• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN

6.2 Lingkungan Internal

6.2.3 Produksi dan Operasi

Kegiatan budidaya KWC yang telah ada saat ini yakni memiliki seperangkat gamelan hasil sumbangan Disbudpar dan juga beberapa perangkat angklung yang dapat digunakan oleh pengunjung. Pemandu wisata yang akan mendampingi pengunjung adalah warga asli desa tersebut sesuai dengan paket wisata yang dipilih pengunjung. Jenis paket wisata yang ada di KWC dapat di lihat pada gambaran umum perusahaan di bab sebelumnya.

Letak KWC cukup dekat dari Jakarta, Bekasi dan Tangerang, sehingga pengunjung dapat melakukan kegiatapung hanya dalam waktu satu hari. Saat ini lahan yang dimiliki KWC sebesar 7000 m2. Lahan seluas 4500 m2 digunakan sebagai lahan untuk praktek bagi pengunjung dalam menanam padi. Lahan tersebut terbagi menjadi enam petak. Selain menanam padi pengunjung juga bisa melakukan kegiatan pemanenan. Hasil dari persawahan yang dimiliki oleh KWC biasanya dipakai sendiri untuk keperluan sehari-hari.

6.2.4 Keuangan

Keuangan merupakan suatu hal yang pen menjadi kebutuhan primer dalam suatu usaha, hal ini dikarenakan pengelolaan yang tidak baik dapat membawa dampak kemunduran bahkan kebangkrutan suatu usaha. Kampoeng Wisata Cinangneng dalam menjalankan usahanya telah melakukan pengelolaan keuangan yang baik meskipun masih sederhana. Pengelolaan keuangan yang dilakukan meliputi pencatatan seluruh pengeluaran dan pemasukan yang secara keseluruhan dipegang oleh pemilik usaha. Sistem pembayaran yang ditetapkan pada KWC adalah dilakukan melalui bank (transfer) baik secara langsung (sekaligus lunas) maupun dua kali pembayaran (pembayaran down payment terlebih dahulu, kemudian dilunasi setelah acara selesai). Setiap transaksi mulai dari pemberitahuan informasi hingga pembayaran dilakukan melalui front office. 6.3 Identifikasi Faktor Eksternal

Berdasarkan analisis terhadap lingkungan eksternal yang mengacu pada aktivitas usaha KWC maka dapat diidentifikasikan beberapa faktor yang dapat menjadi peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan yang terdiri dari lingkungan makro, lingkungan mikro dan lingkungan industri perusahaan.

Tabel 26. Identifikasi Faktor Eksternal pada Kampoeng Wisata Cinangneng

No Faktor-faktor Strategis Eksternal Keterangan

1 Adanya loyalitas konsumen Peluang

2 Kecenderungan berwisata pendidikan Peluang

3 Ketertarikan wisman terhadap tour pulang kampoeng Peluang

4 Peningkatan jumlah penduduk Peluang

5 Dukungan dari Disbudpar Peluang

6 Kondisi Perekonomian Indonesia yang cenderung membaik

Peluang

7 Tingkat persaingan usaha Ancaman

8 Keberadaan pesaing sejenis Ancaman

9 Kondisi politik dan keamanan dalam negeri yang belum stabil

Ancaman 10 Pendapatan masyarakat yang tidak menentu Ancaman

11 Isu isu yang terjadi di Indonesia Ancaman

12 Kondisi jalan menuju KWC senantiasa macet Ancaman 1) Peluang

a) Adanya Loyalitas Konsumen

Kampoeng Wisata Cinangneng telah berdiri sejak tahun 1994 atau selama 16 tahun dan telah memiliki beberapa pengunjung tetap. Hal ini didukung oleh hasil wawancara dengan 30 responden diperoleh bahwa sebanyak 25 orang atau 83,3 persen telah melakukan kunjungan lebih dari dua kali.

b) Kecenderungan Berwisata Pendidikan

Wisata Pendidikan adalah suatu program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan baik itu mengenai pendidikan formal atau mengenai pendidikan nonformal didalamnya. Wisata ini diharapkan dapat menjadi sarana pelajar untuk ikut melestarikan budaya dan mengenal nilai luhur sejarah dan budaya bangsa Indonesia.

Kampoeng Wisata Cinangneng merupakan wisata agro yang didalamnya terdapat konsep wisata edukasi (pendidikan) yang dikemas

dalam berbagai paket wisata. Selain itu, selama ini kebanyakan pengunjung di KWC adalah rombongan anak sekolah. Dengan demikian, kecenderungan berwisata pendidikan ini menjadi peluang besar bagi pihak KWC.

c) Ketertarikan Wisman Terhadap Tour Pulang Kampoeng

Dari awal berdirinya konsep wisata pulang kampung ditemukan secara tidak sengaja oleh pemilik yaitu ibu Hester yang pada saat itu mengajak tamu dari luar negeri untuk berjalan berkeliling kampung serta mengajarkan cara menanam padi pada lahan pertanian setempat. Kegiatan ini kemudian dikemas dalam paket wisata tour poelang kampoeng. Paket wisata ini sangat disenangi oleh wisatawan mancanegara dan domestik. Hal ini didukung dengan jumlah wisatawan yang selalu meningkat tiap tahunnya.

d) Peningkatan Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk yang semakin meningkat diperkirakan dapat meningkatkan pangsa pasar suatu produk. Secara umum penduduk Indonesia meningkat setiap tahunnya dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 2,7 persen. Peningkatan jumlah penduduk akan berimplikasi pada kebutuhan tersier untuk berwisata atau berekreasi.

