• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM AKSES AIR BERSIH DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN Program tanggungjawab sosial PT Aqua Golden Misisipi yang menjad

kajian dalam penelitian ini adalah Program Akses Air Bersih dan Penyehatan

Lingkungan atau Water Access Sanitation and Hygiene (WASH). Program

tersebut merupakan salah satu program dari Empat Pilar AQUA Lestari yang bergerak di bidang lingkungan. Pembahasan berikutnya dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil program.

Profil Perusahaan PT Aqua Golden Misisipi

AQUA adalah pelopor industri air minum di Indonesia. AQUA lahir atas ide Almarhum Tirto Utomo (1930-1994). Beliau menggagas lahirnya industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia melalui PT Aqua Golden Mississippi pada tanggal 23 Februari 1973. Nama AQUA kini telah menjadi semacam nama generik dari produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) serupa di Indonesia. Pangsa pasarnya sendiri saat ini sudah meliputi Singapura, Malaysia, Fiji, Australia, Timur Tengah, dan Afrika. Di Indonesia sendiri mereka menguasai 80 persen penjualan AMDK dalam kemasan galon. Sedangkan, untuk keseluruhan

market share AMDK di Indonesia, AQUA menguasai 50% pasar. Saat ini AQUA memiliki 14 pabrik yang tersebar di Jawa dan Sumatera.

Produsen AMDK AQUA, PT Golden Misisipi, didirikan pada 23 Februari 1973 oleh Tirto Utomo (1930-1994), pabrik pertama didirikan di Bekasi. Sejak saat itu, orang Indonesia mulai mengubah salah satu kebiasaannya secara mendasar dengan membiasakan diri mengkonsumsi AMDK dan membeli air. Pada tahun 2001, Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT. Tirta Investama dari 40% menjadi 74%, sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Grup AQUA.

Visi dan Misi PT Aqua Golden Misisipi

PT Aqua Golden Misisipi memiliki visi yaitu AQUA telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih dari 30 tahun. Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973, kini AQUA menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat Indonesia. Dulu dan kini, AQUA tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan terdepan di Indonesia. Volume penjualan AQUA merupakan volume penjualan terbesar di dunia untuk kategori air mineral.

Sedangkan Misi dari PT Aqua Golden Misisipi yaitu AQUA selalu ingin melakukanprogram untuk menyehatkan konsumen Indonesia, diantaranya program AKSI (AQUA untuk Keluarga Sehat Indonesia) dan AuAI (AQUA untuk Anak Indonesia).

Departemen CSR PT Aqua Golden Misisipi

PT Aqua Golden Misisipi memiliki sebuah Departemen CSR yang di bentuk pada tahun 2008. Kegiatan sosial perusahaan sebenarnya sudah dijalankan

ini Departemen CSR dipimpin oleh Bapak Heri Yunarso sebagai Koordinator CSR Departement dan memiliki dua orang staf.

Departemen CSR mengawali kerja mereka dengan melakukan survei ke beberapa tempat yang telah direkomendasikan dengan masyarakat sendiri melalui pemerintah untuk mendapatkan bantuan dari program WASH. Lokasi awal sebagai lokasi percontohan terdapat di Desa Cicadas, Kampung Parung Tanjung RT 03 RW 13, tepatnya dilokasi Mushola Amaliya, melalui kegiatan program Sarana Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan atau WASH. Lokasi ini dipilih karena didalamnya terdapat fasilitas sumur resapan dan kocok kering (red.kocring). Ini berbeda pada sarana air bersih lain yang pernah difasilitasi oleh CSR pabrik AQUA Citeureup.

Selain lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat, program itu sendiri juga membangun sarana air bersih yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh semua warga di kampung Parung Tanjung, khususnya warga sekitar mushola. Kemudian terbentuklah Kelompok Pengelola Sarana Air dan Sanitasi (KPSABS) yang memiliki kewenangan yang dilegitimasi oleh RT/RW setempat. Kelompok tersebut mendorong peningkatan derajat kesehatan dan partisipasi masyarakat Desa Cicadas untuk memelihara fasilitas sarana air bersih dan sanitasi.

Implementasi Program Perencanaan Program

Program Akses Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan atau WASH (Water Access Sanitation and Hygiene) memiliki tujuan umum, yaitu termanfaatkannya sarana air bersih dan sanitasi untuk menunjang perilaku hidup bersih dan sehat oleh warga Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri. Program ini memiliki tujuan khusus yaitu:

