• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

B. Profil WALHI Daerah Istimewa Yogyakarta

Adanya kesamaan visi serta misi yang akan diemban serta didorong oleh rasa keperihatinan terhadap permasalahan lingkungan hidup, telah membawa semangat baru dalam pergerakan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Situasi dan kondisi ini pula yang akhinya mengilhami beberapa aktivis untuk membuat sebuah jaringan yang dapat mempersatukan gerak perjuangan lingkungan hidup sebagai pertimbangan dalam merumuskan/memutuskan kebijakan-kebijakan pembangunan yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan, sehingga dengan adanya wadah/forum gerakan yang semula bergerak sendiri-sendiri, tidak terkoordinasi serta terkadang terjadi overlape antar lembaga dapat teratasi sedikit demi sedikit.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau biasa dikenal sebagai WALHI merupakan sebuah organisasi lingkungan hidup independen non-profit terkemuka di Indonesia. Saat ini WALHI telah tersebar di 28 propinsi di Indonesia dengan keanggotaan sebanyak 479 organisasi anggota dan 156 anggota individu pada tahun 2011 lalu. Organisasi WALHI juga berkampanye secara internasional melalui Friends of the Earth Internasional yang telah menjaring setidaknya 71 anggota di 70 negara, 15 organisasi afiliasi, dan lebih dari 2 juta anggota individu dan pendukung di seluruh dunia.

Tujuan utama WALHI adalah mengawasi pembangunan yang berjalan saat ini dengan mempromosikan solusi untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan serta menjunjung tinggi keadilan sosial masyarakat. Dengan visi "terwujudnya suatu tatanan sosial, ekonomi, dan politik yang adil dan demokratis yang dapat menjamin hak-hak rakyat atas sumber-sumber kehidupan dan lingkungan hidup yang sehat" WALHI tumbuh dengan

rencana strategis guna menjadi organisasi yang mandiri dan profesional dalam advokasi lingkungan berbasis pada rakyat, mampu menjamin adanya kebijakan negara terhadap perlindungan Kawasan Ekologi Genting sebagai Sumber-sumber Kehidupan Rakyat melalui pemerintahan yang baik dan bersih serta memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber- sumber kehidupan rakyat.

Forum pengambilan keputusan tertinggi WALHI adalah dalam pertemuan anggota setiap empat tahun yang disebut Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH).Forum ini menerima dan mensahkan pertanggungjawaban Eksekutif Nasional, Dewan Nasional; merumuskan strategi dan kebijakan dasar WALHI; menetapkan dan mensahkan Statuta; serta menetapkan Eksekutif Nasional, Dewan Nasional.

Pada tanggal 19 September 1986 diadakan pertemuan dialogis mengenai lingkungan hidup dengan output salah satunya adalah kebutuhan bersama yang dapat menampung aspirasi, mempermudah koordinasi, berbagi informasi guna pelestarian lingkungan hidup, berdasarkan kesepakatan diatas itu pula Walhi Daerah Istimewa Yogyakarta diresmikan atas surat izin dan persetujuan Walhi Nasional maka secara resmi Walhi DIY menjadi forum daerah untuk Daerah Istimewa Yogyakarta terbentuk.

Walhi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu forum daerah Walhi yang ada di Indoensia. Walhi Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri merupakan forum lingkungan hidup yang beranggotakan Lembaga Swadaya Masyarakat, Kelompok Pencinta Alam serta Organisasi Masyarakat/OR yang dibentuk berdasarkan kesepakatan 20 lembaga yang mempunyai kesamaan visi dalam memperjuangkan pelestarian lingkungan hidup khususnya diwilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai wahana advokasi lingkungan hidup Walhi

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan alat untuk memperjuangkan pemenuhan keadilan, pemerataan, pengawasan rakyat atas kebijakan pengelolaan sumber daya alam, keadilan bersih dan independen serta penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih untuk mendorong pengelolaan lingkungan hidup secara lanjutan.

Sasaran dari advokasi lingkungan hidup Walhi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah pembuat kebijakan dan pengambil keputusan, pemilik modal serta kelompok-kelompok lain yang berpotensi merusak lingkungan hidup.Walhi Daerah Istimewa Yogyakarta menilai kecenderungan kerusakan lingkungan lingkungan hidup semakin masif dan kompleks baik di pedesaan dan perkotaan.Memburuknya kondisi lingkungan hidup secara terbuka diakui mempengaruhi dinamika sosial politik dan sosial ekonomi masyarakat baik tingkat komunitas, regional dan nasional.

