• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian ini menguraikan hubungan antar variabel dengan menggunakan uji statistik Rank Spearman antara karakteristik individu, faktor eksternal, dan sikap peternak dengan tingkat partisipasi peternak dalam program KPSBU. Hasil uji statistik yang diperoleh menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi peternak dalam program KPSBU.

Hubungan Antara Usia dengan Tingkat Partisipasi Peternak

Peternak mempunyai kisaran umur antara 20-75 tahun. Itu artinya, responden yang dipilih sudah berada pada tahap usia kerja dan mampu untuk memiliki mata pencaharian sendiri. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel antara karakteristik individu dengan tingkat partisipasi. Keterangan lebih lanjut mengenai hubungan antara usia dengan tingkat partisipasi akan dijelaskan pada Tabel 28.

Tabel 18 Jumlah dan persentase peternak menurut tingkat partisipasi dan usia peternak

Usia

Tingkat partisipasi peternak Total

Rendah Sedang Tinggi

n % N % n % N %

Muda 2 100.0 0 0.0 0 0.0 2 100.0

Sedang 4 20.0 7 35.0 9 45.0 20 100.0

Tua 3 37.5 2 25.0 3 37.5 8 100.0

Total 9 30.0 9 30.0 12 40.0 30 100.0

Tabel 28 menunjukkan bahwa terdapat tiga kategori usia yaitu muda, sedang dan tua. Responden dikategorikan ke dalam usia muda yaitu ketika usia responden berada pada usia 18-19 tahun, usia sedang pada usia 30-49 tahun, dan

usia tua pada usia ≥50 tahun. Tabel 28 menunjukkan pula tingkat partisipasi dari setiap kategori usia. Tingkat partisipasi 1 dikatakan rendah, 2 dikatakan sedang dan 3 dikatakan tinggi. Jumlah responden yang termasuk pada tingkat partisipasi rendah paling banyak terdapat pada kategori usia sedang yaitu sebanyak 4 responden, jumlah responden yang termasuk pada tingkat partisipai sedang paling banyak terdapat pada kategori usia sedang yaitu sebanyak 7 responden, dan jumlah responden pada kategori tingkat partisipasi tinggi yaitu termasuk ke dalam kategori usia sedang sebanyak 9 responden. Hasil pengujian uji statistik dengan

Rank spearman antara tingkat partisipasi dengan usia menunjukkan uji hubungan kedua variabel dengan nilai signifikansi sebesar 0.705 (p > 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tidak memiliki hubungan. Hal tersebut menunjukkan bahwa usia tidak mempengaruhi tinggi atau rendahnya seseorang dalam berpartisipasi dalam program KPSBU. Hal ini dikarenakan para peternak memang merasa membutuhkan program tersebut sehingga usia tidak menjadi

38

halangan para peternak dalam berpartisipasi di program KPSBU. Berkaitan dengan hal itu, salah satu informan dalam penelitian ini mengemukakan bahwa:

“…Di koperasi ini mah anggotanya beragam ada yang muda banget sampai tua banget. Ada yang masih baru lulus SMA (usia 18 tahun), ada juga yang sudah umur 75 tahunan…” (Pa Dkdk,)

Dari perkataan yang dikemukakan oleh Pa Dkdk tersebut berarti usia tidak menjadi patokan seseorang dalam meningkatkan partisipasinya dalam program KPSBU. Selain itu, usia juga tidak menjadi halangan seorang peternak dalam meningkatkan keikutsertaannya dalam program KPSBU dari segi perencanaan, pelaksanaan, menikmati hasil dan tahap evaluasi.

Hubungan Lama Pendidikan dengan Tingkat Partisipasi Peternak Tingkat pendidikan responden terbanyak terdapat pada tingkat Sekolah Dasar yaitu selama 6 tahun menyandang pendidikan. Hasil uji menunjukkan bahwa tidak terdapatnya hubungan nyata antara tingkat patisipasi peternak dengan lama pendidikan. Tidak nyatanya hubungan tersebut diduga karena pendidikan peternak tidak berpengaruh dalam perencanaan dan evaluasi penyuluhan, latar belakang pendidikan yang didapat oleh peternak merupakan pendidikan umum. Untuk usaha peternakan khususnya ternak sapi perah pendidikan yang diperoleh peternak merupakan pendidikan yang berasal dari pengalaman, orang tua, teman dan penyuluh. Keterangan lebih lanjut akan dijelaskan pada Tabel 29.

Tabel 19 Jumlah dan persentase peternak menurut tingkat partisipasi dan lama pendidikan

Lama pendidikan

Tingkat partisipasi peternak Total

Rendah Sedang Tinggi

n % N % n % N %

Rendah 7 33.3 6 28.6 8 38.1 21 100.0

Sedang 1 16.7 2 33.3 3 50.0 6 100.0

Tinggi 1 33.3 1 33.3 1 33.3 3 100.0

Total 9 30.0 9 30.0 12 40.0 30 100.0

Tabel 29 menunjukkan bahwa masyarakat yang menjadi responden yaitu anggota KPSBU yang memiliki tingkat pendidikan rendah, sedang, dan tinggi. Kategori rendah untuk responden yang mengikuti sekolah formal < 7 tahun, kategori sedang untuk responden yang mengikuti sekolah formal 7-8 tahun, dan kategori tinggi untuk responden yang mengikuti sekolah formal ≥9 tahun. Ketiga kategori lama pendidikan responden tersebut dihubungkan dengan tingkat partisipasi rendah, sedang dan tinggi. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa responden yang paling banyak terdapat pada kategori tingkat partisipasi tinggi yaitu terdapat pada kategori lama pendidikan rendah yaitu sebanyak 8 orang, kategori tingkat partisipasi sedang terdapat pada kategori lama pendidikan rendah yaitu sebayak 6 orang, dan kategori tingkat partisipasi rendah terdapat pada lama pendidikan rendah yaitu sebanyak 7 orang. Berdasarkan hasil uji statistik dengan