1. Akses air bersih dan sanitasi tersedia secara berkelanjutan

2. Masyarakat memiliki perilaku hidup bersih dan sehat

Melihat keadaan masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mengakases air bersih saat musim kemarau, maka perangkat desa seperti ketua RT dan RW mengajukan proposal kepada PT Aqua Golden Misisipi untuk penyediaan sumur bor, sarana air bersih dan sanitasi, setelah melalui tahapan tersebut proposal diberikan kepada Kepala Desa. Lalu tim Aqua yang terdiri dari karyawan divisi CSR dan sukarelawan yang disebut sebagai Sobat Alam mengadakan observasi lapangan ke beberapa tempat yang memiliki kesulitan dalam mengakses air bersih. Karyawan Divisi CSR, sukarelawan, pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, Ketua RT, RW, dan perwakilan masyarakat bertemu untuk membahas kegiatan apa saja yang akan dilakukan selanjutnya, yang sesuai dengan kebutuhan warga Desa Cicadas. Hal ini diutarakan oleh salah pemerintah lokal, yaitu MRJ:

“Iya Dek, jadi pada awal itu masyarakat mulai mengeluh kekeringan air kalau musim kemarau, jadi saya dan beberapa masyarakat inisiatif untuk mengajukan proposal ke Aqua, setelah disetujui oleh Aqua, lalu ke Kepala Desa untuk diproses. Jadi kami tuh meminta untuk dibuatin sumur bor,sarana air bersih sama sanitasi buat warga. Nah, kebetulan Aqua pada awal perencanaan

memberikan dana langsung yang diurus oleh Pak Haji dan Kami sepakat untuk membangunnya di mesjid, supaya semua masyarakat bisa pake sepuasnya”- MRJ.

Rapat yang dilaksanakan membahas mengenai cara untuk meningkatkan pemahaman, sikap dan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat bagi masyarakat Desa Cicadas terkait kebiasaan buang air besar di jamban, cuci tangan memakai sabun, pengelolaan air minum, makanan, sampah, dan air limbah rumah tangga. Hal tersebut didukung oleh terbentuknya Kelompok Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi (KPSABS) untuk pemeliharaan sarana dan prasarana yang terbangun. Kelompok tersebut mendapatkan legitimasi kewenangan berasal dari RT/RW. Kelompok ini nantinya akan mengelola mekanisme iuran dari penggunaan air yang sudah ditetapkan sebelumnya, mengorganisasikan pembangunan sumur bor, serta pembangunan beberapa fasilitas sarana air bersih dan sanitasi di Desa Cicadas. Pengumpulan iuran setiap bulannya pun akan di tanggung oleh masyarakat untuk biaya pemeliharaan dan pembayaran listrik. Iuran tersebut ditanggung oleh setiap warga yang memakai fasilitas tersebut, sesuai dengan pemakaian. Hal ini dipertegas oleh HYI, salah satu karyawan PT Aqua Golden Misisipi di Desa Cicadas:

“Program WASH merupakan sebuah program yang memfasilitasi warga Desa Cicadas dalam sarana air bersih dan sanitasi untuk menunjang masyarakat memiliki perilaku hidup bersih dan sehat. Kami memiliki relawan yang kemudian kami namakan sebagai Sobat Alam, mereka diberi pelatihan dahulu sebelum turun ke lapang untuk bantu masyarakat. Kami berikan ilmu-ilmu yang menunjang mereka untuk dapat memberikan informasi mengenai program WASH. Setelah itu kami adakan rapat yang di hadiri oleh perwakilan masyarakat, tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah, RT maupun RW. Dalam rapat perencanaan tersebut kami membicarakan tentang pembayaran iuran yang akan dibebankan oleh masyarakat untuk pemeliharaan fasilitas air bersih dan sanitasi tersebut, lalu kami merencanakan terbentuknya Kelompok Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi (KPSABS) didalamnya merupakan anggota yang berasal dari masyarakat setempat.”- HYI. Pelaksanaan Program

Program WASH merupakan program yang diperuntukkan bagi warga yang membutuhkan akses air bersih dan sanitasi, karena setiap musim kemarau warga sering mengeluh karena kekurangan air. Sejalan dengan segala proses perizinan,

dan diskusi yang panjang dengan masyarakat dan stakeholder setempat untuk

menentukan dimana fasilitas air bersih dan sanitasi itu dibangun. Akhirnya, diputuskan untuk membangun fasilitas itu di mushola setempat, dengan pertimbangan bahwa, jika dibangun di mushola semua warga dapat mengakses sarana air bersih dan sanitasi secara bebas.

Fasilitas air bersih dan sanitasi dimulai dari terbangunnya sistem penyediaan air bersih dengan pembuatan sumur bor dangkal dengan kapasitas 0.3 liter/detik, lalu akses tersebut mampu dijangkau melalui sambungan air keran,

terbangunnya sarana sanitasi dua unit WC dengan septictank yang sesuai standar

kesehatan, satu unit pengolahan air limbah sederhana dengan metode constructed

welland, satu unit tempat wudhu dengan empat keran, dan satu sumur air resapan. Hal ini agar terpenuhinya kualitas air yang dialirkan berdasarkan KepMenkes RI

No 907/MenKes/SK/VII/2002 berdasarkan hasil survei KAP baseline/endline.

