• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Profil Umum Gangguan Kecanduan Media Sosial

Berdasarkan hasil penyebaran instrumen penelitian gangguan kecanduan media sosial peserta didik kelas VII MTs N 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 yang selanjutnya dikategorikan dalam tiga kategori sebagaimana yang terdapat pada tabel berikut : (Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11)

Tabel 8

Gambaran Umum Gangguan Kecanduan Media Sosial di Kelas VII MTs N 1 Bandar Lampung

Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase

Tinggi 80-84 5 16.67%

Sedang 74-102 23 76.66%

Rendah <70 2 6.67%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan Tabel 8 menyatakan bahwa gambaran gangguan kecanduan media sosial pada peserta didik kelas VII MTs N 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 yaitu terdapat 5 peserta didik (16.67%) berada pada kategori tinggi, 23 peserta didik (76.66%) pada kategori sedang, dan 2 peserta didik (6.67%) pada kategori rendah.

Hasil tersebut didapatkan dari penyebaran angket penelitian kepada seluruh peserta didik yang berjumlah 30 peserta didik. Berdasarkan hasil presentase yang ditampilkan pada 8 terlihat bahwa gangguan kecanduan media sosial pada peserta didik kelas VII MTs N 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 tak sedikit berada pada kategori tinggi dan lebih dari sebagian peserta didik berada pada kategori sedang serta hanya 2 peserta didik yang berada pada kategori rendah.

Dalam kategori tinggi, peserta didik menunjukkan gangguan yang ditandai dengan penggunaan internet 9 jam sampai 12 jam dalam sehari, ketidakmampuan dalam mengatasai masalah individu seperti cemas, drepesi, lari dari masalah, dan mempengaruhi hubungan sosial. Kemudian dalam kategori

sedang, peserta didik belum konsisten dengan sikap dan perilaku yang ditunjukkan dalam keseharian namun jika dalam kategori ini tidak segera ditangani dan peserta didik melakukan secara terus-menerus maka dikhawatirkan peserta didik akan meningkat ke dalam gangguan kecanduan media sosial kategori tinggi. Sedangkan dalam kategori rendah, peserta didik meunjukkan penggunaan internet secara berlebihan namun mampu mengelola waktu dengan baik seperti penggunaan dalam hal pemenuhan tugas sekolah.

Tujuan diadakan layanan bimbingan kelompok kognitif perilaku sebagai media bimbingan konseling agar peserta didik dapat menurunkan gangguan kecanduan media sosial. Gangguan kecanduan media sosial dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya: (1) Merasa asyik dengan internet; (2) perlu waktu tambahan dalam menggunakan internet; (3) tidak mampu mengontrol pengguanaan internet; (4) merasa gelisah, murung dan lekas marah; (5) Mengakses internet lebih lama; (6) kehilangan orang terdekat; (7) membohongi keluarga, terapis, dan orang terdekat; (8) Menggunakan internet sebagai jalan keluar dari masalah.

a. Gambaran Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator Merasa Asyik dengan Internet

Hasil penelitian menunjukkan gambaran gangguan kecanduan media sosial peserta didik pada indikator merasa asyik dengan internet berada pada kategori tinggi sebanyak 7 peserta didik (23.33%), sedangkan dalam kategori sedang sebanyak 19 peserta didik (63.33%) dan peserta didik dalam kategori

rendah sebanyak 4 peserta didik (13.33%). Secara rinci disajikan dalam tabel 9 berikut : (Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran12)

Tabel 9

Gambaran Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator Merasa Asyik dengan Internet

Kategori Skor Frekuensi Presentase ∑X Presentase

Tinggi x ≥ 90.10 7 23.33%

80.889% Sedang 71.669≤x<90.10 19 63.33%

Rendah x < 71.669 4 13.33%

Berdasarkan tabel 9 dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki gangguan kecanduan media sosial pada indikator individu merasa asyik dengan internet mendominasi dalam kategori sedang.

b. Gambaran Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator Perlu Tambahan Waktu Dalam Menggunakan Internet

Hasil penelitian menunjukkan gambaran gangguan kecanduan media sosial peserta didik pada indikator perlu tambahan waktu dalam menggunakan internet berada pada kategori tinggi sebanyak 8 peserta didik (26.66%), sedangkan dalam kategori sedang sebanyak 19 peserta didik (63.33%) dan peserta didik dalam kategori rendah sebanyak 3 peserta didik (10%). Secara rinci disajikan dalam tabel 10 berikut : (Data selengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 10

Gambaran Gangguan Kecanduan Media Sosial pada IndikatorPerlu Tambahan Waktu dalam Menggunakan Internet

Kategori Skor Frekuensi Presentase ∑X Presentase

Tinggi x ≥ 79.18 8 26%

68.33% Sedang 57.47≤x<79.18 19 63.33%

Rendah x < 57.47 3 10%

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki gangguan kecanduan media sosial pada indikator peserta didik perlu waktu tambahan dalam menggunakan internet mendominasi dalam kategori sedang.

