bagi para karyawan perusahaan, misalnya dalam hal perusahaan tersebut tidak memiliki koperasi karyawan, koperasi karyawan belum berpengalaman dalam kegiatan simpan pinjam, atau perusahaan dengan jumlah karyawan terbatas.

Fitur dan Manfaat pembiayaan implan: a. Untuk pembelian barang konsumer (halal)

b. Untuk pembelian/memperoleh manfaat atas jasa (contoh: untuk biaya dana pendidikan).

c. Salah satu bentuk penghargaan kepada karyawan d. Outsourcing sumber dana dan administrasi pinjaman.

e. Kesempatan dan kemudahan memperoleh fasilitas pembiayaan f. Untuk pembelian barang digunakan akad Wakalah wal Murabahah

g. Untuk memperoleh manfaat atas jasa digunakan akad Wakalah wal Ijarah.

h. Pemberian fasilitas pembiayaan konsumer dengan pola channeling

kepada sejumlah karyawan (kolektif) dengan rekomendasi Perusahaan.

i. Limit pembiayaan minimum sebesar Rp5 juta dan maksimum sebesar Rp250 juta per calon nasabah

j. Limit pembiayaan konsumer tanpa agunan per nasabah adalah maksimal Rp50 juta.

k. Khusus untuk Pegawai Negeri Sipil/BUMN/TNI POLRI, limit pembiayaan konsumer tanpa agunan per nasabah adalah maksimal Rp100 juta.

l. Untuk pembelian keperluan konsumer dengan limit pembiayaan hingga Rp50 juta (tanpa agunan), jangka waktu pembiayaan maksimal 3 (tiga) tahun

m. khusus untuk Pegawai Negeri Sipil/BUMN/TNI POLRI dengan limit pembiayaan hingga Rp100 juta (tanpa agunan), jangka waktu pembiayaan maksimal 5 (lima) tahun

n. Untuk pembelian keperluan konsumer dengan agunan (selain untuk pembelian rumah/mobil) dengan limit di atas Rp50 juta s.d. Rp100 juta, jangka waktu pembiayaan maksimal 5 (lima) tahun.

o. Untuk pembelian kendaraan mobil pribadi dengan limit di atas Rp50 juta hingga Rp200 juta, jangka waktu pembiayaan maksimal 5 (lima) tahun dan usia kendaraan pada saat jatuh tempo pembiayaan maksimal 10 tahun.

p. Untuk pembelian tanah berikut bangunan rumah di atasnya dengan limit di atas Rp50 juta s.d. Rp250 juta mengacu pada ketentuan Pembiayaan Griya BSM.

2. Pembiayaan usaha kecil

Pembiayaan usaha kecil adalah pembiayaan untuk skala 100 juta sampai dengan 1, 5 milyar

Fitur dan Manfaat pembiayaan usaha kecil:

b. Jenis nasabah: perorangan untuk usaha produktif, lembaga usaha berbadan hukum dan/atau berbadan usaha, pembiayaan dengan pola kemitraan (dengan limit pembiayaan >Rp100 Juta s.d. Rp1,5 Milyar)

c. Skema yang dapat dijalankan: musyarakah, mudharabah, murabahah, qardh, kafalah

3. Pembiayaan modal kerja

Pembiayaan modal kerja adalah Fasilitas pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada pelaku usaha baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing untuk membiayai kebutuhan modal kerja dalam siklus waktu tertentu maksimal 1 tahun.

Fitur pembiayaan modal kerja:

a. Limit pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan.

b. Pembiayaan dapat dalam mata uang rupiah dan US Dollar.

c. Menggunakan prinsip bagi hasil dengan berdasarkan pada revenue sharing.

d. Pembiayaan dapat bersifat revolving dan non revolving.

e. Pengembalian pembiayaan yang fleksibel sesuai dengan realisasi usaha.

f. Jangka waktu maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan

4. Pembiayaan warung mikro

Pembiayaan warung mikro ini adalah pembiayaan dengan limit sampai dengan 100 juta.