Seiring dengan berjalannya waktu, kesadaran bahwa persoalan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama, maka dalam keorganisasian WALHI muncul pemikiran baru untuk melibatkan masyarakat luas dalam gerakan advokasi lingkungan yang selama ini dilakukan.Melibatkan masyarakat luas berarti pula merubah image eksklusif WALHI menjadi lebih cair sebagai organisasi publik. Momentum inilah yang kemudian mendorong didirikannya Sahabat Lingkungan (Sha-Link) pada tanggal 3 Desember 2004 sebagai wadah individu dari berbagai spesifikasi keilmuan, profesi dan golongan untuk melakukan kegiatan penyadaran dan penyelamatan lingkungan.

Walhi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakn forum advokasi lingkungan hidup yang terdiri dari Organisasi non Pemerintah ,Kelompok Pecinta Alam dan Organisasi Rakyat. WALHI Yogyakarta dalam melakukan advokasi lingkungan hidup didukung oleh 29

lembaga anggota, lebih dari 300 sahabat lingkungan dan 54 mitra kerja organisasi rakyat yang berasal dari berbagai latar belakang disiplin keahlian organisasi hukum, kesehatan lingkungan dan masyarakat, hutan, pertanian, lingkungan perkotaan, buruh, penegakan demokrasi dan HAM serta pemberdayaan masyarakat, manajemen sumber daya alam, Manajemen Bencana, budaya, pendidikan lingkungan, lembaga riset serta lembaga mahasiswa penggiat alam bebas.

Walhi Yogyakarta dalam melakukan advokasi lingkungan hidup berbasiskan kawasan dengan isu strategis antara lain Tata ruang, Kedaulatan Pangan, Air dan Bencana Ekologis. Sebagai organisasi publik, Walhi DIY terus berupaya :

1. Menjadi Organisasi yang populis, inklusif dan bersahabat. 2. Menjadi organisasi yang bertanggung gugat dan transparan.

3. Mengelola pengetahuan yang dikumpulkannya untuk mendukung upaya penyelamatan lingkungan hidup yang dilakukan anggota dan jaringannya maupun publik.

4. Menjadi sumber daya ide, kreativitas dan kaderisasi kepemimpinan dalam penyelamatan lingkungan hidup

5. Menggalang dukungan nyata dari berbagai elemen masyarakat.Menajamkan fokus dan prioritas dalam mengelola kampanye dan advokasi untuk berbagai isu :

a) Air, Pangan dan keberlanjutan b) Hutan dan Perkebunan

c) Energi dan Tambang d) Pesisir dan Laut e) Isu – isu perkotaan

2. Kelembagaan dan Pendanaan

Sebagai forum, Walhi menganut sistem pemerintahan yang demokratis dengan prinsip tanggung gugat dan transparan.Di tingkat nasional, Eksekutif Nasional menjalankan program-program nasional organisasi, sementara kelembagaan yang merupakan representasi seluruh anggota untuk menjalankan fungsi legislatif disebut Dewan Nasional.Eksekutif Nasional dan Daerah dipilih melalui pemilihan langsung.Struktur organisasi dibangun berdasarkan prinsip Trias Politika untuk menjamin pelaksanaan pembagian kekuasaan dan kontrol untuk menghindari kekuasaan mutlak.

Eksekutif Nasional dan Eksekutif Daerah, Dewan Nasional dan Dewan Daerah serta Majelis Etik Nasional adalah bagian dari Trias Politika Walhi yang menjalankan hak dan kewajiban dan tercantum dalam statuta. Untuk memastikan jalannya organisasi, posisi direktur eksekutif dibatasi maksimal hingga 1 kali masa jabatan selama tiga tahun.Walhi ada di 26 Provinsi di Indonesia, termasukWalhi DIY salah satunya.Semua menjalankan forumnya dengan independen, termasuk pendanaan dan pengelolaannya.Di tingkat nasional, Eksekutif Nasional berperan sebagai koordinator dan fasilitator dalam aktivitas nasional dan internasional. Kepengurusan Walhi Yogyakarta periode 2013 - 2017 terdiri dari Dewan Daerah dan Eksekutif Daerah yang terdiri dari Direktur Eksekutif didukung oleh bidang kerja Kesekretariatan, Penguatan Kelembagaan dan Advokasi Kawasan serta organ support Sahabat Lingkungan dan WALHI Institute.

