• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Dalam dokumen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 40-52)

Grafik Penyebaran Penduduk Propinsi DKI Jakarta

4.4. Analisis Penyimpangan dengan Menggunakan Analisis Varians

4.4.2. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Pada Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), program Bina Lingkungan dikategorikan kedalam lima program yaitu program Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Kesehatan Masyarakat, Bencana Alam, Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum, Peningkatan Sarana Ibadah, serta Pelestarian Alam. Berikut hasil analisis varians untuk masing-masing kegiatan :

1. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2007 i. Program Kemitraan (Mitra Binaan)

Anggaran untuk program kemitraan atau untuk membantu mitra binaan pada tahun 2007 sebesar Rp. 150.789.750.000 dengan realisasi sebesar Rp. 118.474.215.291. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi menghasilkan nilai sebesar Rp. 32.315.534.709 dengan persentase penyimpangan sebesar 21,43 % dan dikategorikan favorable. Bantuan pinjaman modal usaha diberikan kepada usaha kecil, UKM, dan Koperasi yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia yang bergerak di sektor Industri sebesar Rp. 14.093.000.000, bidang perdagangan sebesar Rp. 49.930.810.354, bantuan dana pinjaman di sektor pertanian sebesar Rp. 31.995.379.937, usaha yang bergerak di sektor peternakan sebesar Rp. 7.473.000.000, usaha di sektor pekebunan Rp. 5.882.000.000, sektor perikanan Rp. 4.813.170.000. sedangkan usaha kecil yang bergerak di sektor jasa diberikan

sebesar Rp. 12.190.525.000, dan untuk usaha lainnya diberikan bantuan dana sebesar Rp. 275.000.000. Realisasi terbesar untuk program kemitraan diberikan kepada usaha kecil atau Koperasi yang bergerak di sektor perdagangan. Hal ini karena sasaran perusahaan adalah untuk memajukan sektor perdagangan Negara Indonesia menjadi lebih baik.

Tabel 5. Analisis Varians PKBL Tahun 2007

Program Anggaran (RP) Realisasi (Rp) Analisis Varians (Rp) U/F % Penyimpangan Mitra Binaan 150.789.750.000 118.474.215.291 32.315.534.709 F 21,43 Pendidikan & Pelatihan 16.608.698.000 19.442.659.750 (2.833.961.750) U -17,06 Peningkatan Kesehatan Masyarakat 9.505.684.000 3.506.780.096 5.998.903.904 F 63,12 Bencana Alam 5.000.000.000 5.614.956.429 (614.956.429) U -12,3 Pengembangan sarana & prasarana umum 12.779.505.000 24.565.774.795 (11.786.269.795) U -92,23 Peningkatan sarana ibadah 9.263.563.000 6.070.923.975 3.192.639.025 F 34,46

ii. Pendidikan dan Pelatihan

Anggaran untuk program Bina Lingkungan Pertamina pada kegiatan pendidikan dan pelatihan pada tahun 2007 sebesar Rp. 16.608.698.000 dengan realisasi sebesar Rp. 19.442.659.750. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi menghasilkan nilai yang negatif sebesar Rp. 2.833.961.750 dengan persentase penyimpangan negatif sebesar 17,06 % dan dikategorikan unfavorable. Bantuan banyak diberikan untuk program beasiswa tingkat SD, SMP, dan SMA telah disalurkan

untuk kurang lebih 6500 siswa dan bantuan pendidikan keterampilan bagi anak-anak putus sekolah telah diberikan kepada kurang lebih 2000 anak putus sekolah. Program beasiswa juga diberikan kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Realisasi untuk pendidikan dan pelatihan melebihi anggaran yang direncanakan. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya anak-anak yang putus sekolah dan banyak mahasiswa yang kurang mampu tetapi memiliki potensi yang sangat baik. Hal ini Pertamina memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kecerdasan dengan mengutamakan kegiatan pendidikan dan pelatihan.

iii. Kesehatan Masyarakat

Anggaran yang disediakan unutuk peningkatan kesehatan masyarakat pada tahun 2007 sebesar Rp. 9.505.684.000 dengan realisasi sebesar Rp. 3.506.780.096. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi sebesar Rp. 5.998.903.904 dengan persentase penyimpangan sebesar 63,12 % dan dikategorikan favorable. Kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat kurang efisien karena sebagian besar dana belum dimanfaatkan dengan optimal. Hal ini karena kurangnya sumberdaya perusahaan dalam meninjau langsung atau belum melakukan survey tingkat kesehatan masyarakat secara benar. iv. Bencana Alam