Fitur pembiayaan mikro:

1. Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas)

a. Limit pembiayaan: minimal Rp2000.000,- (dua juta rupiah) sampai dengan Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

b. Jangka waktu: maksimal 36 bulan.

2. Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya)

a. Limit pembiayaan: di atas Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sampai dengan Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

b. Jangka waktu: maksimal 36 bulan.

c. Biaya administrasi sesuai ketentuan BSM. 3. Biaya Usaha Mikro Utama (PUM-Utama)

a. Limit pembiayaan: di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah).

b. Jangka waktu: maksimal 48 bulan.

c. Biaya administrasi sesuai ketentuan BSM.

4.2. Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keandalan atribut dan asosiasi yang akan di gunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil uji validitas, maka kuesioner ini layak untuk disebarkan pada nasabah PT Bank Syariah Mandiri KCP Pomad Bogor yang menjadi sampel atau responden penelitian. Uji validitas analisis perceived quality dengan menggunakan metode korelasi product moment pearson. Adapun atribut-atribut yang diuji adalah :

1. Lokasi bank

2. Besarnya setoran awal 3. Program promosi dan iklan 4. Terjamin halal

5. Multiguna produk (pembayaran tagihan bulanan) 6. Kenyamanan dan kebersihan bank

7. Bagi hasil yang diperoleh 8. Kemudahan transaksi

9. Lama antrian pada layanan teller/CS

10. Fasilitas yang diperoleh dari tabungan (ATM, mobile banking, dll) 11. Fleksibilitas waktu operasional bank

12. Pengelolaan dana 13. Jaringan ATM

14. Keamanan dana nasabah

16. Kemampuan para pegawai dalam mengatasi keluhan nasabah 17. Penampilan karyawan

Hasil pengujian validitas untuk analisis perceived quality pertanyaan lebih besar dari r table pada selang kepercayaan 95% yaitu 0,361. Hal ini menunjukan bahwa seluruh pertanyaan nyata dan dapat dinyatakan shahih. Responden dapt mengerti maksud dari setiap pertanyaan dalam kuesioner. Hasil uji dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.3.Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap brand association dan perceived quality. Adapun asosiasi yang diuji terkait brand association adalah:

1. Bank dengan teknologi canggih

2. Pelayanan karyawan yang ramah dan bersahabat 3. Memiliki jaringan (cabang) yang tersebar luas 4. Sistem lebih fair

5. Bernuansa islami

6. Memiliki produk yang beragam 7. Pelayanan bank cepat dan memuaskan 8. Jaringan ATM tersebar luas

9. Bank syariah adil dan menentramkan 10. Terjamin halal

Dalam penilitian ini, penentuan terhadap asosiasi-asosiasi yang diujikan dilakukan melalui studi literature dan wawancara pihak PT. Bank Syariah Mandiri KCP Pomad Bogor. Asosiasi-asosiasi tersebut diuji dengan menggunakan metode

Spearman-Brown. Nilai reabilitas yangdiperoleh kemudian dibandingakan dengan nilai dari r table. Jika diperoleh r 11 atau instrument lebih besar dari r table maka

dapat disimpulkan asosisasi reliable.

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas, diperoleh bahwa asosiasi brand association memiliki nilai r11 =0,8386 dengan r table (0,05) = 0,361 maka diketahui

r11 >r table dan dapat disimpulkan bahwa semua asosiasi yang akan diteliti dapat

diandalkan. Hasil perhitungan bahwa semua asosiasi yang akan diteliti dapat diandalkan. Hasil perhitungan uji awal reliabilitas dapat di lihat pada lampiran 3.

