• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Responden Berdasarkan Suku

4.2.1. Profil Perusahaan

pernah sekolah agama dan 9 orang lainnya belum pernah. Dan totalnya, responden yang belum pernah sekolah agama jumlahnya 27 orang, lebih banyak daripada responden yang pernah sekolah agama yang hanya berjumlah 23 orang.

Hal tersebut menunjukkan adanya kemungkinan besar para pengusaha tidak memiliki pengetahuan dalam menjalankan usaha yang sesuai dengan syariat Islam. Hal ini sangat disayangkan, karena sebagai pengusaha Muslim, Islam telah menetapkan syariat atau aturan dalam setiap aspek kehidupan dan aktivitas kita sehari-hari termasuk dalam berusaha dan kurangnya pengetahun akan ilmu agama akan memengaruhi pengusaha dalam menjalankan usahanya baik itu dalam bertransaksi, membutuhkan pinjaman modal dari bank dengan perbedaan riba dan bagi hasil, dan menjalankan usaha kongsi yang adil dengan mitra usaha beresiko memunculkan dosa bahkan haram.

4.2.1. Profil Perusahaan

Usaha yang dijalankan pengusaha UKM Muslim di kota Binjai yang menjadi responden pada penelitian ini disajikan sebagai berikut :

1. Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan

Data responden berdasarkan kategori kepemilikan perusahaan dan jumlah pegawai dapat dilihat pada tabel 4.7 di berikut ini :

46

Tabel 4.8

Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan dan Jumlah Pegawai

Kategori Perusahaan

Pegawai

Total <5 orang 5-10 orang 11-15 orang

Milik Perorangan 34 6 0 40

Milik Keluarga 8 0 0 8

PT 1 0 1 2

Total 43 6 1 50

Sumber : diolah dari data primer

Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa perusahaan milik perorangan mendominasi responden sebanyak 40 orang atau 80% dari total responden dengan perusahaan yang memiliki jumlah pegawai yang kurang dari 5 sebanyak 34 perusahaan, jumlah pegawai 5-10 orang 6 orang. orang Disusul oleh perusahaan milik keluarga atau kongsi sebanyak 8 orang atau 16% dari total responden dan memiliki pegawai kurang dari 5 orang dan responden terkecil adalah responden dengan perusahaan dalam bentuk PT yaitu sebanyak 2 orang atau 4% dari total responden yang 1 perusahaan jumlah pegawainya kurang dari 5 orang dan 1 perusahaan lagi pegawainya berkisar 11-15 orang.

Dari data di atas, maka dapat disimpulkan pengusaha UKM Muslim di Kota Binjai belum menyerap tenaga kerja yang banyak yang menyebabkan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini mungkin karena kemampuan pengusaha yang belum dapat melakukan manajemen usaha dengan baik bagi pengusaha yang memiliki perusahaan milik sendiri dan untuk perusahaan keluarga maupun kongsi lebih banyak memilih untuk memanfaatkan anggota keluarga sebagai pekerja lepas, sehingga dipastikan penyerapan tenaga

47 kerja pada masyarakat tidak maksimal. Data responden berdasarkan kategori perusahaan dan pegawainya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.3

Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan dan Jumlah Pegawai

2. Data Responden Berdasarkan Bidang Usaha

Data responden berdasarkan bidang usaha yang dijalankan beserta dengan kategori kepemilikan perusahaan yang dimiliki responden dapat dilihat dari tabel berikut :

perusahaanPT Milik Keluarga (kongsi) Milik Perorangan Count 40 30 20 10 0 Bar Chart pegawai

48

Tabel 4.9

Data Responden Berdasarkan Bidang Usaha dan Kategori Perusahaan

Katgori Perusahaan Bidang Usaha Pertanian, Perkebunan, peternakan Produksi Makanan dan Minuman Usaha Dagang/ Restoran Jasa Transport, Pendidikan, Hotel Lain-lain Total Milik Perorangan 4 12 17 3 4 40 Total % 8,0% 24,0% 34,0% 6,0% 8,0% 80,0% Milik Keluarga/kongsi 1 2 2 3 0 8 Total% 2,0% 4,0% 4,0% 6,0% ,0% 16,0% PT 0 0 1 0 1 2 Total % ,0% ,0% 2,0% ,0% 2,0% 4,0% Total 5 14 20 6 5 50 Total % 10,0% 28,0% 40,0% 12,0% 10,0% 100,0%

Sumber : diolah dari data primer

dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa bidang usaha dagang/restoran mendominasi usaha responden dengan 17 perusahaan atau 34,0% dari total responden perusahaan milik perorangan, 2 perusahaan atau 4% responden perusahaan milik keluarga (kongsi) dan 1 PTatau 2% dari total responden. Dan totalnya 20 perusahaan atau 40% dari total responden bergerak di bidang usaha dagang/restoran. Untuk bidang usaha lain-lain yaitu usaha 1 usaha penjahit, 2 usaha percetakan, dan 2 usaha photo studio.

