• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Pengelolaan Air Limbah 1 Sasaran Pengelolaan PS Air Limbah

B. Sistem pengelolaan air limbah saat in

4.3.3. Profil Pengelolaan Air Limbah 1 Sasaran Pengelolaan PS Air Limbah

Dengan memperhatikan tingkat pelayanan yang ada saat ini, diharapkan pada akhir periode program jangka menengah telah terjadi kenaikan pelayanan prasarana air limbah manusia. Walaupun, pada saat ini masih ada sebagian penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggunakan cara pengelolaan limbah manusia secara konvensional atau non urban system yaitu dengan membuang limbahnya di perairan terbuka berupa sungai, parit atau di tanah berupa kebun. Upaya mencapai sasaran program yang di inginkan akan dilakukan secara bertahap.

Dalam pengelolaan air limbah manusia, terutama yang ingin dicapai adalah :

1) Mengurangi atau bahkan menghilangkan resiko gangguan kesehatan masyarakat sebagai akibat berjangkitnya penyakit-penyakit yang ditularkan melalui media air (water borne diseases).

2) Meningkatkan kondisi dan kualitas lingkungan. 4.3.3.2.Rumusan Masalah

Secara umum, masalah air limbah dan limbah manusia di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah sebagai berikut :

1) Fasilitas pembuangan air limbah manusia kurang memadai dan umumnya kurang higienis, masih banyak yang membuang limbah ke perairan terbuka.

2) Fasilitas MCK dan jamban umum lainnya kurang terpelihara. 3) Fasilitas pengurasan lumpur tinja kurang memadai

4) Prosentase penduduk yang belum mempunyai fasilitas pembuangan air limbah manusia masih cukup besar

5) Sebagian masyarakat yang bermukim dikawasan rawa pasang surut melakukan pembuangan limbah secara langsung, sehingga sangat beresiko terhadap gangguan kesehatan masyarakat itu sendiri;

6) Belum terdapat IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Tinja) terpusat dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) setidaknya di Kota Kuala Tungkal.

4.3.4.

Analisa permasalahan dan rekomendasi

4.3.4.1.Analisa Permasalahan

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan sektor air limbah manusia di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat belum memiliki prasarana pembuangan air limbah yang memadai. Tingkat pelayanan yang tidak memadai ini akan menimbulkan dampak terhadap derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan yang masih rendah.

Berdasarkan jumlah penduduk dan prediksi penduduk sampai 2017 maka akan dihitung jumlah produksi air limbah, dengan asumsi bahwa produksi air limbah besarnya adalah 80% dari total kebutuhan air bersih.

Tabel. IV.3.2

Proyeksi Produksi Air Limbah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Sumber ; Hasil Analisa 2012

No Uraian Asumsi Tahun

Angka Satuan 2013 2014 2015 2016 2017

1 Jumlah Penduduk

Kab.Tanjung Jabung Barat 301.528 309.058 315.776 324.269 332.038

2 Kebutuhan Air Bersih

A Domestik 135 l/org/hari

40.706.280 41.722.830 42.629.760 43.776.369 44.825.076

B Non Domestik (Pasar,

jalan, taman) 35%

dari

Domestik 14.247.198 14.602.991 14.920.416 15.321.729 15.688.777 Total Kebutuhan Air

Bersih (liter/hari) 54.953.478 56.325.821 57.550.176 59.098.098 60.513.853

Total Kebutuhan Air

Bersih (m3/hari) 54.953,48 56.325,82 57.550,17 59.099,10 60.513,85

3 Total Kebutuhan Air

Limbah Cair (liter/hari) 80%

dari Kebutuhan Air Bersih

43.962.782 45.060.656 46.040.141 47.278.479 48.411.082

Total Kebutuhan Air

Limbah Cair(M3/hari) 43.962,78 45.060,66 46.040,14 47.278,48 48.411,08

4 Total Kebutuhan Air

Limbah padat (liter/hari) 3 l/org/hari 904.584 927.174 947.328 972.809 996.113

Total Kebutuhan Air

4.3.4.2.Alternatif Pemecahan Persoalan

Berdasarkan kondisi dan permasalahan di atas maka alternatif pemecahan masalah adalah sebagai berikut :

1) Sistem pembuangan limbah cair rumah tangga

Lebih tepat menggunakan sistem tertutup ke sumur resapan, baru kemudian dialirkan ke saluran drainase. Hal ini disebabkan karena lahan di sekitar permukiman masih cukup, dan permukiman di perkotaan juga bukan merupakan permukiman yang kepadatannya sangat tinggi

2) Sistem pembuangan limbah padat

Pembuangan limbah padat dari manusia, menggunakan septic tank dan peresapan di setiap rumah atau MCK umum yang ada. Selain itu juga perlu penyediaan MCK umum di dekat sungai yang dilengkapi dengan penyediaan air bersih, agar masyarakat yang biasa membuang kotoran ke sungai mulai berubah menggunakan kamar mandi.