Kemudian uji reliabilitas perceived quality dengan menggunakan metode alpha cronbach. Adapun atribut-atribut yang diuji adalah :

1. Lokasi bank

2. Besarnya setoran awal 3. Program promosi dan iklan

4. Terjamin halal

5. Multiguna produk (pembayaran tagihan bulanan) 6. Kenyamanan dan kebersihan bank

7. Bagi hasil yang diperoleh 8. Kemudahan transaksi

9. Lama antrian pada layanan teller/CS

10. Fasilitas yang diperoleh dari tabungan (ATM, mobile banking, dll) 11. Fleksibilitas waktu operasional bank

12. Pengelolaan dana

13. Jaringan ATM

14. Keamanan dana nasabah

15. Ketersediaan fasilitas penunjangn(Mushola, toilet,air minum, area parkir)

16. Kemampuan para pegawai dalam mengatasi keluhan nasabah 17. Penampilan karyawan

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat pengukur dapat diandalkan. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur ketepatan atau kejituan suatu instrument jika dipergunakan untuk mengukur himpunan objek yang sama berkali-kali akan mendapatkan hasil yang serupa. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsitensi suatu alat pengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten.

Berdasarkan teknik Alpha Cronbach dihasilkan nilai 0,919 untuk analisis

perceived quality (dimana nilai tersebut berada pada rentang skala 0,9-1,00 yakni masuk criteria excellent). Berdasarkan uji rebilitas tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kemungkian terjadinya kesalahan dalam kuesioner rendah, sehingga dapat diandalkan dan mampu memberikan hasil pengukuran yang

konsisten apabila peneliti menyebarkan kuesioner secara berulang dan dalam waktu yang berlainan. Hasil uji reabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.4. Profil Konsumen

Nasabah merupakan sasaran utama untuk menghimpun dana bagi kegiatan operasional bank. Untuk memperoleh gambaran umum mengenai nasabah dalam penelitian ini, berikut akan diuraikan pengelompokan nasabah PT Bank Syariah Mandiri KCP Pomad Bogor, berdasarkan jenis kelamin, status pernikahan, usia, pekerjaan, profesi, pendidikan terakhir atau yang sedang di tempuh, pengeluaran perbulan, pendapatan perbulan, dan media informasi yang digunakan.

4.4.1 Jenis Kelamin

Dilihat Gambar 5 ,dari hasil penyebaran kuisioner kepada para responden maka diperoleh pembagian jenis kelamin dengan persentase laki-laki sebesar 56% dan perempuan sebesar 44%. Hal ini menggambarkan bahwa PT BSM KCP Pomad didominasi oleh konsumen berjenis kelamin laki-laki yang memiliki tingka mobilitas tinggi.

Gambar 5 .Penyebaran nasabah berdasarkan jenis kelamin

4.4.2 Usia

Hasil penghimpunan data mengenai karakteristik konsumen PT BSM KCP Pomad ditinjau dari segi usia dapat dilihat pada Gambar 6.

56% 44% Laki-Laki Perempuan 6% 42% 33% 14% 4% 1% < 21 tahun 21 -30 tahun 31-40 tahun 40-50 tahun 50-60 tahun > 60 tahun

Gambar 6.Penyebaran nasabah berdasarkan usia

Dilihat Gambar 6, dari usia nasabah PT BSM KCP Pomad , persentase tertinggi diperoleh dari yang berusia 21-30 tahun sebesar 42% dan paling rendah berusia di atas 60 tahun sebesar 1%. Hal ini menunjukkan kisaran usia 21-30 tahun merupakan usia yang produktif, dimana dalam rentang usia ini seseorang mulai bekerja dan mengembangkan karir. Selain itu seseorang dalam rentang usia ini juga memiliki aktivitas tinggi. Kemudian nasabah dengan rentang usia kurang dari 21 tahun sebesar 6 % sedangkan rentang usia 31-40 tahun persentasenya adalah 33 %. Nasabah dengan usia 40-50 tahun persentasenya adalah 14 % dan nasabah dengan rentang usia 50-60 tahun pesentasenya adalah 4 %.

