• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terbatas pendanaan untuk mendukung keseluruhan aspek penyediaan air minum Pendanaan air minum masih bertumpu pada anggaran pemerintah Rendahnya kinerja

B. Sistem pengelolaan air limbah saat in

5) Terbatas pendanaan untuk mendukung keseluruhan aspek penyediaan air minum Pendanaan air minum masih bertumpu pada anggaran pemerintah Rendahnya kinerja

keuangan PDAM juga menyebabkan PDAM sulit mendapatkan sumber pendanaan alternatif. Sementara itu, sumber pendanaan dari pihak swasta, baik dalam bentuk KPS ataupun Corporate Social Responsibility (CSR) masih belum dimanfaatkan secara signifikan

4.6.2.

Gambaran Kondisi Pelayanan Air Minum

4.6.2.1.Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan

Pemakaian air bersih merupakan kebutuhan pokok yang harus dikonsumsikan penduduk secara rutin guna meningkatkan derajat kesehatan manusia. Baik buruknya pelayanan air bersih akan sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku air untuk pengolahan lebih lanjut. Sistem pelayanan air bersih di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam pengelolaannya dilaksanakan oleh PDAM irta Pengabuan.

Adanya pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Pengabuan di mulai sejak tahun 1980/1981 dengan pembangunan IPA (Instalasi Pengolahan Air) di Kuala Tungkal, sehubungan dengan pemekaran Tanjung Jabung menjadi 2 (dua) kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, maka PDAM Tirta Pengabuan secara de-facto mempunyai 2 (dua) daerah pelayanan. PDAM Tirta

Pengabuan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai induk di Kuala Tungkal dengan 6 (enam) wilayah masing-masing di Kuala Tungkal, Merlung, Pelabuhan Dagang, Teluk Nilau, Sungai Rambai dan Tebing Tinggi dengan total kapasitas sebesar 85 liter/detik. Hingga saat ini sumber bahan baku air yang tersedia untuk diolah dan dijadikan air bersih, umumnya diambil dari sumber bahan baku air sungai dan sumur bor.

Pembangunan sarana air bersih yang mulai dilaksanakan sekarang ini, berlokasi dari sumber air bersih yang berada di Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebing Tinggi. Dari sumber air bersih yang sudah dilakukan study kelayakannya akan dialiri ke Kota Kuala Tungkal dan sekitarnya dengan jarak sepanjang 85 kilometer melalui jalur pipa yang juga segaja di desain agar terbebas dari aksi pencurian air bersih nantinya.

Penduduk yang menggunakan sarana air bersih yang disediakan PDAM masih relatif kecil, hanya sekitar 9,10 persen dari total jumlah penduduk, hal ini terutama disebabkan karena penduduk terutama yang berada di tepian sungai telah menjadikan air sungai sebagai sarana keperluan air minum ataupun mandi, cuci dan kakus (MCK) secara langsung yang belum tentu terjamin kesehatannya, dilain pihak jangkauan pelayanan PDAM masih sangat terbatas, terutama untuk wilayah-wilayah pedesaan. Untuk mengatasi kesulitan dalam mendapatkan air baku terutama untuk daerah-daerah yang tidak terjangkau pelayanan air minum oleh PDAM Tirta Pengabuan, pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai usaha diantaranya dengan membangun penampungan air hujan (PAH), sumur pompa dalam, sumur pompa mata air, sumur pompa tanah dan sumur gali. Pada umumnya system non perpipaan dikelola oleh masyarakat setempat dengan sumber air baku yang berasal dari:

 Air tanah, seperti sumur gali

Tabel. IV.6.1

Banyaknya Pelanggan Air Bersih di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2005 – 2009

Pelanggan 2005 2006 2007 2008 2009

1. Rumah Tempat Tinggal 1.681 1.496 1.578 1.720 1932

2. Hotel/Penginapan (Gol. Niaga Kecil)

109 87 80 67 62

3. Badan-badan Sosial/Rumah Sakit

(Golongan Rumah Tangga B)

439 404 377 332 274

4. Tempat Peribadatan 18 15 14 18 25

5. Umum (Sosial Umum) 10 1 1 1 0

6. Perdagangan dan Industri 1 1 1 1 1

7. Lainnya - - - - 0

Jumlah 2.258 2.004 2.051 2.139 2.294

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2031, 2011

Tabel. IV.6.2

Nilai dan Produksi Air Bersih Per Bulan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2009

Bulan Produksi (M3) N i l a i (Rupiah) 1. Januari 57.799 77.879.100 2. Februari 54.114 76.549.875 3. Maret 56.371 75.413.150 4. April 51.406 73.846.900 5. Mei 48.484 78.753.250 6. Juni 55.208 81.760.275 7. Juli 54.133 81.879.800 8. Agustus 56.205 92.742.550 9. September 57.637 87.173.850 10. Oktober 57.152 84.277.350 11. November 56.213 87.287.421 12. Desember 49.928 86.055.000 Jumlah 654.650 983.618.521

4.6.2.2.Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum

A. Sistem Perpipaan

Sistem Penyediaan air bersih di Kabupaten Tanjung Jabung Barat di bedakan atas sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan melalui jaringan pipa rumah tangga dikelola oleh PDAM Tirta Pengabuan, sedangkan air bersih non perpipaan dikelola oleh masyarakat dengan sumber air berasal dari air tanah dan hasil penampungan air hujan. Pelayanan PDAM masih belum mencapai keseluruh pelosok kota antara lain di wilayah bagian utara Kota seperti kawasan perdagangan, kawasan pelabuhan, permukiman kampung Nelayan.