4.3.4.3.Rekomendasi

Berdasarkan Beberapa alternatif pemecahan tersebut di atas maka rekomendasi pengolahan air limbah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel. IV.3.3

Rekomendasi pemecahan masalah

No Permasalahan Rekomendasi

1 Fasilitas pembuangan air limbah

manusia kurang memadai dan

umumnya kurang higienis, masih banyak yang membuang limbah ke perairan terbuka

 Penyediaan sistem pembuang limbah yang

higienis

 Penyuluhan ke masyarakat untuk merubah

perilaku membuang limbah

 Pembuatan MCK umum yang dilengkapi

dengan penyediaan air bersih

2 Fasilitas MCK dan jamban umum lainnya k

urang terpelihara

3 Fasilitas pengurasan lumpur tinja

kurang memadai

 Penambahan jumlah truk penguras tinja.

 Peningkatan pelayanan penyediaan

penguras tinja

4 Prosentase penduduk yang belum

mempunyai fasilitas pembuangan air limbah manusia masih cukup besar

 Peningkatan program bantuan jamban

keluarga dan septic tank di dekat rumah

5 Kesadaran masyarakat terhadap masalah

kebersihan dan sanitasi masih rendah

 Sosialisasi dan percontohan kepada

masyarakat tentang masalah kebersihan. Sumber : Hasil Analisa

4.3.5.

Sistem Prasarana Yang Diusulkan

4.3.5.1.Kebutuhan Pengembangan Pengelolaan

Peningkatan kondisi dan tingkat pelayanan sektor limbah manusia dari pemukiman perlu diarahkan untuk menghilangkan atau mengurangi jumlah penduduk yang masih membuang tinja ditempat terbuka dan mengurangi penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air (Water Borne Diseases). Untuk meningkatkan kondisi dan tingkat pelayanan tersebut perlu ditunjang dengan membangun fasilitas MCK, jamban keluarga, jamban

jamak, dan pengadaan truck tinja untuk menguras lumpur yang sudah tua pada tangki septik yang ada. Pembangunan fasilitas sanitasi merupakan stimulan, yang selanjutnya akan dicontoh, serta dibiayai dan dikelola oleh masyarakat.

Pembangunan MCK merupakan "sasaran antara" selama periode jangka menengah ini,yang nantinya diharapkan masyarakat akan lebih cenderung untuk memiliki sendiri fasilitas sanitasi yang berupa Jamban Keluarga. Dengan semakin meningkatnya taraf kehidupan masyarakat sebagai dampak positif pembangunan disegala bidang, kecenderungan masyarakat untuk memiliki sendiri satu jamban keluarga perlu didorong dan dibantu dengan memberikan kemudahan untuk memenuhi keinginan masyarakat tersebut.

Penanganan air limbah manusia mempunyai kaitan yang erat dengan penerapan teknolo gi yang tepat guna, berdaya guna dan berhasil guna. Sedangkan dalam pemilihan teknologi yang sesuai tersebut harus telah mempertimbangkan hal-hal sbb:

 Kepadatan Penduduk.  Sumber air yang ada.  Sumber air yang diperlukan.  Keadaan tanah.

 Kedalaman muka air tanah.  Kemiringan tanah.

 Kemampuan membiayai kecocokan.  Pemilihan teknologi.

Penanganan sistim kawasan diperuntukkan bagi bagian kota yang mempunyai kondisi sebagai berikut :

 Kepadatan penduduk setempat > 300 jiwa/Ha.  Lokasi pemukiman yang berada di :

o atas sungai atau bantaran sungai.

o dekat sungai.

o daratan, agak jauh dari sungai.

Di beberapa bagian kota yang telah menerapkan penanganan air limbah manusia dengan sistim sanitasi setempat (on site sanitation) dapat dilanjutkan dan bahkan dikembangkan menyebar ke sebagian besar wilayah kota. Sehingga nantinya dicapai suatu kondisi dan tingkat pelayanan yang memadai dan yang akhirnya akan meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat sertakualitas lingkungan di sekitarnya.

4.3.5.2.Usulan dan Prioritas Program

Program jangka Menengah sektor air limbah Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah dengan menekankan penerapan sistem sanitasi setempat (on site sanitation), dimana teknologi yang diterapkan mengikuti kondisi yang ada. Untuk sistem pengolahan air limbah manusia dengan sistem sanitasi setempat adalah berupa tangki septik dan peresapan, mengingat kepadatan penduduknya masih lebih kecil dari 50 jiwa/Ha.

didukung dengan penyuluhan sanitasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah masnusia dan air limbah domestik pada umumnya, serta memberikan upaya-upaya pengelolaan limbah manusia secara individual.

Program penanganan limbah manusia terdiri dari konstruksi dan pengadaan peralatan merupakan stimulan yang ditujukan untuk mendorong kesadaran masyara kat dalam usaha usaha pengelolaan limbah manusia.

Program air limbah dari tahun anggaran 2013 sampai tahun 2017, meliputi:  Pembangunan konstruksi MCK sebanyak 50 unit.

 Pembangunan konstruksi jamban jamak sebanyak 16 unit.  Pembangunan jamban keluarga sebanyak 2978 unit.  Pengadaan truck tinja sebanyak 3 unit.

4.3.5.3.Pembiayaan Pengelolaan

Pembiayaan disusun berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat, Swasta dan masyarakat. Klasifikasi pembiayaan pengelolaan air limbah dibagi menjadi anggaran APBD Kota/Kab, APBD Provinsi, APBN, Swasta dan masyarakat.