• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PEMASARAN OBJEK WISATA CANDI SUKUH DI KABUPATEN KARANGANYAR

A. Strategi Pengembangan Objek Wisata Candi Sukuh

2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

a. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara / Domestik

Kunjungan wisatawan nusantara / domestik yang datang ke objek wisata Candi Sukuh pada bulan Januari – Desember dari tahun 2006 – 2010 dapat dilihat pada tabel 2.

Dari tabel 2 menunjukkan bahwa wisatawan nusantara / domestik yang datang ke Candi Sukuh paling banyak pada bulan Juni dan Juli karena pada bulan itu merupakan bulan liburan sekolah. Pada bulan Februari, Maret, April dan Mei sedikit pengunjung yang datang dikarenakan bulan itu merupakan bulan aktif sekolah dan kerja. Pada Desember dan Januari jumlah pengunjung yang datang mengalami peningkatan karena bulan itu merupakan liburan akhir tahun dan tahun baru.

Dari hasil wawancara dengan para pengunjung atau wisatawan domestik yang datang ke objek wisata Candi Sukuh kebanyakan mereka mengetahui Candi Sukuh dari media internet / website, leaflet / brosur dan juga mendapat informasi dari wisatawan lain yang pernah berkunjung ke Candi Sukuh.

commit to user Bulan / Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Januari 657 952 850 2,119 1,993 Februari 598 778 745 652 953 Maret 975 867 827 791 729 April 1,119 994 1,115 826 1,181 Mei 987 1,101 1,176 1,206 1,262 Juni 1,109 1,213 1,156 1,249 1,774 Juli 1,203 1,386 1,493 1,386 1,802 Agustus 1,226 1,176 1,763 943 1,114 September 892 1,202 592 2,614 3,017 Oktober 1,086 1,263 3,307 1,350 1,582 November 547 959 854 1,460 1,546 Desember 1,108 1,487 1,505 1,743 1,537 Jumlah 11,407 13,378 15,383 16,339 18,490

(Sumber : Data kunjungan wisatawan Candi Sukuh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar tahun 2006-2010).

commit to user 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des

2006 2007 2008 2009 2010

(Sumber : Data kunjungan wisatawan Candi Sukuh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar tahun 2006-2010)

Dari grafik 1 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan nusantara / domestik semakin meningkat dari tahun ke tahun. Namun jumlah tersebut masih belum memuaskan apabila dibandingkan dengan jumlah pengunjung atau wisatawan nusantara / domestik yang datang ke objek wisata khususnya objek candi lain yang ada di Jawa Tengah dikarenakan kurang optimalnya pemasaran dan juga transportasi menuju Candi Sukuh.

commit to user

b. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Tabel 3 : Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Candi Sukuh

Bulan / Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Januari 128 164 178 117 219 Februari 107 136 252 71 149 Maret 185 203 278 147 162 April 272 215 279 185 284 Mei 334 417 440 340 452 Juni 392 486 491 345 508 Juli 879 957 901 797 848 Agustus 989 1,037 962 1,029 1,176 September 373 351 332 516 535 Oktober 352 374 446 519 636 November 185 178 271 629 346 Desember 264 225 131 344 227 Jumlah 4,460 4,743 4,961 5,039 5,542

(Sumber : Data kunjungan wisatawan Candi Sukuh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar tahun 2006-2010).

commit to user

Berdasarkan data yang diambil dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke objek wisata Candi Sukuh pada tahun 2006-2010 dapat dilihat pada tabel 3.

Dari tabel 3 menunjukkan bahwa wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Candi Sukuh paling banyak pada bulan Juni, Juli dan Agustus karena pada bulan itu merupakan liburan musim panas. Pada bulan Februari, Maret dan April sedikit pengunjung yang datang dikarenakan bulan itu merupakan bulan aktif bekerja dan juga pada saat musim dingin. Pada Desember dan Januari jumlah pengunjung yang datang mengalami peningkatan karena bulan itu merupakan liburan akhir tahun dan tahun baru.

