• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODOLOGI PENELITIAN

5.1. Profil Institut Pertanian Bogor

Institut Pertanian Bogor adalah kelanjutan dari lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian dan kedokteran hewan yang dimulai pada awal abad ke-20 di Bogor. Sebelum perang dunia II lembaga- lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouw School, Middelbare Bosbouw School dan Nederlandsch Indische Veearsen School.

Pada tahun 1940, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian di Bogor dengan nama Landbouw Hogeschool yang pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) ditutup. Pada masa itu Nederlandsch Indische Veeartsenschool tetap berjalan. Hanya namanya diubah menjadi Bogor Zui Gakku (Sekolah Dokter Hewan Bogor) yang pada tahun 1946 ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (PTKH).

Pada tahun 1947 Landbouw Hogeschool dibuka kembali dengan nama Faculteit voor landbouw-wetenschappen sebagai kelanjutan Landbouw Hogeschool, yang mempunyai jurusan Pertanian dan Kehutanan. Bersama dengan itu dibentuk faculteit der Diergeneskunde yang sebelumnya adalah Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (PTKH). Secara organik kedua fakulteit yang ada di Bogor tersebut bernaung di bawah Universiteit van Indonesie yang kemudian berubah nama menjadi Universitas Indonesia.

Pada tahun 1950 Fakulteit voor Landbouw-wetenschappen berubah nama menjadi Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dengan tiga jurusan yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam dan Kehutanan serta pada tahun 1957 dibentuk Jurusan Perikanan Darat. Sedangkan Faculteit voor Diergeneeskunde berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia yang pada 1960 berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternaka, selanjutnya pada tahun 1962 menjadi fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan Universitas Indonesia. Pada tanggal 1 September 1963, berdasarkan Keputusan Mentri Pendidikan Tinggi dan

Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 91 tahun 1963, fakultas Pertanian dan Kedokteran hewan, Peternakan Universitas Indonesia melepaskan diri menjadi Institut Pertanian Bogor dan disahkan oleh Presiden RI dengan Keputusan No. 2791 tahun 1965.

Pada awalnya, IPB terdiri dari lima fakultas yaitu: Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan yang berasal dari Jurusan Pertanian dan Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan yang berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut Universitas Indonesia, sedangkan Fakultas Perikanan merupakan gabungan Jurusan Perikanan Darat Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dan Jurusan Perikanan Laut Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Indonesia. Pada tahun 1964, IPB berkembang menjadi 6 fakultas dengan didirikannya Fakultas Teknologi dan Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian (FATEMETA), yang pada tahun 1968 berubah menjadi fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian dan tahun 1981 hingga saat ini bernama fakultas Teknologi Pertanian.

Pada tahun 1975, Sekolah Pascasarjana pertama di Indonesia dibuka di IPB yang pada tahun 1980 diresmikan menjadi Fakultas Pascasarjana IPB. Berdasarkan PP 30/1990 Fakultas Pascasarjana IPB beralih status menjadi Program Pendidikan Pascasarjana yang dipimpin oleh Direktur Program Pascasarjana. Pada tahun 1981, IPB membuka Fakultas Sains dan Matematika yang pada tahun 1983 berubah nama menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas ini merupakan gabungan dari Departemen Ilmu Pengetahuan Alam , Departemen Botani , Departemen Statistika dan Komputasi Fakultas Pertanian IPB dan Departemen Biokimia dan Departemen Zoologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Pada tahun 1979, IPB memulai menyelenggarakan Program Diploma yang pada tahun 1980 menjadi Fakultas Non-gelar Teknologi yang lebih dikenal dengan nama Fakultas Politeknik Pertanian. Berdasarkan PP 30 tahun 1990 fakultas Politeknik Pertanian ditiadakan. Selanjutnya program studi pendidikan diploma tersebut dikelola oleh Jurusan/Fakultas di lingkungan IPB. Pada

tahun 1992 IPB membuka program pendidikan Pascasarjana Profesional setingkat S2 dalam bidang Manajemen Agribisnis (MMA). Hasil pemikiran IPB di tingkat nasional adalah konsep kebijakan BIMAS yang telah membawa Indonesia menjadi negara swasembada beras. Dalam menghadapi era globalisasi IPB telah mencanangkan konsep Pembangunan Pertanian Berkebudayaan Industri (PPBI) yang diharapkan dapat menjadi Indonesia sebagai negara industri yang berbasis pertanian yang tangguh.