c. Gambaran Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator Tidak Mampu Mengontrol Penggunaan Internet

Hasil penelitian menunjukkan gambaran gangguan kecanduan media sosial peserta didik pada indikator tidak mampu mengontrol penggunaan internet berada pada kategori tinggi sebanyak 5 peserta didik (16.67%), sedangkan dalam kategori sedang sebanyak 24 peserta didik (80%) dan peserta didik dalam kategori rendah sebanyak 1 peserta didik (3.33%). Secara rinci disajikan dalam tabel 11 berikut : (Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12)

Tabel 11

Gambaran Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator Tidak Mampu Mengontrol Penggunaan Internet

Kategori Skor Frekuensi Presentase ∑X Presentase

Tinggi x ≥ 81.15 5 16.67%

72% Sedang 62.84≤x<81.15 24 80%

Rendah x < 62.84 1 3.33%

Berdasarkan tabel 11 dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki gangguan kecanduan media sosial pada indikator peserta didik Tidak Mampu mengontrol penggunaan internet mendominasi dalam kategori sedang. d. Gangguan Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator Merasa

Gelisah, Murung, dan Lekas Marah

Hasil penelitian menunjukkan gambaran gangguan kecanduan media sosial peserta didik pada indikator merasa gelisah, murung, dan lekas marah berada pada kategori tinggi sebanyak 9 peserta didik (30%), sedangkan dalam kategori sedang sebanyak 19 peserta didik (63.33%) dan peserta didik dalam kategori rendah sebanyak 2 peserta didik (6.67%). Secara rinci disajikan dalam tabel 12 berikut : (Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12)

Tabel 12

Gambaran Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikatpr Merasa Gelisah, Murung dan Lekas Marah

Kategori Skor Frekuensi Presentase ∑X Presentase

Tinggi x ≥ 86.09 9 30%

75.77% Sedang 75.77≤x<86.09 19 63.33%

Berdasarkan tabel 12 dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki gangguan kecanduan media sosial pada indikator peserta didik merasa gelisah, murung dan lekas marah mendominasi dalam kategori sedang. e. Gangguan Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator

Mengakses Internet Lebih Lama

Hasil penelitian menunjukkan gambaran gangguan kecanduan media sosial peserta didik pada indikator Tidak Mampu mengontrol penggunaan internet berada pada kategori tinggi sebanyak h 8 peserta didik (26.67%), sedangkan dalam kategori sedang sebanyak 17 peserta didik (56.67%) dan peserta didik dalam kategori rendah sebanyak 5 peserta didik (16.66%). Secara rinci disajikan dalam tabel 13 berikut : (Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 )

Tabel 13

Gambaran Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator Mengakses Internet Lebih Lama

Kategori Skor Frekuensi Presentase ∑X Presentase

Tinggi x ≥ 92.12 8 26.67%

70% Sedang 47.87≤x<92.12 17 56.67%

Rendah x < 47.87 5 16.66%

Berdasarkan tabel 13 dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki gangguan kecanduan media sosial pada indikator peserta didik mengakses internet lebih lama mendominasi dalam kategori sedang.

f. Gangguan-Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator Kehilangan Orang Terdekat

Hasil penelitian menunjukkan gambaran gangguan kecanduan media sosial peserta didik pada indikator kehilanagan orang terdekat berada pada kategori tinggi sebanyak 5 peserta didik (16.67%), sedangkan dalam kategori sedang sebanyak 19 peserta didik (63.33%) dan peserta didik dalam kategori rendah sebanyak 6 peserta didik (20%). Secara rinci disajikan dalam tabel 14 berikut : (Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 )

Tabel 14

Gambaran Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator Merasa Gelisah, Murung dan Lekas Marah

Kategori Skor Frekuensi Presentase ∑X Presentase

Tinggi x ≥ 85.52 5 16.67%

69.67% Sedang 53.80≤ x< 85.52 19 63.33%

Rendah x < 53.80 6 20%

Berdasarkan tabel 14 dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki gangguan kecanduan media sosial pada indikator peserta didik kehilangan orang terdekat mendominasi dalam kategori sedang.

g. Gangguan Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator Membohongi Keluarga, Terapis dan Orang Terdekat

Hasil penelitian menunjukkan gambaran gangguan kecanduan media sosial peserta didik pada indikator membohongi keluarga, terapis, dan orang terdekat berada pada kategori tinggi sebanyak 4 peserta didik (13.73%), sedangkan dalam kategori sedang sebanyak 22 peserta didik (73.34%) dan

peserta didik dalam kategori rendah sebanyak 4 peserta didik (13.73%). Secara rinci disajikan dalam tabel 15 berikut : (Data selengkapanya dapat dilihat pada Lampiran 12)