Anggaran untuk bantuan bencana alam pada tahun 2007 sebesar Rp. 5.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 5.614.956.429. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi menghasilkan nilai yang negatif sebesar Rp. 614.956.429 dengan persentase penyimpangan negatif sebesar 12,3 % dan dikategorikan unfavorable. Realisasi lebih besar dari anggaran yang telah direncanakan. Hal tersebut terjadi karena pada tahun 2007 Indonesia banyak mengalami bencana alam seperti di daerah

Sumatera Utara, Padang, Bengkulu, dan bencana banjir di pulau Jawa.

v. Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum

Anggaran untuk bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum pada tahun 2007 sebesar Rp. 12.779.505.000 dengan realisasi sebesar Rp. 24.565.774.795. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi menghasilkan nilai yang negatif sebesar Rp. 11.786.269.795 dengan persentase penyimpangan negatif sebesar 92,23 % dan dikategorikan unfavorable. Bantuan sarana umum diprioritaskan untuk merehabilitasi dan membangun fasilitas pendidikan tingkat SD dan SMP sebanyak lebih kurang 2000 unit dan membangun unit Rumah Baca bagi anak-anak tingkat SD dan SMP yang mana 11 unit dibangun oleh Pertamina dan sisanya 8 unit dibangun oleh Taman Baca Nasional.

vi. Bantuan Sarana Ibadah

Anggaran program Bina Lingkungan Pertamina pada kegiatan Bantuan Sarana Ibadah pada tahun 2007 sebesar Rp. 9.263.563.000 dengan realisasi sebesar Rp. 6.070.923.975. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi menghasilkan nilai sebesar Rp. 3.192.639.025 dengan persentase penyimpangan negatif sebesar 34,46 % dan dikategorikan favorable. Bantuan sarana ibadah diberikan untuk kegiatan renovasi rumah ibadah, bantuan peralatan ibadah, dan kegiatan yang bersifat keagamaan bagi masyarakat tidak mampu, anak yatim piatu, dan kaum duafa.

Total anggaran kegiatan tanggung jawab sosial PT Pertamina (Persero) pada divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun 2007 sebesar Rp. 203.947.200.000 dengan nilai realisasi sebesar Rp. 177.657.310.336. Berdasarkan analisis varians penyimpangan yang terjadi sebesar Rp. 26.271.889.664 dengan persentase penyimpangan anggaran sebesar 12,88 % sehingga penyimpangan dikategorikan favorable. Pada tahun 2007 banyak permohonan yang memenuhi

kriteria perusahaan, prioritas kebutuhan yang tinggi, serta perusahaan mendapatkan kontribusi yang besar dari kegiatan-kegiatan tersebut. Banyaknya proposal yang disetujui oleh perusahaan sebesar 384 yang terdiri dari program Kemitraan dan program Bina Lingkungan. Meskipun anggaran untuk program Bina Lingkungan sudah semua terealisasikan, namun karena bantuan memberikan dampak positif baik bagi penerima bantuan maupun bagi perusahaan maka dana diambil dari sisa anggaran program kemitraan. Anggaran dana untuk mitra binaan memiliki sisa yang cukup banyak, hal ini disebabkan karena masih ada usaha kecil atau Koperasi yang kurang layak dibantu. Ketidaklayakan usaha kecil tersebut disebabkan oleh kurangnya persyaratan dari segi kemampuan menghasilkan keuntungan yang diperoleh usaha kecil atau Koperasi, sehingga menimbulkan kehati-hatian bagi perusahaan apabila usaha kecil atau Koperasi tersebut tidak dapat membayar pinjaman modal yang diberikan perusahaan. Dengan demikian kelebihan dana tersebut dialokasikan untuk program Bina Lingkungan.

2. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2008 i. Program Kemitraan (Mitra Binaan)

Anggaran untuk program kemitraan atau untuk membantu mitra binaan pada tahun 2008 sebesar Rp. 226.747.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 240.495.981.976. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi menghasilkan nilai yang negatif yaitu sebesar Rp. 13.748.981.976 dengan persentase penyimpangan negatif sebesar 6,06 % dan dikategorikan unfavorable. Pada tahun 2008 PKBL Pertamina melakukan berbagai pelatihan kewirausahaan dengan memanfaatkan keterampilan kaum wanita di bidang seni seperti menjahit, menyulam, menenun, mengukir, dan memahat serta kegiatan keterampilan lainnya. Selain itu, secara rutin Pertamina memberikan bantuan pinjaman modal usaha kepada mitra binaan yang disiplin dalam mematuhi peraturan dan ketentuan yang

disepakati. Bantuan dana pinjaman modal usaha tahun 2008 di sektor Industri sebesar Rp. 14.534.100.000, sektor perdagangan sebesar Rp. 63.051.727.510, bantuan dana pinjaman di sektor pertanian sebesar Rp. 102.067.273.376, usaha yang bergerak di sektor peternakan sebesar Rp. 17.644.152.590, di sektor pekebunan sebesar Rp. 14.963.228.500, di sektor perikanan

sebesar Rp. 9.629.600.000, usaha di sektor jasa sebesar Rp. 18.086.900.000, dan untuk usaha lainnya diberikan bantuan

dana sebesar Rp. 519.000.000. Realisasi terbesar tahun 2008 diberikan untuk usaha kecil di sektor pertanian dengan harapan usaha pertanian Indonesia semakin maju.

Tabel 6. Analisis Varians PKBL Tahun 2008

Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Analisis Varians (Rp) U/F Penyimpangan (%) Mitra Binaan 226.747.000.000 240.495.981.976 (13.748.981.976) U -6,06 Pendidikan & Pelatihan 28.800.000.000 21.953.882.636 6.846.117.364 F 23,77 Peningkatan Kesehatan Masyarakat 28.800.000.000 3.353.468.883 25.446.531.117 F 88,36 Bencana Alam 18.000.000.000 12.856.977.693 5.143.022.307 F 28,57 Pengembangan sarana & prasarana umum 47.000.000.000 86.224.258.391 (39.224.258.391) U -83,46 Peningkatan sarana ibadah 14.776.000.000 4.255.554.338 10.520.445.662 F 71,2

ii. Pendidikan dan Pelatihan

Anggaran untuk program Bina Lingkungan Pertamina pada kegiatan pendidikan dan Pelatihan pada tahun 2008 sebesar Rp. 28.800.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 21.953.882.636. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi

sebesar Rp. 6.846.117.364 dengan persentase penyimpangan sebesar 23,77 % dan dikategorikan favorable. Sisa dana dari anggaran untuk bantuan pendidikan dan pelatihan digunakan untuk penambahan dana pada bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum.

iii. Kesehatan Masyarakat

Anggaran yang disediakan untuk peningkatan kesehatan masyarakat pada tahun 2006 sebesar Rp. 28.800.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 3.353.468.883. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi sebesar Rp. 25.446.531.117 dengan persentase penyimpangan sebesar 88,36 % dan dikategorikan favorable. Realisasi dari bantuan kesehatan masyarakat ini kurang baik karena perusahaan belum mampu mengalokasikan dana kepada masyarakat yang lebih membutuhkan sehingga dana tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Selain itu perusahaan belum melakukan survey secara langsung ke wilayah-wilayah yang memerlukan bantuan kesehatan. Kelebihan dana pada program kesehatan masyarakat dialokasikan untuk menambahi kekurangan dana dalam pengembangan sarana dan prasarana umum.

iv. Bencana Alam

Anggaran untuk bantuan bencana alam pada tahun 2008 sebesar Rp. 18.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 12.856.977.693. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi sebesar Rp. 5.143.022.307 dengan persentase penyimpangan sebesar 28,57 % dan dikategorikan favorable. Bantuan bencana alam diberikan bagi para korban bencana alam dan banjir yang cukup memiliki dampak bertahun-tahun bagi masyarakat Indonesia.

v. Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum

Anggaran untuk bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum pada tahun 2008 sebesar Rp. 47.000.000.000 dengan

realisasi sebesar Rp. 86.224.258.391. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi menghasilkan nilai yang negatif sebesar Rp. 39.224.258.391 dengan persentase penyimpangan negatif sebesar 83,46 % dan dikategorikan unfavorable. Bantuan sarana umum diprioritaskan untuk merehabilitasi dan membangun fasilitas pendidikan serta melakukan perbaikan dan rehabilitasi sarana dan prasarana air bersih bagi masyarakat korban bencana. Kekurangan dana diperoleh dari anggaran dana yang tidak habis digunakan pada bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan kesehatan masyarakat, dan bantuan sarana ibadah.

vi. Bantuan Sarana Ibadah

Anggaran untuk bantuan sarana ibadah pada tahun 2008 sebesar Rp. 14.776.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 4.255.554.338. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi menghasilkan nilai sebesar Rp. 10.520.445.662 dengan persentase penyimpangan sebesar 71,2 % dan dikategorikan favorable. Sisa dana bantuan dialokasikan untuk kegiatan pengembangan sarana dan prasarana umum.