39 nilai signifikansi sebesar 0.692 (p>0.05) itu artinya tidak terdapat hubungan nyata namun berkorelasi positif antara lama pendidikan dengan tingkat partisipasi peternak dalam program KPSBU. Hal tersebut terjadi karena lama pendidikan tidak mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat partisipasi peternak dalam program KPSBU. Berkaitan dengan hal itu, salah satu informan mengemukakan bahwa:

“…Banyak peternak di Desa Sukajaya yang menjadi anggota aktif di KPSBU dan semakin baik setiap harinya dalam merawat dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hewan ternaknya padahal pendidikannya hanya sebatas Sekolah Dasar saja…” (Pa Dkdk, penyuluh)

Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh Bapak Dkdkd menunjukkan bahwa lama pendidikan memang tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap tinggi atau rendahnya tingkat partisipasi anggota di dalam program KPSBU karena banyak anggota yang lama pendidikannya tergolong tinggi justru memiliki tingkat partisipasi yang sangat rendah.

Hubungan Antara Jumlah Ternak dengan Tingkat Partisipasi Peternak Hubungan antara tingkat partisipasi responden dengan jumlah ternak yaitu untuk melihat pengaruh jumlah ternak yang dimiliki oleh responden terhadap tingkat partisipasi responden pada program KPSBU. Jumlah ternak terbanyak yang dimiliki oleh responden adalah sebanyak 15 ekor, sedangkan jumlah ternak yang paling sedikit yang dimiliki oleh responden adalah sebanyak 1 ekor. Keterangan lebih lanjut mengenai hubungan antara tingkat partisipasi dengan jumlah ternak yang dimiliki oleh responden akan dijelaskan pada Tabel 30.

Tabel 20 Jumlah dan persentase peternak menurut tingkat partisipasi dengan jumlah ternak

Jumlah ternak

Tingkat partisipasi peternak Total

Rendah Sedang Tinggi

n % n % N % N %

Rendah 5 45.5 4 36.4 2 18.2 11 100.0

Sedang 4 28.6 5 35.7 5 35.7 14 100.0

Tinggi 0 0.0 0 0.0 5 100.0 5 100.0

Total 9 30.0 9 30.0 12 40.0 30 100.0

Tabel 30 menunjukkan bahwa terdapat 3 kategori jumlah ternak yang dimiliki oleh responden yaitu rendah, sedang dan tinggi. Kategori rendah untuk responden yang memiliki jumlah ternak <5 ekor, kategori sedang untuk responden yang memiliki jumlah ternak 5-7 ekor, dan kategori tinggi untuk responden yang memiliki jumlah ternak ≥8 ekor. Ketiga kategori jumlah ternak tersebut dihubungkan dengan tingkat partisipasi responden dalam program KPSBU. Hasil dari tabulasi silang tersebut menunjukkan bahwa responden yang termasuk kategori tingkat partisipasi tinggi paling banyak terdapat pada kategori jumlah ternak tinggi yaitu sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar 100%, kategori tingkat partisipasi sedang paling banyak terdapat pada kategori jumlah ternak sedang yaitu sebanyak 5 orang, dan kategori tingkat partisipasi rendah paling

40

banyak terdapat pada kategori jumlah ternak rendah yaitu sebanyak 5 orang. Hasil uji statistik dengan Rank spearman yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata antara jumlah ternak dengan partisipasi peternak dalam perencenaan, pelaksanaan, menikmati hasil dan evaluasi penyuluhan dengan nilai siginifikansi sebesar 0.007 (p<0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah ternak memiliki hubungan dengan tinggi atau rendahnya tingkat partisipasi peternak dalam program KPSBU.

”…Waktu sapi saya masih 2 ekor mah saya males neng ikut-ikutan program tapi pas udah lebih dari 2 ekor baru deh semangat ikut program…” (Pa Pry, 49 thn)

“…Ternak saya ada banyak ya otomatis harus aktif ikutan program buat melihara ternak yang baik…” (Pa id, 41 thn)

Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh Pa Pry dan Pa Id menunjukkan bahwa tinggi atau rendahnya partisipasi peternak dalam program berhubungan dengan jumlah ternak yang dimiliki.

Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Partisipasi

Perbedaan jenis kelamin tidak mempengaruhi masyarakat untuk bertani- ternak. Hal ini dapat terlihat dari jumlah peternak laki-laki sebanyak 27 orang (90%) dan jumlah wanita 3 orang (10%) dari total responden penelitian yang dilakukan. Hal tersebut dapat terjadi karena jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap keikutsertaan seorang peternak dalam program KPSBU tersebut. Hubungan antara jenis kelamin peternak dengan tingkat partisipasi dapat dilihat pada Tabel 31.

Tabel 21 Jumlah dan persentase peternak menurut jenis kelamin dan tingkat partisipasi

Jenis kelamin

Tingkat partisipasi peternak Total

Rendah Sedang Tinggi

n % n % n % N %

Laki-laki 7 77.8 9 100.0 11 91.7 27 100.0

Perempuan 2 22.2 0 0.0 1 8.3 3 100.0

Total 9 30.0 9 30.0 12 40.0 30 100.0

Tabel 31 menunjukkan bahwa terdapat 2 kategori jenis kelamin yang

Dokumen terkait