Pada tahun 2000 IPB membuka fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan dua jurusan yaitu Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dan Jurusan Manajemen. Pada tanggal 26 Desember 2000, melalui peraturan pemerintah Nomor 154 IPB telah menetapkan menjadi Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dengan penetapan ini maka IPB dalam menyelenggarakan kegiatan bersifat otonom. Sejalan dengan kebijakan Dasar Pendidikan IPB, dilakukan penataan departemen-departemen dengan menetapkan kurikulum sistem mayor-minor dan mulai berlaku bagi mahasiswa tahun masuk 2005-2006. Melalui penataan departemen ini pula IPB pada tahun 2005 membentuk Fakultas Ekologi Manusia.

Pada tahun 2008 IPB telah memiliki sembilan Fakultas dan 36 Departemen Pengampu yang terdiri dari Fakultas Pertanian dengan 4 Departemen Pengampu, Fakultas Kedokteran Hewan dengan 3 Departemen Pengampu, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan 5 Departemen Pengampu, Fakultas Peternakan dengan 2 Departemen Pengampu, Fakultas Kehutanan dengan 4 Departemen Pengampu, Fakultas Teknilogi Pertanian dengan 3 Departemen Pengampu, Fakultas Matematika dan IPA dengan 8 Departemen Pengampu, Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan 4 Departemen Pengampu, serta Fakultas Ekologi Manusia dengan 3 Departemen Pengampu.

5.1.1. Visi, Misi, Tujuan dan Kebijakan Mutu

1. Visi

Institut Pertanian Bogor menjadi perguruan tinggi berbasis riset kelas dunia dengan kompetensi utama pertanian tropika dan biosains, serta berkarakter kewirausahaan.

2. Misi

Agar dapat merealisasikan visinya maka Institut Pertanian Bogor menjalankan misi berikut:

a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan pembinaan kemahasiswaan yang komprehansif dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.

b. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat agraris dan bahari pada masa sekarang dan kecenderungan pada masa yang akan datang.

c. Membangun sistem manajemen perguruan tinggi yang berkarakter kewirausahaan, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

d. Mendorong terbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak azasi manusia.

3. Tujuan

Beberapa hal yang ingin dicapai oleh IPB tertuang dalam tujuan Institusi (berdasarkan Panduan Program Sarjana edisi revisi, 2006) sebagai berikut:

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, yang mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEKS

b. Inovasi IPTEKS ramah lingkungan untuk mendukung

pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia

c. Menjadikan IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat dan baik secara nasional maupun secara global

d. Menjadikan IPB sebagai kekuatan moral dalam masyarakat madani Indonesia.

4. Kebijakan Mutu

Pada proses pelaksanaan pendidikannya Institut Pertanian Bogor mengacu pada kebijakan mutu, yaitu ”Dengan komitmen tinggi terhadap mutu, IPB secara efisien dan akuntabel menghasilkan

lulusan yang kompeten dan IPTEKS yang relevan untuk kesejahteraan masyarakat”.

5.1.2. Standar Mutu Pendidikan IPB

Hal yang tertuang dalam strandar mutu pendidikan di IPB meliputi: a.Visi: visi terumuskan dengan jelas di tingkat institut.

b.Misi: misi terumuskan dengan jelas di tingkat institut, fakultas dan departemen, dan merupakan implementasi dari visi IPB, serta dimengerti oleh stakeholder.

c.Tujuan pendidikan dan kurikulum:

1) Tujuan dan sasaran kurikulum terumuskan dengan jelas berdasarkan kebutuhan stakeholder nasional dan global, dikomunikasikan dan dapat diimplementasikan

2) Tujuan dan sasaran kurikulum sesuai dengan kebutuhan

staheholder dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, yang ditunjukkan dengan suatu studi yang sistematis, untuk mencapai suatu kompetensi.

b.Calon mahasiswa: calon mahasiswa harus mengetahui persyaratan kemampuan akademik untuk mengikuti proses pembelajaran.

c.Perencanaan dan review kurikulum:

1) Kurikulum dirancang seefektif mungkin untuk memenuhi kebutuhan stakeholder dalam hal lama studi, pola kehadiran, tempat, struktur dan urutan (sekuen penyampaian), mata kuliah pilihan, evaluasi dan beban studi

2) Kurikulum menawarkan keseimbangan yang sesuai antara kemampuan konseptual dan personal, kemampuan umum, kompetensi keahlian khusus serta keterampilan yang dialihkan 3) Kurikulum bersifat mutakhir dan dikaji ulang secara periodik

untuk menilai kesesuaiannya dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kebutuhan stakeholder untuk kemudian disesuaikan dengan rentang waktu yang rasional.

d.Dosen

1) Kuantitas dan kualitas dosen harus mencukupi untuk pelaksanaan kurikulum

2) Kebutuhan pengembangan dosen teridentifikasi secara sistematis dalam kaitannya dengan pengembangan diri, kurikulum dan persyaratan institusional.