Total anggaran kegiatan tanggung jawab sosial PT Pertamina (Persero) pada fungsi PKBL tahun 2008 sebesar Rp. 364.123.000.000 dengan nilai realisasi sebesar Rp. 369.140.123.917. Berdasarkan analisis varians penyimpangan anggaran yang terjadi bernilai negatif sebesar Rp. 5.017.123.917 dengan persentase penyimpangan anggaran negatif sebesar 1,38 % sehingga penyimpangan dikategorikan unfavorable. Jumlah keseluruhan proposal yang disetujui oleh perusahaan sebesar 452 permohonan bantuan modal usaha dan pelatihan serta kegiatan pengembangan masyarakat lainnya. Dapat dikatakan bahwa kegiatan CSR pada fungsi PKBL mengalami peningkatan kinerja dibandingkan tahun sebelumnya karena sebagian besar semua kegiatan terlaksana dengan baik meskipun ada sebagian yang tidak sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Walaupun

penyimpangannya negatif, perusahaan tetap memberikan bantuan yang besar untuk modal usaha mitra binaan. Hal ini karena dianggap bahwa bantuan yang diberikan perusahaan memiliki dampak yang positif baik untuk perusahaan maupun mitra binaan.

3. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2009 i. Program Kemitraan (Mitra Binaan)

Anggaran untuk program kemitraan atau untuk membantu mitra binaan pada tahun 2008 sebesar Rp. 240.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 373.884.830.166. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi menghasilkan nilai yang negatif yaitu sebesar Rp. 133.884.830.166 dengan persentase penyimpangan negatif sebesar 55,79 % dan dikategorikan unfavorable. Pada tahun 2009 PKBL Pertamina juga melakukan kegiatan pendampingan di sektor pertanian melalui bantuan program kemitraan terhadap para petani yang berada dibawah naungan Paguyuban Patra Mekar di wilayah kerja PT Pertamina (Persero) UP IV Balongan. Keunggulan dari program yang dilakukan terhadap petani ini adalah sistem resi gudang dengan program tunda jual, yang dilatarbelakangi oleh kerugian petani yang tidak bisa menjual padi dengan harga tinggi ketika panen raya terjadi, penanaman padi dengan sistem nonpestisida, pelatihan manajemen keuangan dan kewirausahaan, dan program pemasaran dari pembuatan kemasan yang menarik, proses lelang penjualan beras, dan pameran hasil produksi. Bantuan dana pinjaman modal usaha pada tahun 2009 di sektor Industri sebesar Rp. 13.794.000.000, sektor perdagangan mendapatkan dana sebesar Rp. 61.169.221.125, bantuan dana pinjaman disektor pertanian sebesar Rp. 217.305.739.041, usaha yang bergerak disektor peternakan sebesar Rp. 32.381.270.000, disektor pekebunan sebesar Rp. 4.219.600.000, sektor perikanan sebesar Rp. 34.313.500.000, sedangkan dana untuk usaha sektor jasa

sebesar Rp. 9.803.500.000, dan usaha disektor lainnya diberikan bantuan dana sebesar Rp. 898.000.000.

Tabel 7. Analisis Varians PKBL Tahun 2009

Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Analisis Varians (Rp) U/F Penyimpangan (%) Mitra Binaan 240.000.000.000 373.884.830.166 (133.884.830.166) U -55,79 Pendidikan & Pelatihan 32.000.000.000 17.813.286.150 14.186.713.850 F 44,33 Peningkatan Kesehatan Masyarakat 16.000.000.000 6.799.277.030 9.200.722.970 F 57,51 Pelestarian Alam 8.000.000.000 75.000.000 7.925.000.000 F 99,06 Bencana Alam 8.000.000.000 2.704.971.361 5.295.028.639 F 66,19 Pengembangan sarana & prasarana umum 24.000.000.000 5.645.508.700 18.354.491.300 F 76,48 Peningkatan sarana ibadah 24.000.000.000 6.809.185.025 17.190.814.975 F 71,63

ii. Pendidikan dan Pelatihan

Anggaran pada kegiatan pendidikan dan pelatihan pada tahun 2009 sebesar Rp. 32.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 17.813.286.150. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi sebesar Rp. 14.186.713.850 dengan persentase penyimpangan sebesar 44,33 % dan dikategorikan favorable. Persentase yang ditunjukan menyatakan bahwa anggaran kegiatan pada tahun 2009 sebagian tidak digunakan atau tidak teralokasi. Hal ini dikarenakan tidak adanya permohonan bantuan dalam rangka pengadaan fasilitas pendidikan.