Kegiatan setelah pembangunan sarana air bersih dan sanitasi adalah pelatihan operasional dan pemeliharaan sarana air bersih, lalu pendampingan KPBABS dalam operasional dan pemeliharaan bersama dengan Tim CSR pabrik, sukarelawan, masyarakat, dan ketua RT RW. Hal ini diungkapkan oleh SUK, salah seorang penerima program WASH:

“…abis bangun WC sama tempat wudhu baru di mushola, Kita dikasih pelatihan untuk pemeliharaan tempat ini, sama orang-orang dari Aqua, RT, RW, dan perwakilan masyarakat…”- SUK.

Selain itu melalui program WASH ini juga mengadakan sesi promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat dengan melibatkan kader PKK/Posyandu. Diungkapkan oleh ANI, salah satu pengurus posyandu:

“...iya jadi Aqua juga ngasih sesi promosi sama pelajaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk Ibu-Ibu posyandu, lalu disampaikan ke masyarakat lain…”- ANI.

Pada awal sarana air bersih dan sanitasi ini dibangun, pihak dari PT Aqua Golden Misisipi meminta perwakilan masyarakatyang bertanggungjawab terhadap lokasi pembuatan sarana air bersih dan sanitasi untuk membuat laporan mengenai perkembangan program per tiga bulan. Namun hal ini tidak berjalan begitu lama, selebihnya laporan tersebut disampaikan melalui telepon. Hal ini disampaikan oleh ASR:

“…iya Dek, waktu awalnya Saya dimintai untuk membuat laporan perkembangan saran air bersih di mesjid per tiga bulan, tapi kesininya karena saya sudah dekat dengan ketua CSR-nya jadi kita biasanya telponan sekedar untuk ngasih laporan…”-ASR.

Hasil Program

Program WASH ini sangat membantu masyarakat sekitar jika mereka kekurangan air saat musim kemarau, mereka kadang menggunakan sarana ini untuk mandi dan berwudhu. Namun saat musim hujan tiba sarana air bersih dan sanitasi ini tidak masyarakat gunakan karena sumur yang ada di rumah mereka tidak kering. Karena itu saat musim hujan tiba sarana air bersih dan sanitasi ini hanya digunakan oleh jamaah yang akan beribadah di mushola tempat didirikannya sarana air bersih dan sanitasi. Hal ini di utarakan oleh AFU:

“Kita biasanya make tempat itu buat mandi sama wudhu kalau sumur lagi kering, tapi kalau ga kering yaa cuma di pake aja sama jamaah yang mau solat atau ngaji di mushola”- AFU

Pemeliharaan sarana air bersih dan sanitasi ini pun pada awalnya dilakukan oleh Kelompok Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi atau KPSABS. Mereka mengatur mekanisme iuran dari penggunaan air, namun hal tersebut tidak bertahan lama, karena satu per satu anggota kelompok mulai tidak aktif dalam kegiatan tersebut. Akhirnya, pemeliharaan pun dilakukan oleh jamaah mesjid yang beribadah secara sukarela dan bergantian. Iuran pun diminta secara sukarela melalui kotak amal zariah saat diadakannya pengajian ibu-ibu dan bapak- bapak tiap minggunya. Hal ini di utarakan oleh YHN:

“Dulu waktu awal-awal dibentuk ada kelompok buat bersih-bersih tempat wudhu di mushola, tapi gara-gara banyak yang udah sibuk kerja jadi pada berenti. Sekarang yang bersih-bersih jadinya bapak- bapak yang abis ngaji aja Neng, sukarela. Nah, ada juga tuh kotak amal zariah yang dikelilingin waktu pengajian Ibu-Ibu sama Bapak-Bapak buat bantu-bantu biaya pemeliharaan, Neng…”- YHN.

Ikhtisar

Program tanggungjawab sosial yang diterapkan oleh PT Aqua Golden

Misisipi mengangkat konsep The Triple Bottom Lines. Selain bertujuan untuk

meningkatkan profit perusahaan, program ini pun bertujuan untuk bisa tetap menjaga kualitas air dengan dibangunnya sumur bor dangkal dengan kapasitas 0.3 liter/detik, serta mengajak masyarakat Desa Cicadas untuk membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat.

Pada awal program ini dilaksanakan sarana air bersih yang telah dibangun keadaannya masih sangat buruk, keran air tidak berfungsi dengan baik. Namun, setelah warga mulai mengeluh kepada ketua RT/RW setempat karena kekurangan air saat musim kemarau, akhirnya ketua RT/RW menghubungi pihak perusahaan, lalu diajukanlah program ini kepada pemerintah selaku pemberi kebijakan dan izin untuk membangun sarana air bersih dan sanitasi di sekitar lingkungan Desa Cicadas. Hasil yang dicapai sangat baik. Sarana dan prasarana air bersih diperbaiki sedemikian rupa, dan penempatannya pun di mushola dengan tujuan agar masyarakat dapat mengakses secara mudah dan gratis. Iuran juga dilakukan secara sukarela oleh warga. Setelah satu tahun lebih program ini berjalan, masyarakat tidak lagi mengeluh karena kekurangan air saat musim kemarau.

Dokumen terkait