3) Dosen ditugaskan secara efektif dimana peran dan fungsi mereka didefinisikan secara jelas, tugas yang diberikan sesuai dengan kualifikasinya.

4) Dosen secara teratur mengikuti pengembangan dosen yang terkait dengan kebutuhan yang teridentifikasi: pengangkatan, pelatihan jabatan akademik, pelatihan berkala, konsultasi, riset dan kegiatan pendidikan.

e.Sumber Belajar

1) Sumber fisik termasuk peralatan, bahan habis pakai dan teknologi informasi tersedia secara mencukupi untuk melaksanakan kurikulum dan dapat digunakan secara efektif

2) Perpustakaan, audiovisual, komputer dan pelayanan akademik lain memadai untuk kurikulum yang dilaksanakan.

f. Lingkungan Belajar

1) Lingkungan belajar kondusif untuk proses pembelajaran dan kegiatan pendidikan pada umumnya

2) Ruang dan fasilitas belajar mencukupi secara kuantitas dan kualitas sesuai dengan kurikulum yang ditawarkan dan dikelola secara efisien dan efektif

3) Lingkungan, ruang dan sarana pembelajaran terawat dengan baik dalam hal keindahan, kebersihan, kerapihan, keselamatan dan keamanan serta ditingkatkan atau dimodifikasi sesuai dengan keperluan.

g.Organisasi Pembelajaran

2) Proses pembelajaran dinyatakan secara jelas, dikomunikasikan kepada mahasiswa dan dipantau secara teratur

3) Perkuliahan, praktikum dan ujiannya terjadwal secara sistematis dan terkoordinasikan dengan seluruh komponen yang terkait.

5.1.3. Sarana Penunjang Pendidikan

Sarana penunjang kegiatan pendidikan di Institut Pertanian Bogor meliputi:

1. Perpustakaan

Perpustakaan Institut Pertanian Bogor merupakan unit pengelola informasi ilmiah untuk mendukung program pendidikan, pengajaran dan penelitian bagi civitas akademika IPB. Perpustakaan IPB juga menyediakan berbagai layanan informasi ilmiah yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Perpustakaan IPB mempunyai visi yaitu menjadikan Perpustakaan IPB sebagai sistem layanan dan basis pengetahuan global berbasis teknologi informasi yang mendukung riset unggulan bertaraf Internasional. Misi dari perpustakaan IPB adalah:

1 Menyediakan pusat layanan perpustakaan modern bagi civitas akademika IPB dan masyarakat umumnya;

2 Menyediakan informasi yang mendukung tridharma perguruan tinggi;

3 Mengembangkan jaringan perpustakaan global pada lingkup nasional dan internasional;

4 Menciptakan lingkungan gemar baca yang tertib, nyaman dan bersahabat.

Sumber informasi yang tersedia terdiri dari berbagai jenis koleksi seperti buku, skripsi, tesis, disertasi, laporan dan jurnal, baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Koleksi yang terdapat di perpustakaan dapat ditelusuri secara cepat dan mudah melalui komputer OPAC (Online Public Access Catalogue) yang tersedia sebanyak 18 komputer.

Perpustakaan IPB juga telah melakukan komputerisasi untuk berbagai kegiatan, diantaranya adalah pencatatan pengunjung perpustakaan, peminjaman buku yang dilakukan dengan menscan barcode yang ada pada buku tersebut. Hal tersebut menjadikan setiap pengunjung dan peminjaman buku tercatat di pangkalan data. Layanan yang juga tersedia di perpustakaan meliputi layanan sirkulasi, layanan penelusuran informasi, SAC (Self Access Center), Cafe HKI, digital corner, percetakan dan penerbitan, fotokopi

scaning, burning, bimbingan pembaca, konsultasi, pelatihan dan magang dalam bidang perpustakaan dan pengelolaan informasi. 2. Kantor Pengembangan Sistem Informasi

Kantor Pengembangan Sistem Informasi (KPSI) sebagai salah satu unit pelaksana teknis yang memberi pelayanan Teknologi Informasi bagi seluruh lapisan di IPB. Tugas pokok KPSI adalah mengembangkan dan mengelola sistem informasi institusi melalui jaringan komunikasi berbasis teknologi informasi. Terdapat fasilitas ciber mahasiswa sebanyak lima ciber, homepage IPB, dan dua layanan IPB mobile yang menggunakan SMS ponsel.

