• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Penataan Kawasan Danau Limboto 1. Penetapan Zonasi Danau Limboto

Dalam dokumen danau limboto (Halaman 48-54)

Latar Belakang

Mengingat ekosistem danau memiliki multi fungsi dan manfaat, maka pengelolaan danau harus dilaksanakan secara terencana dan penuh kehatihatian agar potensi danau dapat termanfaatkan secara optimal dan kegiatannya diprioritaskan pada kawasan danau yang memiliki potensi pemanfaatan tinggi serta kawasan yang telah mengalami degradasi, selain itu kegiatan pengelolaan danau juga harus diprioritaskan bagi kesejahteraan masyarakat.

Komunitas masyarakat yang sadar akan pentingnya suatu kawasan danau (khususnya bagi kehidupan manusia), serta mempunyai kemauan dan kemampuan untuk memanfaatkan danau secara bijaksana, akan memelihara keberadaan danau dengan berbagai fungsi dan nilai

pentingnya. Berdasarkan pada prinsip ini maka danau dapat terjaga dengan sendirinya oleh komunitas masyarakat.

Pengelolaan demikian dapat terwujud apabila telah ada batasan yang jelas dan akurat peruntukan wilayah /zona bagi berbagai kepentingan tersebut, kejelasan zona meliputi batas daerah terluar danau dan bantaran danau, zona pemanfaatan/ budidaya/ areal penangkapan, zona konservasi/ lindung. Pengalaman menunjukkan bahwa pengelolaan danau yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan khususnya masyarakat lokal, dan kejelasan wilayah masing-masing lebih memberikan kepastian keberlanjutan pengelolaan danau

Tujuan : Tertatanya zonasi danau limboto Ruang Lingkup Kegiatan :

1. Persiapan (pengupulan data yang meliputi data batasan danau limboto) 2. Sosialisasi penetapan zonasi danau limboto ke masayarakat

3. Pengukuran dan pemasangan batas danau dan zonasi pemanfatan 4. Evaluasi

Input: Dana untuk alokasi Sumber Daya Manusia, Tenaga Ahli, dan Teknologi. Output: Zonasi danau limboto yang jelas dan akurat

Outcome: Peningkatan kesadaran masyarat di pesisir danau terhadap pelestarian lingkungan Danau Limboto

Benefit: Tumbuhnya partisipasi stakhoelder (pemerintah, swasta dan masyarakat) dalam Penyelamatan Danau Limboto.

Impact: Meningkatkan kualitas lingkungan danau.

2. Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Danau Limboto Latar Belakang

Danau adalah salah satu bentuk sumberdaya yang dikaruniakan oleh Sang Pencipta untuk menunjang kehidupan seluruh mahluk hidup di bumi ini, termasuk manusia. Oleh karenanya, adalah suatu kewajiban bagi kita semua untuk menjaga eksistensi danau beserta segala potensi yang ada di dalamnya sebagai salah satu usaha untuk menjamin kelangsungan hidup generasi kini dan mendatang.

Degradasi nilai dan fungsi dari suatu danau akan memberikan dampak negatif pada aspek sosial ekonomi terutama bagi masyarakat sekitarnya. Masyarakat sebagai pengguna danau akan mempunyai rasa memiliki, apabila mereka sadar dan peduli akan manfaat danau bagi kehidupan.

Selama ini, pengelolaan danau masih dilakukan secara sektoral dan regional serta belum memiliki kejelasan mengenai peran dan pembagian tanggung jawab bagi masing-masing pemangku kepentingan. Evaluasi dari kegiatan seringkali didasarkan pada kepentingan masing-masing sektor sehingga tidak jarang menimbulkan konflik diantara para pengguna.

Danau dimanfaatkan oleh beragam pemangku kepentingan, akibatnya pengelolaan danau menjadi rawan konflik dan di beberapa tempat memicu rusaknya sumberdaya hayati. Oleh sebab itu pengelolaan danau harus dilakukan secara terpadu yang melibatkan semua pemangku kepentingan

Tujuan : Terbentukmya kelembagaan yang formal dalam pengelolaan dan penyelamatan Danau Limboto.

Ruang Lingkup Kegiatan : 1. Persiapan

2. Pembentukan kelembagaan yang melibatkan seluruh stakholder 3. Sosialisasi kelembagaan dan perannanya kepada masyarakat 4. Evaluasi

Input: Dana untuk alokasi Sumber Daya Manusia, Tenaga Ahli, dan Teknologi. Output: Lembaga Pengelola Danau Limboto

Outcome: Peningkatan kesadaran masyarat di pesisir danau terhadap pelestarian lingkungan Danau Limboto

Benefit: Tumbuhnya partisipasi stakhoelder (pemerintah, swasta dan masyarakat) dalam Penyelamatan Danau Limboto.

Impact: Meningkatkan kualitas lingkungan danau.

3. Penyusunan Sistem Informasi Manajemen Danau Limboto Latar Belakang

Penanganan Danau Limboto masih bersifat parsial dan masih bersifat sektoral. Selama ini ternyata belum disadari bahwa penanganan Danau Limboto sebenarnya merupakan wewenang Pemerintah Provinsi karena berada pada 2 diwilayah administrasi yaitu Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.

Program penanganan Danau Limboto sejak masih bergabung dengan Sulawesi Utara talah lama dilaksanakan bahkan bekerjasama dengan CIDA maupun JICA menyusun rencana action plan namun hasilnya belum tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat umum.

