a. VISI dan MISI DANAU LIMBOTO
C. Program Pemulihan Lingkungan Danau
1. Karakterisasi Sifat Fisik – Kimia Air & Keragaman Hayati Danau
Latar Belakang
Saat ini kualitas air danau limboto mengalami penurunan kualitas akibat limbah domestik, aktivitas budidaya yang dilakukan di dalam danau, sedimentasi danau akibat erosi di daerah hulu sungai. Danau limboto memiliki ekosistem tersendiri dan keanekaragaman hayati yang sampai pada kondisi kritis saat ini belum diidentifikasi secara pasti.
Tujuan Mengetahui kualitas air melalui pengukuran parameter fisika dan kimia dan mikrobiologi air serta keanekaragaman hayati Danau Limboto.
Ruang Lingkup Kegiatan :
Meliputi pengukuran kualitas air Danau Limboto dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi 16 titik sebagai berikut : 1. Inlet : masuknya air sungai dan drainase yang masuk
ke danau dengan jumlah titik 3 sungai sebagai lokasi sampling yang merupakan sungai sesaat (intermiten) dan 1 Sungai tetap (parenial) yaitu Biyonga.
2. Outlet : keluarnya air danau menuju ke muara Teluk Tomini sebanyak 1 titik.
3. Pertengahan Danau : sebanyak 1 titik
4. Bagian tepi danau yang digunakan untuk budidaya sebanyak 10 titik.
5. Identifikasi biota air yang ada di Danau Limboto serta eksosistemnya.
Parameter kualitas air yang akan di ukur meliputi 27 parameter dengan rincian pengukuran, 6 parameter fisik dan 19 parameter kimia dan 2 parameter mikrobiologi yang terdiri dari :
1. Parameter Fisika : Temperatur, TDS, TSS, Kekeruhan, Hantaran Listrik, dan Warna.
2. Parameter Kimia : pH, Besi, Kalsium, Magnesium, Alkalinitas, Klorida, Amonia, Nitrit, Nitrat, Posfat, Sulfat, CO2 terlarut, Salinitas, DO, BOD5, COD, Deterjen, Timbal dan Raksa.
3. Parameter Mikrobiologi : Total Coliform dan Fecal Coliform.
4. Identifikasi biota air yang ada di Danau Limboto serta eksosistemnya.
Input : Dana untuk alokasi Sumber Daya
Manusia, Tenaga Ahli, dan Alat.
Output : Data kualitas air 27 parameter pada 16 titik lokasi yang tersebar di Danau
Limboto dan data biota Danau Limboto serta ekosistemnya.
Outcome : Tersedianya data akurat kualitas air dan keanekaragaman hayati Danau Limboto
dalam rangka rencana pengelolaan dan pemulihan lingkungan.
Benefit : Mengetahui baku mutu air Danau Limboto dan data keanekaragaman hayati terakhir.
Impact : Peningkatan kepedulian masyarakat terhadap kualitas air dan pelestarian keanekaragaman
2. Peningkatan Konservasi dan Pemulihan Kerusakan Zona Hulu dan Zona Penyangga
Latar Belakang
Kawasan kritis diwilayah DAS Limboto-Bone – Bolango yang terletak di Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bulango dengan luas seluruhnya adalah 24.033 Ha (Data Lahan Kritis Balitbang 2004). Lahan kritis yang masuk dalam program Gerhan + 5 % dari luas lahan kritis tersebut, sebagian besar berada di Sub DAS Limboto.
Tanaman Jarak merupakan salah satu tanaman perkebunan yang dapat dijadikan alternatif tanaman penghijauan yang murah dan mudah dibudidayakan serta saat ini menghasilkan alternatif pengganti BBM solar sehingga kedepan akan bernilai ekonomis penting.
Tujuan : Konservasi lahan kritis pada Zona Hulu dan Penyangga Danau Limboto dengan tanaman Jarak yang memiliki prospek ekonomi tapi murah dan mudah dibudidayakan.
Ruang Lingkup Kegiatan 1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan Evaluasi
Input : Dana untuk alokasi konservasi.
Output : Luas lahan kritis yang ditanami pohon Jarak. Outcome : Meningkatnya kualitas hulu dan penyangga
danau.