1. Pengambilan Keputusan Walhi

Forum pengambilan keputusan tertinggi Walhi adalah dalam pertemuan anggota setiap tiga tahun yang disebut Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup

(PNLH). Forum ini menerima dan mengesahkan pertanggungjawaban Eksekutif Nasional, Dewan Nasional serta Majelis Etik Nasional, merumuskan strategi dan kebijakan dasar Walhi; menetapkan dan mengesahkan statuta; serta menetapkan Eksekutif Nasional, Dewan Nasional dan Majelis Etik Nasional.

Setiap tahun diselenggarakan pula Konsultasi Nasional Lingkungan Hidup (KNLH) sebagai forum konsultasi antar komponen Walhi dan evaluasi program Walhi. Format pengambilan keputusan yang sama juga terjadi di forum – forum Walhi daerah.

2. Sumber Pendanaan

Program WALHI Yogyakarta dalam mendukung kegiatan advokasi Lingkungan adalah penggalangan dana publik. Penggalangan dana publik dengan nama Donasi Hijo merupakan upaya menggalang dukungan publik terhadap penyelamatan lingkungan dan mempertahankan hak rakyat atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Serta upaya membangun independensi WALHI Yogyakarta sebagai sebuah forum lembaga non pemerintah. Penggalangan dana publik, WALHI Yogyakarta memberikan kesempatan kepada individu maupun komunitas masyarakat untuk berpartisipasi mendukung kegiatan sdvokasi lingkungan WALHI Yogyakarta dalam bentuk donasi.

Hasil donasi yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung kerja –kerja advokasi WALHI antara lain pendidikan lingkungan, kampanye lingkungan, riset dan kajian, pendampingan masyarakat dalam penyelesaian kasus-kasus lingkungan, penanggulangan bencana (ekologis) dan pengembangan pusat pembibitan WALHI

Yogyakarta. Penggunaan dana publik akan dilaporkan secara reguler, sesuai media yang dipilih donatur.

3. Tujuan Organisasi

Tujuan Organisasi Walhi Yogyakarta adalah mensinergikan upaya-upaya Advokasi lingkungan hidup dengan meningkatkan pengawasan masyarakat sipil terhadap penyelenggaraan kekuasaan pemerintah daerah maupun negara.Sebagai wahana advokasi lingkungan hidup Walhi merupakan alat untuk memperjuangkan pemenuhan keadilan, pemerataan, pengawasan rakyat atas kebijakan pengelolaan sumber daya alam, pengadilan yang baik dan bersih untuk mendorong pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan.

4. Struktur Organisasi

Gambar II.1 Struktur Organisasi WALHI DIY 2013 - 2017

5. Visi dan Misi

Dalam menjalankan kerja - kerja advokasi, WALHI Yogyakarta mempunyai visi Keadilan lingkungan hidup adalah Hak kita semua.

Misi organisasi sebagai berikut:

a) Walhi Yogyakarta Mendorong keterlibatan publik dalam pengelolaan ruang. b) Walhi Yogyakarta Mendorong penyelamatan dan keberfungsian sumber-

sumber air.

c) Walhi Yogyakarta Mendorong kolektivitas dan kemandirian publik dalam PRB.

d) Walhi Yogyakarta Mendorong penyelamatan sumber-sumber pangan lokal. e) Walhi Yogyakarta Membangun kekuatan massa kritis.

Walhi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai Goal terlindunginya dan terjaminnya sumber penghidupan untuk mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan dan berkeadilan.