4.4.3 Status Pernikahan

Dilihat dari Gambar 7 segi status pernikahan nasabah Bank PT Bank Syariah Mandiri KCP Pomad Bogor yang sudah menikah sebesar 63% dan nasabah yang belum menikah 37%. Konsumen menggunakan jasa merek BSM adalah yang sudah menikah mengindikasikan bahwa adanya kepercayaan untuk menyimpan dana dalam kaitannya dengan keluarga.

Gambar 7. Penyebaran nasabah berdasarkan status pernikahan.

4.4.4 Pekerjaan

Gambar 8 menunjukkan bahwa sebanyak dilihat dari klasifikasi pekerjaaan untuk persentase tertinggi diperoleh dari nasabah yang berstatus employer (karyawan/pegawai) sebesar 65% , kemudian yang berstatus unemployee (tidak bekerja) sebesar 24%, serta persentase terendah yaitu yang berstatus bisnis owner (pemilik usaha/bisnis) sebesar 11%.

63% 37%

Menikah Belum Menikah

Gambar 8 . Penyebaran nasabah berdasarkan karakteristik pekerjaan.

4.4.5 Profesi

Profesi merupakan pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Tetapi dengan keahlian yang diperoleh dari pendidikan kejuruan saja belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori secara sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan.

Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan profesi

Profesi Persentase Guru/Dosen TNI/Polri PNS Bankir Pedagang

Dokter/Tenaga Ahli Medis Pengusaha Securty Kontraktor Mekanik Analis Beautician Pelajar Salesman/girl Kasir Akuntan Petugas Gadai Lainnya 7% 5% 19% 7% 6% 1% 5% 4% 3% 3% 1% 3% 11% 6% 2% 1% 6% 13% Total 100%

Dilihat dari karakteristik responden berdasarkan profesi pada tabel, terlihat persentase tertinggi diperoleh nasabah yang berprofesi sebagai PNS (19%) dan yang paling rendah adalah Dokter/Tenaga ahli medis, analis, akuntan yang masing-masing 1%.

66% 23%

11%

4.4.6 Pendidikan

Pendidikan terakhir adalah salah satu dasar pengelompokan nasabah. Pendidikan terakhir adalah pendidikan terakhir yang telah lulus dan pendidikan yang sedang ditempuh oleh nasabah yang masih dalam masa belajar. Penyebaran nasabah berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat selengkapnya pada Gambar 9.

Gambar 9.Penyebaran nasabah berdasarkan tingkat pendidikan

Dilihat dari gambar 9, penyebaran nasah menurut tingkat pendidikan persentase tertinggi tedapat pada tingkat SMA/Sederajat (34%) dan terendah pendidikan SD (2%)

4.4.7 Pengeluaran Perbulan

Pengeluaran merupakan pembiayaan dari kebutuhan nasabah misalnya makanan, pakaian dan lain-lain. Untuk melihat pengeluaran nasabah PT Bank Syariah Mandiri KCP Pomad Bogor menurut tingkat pengeluaran dapt dilihar pada Gambar 10

2%

7%

34%

24%

29%

4%

Gambar 10. Penyebaran nasabah berdasarkan tingkat pengeluaran perbulan.

Pada Gambar 10 dapat dilihat penyebaran nasabah berdasarkan tingkat pengeluaran, persentase tertinggi pada pengeluaran Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 perbulan yaitu sebesar 47% kemudian untuk persentase terendah pada pengeluaran < Rp 500.000 sebesar 5%.

4.4.8 Pendapatan Perbulan

Pengeluaran merupakan pembiayaan dari kebutuhan nasabah misalnya makanan, pakaian dan lain-lain. Untuk melihat pengeluaran nasabah PT Bank Syariah Mandiri KCP Pomad Bogor menurut tingkat pengeluaran dapt dilihar pada Gambar 11

Gambar 11 . Penyebaran nasabah berdasarkan tingkat pendapatan perbulan.