Dari hasil wawancara dengan para pengunjung atau wisatawan mancanegara yang datang ke objek wisata Candi Sukuh kebanyakan mereka mengetahui Candi Sukuh dari media internet / website dan juga mendapat informasi dari wisatawan lain yang pernah berkunjung ke Candi Sukuh. Selain itu ada juga wisatawan yang mengetahui dari paket wisata minat khusus yang di jual di mancanegara.

commit to user 0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des

2006 2007 2008 2009 2010

(Sumber : Data kunjungan wisatawan Candi Sukuh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar tahun 2006-2010).

Dari grafik 2 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara semakin meningkat dari tahun ke tahun. Namun jumlah tersebut masih belum memuaskan apabila dibandingkan dengan jumlah pengunjung atau wisatawan mancanegara yang datang ke objek wisata khususnya objek candi lain yang ada di Jawa Tengah. Sama halnya seperti tabel (grafik) kunjungan wisatawan

commit to user

Kebudayaan Kabupaten Karanganyar di dalam menyelenggarakan program pengembangan destinasi pariwisata, yaitu:

a) Kawasan wisata sebagian menyatu dengan pemukiman penduduk.

b) Kompetensi antar destinasi wisata semakin tajam.

c) Sarana pokok, sarana pelengkap, dan sarana penunjang di objek wisata masih kurang.

d) Adanya beberapa hotel yang tidak melaporkan jumlah penginapan / tamu pada setiap bulannya.

e) Adanya bencana alam (tanah longsor).

f) Adanya pengalihan fungsi dan pendapatan.

Alternatif pemecahan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, yaitu :

a) Meningkatkan aksesbilitas jalan masuk ke objek wisata.

b) Penertiban kawasan khususnya untuk pintu masuk pengunjung objek wisata.

commit to user rutin.

e) Evaluasi dan motivasi pengembangan destinasi yang berorientasi pada peningkatan daya saing.

( Wawancara dengan Soeparno. Tanggal 26 Mei 2011)

c. Tingkat Hunian Hotel.

Upaya untuk merealisasikan target kinerja di atas yaitu dengan membagikan daftar isian tingkat hunian kamar akomodasi setiap hotel yang ada di sekitar Candi Sukuh. Hampir semua hotel yang ada telah melaporkan daftar isian tingkat penghunian kamar pada tiap bulannya, serta meningkatkan sarana dan prasarana di bidang akomodasi/perhotelan.

d. Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata di Candi Sukuh.

Pendapatan Asli Daerah kabupaten Karanganyar dari sektor pariwisata di objek wisata Candi Sukuh. Berdasarkarkan data yang diambil dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar dapat dilihat pada tabel Pendapatan Daerah Kabupaten Karanganyar di bawah ini :

commit to user

Tahun Target Pendapatan

(Rp) Realisasi Pendapatan (Rp) 2006 57.500.000 44.410.550 2007 65.000.000 66.029.100 2008 85.000.000 79.119.525 2009 99.000.000 76.907.050 2010 100.001.250 84.081.575 Jumlah 406.001.250 350.547.800

(Sumber : Target dan Realisasi Pendapatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar tahun 2006-2010.)

Berdasarkan data pada tabel 4 dapat disampaikan bahwa PAD sektor pariwisata masih belum mencapai target. Faktor yang mempengaruhi capaian kinerja tersebut adalah : penetapan program dan kegiatan yang kurang komprehensif dan konsisten dalam upaya pencapaian kinerja, sarana dan prasaran yang kurang baik dan kurang lengkap, belum adanya bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah propinsi dalam pengembangan objek wisata Candi Sukuh.

commit to user

setiap bulan diadakan rapat evaluasi pendapatan antara pejabat struktural dan kepala UPTD, pengelola objek dan staf terkait serta secara berkala diadakan monitoring usaha pencapaian PAD. Adapun bentuk kegiatan pemungutan retribusi sesuai Perda, meliputi :

1) Perda No. 6 Th. 1998 Tentang Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, dan Kesehatan Lingkungan.