6. Wilayah Kerja Advokasi

Wilayah kerja WALHI Yogyakarta berbasiskan Kawasan yang merupakan mandat dalam menjalankan kerja-kerja advokasi lingkungan.Kawasan WALHI Yogyakarta terdiri dari kawasan Merapi, Menoreh, Perkotaan, pesisir selatan dan Karst.

a) Kawasan Merapi

Gunung Merapi berada di 4 Kabupaten dan 2 Propinsi yaitu Kabupaten Sleman di Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten di Provinsi Jawa Tengah. Advokasi yang dilakukan WALHI Yogyakarta salah satunya adalah penolakan penetapan kawasan Gunung Merapi menjadi Taman Nasional melalui SK Menhut No. 134 tahun 2004.Walhi Yogyakarta Secara aktif bersama dengan anggota melakukan aksi dan advokasi penolakan penetapan kawasan Merapi sebagai Taman Nasional. Hal ini didasarkanpada tidak adanya transparansi dari pelaksanaan proyek tersebut, misalnya :

1. Keluarnya SK Menhut 134 tahun 2004 yang tidak pernah melibatkan pemerintah Kabupaten baik eksekutif dan legislatif beserta masyarakat lereng Merapi.

2. Munculnnya Peta zonasi selama 3 kali yang juga tidak melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan publik khususnya dengan masyarakat yang selama ini tinggal di sana.

3. Penandatanganan Draf kesepakatan yang juga meninggalkan peran- peran Publik dalam hal ini adalah Legislatif Provinsi dan Kabupaten, begitu juga dengan masyarakat lereng Merapi.

Proses advokasi yang dilakukan saat ini adalah wilayah kelola masyarakat diakui oleh Kementerian Kehutanan melalui Balai Taman Nasional Gunung Merapi dengan sistem pengelolaan kawasan ada di tangan

masyarakat. Advokasi lainnya di kawasan ini adalah Tata Ruang wilayah pasca Erupsi Gunung merapi 2010.

Advokasi dilatarbelakangi oleh rencana relokasi masayarakat lereng Merapi oleh pemerintah yang berada di wilayah rawan Bencana, penolakan terhadap rencana relokasi tersebut melalui Konsep yang ditawarkan oleh masyarakat berupa Hidup Selaras Bersama Ancaman (HSBA).

b) Kawasan Menoreh

Pegunungan Menoreh merupakan kawasan yang secara adminsitratif terletak di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo Jawa Tengah dan Kabupaten Kulonprogo di Daerah Istimewa Yogyakarta.Kawasan Menoreh adalah daerah yang membentuk ekosistem yang khas yang menjadi sumber kehidupan mahluk hidup, diantaranya adalah manusia.Kawasan ini merupakan kawasan karst yang rentan bencana dan sebagai penyangga benda cagar budaya, salah satunya Candi Borobudur yang termasuk keajaiban dunia.

Advokasi yang dilakukan WALHI Yogyakarta adalah penolakan Pertambangan marmer oleh PT. Margola di Selorejo Ngargoretno Salaman Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah. Penggusuran pemukiman penduduk ke wilayah rawan longsor, monopoli dan privatisasi sumber daya air, perubahan pola hidup dari pertanian menjadi buruh, pengangguran, hilangnya lokasi pariwisata yang dijadikan lokasi pertambangan, merupakan alasan mendasar bagi WALHI Yogyakarta bersama anggota untuk

melakukan advokasi dikawasan ini. Secara aktif WALHI Yogyakarta juga mendorong penegakan hak-hak masyarakat dan peningkatan kesejahteraannya melalui pendampingan disektor peternakan, pertanian dan perkebunan.

c) Kawasan Perkotaan

Kota sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas masyarakat yang sangat kompleks merupakan daerah dengan perubahan ekologi yang sangat cepat. Permasalahan yang ada merupakan akibat dari aktifitas masyarakat yang tinggi, sehingga perlu adanya rencana pengelolaan lingkungan kota yang berkelanjutan. Permasalahan lingkungan perkotaan yang ada bermacam – macam, diantaranya masalah AMDAL, Tata Ruang, Sampah, Limbah dan Transportasi. Advokasi yang aktif dilakukan WALHI Yogyakarta di kawasan ini adalah mendorong agar dokumen Amdal dan tata ruang dijadikan sebagai dokumen perlindungan kawasan-kawasan kota, mendorong dan menekan pemerintah serta stake holder untuk melakukan perubahan terhadap regulasi dan kebijakan yang terkait dengan penyadaran pemahaman pengelolaan sampah dari budaya dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke TPA diganti dengan 4R (reduce, re-use, replace dan recycle) yang terbukti mampu menangani permasalahan sampah secara mandiri, serta penanganan limbah dan menata sistem transportasi.