e) Dukungan dari Disbudpar

Adanya “Visit Bogor 2011” atau tahun kunjungan kabupaten Bogor tahun 2011 yang menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 2,7 juta orang yang sebelumnya di tahun 2009 total kunjungan wisatawan adalah sebanya 2,3 juta orang. Kegiatan ini akan memperkenalkan berbagai potensi wisata yang ada di kabupaten Bogor termasuk KWC. Dukungan Disbudpar merupakan peluang bagi KWC untuk mempromosikan tempat wisatanya kepada masyarakat.

f) Kondisi perekonomian Indonesia yang cenderung membaik

Pertumbuhan ekonomi nasional ini cenderung mengalami peningkatan, meningkatnya kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2009 yang digambarkan oleh PDB atas dasar harga konstan. Hal ini terlihat ari nilai PDB yang semakin meningkat hingga tahun 2008

mencapai 2.082,1 triliun rupiah. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang diperlihatkan oleh PDB menggambarkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, dimana semakin sejahtera masyarakat maka akan semakin tinggi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan untuk berekreasi atau menhilangkan penat sesudah bekerja.

2) Ancaman

a) Tingkat Persaingan Usaha

Persaingan di bidang wisata sangat tinggi yaitu dengan munculnya berbagai objek wisata yang baru atau diversifikasi objek wisata yang lama. Hal ini akan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan ke salah satu objek wisata tertentu yang dikarenakan banyaknya pilihan objek wisata yang ditawarkan kepada wisawan. Hal ini tidak menjadi ancaman yang besar bagi pihak KWC karena konsep wisata yang ditawarkan berbeda dengan para pesaing yaitu konsep wisata agro yang didalamnya terdapat wisata edukasi yang mengetengahkan kehidupan masyarakat pedesaan. Selengkapnya pesaing KWC dapat dilihat pada Tabel 5.

b) Keberadaan Pesaing Sejenis

Produk dan jasa konsep wisata kampoeng merupakan usaha yang mudah ditiru oleh perusahaan lain, sehingga banyak konsep wisata kampoeng lain yang bermunculan, semisalnya Wisata Kampoeng Cendrawasih dan Kampoeng Wisata Sunda Sindangbarang. Selain itu, saat ini banyak bermunculan objek wisata menambahkan konsep wisata pedesaan ke dalam paket wisatanya. Akan tetapi KWC memiliki keunggulan dibanding konsep kampoeng wisata lain dikarenakan para pengunjung secara langsung dapat berinteraksi dengan warga asli kampoeng tersebut. Hal ini menjadi ancaman utama bagi pihak KWC. Pihak KWC mengatasi ancaman ini dengan akan memunculkan kegiatan wisata dan paket wisata yang baru yang akan diluncurkan pada tahun 2011 dengan tetap mempertahankan konsep wisata yang sudah ada sejak usaha ini berdiri.

c) Kondisi Politik dan Keamanan dalam Negeri yang Belum Stabil

Kondisi politik dan keamanan di negara mana pun tetap menjadi penentu utama kunjungan wisatawan Pemerintah harus tetap menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri di tengah mencuatnya kasus Bank Century, kasus mafia hukum pajak dan juga kasus terorisme. Hal ini kiranya perlu diantisipasi secara bijak dan arif oleh pihak pemerintah, supaya kondisi dalam negeri tetap kondusif dan aman. Dengan demikian, diharapkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia akan meningkat.

d) Pendapatan Masyarakat yang Tidak Menentu

Perekonomian Indonesia sudah semakin membaik dari tahun ke tahun. Pendapatan masyarakat belum sepenuhnya tetap yang dikarenakan tidak semua pekerja merupakan karyawan tetap pada sebuah perusahaan dan masih banyak yang menjadi karyawan kontrak bulanan dan tahunan. e) Isu isu yang Terjadi di Indonesia

Di beberapa tahun belakangan, banyak isu teroris yang terjadi di Indonesia. Rentetan peristiwa yang dilakukan para teroris ini, diakui atau tidak telah memberi image yang kurang baik terhadap Indonesia dan sudah barang tentu sangat mempengaruhi perekonomian negara kita. Bahkan dapat dikatakan pasca peledakan bom yang terjadi dibeberapa daerah tersebut, telah mengakibatkan perekonomian nasional mengalami stagnasi hampir selama lima tahun.

Dunia pariwisata sebagai salah satu andalan untuk mendapatkan devisa negara, sempat terpukul mengingat bisnis ini sangat rentan terhadap isu keamanan. Apapun alasan dan motivasi para pelakunya, kejadian yang menimbulkan korban jiwa dan luka-luka yang tidak sedikit ini, menimbulkan keprihatinan dan kecaman dari berbagai pihak, baik dari masyarakat kita sendiri maupun dunia internasional. Selain isu teroris, isu berbagai penyakit seperti SARS, flu burung dan flu babi merupakan faktor yang mempengaruhi para wisatawan khususnya wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.

f) Kondisi Jalan Menuju KWC Senantiasa Macet

Kondisi jalan menuju KWC terutama pada hari libur dan atau weekend akan senantiasa macet yang dikarenakan jalan tersebut merupakan jalan yang digunakan oleh warga, mahasiswa dan juga para pengunjung yang akan melakukan kunjungan wisata ke berbagai objek wisata di kecamatan Ciampea. Hal ini tidak menjadi ancaman yang besar bagi pihak KWC karena pada umumnya pengunjung selalu tiba tepat waktu di KWC karena mereka sudah mengantisipasi kondisi jalan yang macet dengan berangkat lebih awal.

Dokumen terkait