Untuk mengatasi kesulitan dalam mendapatkan air baku pada daerah-daerah yang tidak terjangkau pelayanan air minum, PDAM Tirta Pengabuan atau masyarakat telah melakukan berbagai usaha diantaranya dengan membangun penampungan air hujan (PAH), sumur pompa dalam, sumur gali, pemanfaatan air permukaan seperti air sungai, rawa-rawa, serta penyediaan air minum dengan menggunakan Truk Tangki air minum PDAM.

A.SUMBER AIR

a. Sumber air adalah sungai

b. Elevasi : 4 M DPL c. Lokasi Sumber : Sungai Baung

Desa Bram Mitam Kiri Parit Panting

Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat d. Status kepemilikan sumber adalah milik Negara / Pemerintah, sekali-sekali dimanfaatkan

oleh penduduk sekitar untuk transportasi pakai perahu kecil.

e. Kualitas air kurang baik untuk dijadikan air bersih, karena berwarna dan PH rendah, mengakibatkan biaya pengolahan tinggi.

f. Debit sumber > 900 l/det pada musim kemarau dan pada musim hujan tidak terbatas g. Debit yang sudah dimanfaatkan 30 l/det sisa > 870 l/det

h. Alokasi debit yang sudah dan yang masih tersisa hanya untuk air minum saja. i. Sistem pengaliran air dari sumber ke pipa transmisi memakai pompa

j. Intake dan pipa transmisi dibangun Tahun 2003 dan 2004 IPA I dibangun Tahun 1984 dan direhab Tahun 2004 IPA II dibangun tahun 1997

k. Fasilitas yang sudah ada :

1. Kolam Tangkapan Air + = 450 M3

2. Intake + = 32 M3 konstruksi beton 3. Rumah Pompa/genset + = 40 M3 konstruksi beton 4. Pompa Centrifugal 3 buah kapasitas 30 l/d H. M

5. Reservoir = 300 M3 konstruksi beton di atas tanah 3 buah = 300 M3 konstruksi beton di bawah tanah (kolam) 6. Fasilitas penjernihan cara kimiawi

c) DAF ( Dissolved Air Flotation ) Kap 15 l/d 2 Unit d) Filter 10 buah konstruksi baja

7. Rumah genset 4 unit = konstruksi beton masing-masing seluas 36 M2 Genset Kapasitas 70 KVA = 3 unit Mitsubishi type MD 15

Genset Kapasitas 100 KVA = 2 unit

PLN 147 KVA = Lokasi Booster Pump Parit Panting PLN 147 KVA = Lokasi IPA Parit dua

PLN 105 KVA = Lokasi IPA TVRI Desa Pembengis

8. Pemilik semua sistem adalah Pemda Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebahagian dibangun oleh Dinas Kimpraswil dan dikelola oleh PDAM Tirta Pengabuan.

9. Sumber Dana LOAN ADB INO. 1383 dan APBD + APBN. 10. Kondisi saat ini fasilitas tersebut dalam keadaan rusak ringan.

B. JARINGAN TRANSMISI

Jaringan pipa yang ada :

a. Dari Intake ke booster pump sepanjang + 2,3 km pipa PVC diameter 350 mm dipasang tahun 2003.

b. Dari booster pump ke IPA I (Pembengis) sepanjang + 11 km pipa PVC diameter 200 mm dipasang tahun 1998.

c. Dari booster pump ke IPA II (Parit dua) pipa PVC diameter 250 mm sepanjang + 16 km dipasang tahun 2003/2004.

d. Tekanan max 7 Bar,

e. Jaringan transmisi dilengkapi dengan Reservoir dan pompa pendorong, submersible dan pompa Centrifugal.

f. Pemilik aset67 tersebut adalah Pemda Tanjung Jabung Barat dan dikelola oleh PDAM Tirta Pengabuan.

g. Sumber Dana pembangunan LOAN ADB INO 1383 dan APBD II.

h. Kondisi Pipa tertanam di dalam tanah , sebagian melintasi parit memakai jembatan penyeberangan Pipa .

Sering terjadi kebocoran karena terjadi kesalahan pemasangan Pipa dan terdampak oleh kegiatan masyarakat yang mengerjakan kebun disekitarnya.