d) Kawasan Pesisir Selatan

Kawasan Pesisir selatan merupakan daerah Pantai Selatan dan gumuk pasir yang tersebar di 3 kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.3 Kabupaten itu adalah Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo. Advokasi di kawasan ini aktif dilakukan WALHI Yogyakarta dan Anggota berkaitan dengan telah dilaksanakannya rencana pembangunan Jalur Lintas Selatan, yang tentunya akan memberikan dampak ekologi yang sangat serius, seperti, terkekangnya hak-hak rakyat atas tanah dan rumah mereka yang selama ini dijadikan tempat bernaung menjadi lokasi pembangunan jalur lintas selatan. Belum lagi dampak dari banyaknya kepentingan investor yang akan masuk untuk menguasai aset- aset sumber kehidupan jika jalur lintas selatan telah selesai dibangun, misalnya pemukiman mewah, pendirian bangunan-bangunan perusahaan besar maupun kecil, yang tentunya akan mengakibatkan semakin termarjinalkan posisi masyarakat sekitar atas akses sumber- sumber kehidupan yang ada dan rusaknya ekologi yang ada, diantaranya daerah karst dan gumuk pasir yang merupakan penyangga sumber - sumber kehidupan masyarakat.

e) Kawasan Karst

Kawasan Karst merupakan kawasan Pegunungan Sewu yang terletak di Kabupaten Gunungkidul dan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah dan Kabupaten Pacitan Jawa Timur.Selain terdapat di wilayah tersebut diatas kawasan Karst juga terdapat di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Magelang.Saat ini WALHI Yogyakarta terus mendorong ditetapkannya Kawasan Bentang Alam Karst yang merupakan kawasan lindung geologi.

7. Anggota

Walhi Daerah Istimewa Yogyakarta beranggotakan 29 Organisasi, terdiri atas 10 kelompok Pencinta Alam (KPA/MAPALA) serta 19 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Tabel II.5 Anggota Walhi Yogyakarta

Nama Lembaga Alamat Telp, Email, Websaite

CARAVAN F. Peternakan UGM, Jl. Argo

karang

marang no 1yogyakarta

mapalacaravanugm@gmail.co m

CD Bethesda 2 Klitren Lor GK III/374

YOGYAKARTA

T/F: 0274-514100 info@cdbethesda.org Kappala Indonesia Dusun Tembi RT 07, Timbulharjo

Sewon Bantul DIY

T/F: 0274-6463144 kappalaindonesia@gmail. com

LBH Yogyakarta Jl. Ngeksigondo No.5A kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede Daerah Istimewa Yogyakarta 55173

T/F: 0274-4436859 lbhjogja@gmail.com

Lembaga Advokasi HAM

dan bantuan hukum (LABH)

Jl. Badran JT. I No. 946 yogyakarta 55231

T/F: 0274-548 768 labhyogya@gmail.com

Lembaga Budaya Masyaraka

Dusun Kradenan GP III No. 33 Banyuraden, Gamping Sleman

T/F: 0274-381 101 lbm_yk@yahoo.com Lembaga Pelayanan Masyarakat Pelita Kasih (LPM Pelita Kasih) JL. Wongsodirjan No. 2 Yogyakarta 55271 Telp/Fax : 563 736 Lembaga Pengembangan Masyarakat Tani (LPMT)

Jl. Bhayangkara No. 53 Yogyakarta T/F: 0274-589443 lpmt_jogja@yahoo.com Lembaga Studi Kesehatan Jl. Kaliurang Km. 9.5 palgading sinduharjo T/F: 0274-6533509 lessan@indosat.net.id

(LESSAN) ngaglik sleman, tromol pos 5 ngaglik LKY (Lembaga Konsumen Yogyakarta) JL. Sukonandi II No. 4A Yogyakarta Telp/Fax : 554 457 elkaye_78@yahoo.co.id MAJESTIC – 55 F. Hukum UGM jl. Sosio justicia

no 1 bulak sumur Yogyakarta

pengurus_m55@yahoo.com

MAPALA Janagiri Universitas JANABADRA

Yogyakarta

Jl. Tentara rakyat mataram no 57 yogya

mapala.janagiri@gmail.com

Mapala STTL Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan jl janti km 4 gedong kuning Yogyakarta