Disisi lain, masyarakat dengan caranya sendiri memanfaatkan Danau Limboto terlepas dari pengetahuan tentang kondisi kritis Danau Limboto. Demikian pula bagi nelayan dan petani yang bergantung hidupnya pada kekayaan ekosistem Danau Limboto, rupaya mereka juga belum sepenuhnya mengetahui dan menyadari apakah kegiatan yang mereka jalankan ramah lingkungan atau tidak.

Melalui program penyelamatan Danau Limboto yang di laksanakan Balitbangpedalda ini maka sebagai langkah awal disusun suatu sistem informasi manajemen Danau Limboto yang berisi data base lengkap latar belakang pembentukan, data kondisi Danau Limboto dari waktu ke waktu serta Manajemen Penanganan Danau Limboto.

Tujuan :

Tersedianya informasi yang mendukung keterpaduan manajemen pengelolaan Danau Limboto dan upaya penyelamatannya.

Ruang Lingkup Kegiatan : 1. Penelusuran Pustaka.

2. Pengumpulan Data – Data Hasil Penelitian dan Proyek Tentang Danau Limboto.

3. Repro (cetak ulang) berbagai koleksi sejarah Gorontalo dan hasil kajian yang berkaitan dengan Danau Limboto.

4. Penyewaan dan Perbaikan gedung ex. Pendaratan Bung Karno Sebagai Pusat Data dan Informasi Danau Limboto.

5. Pembuatan Web Site Penyelamatan Danau Limboto. 6. Biaya Up Date Data Lapangan.

Input: Dana untuk alokasi Sumber Daya Manusia, Tenaga Ahli, dan Teknologi. Output: Data sejarah, hasil kajian Danau Limboto dari tahun ke tahun dalam

bentuk hard copy dan soft copy

Outcome: Tersedianya data akurat tentang Danau Limboto dalam rangka rencana pengelolaan dan pemulihan lingkungan.

Benefit: Memiliki kelengkapan data dan sistem informasi yang memudahkan pengelolaan/ manajemen Danau Limboto secara efisien, efektif berbasis lingkungan serta

terpadu

Impact: Memudahkan sistem koordinasi dalam penanganan Danau Limboto. B. Program Pemberdayaan Masyarakat

1. Sosialisasi Penanganan Danau Limboto Latar Belakang

Penyelamatan Danau Limboto harus didukung oleh sosialisasi yang baik dimasyarakat. Selain tatap muka langsung, sosialisasi melalui meda yang dapat digunakan, diantaranya Radio, Televisi dan Koran, selama ini dimanfaatkan secara optimal, disamping bahan sosialisasi yang masih kurang.

Tujuan : Keterbukaan terhadap pengelolaan dan penyelamatan Danau Limboto. Ruang Lingkup Kegiatan :

1. Persiapan

2. Pelaksanaan Sosialisasi 3. Evaluasi

Input: Dana untuk alokasi Sumber Daya Manusia, Tenaga Ahli, dan Teknologi. Output : Jumlah peserta yang ikut serta di wilayah hulu dan pesisir Danau Limboto (Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo).

Outcome: Peningkatan kesadaran masyarat di pesisir dan hulu danau terhadap pelestarian lingkungan Danau Limboto

Benefit: Tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam Penyelamatan Danau Limboto.

Impact: Meningkatkan kualitas SDM Lingkungan.

2. Pemberdayaan Masyarakat Wilayah Sub DAS Limboto dan Pesisir Danau Limboto.

Latar Belakang

Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berada di hulu DAS Limboto dan Pesisir Danau Limboto berhubungan langsung dengan kondisi ekosistem Danau Limboto. Sebagian besar masyarakat di hulu DAS Limboto sangat bergantung pada pertanian dan perkebunan yang dilakukan secara tradisional dan tidak ramah lingkungan sehingga mengurangi daya dukung lahan, perbukitan di wilayah hulu DAS Limboto saat ini sebagian besar dalam kondisi kritis. Hal ini akan mempengaruhi pendapatan masyarakat petani diwilayah hulu DAS. Sebaliknya pada wilayah pesisir danau merupakan tanah yang subur yang berasal dari daerah hulu DAS Limboto sehingga mendorong masyarakat untuk memanfaatkannya.

Pada wilayah perairan Danau Limboto sendiri banyak tumbuh usaha budidaya perikanan air tawar yang berlangsung terus menerus.

Kegiatan–kegiatan tersebut berdampak pada degradasi catchman area dan degradasi danau. Perlu dicetuskan suatu solusi alternatif bagi kegiatan mereka agar tetap berjalan namun dilakukan secara ramah lingkungan.

Tujuan : Melahirkan inovasi masyarakat di hulu Sub DAS Limboto dan pesisir Danau Limboto dengan usaha yang ramah lingkungan.

Ruang Lingkup Kegiatan : Usulan program masyarakat terkait dengan penanganan Hulu Sub DAS Limboto, Pesisir dan wilayah perairan danau Limboto, meliputi :

2. Pemberian Bantuan Langsung 3. Monitoring dan Evaluasi

Input : Dana untuk alokasi usulan masyarakat.

Output : Jumlah program usulan masyarakat yang terlaksana.

Outcome: Menumbuhkan cara berusaha masyarakat disekitar hulu, pesisir dan perairan Danau Limboto yang ramah lingkungan.

Benefit : Mengurangi laju degrasi hulu, pesisir dan perairan Danau Limboto dengan aktivitas usaha masyarakat yang tidak ramah lingkungan.

Impact : Meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan tidak merusak lingkungan hulu, pesisir dan perairan Danau Limboto.

Dalam dokumen danau limboto (Halaman 48-54)

Dokumen terkait