Benefit : Mengembalikan fungsi Ekosistem Hulu & Penyangga
Impact : Mengembalikan fungsi ekosistem Danau Limboto.
3. Peningkatan Konservasi dan Pemulihan Kerusakan Daerah Hilir Danau Limboto yang melintasi Kota Gorontalo
Latar Belakang
Pengkayaan nutrin di perairan danau limboto telah menyebabkan tumbuh suburnya enceng gondok dan tumbuhan air lainnya. Hal ini merupakan salah satu penyebab penadangkan danau limboto itu sendiri, dan pada akhir-akhir ini tanaman enceng gondok telah mencemari peraiaran pantai indah Kota Gorontalo melalui outlet danau tersebut.
Kondisi ini jka tidak segera diatasi akan berdampak pada pencemaran lingkungan muara tersebut dan akan berdampak simultan baik bagi kehidupan biota perairan maupun pada masyarakat nelayan dipesisir pantai.
Tujuan : Konservasi daerah hilir melalui pembersihan tanaman pengganggu yang masuk ke outlet danau limboto
Ruang Lingkup Kegiatan 1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan Evaluasi
Input : Dana untuk alokasi konservasi.
Output : Luas dan panjang outlet yang di kerjakan.
Outcome : Meningkatnya kualitas air daearah hilir danau limboto (outlet).
Benefit : Mengembalikan fungsi Ekosistem hilir danau limboto
Impact : Mengembalikan fungsi ekosistem Danau Limboto.
4. Penanggulangan Pencemaran Danau Limboto (Tumbuhan Pengganggu danau Limboto, sisa makanan ikan, limbah dari pabrik, dll)
Latar Belakang
Akibat eutrofikasi Danau Limboto banyak tumbuh tanaman pengganggu yang banyak menyerap air dan dapat mempercepat pendangkalan danau sehingga perlu dilakukan pengendalian secara bijak dan pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomis.
Tujuan : Mengurangi pendangkalan Danau Limboto. Ruang Lingkup Kegiatan :
1. Persiapan 2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan Evaluasi
Input : Dana untuk pengendalian tanaman pengganggu perairan.
Output : Luas areal/tanaman pengganggu yang
dibersihkan.
Outcome : Meningkatnya kualitas/ kuantitas perairan danau Limboto.
Benefit : Pengendalian keseimbangan ekosistem danau. Impact : Mengembalikan fungsi ekosistem Danau
5. Restocking Keanekaragaman Hayati Danau
Latar Belakang
Ketidakseimbangan ekosistem danau yang diakibatkan oleh proses degradasi lahan telah menyebabkan biota perairan danau semakin mengalami tekanan yang diketahui dari menipisnya unsur hara, penurunan kualitas air, dan penurunan volume danau. Sehingga perlu dilakukan restocking.
Tujuan : Konservasi lahan perairan Danau Limboto.
Ruang Lingkup Kegiatan 1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan Evaluasi
Input : Dana untuk restocking.
Output : Jenis dan banyaknya jenis biota yang direstocking.
Outcome : Mengembalikan ketersediaan sumberaya hayati danau.
Benefit : Mengembalikan fungsi Ekonomis dan
Lingkungan danau
Impact : Kelestarian sumber daya alami Danau Limboto
6. Pemanfaatan Enceng Gondok dan Sedimen Danau Limboto
Latar Belakang
Pemanfaatan enceng gondok dan sedimen danau limboto menjadi barang bernilai ekonomis menjadi perhatian bagi pemerintah. Hal tersebut antara lain menciptakan industri yang mengolahan enceng gondok dan sedimen menjadi bahan bangunan, juga peningkatan keterampilan bagi masyarakat sekitar danau dalam memanfaatkan limbah tersebut.
Tujuan : Mengurangi pendangkalan Danau Limboto.
Ruang Lingkup Kegiatan : 1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan Evaluasi
Input : Dana untuk pengadaan alat industri batako dan instalasi, persiapan SDM.
Output : Luas areal yang dikeruk/ diangkat sedimen. Outcome : Meningkatnya kualitas/kuantitas perairan
danau Limboto.
Benefit : Pengendalian keseimbangan ekosistem danau.
Impact : Mengembalikan fungsi ekosistem Danau Limboto.