iii. Kesehatan Masyarakat

Anggaran yang disediakan unutuk peningkatan kesehatan masyarakat pada tahun 2006 sebesar Rp. 16.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 6.799.277.030. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi sebesar Rp. 9.200.722.970 dengan persentase penyimpangan sebesar 57,51 % dan dikategorikan favorable. Realisasi bantuan kesehatan masyarakat masih kurang baik, namun lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kurangnya pelaksana survey kesehatan masyarakat serta tidak tersedianya waktu yang cukup untuk melakukan riset terlebih dahulu.

iv. Bencana Alam

Anggaran untuk bantuan bencana alam pada tahun 2009 sebesar Rp. 8.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 2.704.971.361. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi sebesar Rp. 5.295.028.639 dengan persentase penyimpangan sebesar 66,19 % dan dikategorikan favorable. Bantuan bencana alam diberikan bagi para korban bencana alam, longsor, dan banjir yang terjadi di kawasan pulau Jawa dan Sumatera.

v. Pelestarian Alam

Anggaran Pertamina untuk bantuan pelestarian alam pada tahun 2009 sebesar Rp. 8.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 75.000.000. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi sebesar Rp. 7.925.000.000 dengan persentase penyimpangan sebesar 99,06 % dan dikategorikan favorable. Kegiatan ini baru terlaksana pada tahun 2009 sehingga masih merupakan pembelajaran bagi pihak manajemen untuk memberikan perhatian khusus pada pelestarian alam. Kegiatan yang dilakukan berupa penanaman pohon dan pembersihan wilayah laut dan pantai yang tercemar logam berat.

vi. Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum

Anggaran untuk bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum pada tahun 2009 sebesar Rp. 24.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 5.645.508.700. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi menghasilkan nilai yang negatif sebesar Rp. 18.354.491.300 dengan persentase penyimpangan sebesar 76,48 % dan dikategorikan favorable. Hal ini disebabkan karena kurangnya permohonan yang masuk untuk meminta bantuan sarana dan prasarana umum. Bantuan diberikan dalam pembuatan sumur bor, sementara anggaran untuk pembuatan halte tidak terealisasikan karena ketidakjelasan tempat-tempat yang menjadi sasaran bantuan.

vii. Bantuan Sarana Ibadah

Anggaran untuk bantuan sarana ibadah pada tahun 2009 sebesar Rp. 24.000.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 6.809.185.025. Berdasarkan hasil analisis varians, penyimpangan yang terjadi menghasilkan nilai sebesar Rp. 17.190.814.975 dengan persentase penyimpangan sebesar 71,63 % dan dikategorikan favorable. Bantuan banyak dialokasikan dalam rehabilitasi fasilitas-fasilitas sarana ibadah.

Total anggaran kegiatan tanggung jawab sosial PT Pertamina (Persero) pada fungsi PKBL tahun 2009 sebesar Rp. 352.000.000.000 dengan nilai realisasi sebesar Rp. 413.732.058.432 dengan jumlah proposal permohonan bantuan modal usaha dan pelatihan sebanyak 493 proposal, namun yang disetujui oleh perusahaan hanyak sebanyak 319 proposal permohonan. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya proposal bantuan modal usaha yang masuk ke perusahaan kurang memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang dan kurang memberikan manfaat bagi perusahaan. Berdasarkan analisis varians penyimpangan yang terjadi bernilai negatif sebesar Rp. 61.732.058.432 dengan persentase penyimpangan anggaran negatif sebesar 17,54 % sehingga penyimpangan dikategorikan unfavorable. Dapat dikatakan

bahwa kegiatan CSR pada fungsi PKBL mengalami penurunan kinerja dibandingkan tahun sebelumnya karena sebagian besar kegiatan tidak sesuai dengan anggaran yang direncanakan.

Dalam dokumen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 40-52)

Dokumen terkait