Pada Gambar 11 dapat dilihat penyebaran nasabah berdasarkan tingkat pendapatan perbulan, persentase tertinggi pada pendapatan rentang Rp 2.000.001- Rp 3.000.000 perbulan yaitu sebesar 25% karateristik pendapatan perbulan ini

5% 22% 47% 14% 5% 7% < Rp 500.000 Rp 500.001-Rp 1.000.000 Rp 1.000.001-Rp2.000.000 Rp 2.000.001-Rp3.000.000 Rp 3.000.001-Rp 4.000.000 >Rp 4.000.000

6%

29%

25%

21%

4%

15%

< Rp 1.000.000 Rp 1.000.001-Rp 2.000.000 Rp 2.000.001-Rp3.000.000 Rp 3.000.001-Rp 4.000.000 Rp 4.000.001-Rp 5.000.000 >Rp 5.000.000

sangat erat hubungannya dengan profesi sebagi PNS, kemudian untuk persentase terendah pada pengeluaran Rp 4.000.001-Rp 5.000.000 sebesar 4%.

4.4.9 Media Informasi

Media informasi yang digunakan atau dipilih oleh nasabah PT Bank Syariah Mandiri KCP Pomad Bogor dalam mengetahui BSM menurut hasil yang diperoleh sumber informasi terbesar dari rekan kerja/teman/keluarga sebesar 57%, kemudian dari customer services sebesar 16%, media cetak sebesar 9%, media elektronik sebesar 8%, internet sebesar 4%, lainnya sebesar 6%. Adapun hasilnya dapat terlihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Penyebaran nasabah berdasarkan media informasi yang digunakan.

4.4.10 Pengaruh Profil Konsumen

Informasi keseluruhan mengenai profil konsumen akan memberikan gambaran yang jelas mengenai sejauh mana perusahaan PT BSM KCP Pomad Bogor dapat diterima dan dipergunakan jasa perbankannya untuk aktivitas ekonomi. Dalam menggambarkan profil konsumen tidak lepas dari perilakunya. Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus karena merupakan alasan untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku itu dan erat kaitannya dengan pemasaran. Gambaran umum keseluruhan mengenai profil konsumen dapat terlihat pada Tabel 6 berikut :

8%

9%

57%

6%

16%

4%

Tabel 6 .Gambaran profil konsumen PT BSM KCP Pomad

No Karateristik Dominasi Persentase (%)

1 Jenis Kelamin Laki-Laki 56

2 Usia 21-30 tahun 42 3 Status Pernikahan Menikah 63 4 Pekerjaan Employee 65 5 Profesi PNS 19 6 Pendidikan SMA 34 7 Pengeluaran Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 47 8 Pendapatan Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 29 9 Media Informasi Rekan Kerja/Teman/Keluarga 57

Berdasarkan tabel tabel 5 profil konsumen dengan didominasi jenis kelamin laki-laki , usia 21-30 tahun serta status menikah menggambarkan tingginya persepsi yang cukup kuat mengenai merek BSM terhadap sebuah keluarga dalam menggunakan dan memutuskan penggunaan jasa perbankan. Terkait dengan pekerjaan yang sudah bekerja (employee) dengan status sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dengan latar belakang pendidikan SMA hal ini menggambarkan dalam memutuskan jasa perbankan dan kepercayaan terhadap merek BSM sudah menjadi persepsi bahwa BSM merek yang familiar dan menjadi salah satu merek yang dapat membantu dalam aktivitas yang menunjang pekerjaan mereka khususnya dalam pemerintahan. Adapun dengan informasi profil konsumen dengan didominasi pendapatan 1-2 juta dan pengeluaran 1-2 juta menggambarkan masih rendahnya konsumen untuk menyimpan sebagian dananya untuk jangka panjang dan hanya menyimpan untuk jangka pendek saja, yaitu dana masuk pada awal bulan terkait rekening gaji pegawai pemerintahan dan pada akhir bulan umumnya sudah berkurang dan tidak banyak dana yang di simpan di

Dokumen terkait