Tabel 15

Gambaran Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator Membohongi Keluarga, Terapis, dan Orang Terdekat

Kategori Skor Frekuensi Presentase ∑X Presentase

Tinggi x ≥ 93.68 4 13.73%

84.33% Sedang 74.98≤x<93.68 22 73.34%

Rendah x < 74.98 4 13.73%

Berdasarkan tabel 15 dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki gangguan kecanduan media sosial pada indikator peserta didik merasa gelisah, murung dan lekas marah mendominasi dalam kategori sedang. h. Gangguan-Gangguan Kecanduan Media Sosial pada Indikator

Menggunakan Internet Sebagai Jalan Keluar dari Masalah

Hasil penelitian menunjukkan gambaran gangguan kecanduan media sosial peserta didik pada indikator menggunakan internet sebagai jalan keluar dari masalah berada pada kategori tinggi sebanyak 3 peserta didik (10%), sedangkan dalam kategori sedang sebanyak 21 peserta didik (70%) dan peserta didik dalam kategori rendah sebanyak 6 peserta didik (20%). Secara rinci disajikan dalam tabel 16 berikut : (Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 )

Tabel 16

Gambaran Gangguan Kecanduan Media Sosial Pada Indikator Menggunakan Internet Sebagai Jalan Keluar dari Masalah

Kategori Skor Frekuensi Presentase ∑X Presentase

Tinggi x ≥ 92.72 3 10%

82.66% Sedang 72.79≤x<92.72 21 70%

Rendah x < 72.79 6 20%

Berdasarkan tabel 16 dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki gangguan kecanduan media sosial pada indikator peserta didik merasa gelisah, murung dan lekas marah mendominasi dalam kategori sedang.

Secara keseluruhan presentase dari peserta didik yang mengalami Gangguan Kecanduan Media Sosial pada setiap indikator dapat dilihat pada tabel 17 sebagai berikut:

Tabel 17

Gambaran Gangguan Kecanduan Media Sosial Pada Indikator Menggunakan Internet Sebagai Jalan Keluar dari Masalah Indikator Katego ri Skor Freku ensi Present ase ∑X Presentase Merasa Asyik dengn Internet Tinggi x ≥ 90.108 7 23.33% 80.89% Sedang 71.669≤x<90.108 19 63.33% Rendah x < 71.669 4 13.33% Perlu Waktu Tambahan dalam menggunakan internet Tinggi x ≥ 79.18 8 26% 68.33% Sedang 57.47≤x<79.18 19 63.33% Rendah x < 57.47 3 10% Tidak mampu mengontrol penggunaan internet Tinggi x ≥ 81.15 5 16.67% 72% Sedang 62.84≤x<81.15 24 80% Rendah x < 62.84 1 3.33% Merasa gelisah, murung dan lekas marah Tinggi x ≥ 86.09 9 30% 75.77% Sedang 66.08≤x<86.09 19 63.33% Rendah x < 66.08 2 6.67% Mengakses internet lebih lama Tinggi x ≥ 92.12 8 26.67% 70% Sedang 47.87≤x<92.12 17 56.67% Rendah x < 47.87 5 16.66% Kehilanagn orang terdekat Tinggi x ≥ 85.52 5 16.67% 69.67% Sedang 53.80≤x< 8.52 19 63.33% Rendah x < 53.80 6 20% Membohongi keluarga, terapis, dan orang terdekat Tinggi x ≥ 93.68 4 13.33% 84.33% Sedang 74.98≤x<93.68 22 73.33% Rendah x < 74.98 4 13.33% Menggunakan internet sebagai jalan keluar dari masalah Tinggi x ≥ 92.72 3 10% 82.67% Sedang 72.79≤x<92.72 21 70% Rendah x < 72.79 6 20%

Secara keseluruhan gambaran gangguan kecanduan media sosial pada tiap idikator menunjukkan perbedaan yang tidak jauh berbeda dari setiap

indikatornya. Berdasarkan presentase tertinggi urutan pada indikator gangguan kecanduan media sosial adalah sebagai berikut : (1) Membohongi keluarga, terapis, dan orang terdekat (84.33%); (2) Menggunakan internet sebagai jalan keluar dari masalah (82.67%); (3) Merasa Ayik menggunakan internet (80.89%); (4) Merasa gelisah, murung dan lekas marah (75.77%); (5) Tidak mampu mengontrol penggunaan internet (72%); (6) Mengakses internet lebihh lama (70%); (7) kehilangan orang terdekat (69.67%); (8) perlu waktu tambahan dalam menggunakan internet (68.33%).

Dalam hal ini, peneliti mengambil 15 peserta didik yang memiliki gangguan kecanduan media sosial tinggi dan sedang sebagai eksperimen yang direkomendasi oleh Guru BK juga dengan dari hasil pretest penyebaran angket yang telah dilakukan.

Dokumen terkait