3. University Farm

University Farm dibentuk sebagai pengelola fasilitas lapangan penunjang kegiatan tridharma perguruan tinggi IPB, berupa kebun, padang gembalaan, kolam, stasiun laut, dan hutan pendidikan.

University Farm melayani kegiatan penelitian staf dan mahasiswa IPB, dan praktikum mahasiswa IPB, disamping memelihara koleksi material pendidikan. Unit lapangan University Farm antara lain: Kebun Darmaga, Cikabayan, Cikarawang, Babakan, Sindang Barang/Pasir Kuda, Sukamantri, Jonggol A dan B, Pasar Sarongge, Stasiun Lapangan Pelabuhan Ratu dan Ancol, serta Hutan Pendidikan Gunung Walat.

4. UPT Laboraturium Terpadu

Unit Pelaksana Teknis Laboraturium Terpadu IPB melayani kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Selain melayani kebutuhan internal Laboraturium Terpadu melayani pula masyarakat umum lainnya dalam empat divisi palayanan yaitu Divisi Analisis Produk, Divisi Kualitas Lingkungan, Divisi Biomedis, dan Divisi Mikrobiologi. Laboraturium Terpadu memiliki berbagai alat yang cukup modern untuk mendukung dari divisi-divisi tersebut. 5. Unit Bahasa

Unit Bahasa memberikan pelayanan kegiatan pelatihan bagi mahasiswa, dosen, staf administrasi dan masyarakat umum. Pelatihan bahasa yang dilakukan meliputi Bahasa Inggris, Jepang, Arab, Jerman dan Prancis. Sarana yang dengan kapasitas masing-masing 30 dan 36 orang.

6. Unit Olahraga dan Seni

Unit Olahraga dan Seni didirikan dalam rangka menunjang kegiatan minat mahasiswa, dosen dan staf administrasi di bidang olahraga seni. Fasilitas yang dimiliki oleh Unit ini diantaranya adalah lapangan olahraga di kampus Baranangsiang dan kampus Darmaga. 7. Unit Keamanan Kampus

Unit Keamanan Kampus (UKK) mempunyai tugas antara lain menciptakan keamanan dan ketertiban, serta membina di lingkungan kampus, melakukan pengamanan atas segala gangguan yang timbul baik dari dalam maupun dari luar. Bertugas juga menanggulangi ancaman yang menumbulkan kerugian baik materi maupun non materi, mengkoordinasikan situasi di lapangan dengan petugas keamanan setempat dan membuat program pembinaan bagi anggota satuan pengaman lingkungan kampus IPB.

8. Badan Pengelola Asrama mahasiswa TPB

Badan pengelola asrama mahasiswa dibentuk berdasarkan SK, Rektor IPB No. 038/K 13/KM/2002 tanggal 25 Maret 2002, tugas dan fungsi Badan Pengelola Asrama IPB adalah

a.Melakukan koordinasi penyelenggaraan Program Pembimbing Akademik dan Multi Budaya mahasiswa TPB-IPB

b.Melaksanakan kegiatan pelayanan terkait dengan administratif Asrama TPB-IPB

c.Melakukan pemeliharaan Asrama TPB-IPB

Layanan yang dimiliki IPB untuk Mahasiswa dan Umum meliputi: 1. Beasiswa 2. Layanan Kesehatan 3. Bimbingan Konseling 4. Asrama 5. Pelayanan Bank 6. Kafetaria

7. Aula/Gedung Serba Guna 8. Tempat Peribadatan

9. Pelayanan Pos dan Telekomunikasi

5.1.4. Lembaga Kemahasiswaan

Lembaga Kemahasiswaan tingkat IPB terdiri dari:

1. Majlis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (MPM- KM) IPB

2. Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (DPM-KM) IPB

3. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) IPB 4. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang meliputi UKM Olahraga

Bela Diri, UKM Olahraga non Bela Diri, UKM Seni dan Budaya, IKM Kerohanian dan UKM Sidang Khusus.

5.2. Pelaksanaan Kurikulum Sistem Mayor-Minor di Institut Pertanian

Dokumen terkait