2) Perda No. 17 Th. 2003 Tentang Retribusi Ijin Usaha Rumah Makan

atau Warung Makan.

3) Perda No. 19 Th. 2003 Tentang Retribusi Ijin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum.

4) Perda No. 21 Th. 2003 Tentang Retribusi Pemberian Ijin Hotel.

5) Perda No. 22 Th. 2003 Tentang Retribusi Tempat Wisata dan Olahraga.

6) Perda No. 6 Th. 2004 Tentang Pemakaian Kekayaan Daerah.

7) Perda No. 20 Th. 2006 Tentang Pengaturan Operasional Pemungutan

commit to user

Kemitraan yang dilakukan antara lain : Solo Raya, Java Promo, Website, TIC, Pihak ke III, Karisma Pawirogo. Hasil dari Program Pengembangan Kemitraan adalah sebagai berikut :

a. Promosi Wisata melalui kerjasama Forum Solo Raya

Promosi bersama dengan 7 kabupaten / kota se wilayah Soloraya, melalui kegiatan pembuatan leaflet / brosure, media elektronik, road show, travel dialog.

b. Promosi Wisata melalui kerjasama Java Promo

Promosi bersama dengan 15 kabupaten / kota Jateng dan DIY di dalam dan di luar negeri lewat media brosur, media televisi, dan lain sebagainya.

c. Promosi lewat Website

Potensi objek daerah tujuan wisata (ODTW) di kabupaten Karanganyar dapat dicari atau broswing melalui internet dengan

alamat www.Karanganyar.com

d. Promosi melalui pihak ke III

Promosi melalui kerjasama dengan PHRI, ASITA, BPW, APW, dan para pemandu wisata (guide) di wilayah Soloraya.

commit to user

Promosi wisata melalui kerjasama Asita se Soloraya dengan Perum Angkasapura di TIC bandara Adhi Soecipto Yogyakarta, sehingga akan mempermudah wisatawan untuk memperoleh informasi pariwisata.

f. Kerjasama Karisma Pawirogo

Kerjasama ini melibatkan 7 kabupaten wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur kawasan gunung Lawu, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata di 7 daerah. (Jateng) Karanganyar, Sragen, Wonogiri. (Jatim) kab. Pacitan, Ngawi, Magetan, Ponorogo.

(Wawancara dengan Soeripto. Tanggal 26 Mei 2011).

Untuk lebih jelasnya target dan capaian kinerja masing-masing kegiatan yang mendukung program tersebut di atas sebagai berikut:

1) Pengembangan dan penguatan informasi dan database.

2) Pengembangan dan penguatan penelitian kebudayaan dan pariwisata.

3) Pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata melalui

kerjasama dengan lembaga lainnya.

4) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan.

5) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan tersebut.

commit to user

Pengembangan dan pembangunan pariwisata di Kabupaten Karanganyar dari tahun ke tahun diharapkan mengalami peningkatan baik dari segi pembangunan infrastruktur maupun strategi pengembangan dan pemasarannya sehingga dapat mencapai target dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan hal itu telah dituangkan dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPP) Kabupaten Karanganyar. Di dalam perjalanannya ada banyak kendala dan permasalahan krusial yang menghambat proses tersebut sehingga secara umum keberhasilan dan penerapan RIPP sampai saat ini kurang lebih hanya mencapai 20% dari yang ditargetkan hal ini dikarenakan didalam pelaksanaannya terkendala kurangnya pendanaan yang bersumber dari APBD maupun DAU Kabupaten Karanganyar.