Dari data di atas, maka dapat disimpulkan lebih banyak pengusaha UKM Muslim di Kota Binjai yang memilih menjalankan usaha dagang atau restoran karena usaha ini adalah bentuk unsaha yang menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat, sehingga asumsi pengusaha usaha akan mudah diterima oleh masyarakat dan bertahan. Juga, pada usaha dagang tidak memerlukan keahlian khusus oleh pengusaha ataupun pegawainya. Untuk usaha restoran, pengusaha

49 berasumsi bahwa setiap masyarakat akan membutuhkan makanan dengan tingkat harga tertentu, sehingga makanan akan selalu habis terjual bila dibisniskan.

3. Data Responden Berdasarkan Lama Perusahaan

Data responden berdasarkan lama perusahaan yang dimiliki responden, omset perusahaan pertahun dan jumlah pegawai dapat di lihat pada tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.10

Data Responden Berdasarkan Lama Usaha, Omset dan Jumlah Pegawai Omset Lama Usaha Pegawai Total <5 5-10 11-15 <100 <4 23 1 24 4-6 3 0 3 7-9 2 0 2 10-12 2 0 2 >12 3 0 3 Total 33 1 34 150-200 <4 4 0 0 4 4-6 3 5 0 8 7-9 0 0 1 1 10-12 1 0 0 1 Total 8 5 1 14 201-250 10-12 1 1 Total 1 1 251-300 10-12 1 1 Total 1 1

Sumber : diolah dari data primer

Dari tabel 4.9 di atas, perusahaan responden terbanyak yaitu perusahaan yang bediri kurang dari 4 tahun dengan total pegawai 28 orang, dimana 24 orang dari perusahaan yang omsetnya kurang dari 100 juta dan 4 orang dari perusahaan

50 yang omssetnya sekitar 150-200 juta. Kemudian disusul oleh lama usaha responden yang berkisar 4-6 tahun sebanyak 11 perusahaan dimana 3 perusahaan dari usaha yang omsetnya kurang dari 100 juta dan 8 perusahaan yang omsetnya 150-200 juta. Untuk perusahaan responden yang telah berdiri lebih lama yaitu 10-12 tahun pegawi yang digunakan justru sangat sedikit.

Dari data di atas dapat disimpulkan usaha yang dijalankan responden tidak lah efektif. Karena untuk perusahaan yang belum lama berdiri omset yang dimiliki masih sedikit sedang mereka membutuhkan beberapa pegawai. Hal ini dikarenakan pula ada pengusaha yang memiliki pekerjaan tetap sebagai pegawai negeri sipil namun membukan usaha sendiri, sehingga hampir semua usahanya dikelola oleh pegawainya meskipun omsetnya masih sedikit. Sedangkan untuk perusahaan yang telah berdiri cukup lama yaitu 10-12 tahun dan memiliki omset yang tinggi sayangnya tidak menyerap banyak pegawai karena merasa mampu untuk mengelola sendiri usahanya tanpa bantuan banyak orang dan kalaupun dibutuhkan pegawai, mereka lebih memilih menggunakan tenaga keluarga.

4. Data Responden Berdasarkan Pemasaran dan Omset

Data responden berdasarkan luasnya wilayah pemasaran daan dikaitkan dengan besar omset usaha yang diperoleh selama 1 tahun dapat di lihat pada tabel 4.10 di bawah ini :

51

Tabel 4.11

Data Responden Berdasarkan Daerah Pemasaran dan Omset

Daerah Pemasaran Omset Total

<100 juta 150-200 juta 201-250 juta >350 juta

Kecamatan 21 3 0 0 24

Kabupaten/kota 12 8 0 1 21

Provinsi 1 3 0 0 4

Nasional 0 0 1 0 1

Total 34 14 1 1 50

Sumber : diolah dari data primer

Dari data pada tabel 4.10 di atas, diketahui usaha responden yang luas daerah pemasarannya di kecamatan lebih banyak dari usaha responden lainnya, yaitu sebanyak 24 usaha dengan 21 usaha omsetnya kurang dari 100 juta dan 3 usaha omsetnya berkisar 150-200 juta. Kemudian diikuti oleh usaha yang daerah pemasarannya adalah kabupaten/kota dengan total 21 usaha, dimana 12 dari usaha tersebut omsetnya kurang dari 100 juta, 8 usaha omsetnya berkisar 150-200 juta, dan 1 usaha beromset lebih dari 350 juta. Sedang usaha yang daerah pemasarannya mencapai wilayah nasional hanya 1 usaha dengan omset 201-250 juta.

Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan pengusaha UKM Muslim di Kota Binjai masih belum mampu mengelola usahanya dengan baik sehingga jangkauan pemasarannya pun hanya berkisar di daerah kecamatan usaha itu saja. Hal ini disebabkan karena kurangnya modal usaha dan kemampuan pengusaha dalam memasarkan usahanya agar dikenal lebih banyak orang. Untuk itu, diperlukan adanya tindakan pemerintah untuk mengadakan bazar usaha ataupun pelatihan kepada para pengusaha UKM Muslim agar ada wadah untuk memasarkan produk

52 usaha oleh pengusaha menjadi lebih besar, dan diharapkan pula keaktifan pengusaha untuk aktif dan ikut serta dalam event-event dan pelatihan usaha.

Dokumen terkait