55198

sorwaru@yahoo.com

MAPALA UMY Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta

Student Center JL. Lingkar Selatan, Tamantirto Bantul, Yogyakarta

umymapala@yahoo.com

Mapala UNISI Universitas Islam Indonesia

Yogyakarta

Jl. Cik Ditiro no 1 yogya

info@mapalaunisi.or.id

MAPALASKA Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Jl. Adisucipto Yogyakarta 55281 mapalaska_jogja@yahoo. Som MAPEAL STIM YKPN Yogyakarta Jl. Palagan

Tentara Pelajar Km 7 Yogyakarta

mapealizer@yahoo.com Mitra Tani Rajek Lor, Tirtoadi, Mlati, Sleman

yogyakarta 55287

bumi.tani@yahoo.co.id MPA. CAKRAWALA STIE Widya Wiwaha Jl. Lowanu

sorosutan um VI/20 yk 55162

cakrawala.mpa@gmail.com PBHI Yogyakarta Jl. Veteran No. 28 Yogyakarta pbhijogja@yahoo.com

PKBI DIY JL. Tentara Rakyat Mataram gg

Kapas

B2 Badran Yogyakarta 55231

T:586767, 548469 F. 419709 office@pkbi-diy.info

SASENITALA Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jl. Paris km 6,5 Sewon Bantul DIY

sasenitala_isiyogyakarta@ yahoo.com

Serikat Tani Merdeka (Se- TAM) setammer@gmail.com Yayasan Annisa Swasti (YASANTI)

Puntodewo DK VII No.1

Jomegatan

RT 11 RW 22 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul DIY 55182

Telp/Fax: 0274-375908 yasanti_yogya@yahoo.com

Indonesia Tlogolor

Telp/Fax : 7477672

Yayasan SHEEP

Indonesia

JL. Bimo Kurdo 11 Yogyakarta 55221

Telp/Fax : 542 030

office@sheepindonesia.org Yayasan

WANAMANDHIRA

Jl. Boyong No. 7 Kaliurang Yogyakarta 55585 Telp/Fax : 895 364 wamatour@yahoo.com YPB (Yayasan Pengembangan Budaya) Dusun Pedak RT 3 RW 6

Sinduharjo,ngaglik sleman yogya 55582

Telp/Fax : 888 403 ypb_yogya@yahoo.co.id Sumber: Walhi Yogyakarta

8. Organ Support

A. Sahabat Lingkungan (SHA-LINGK) a. Latar Belakang

Sahabat Lingkungan (Sha-Link) merupakan perkumpulan individu- individu yang secara aktif, melakukan kegiatan penyadaran lingkungan dan penyelamatan lingkungan. Dibentuknya Sha-Link dilatarbelakangi oleh hal – hal berikut:

1) Persoalan Lingkungan membutuhkan keterlibatan masyarakat luas 2) Persoalan Lingkungan merupakan tanggung jawab bersama 3) Setiap orang punya potensi untuk menyelamatkan lingkungan

Atas dasar itulah pada tanggal 3 Desember 2004 Walhi DIY bersama beberapa individu yang aktif mengkampanyekan lingkungan hidup dan mendirikan Sahabat Lingkungan sebagai wadah perkumpulan individu.

b. Visi

Bersama Masyarakat mewujudkan gerakan sosial lingkungan untuk kehidupan yang berkelanjutan.

c. Misi

1. Menggalang dukungan publik untuk bersama-sama peduli terhadap lingkungan hidup melalui organisasi yang mandiri dan akuntabel

2. Memberdayakan ]masyarakat melalui pendidikan populer untuk pelestarian lingkungan hidup.

d. Nilai-nilai

1. Demokrasi

2. Solidaritas persahabatan dan kebersamaan. 3. Inklusif

4. Keadilan antar generasi 5. Anti kekerasan

6. Menghormati dan menghargai makhluk hidup

e. Tujuan Sha-Link

1. Menggalang dukungan masyarakat luas baik secara politik maupun Finansial dalam upaya penyelamatan lingkungan.

2. Menggugah kesadaran publik akan pentingnya penyelamatan lingkungan 3. Merangkul segala komponen masyarakat untuk bersama-sama

Dokumen terkait