• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR

Taman tanaman obat keluarga atau disingkat taman toga merupakan salah satu program kerja yang memberikan pengetahuan tentang macam-macam tanaman obat keluarga serta manfaat dari tanaman obat keluarga itu sendiri. Selain berkhasiat sebagai obat, budidaya tanaman obat keluarga ini dapat dijadikan sebagai usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal.

 Latar Belakang

Tanaman obat keluarga (toga) adalah tanaman hasil budibaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakikatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Selain berkhasiat sebagai obat, budidaya tanaman obat keluarga ini dapat dijadikan sebagai usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal. Banyaknya manfaat yang dapat diambil dari tanaman obat keluarga, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari tanaman obat keluarga, sehingga banyak sekali masyarakat yang belum menggunakan tanaman-tanaman tersebut sebagai salah satu pilihan obat-obatan.

 Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu keenam yaitu pada tanggal 20 Agustus 2019. Kendala yang dialami pada saat pelaksanaan program kerja ini adalah cuaca yang tidak terlalu mendukung (musim yang sedang pancaroba, yaitu angin kencang dan cuaca yang panas). Akan tetapi, hal tersebut dapat diatasi dengan menyiram tanaman setiap pagi dan sore. Tahapan pelaksanaa kegiatan:

1) Tim KKN meminta izin untuk membuat taman tanaman obat keluarga di Desa Tritis.

2) Tim KKN melakukan koordinasi dengan perangkat desa mengenai tempat yang akan dijadikan taman tanaman obat keluarga.

3) Tim KKN melakukan survey tanaman obat keluarga yang jarang ditemui di Desa Tritis.

50

4) Tim KKN melakukan kegiatan membuat taman tanaman obat keluarga di Desa Tritis.

 Indikator Keberhasilan

1. Terlaksananya program pembuatan taman tanaman obat keluarga serta terbentuknya taman tanaman obat keluarga.

2. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang manfaat yang dapat diambil dari tanaman obat kelaurga.

3. Meningkatnya pemanfaatan tanaman obat kelaurga dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mengurangi konsumsi obat-obatan kimiawi.

Pembuatan peta desa bertujuan untuk memberikan informasi mengenai batas-batas Desa Tritis dengan desa lainnya. Pada pelaksanaan program ini dilakukan dengan menggunakan citra dari google earth yang digunakan untuk mengetahui kondisi fisik permukaan yang sesuai dengan kondisi yang terbarukan sehingga jika dibuat peta penggunaan lahan sumber yang digunakan bisa dengan sumber data yang terbarukan.

52

 Latar Belakang

Pembuatan peta Desa Tritis merupakan salah satu program kerja yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat desa Tritis atau masyarakat luar yang bertujuan untuk mengetahui info grafis Desa Tritis untuk keperluan pribadi ataupun instansi dan untuk pengetahuan, selain itu juga untuk menunjukkan batas Desa Tritis dengan desa lain, sehingga bisa lebih mudah untuk mengetahui batas-batas desa dengan desa lain. Pembuatan peta Desa Tritis selain menunjukkan batas desa dengan desa yang ada di sebelahnya juga memuat informasi tentang penggunaan lahan yang ada di Desa Tritis seperti lahan yang sudah terbangun dan juga lahan yang belum terbangun dan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian ataupun masih berfungsi sebagai lahan terbuka hijau tetapi kebanyakan penggunaan lahan di Desa Tritis dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yaitu sebagai sawah dan juga sebagai perkebunan.

 Pelaksanaan Kegiatan

Pada pelaksanaan program ini dilakukan dengan menggunakan citra dari google earth yang digunakan untuk mengetahui kondisi fisik permukaan yang sesuai dengan kondisi yang terbarukan sehingga jika dibuat peta penggunaan lahan sumber yang digunakan bisa dengan sumber data yang terbarukan.

Tahapan pelaksanaan kegiatan:

1) Tim KKN melakukan koordinasi dengan perangkat desa mengenai pemetaan Desa Tritis.

2) Tim KKN mendownload aplikasi yang akan digunakan untuk pembuatan peta.

3) Tim KKN melakukan konsultasi dengan perangkat desa mengenai batas-batas baru dari Desa Tritis, sehingga peta yang dibuat tidak salah.

4) Tim KKN melakukan printing peta yang sudah jadi.  Indikator Keberhasilan

1. Terlaksananya program kerja pembuatan peta yang dapat memberikan informasi tentang batas wilayah desa.

2. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang batas-batas wilayah Desa Tritis dengan desa yang lainnya, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman tentang batas wilayah desa

Kegiatan Bank Sampah merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, rapi dan bersih. Program ini diharapkan dapat membantu menangani pengolahan sampah, dan juga membangun kepedulian masyarakat terhadap lingkungan terutama pada sampah. Sasaran dari program kerja bank sampah ini yaitu ibu-ibu di Desa Tritis, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Kegiatan Bank Sampah dapat dilakukan dengan cara menukarkan sampah menjadi uang.

56

 Latar Belakang

Kegiatan Bank Sampah merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, rapi dan bersih. Program ini diharapkan dapat membantu menangani pengolahan sampah, dan juga membangun kepedulian masyarakat terhadap lingkungan terutama pada sampah. Sasaran dari program kerja bank sampah ini yaitu kepada ibu-ibu di Desa Tritis, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Program kerja ini sangat diperlukan di daerah tersebut mengingat di Desa Tritis masih banyak sampah-sampah yang berserakan. Selain itu, di Desa Tritis belum terdapat adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap rumah sebagian besar pemusnahannya dilakukan dengan cara dibakar. Seperti yang kita ketahui, pembakaran sampah yang dilakukan secara berkala bahkan setiap hari, akan mengganggu kesehatan warga seperti terserang penyakit paru-paru, dan apabila sudah parah maka akan mengakibatkan kanker. Hal ini diperparah dengan munculnya kabut asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah, sehingga mengakibatkan polusi udara yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Kegiatan ini dilakukan dengan cara sosialisasi kepada ibu-ibu PKK Desa Tritis guna memberikan edukasi terkait dengan bank sampah, mulai dari pengertian bank sampah hingga mekanisme yang harus dilakukan untuk terwujudnya bank sampah.  Pelaksanaan Kegiatan

Program kerja sosialisasi bank sampah ini dilakukan bertepatan dengan PKK di Desa Tritis. Pada RW 1, sosialisasi bank sampah dilakukan pada tanggal 28 Juli 2019 pada pukul 16.00 WIB di salah satu rumah warga RW 1 Dukuh Ledok Desa Tritis. Pada RW 3, sosialisasi bank sampah

dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2019 pada pukul 16.00 WIB bertempat disalah satu rumah warga Dukuh Krajan RW 3. Sedangkan yang terakhir, sosialisasi bank sampah dilakukan pada tanggal 2 Agustus disalah satu rumah warga Dukuh Geneng RW 2 Desa Tritis. Kendala yang dialami yaitu masih terdapat ibu-ibu yang seakan acuh tak acuh dan menganggap sosialisasi bank sampah itu tidak penting, hal ini dapat dilihat pada saat sosialisasi, terdapat ibu-ibu yang meninggalkan tempat.

Tahapan pelaksanaan kegiatan:

1) Tim KKN menemui ketua PKK Desa untuk bekerjasama dan berkoordinasi tentang kegiatan Sosialisasi Bank Sampah Di Desa Tritis.

2) Tim KKN menemui warga yang menjadi tuan rumah dilaksanakannya PKK guna koordinasi terkait waktu pelaksanaan PKK Desa Tritis. 3) Tim KKN mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk

kegiatan sosialisasi Bank Sampah.

4) Tim KKN ikut serta dalam kegiatan PKK dan juga mengisi sosialisasi tentang bank sampah.

 Indikator Keberhasilan

1. Terlaksananya kegiatan sosialisasi bank sampah yang melibatkan ibu-ibu di Desa Tritis.

2. Meningkatnya kesadaran ibu-ibu tentang bagaimana pengelolaan sampah yang baik dan benar, sehingga tidak merusak lingkungan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Meningkatnya pengetahuan ibu-ibu tentang bank sampah yang dapat dijadikan sebagai investasi dalam jangka panjang.

58

PENUTUP

Dokumen terkait