commit to user

Beberapa kendala yang muncul dan dihadapi selama ini, dalam pelaksanaan pola pengembangan kawasan objek wisata Candi Sukuh adalah sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang kurang mendukung. Kurangnya daya tarik serta atraksi wisata yang ada setiap hari yang mengakibatkan kejenuhan pengunjung. Kurangnya promosi mengenai keberadaan objek wisata Candi Sukuh ini dalam tingkat lokal maupun non lokal. SDM dibidang pariwisata masih sangat lemah dan kurang. Hak kepemilikan tanah yang kebanyakan dimiliki oleh masyarakat sekitar Candi Sukuh. Lemahnya kepedulian masyarakat terhadap keberadaan Candi Sukuh. Kesulitan pendanaan dalam usaha pengembangan kawasan objek wisata Candi Sukuh. Kemauan atau keinginan orang untuk memiliki / membeli arca, patung, serta relief secara ilegal.

Berdasarkan permasalahan yang ada dan strategi untuk mengatasi segala permasalahan berikut ini adalah program-program yang dibuat untuk mengatasi segala kendala dan permasalahan yang ada yaitu organisasi pengelola membentuk lembaga pengelola dan menyusun struktur organisasi pengelola objek wisata Candi Sukuh. Pengelolaan kepariwisataan membuat petunjuk jalur wisata dan papan informasi serta pengembangan Candi Sukuh yang lebih informatif, interaktif, dan representative. Meningkatkan kualitas SDM, melakukan penyebar luasan informasi dan promosi melalui media cetak, internet maupun elektronik.

commit to user

merangkul masyarakat agar bersedia memberikan sedikit tanahnya guna pengembangan infrastruktur Candi Sukuh. Masyarakat diberikan bekal membuat kerajinan tangan untuk dijadikan souvenir yang dijajakan kepada para wisatawan agar membantu perkonomian masyarakat sekitar Candi Sukuh. Pemkab dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar berusaha memberikan penyuluhan dan pengarahan akan pentingnya pariwisata guna memajukan perekonomian daerah maupun negara. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar yang bekarjasama dengan Dinas Purbakala Propinsi Jawa Tengah menambah lagi petugas yang bekerja menjaga dan merawat Candi Sukuh agar kelestarian dan keaslian dari Candi Sukuh akan tetap terjaga dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang berusaha untuk memiliki barang-barang yang ada di objek wisata Candi Sukuh.

commit to user PENUTUP

A. Kesimpulan

Objek wisata Candi Sukuh merupakan salah satu objek wisata budaya yang bernilai tinggi. sejarah berdirinya Candi Sukuh sendiri belum dapat diketahui secara pasti namun dapat diperkirakan bahwa Candi Sukuh berasal dari abad XV yang didukung dengan adanya relief “ Candra Sengkala“ yang ada di gapura pintu masuk teras pertama yang dibaca “ Gapura Aban Wong “ yang mengandung arti 1359 C atau 1437 M. Candi Sukuh memiliki relief yang sangat exotis dan mengandung nilai-nilai sex education. Relief seks Lingga dan Yoni yang menggambarkan lambang kesucian antara hubungan laki-laki dan perempuan yang merupakan cikal bakal kehidupan manusia.

Potensi-potensi yang bisa dikembangkan dari objek wisata Candi Sukuh antara lain jajan pasar, pasar seni, hiburan yang berupa tarian-tarian tradisional. Selain itu sarana dan prasarana yang dapat mendukung seperti akomodasi, transportasi, dan juga sarana parkir yang tak kalah penting dalam pengembangan objek wisata Candi Sukuh.

Oleh sebab itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar melakukan dan menyusun strategi pengembangan pariwisata dengan langkah pengembangan produk wisata, pengembangan tata ruang, pengembangan infrastruktur, arahan pengembangan WPP dan arahan

commit to user

Kabupaten Karanganyar juga melakukan kegiatan promosi untuk memasarkan objek wisata Candi Sukuh melalui surat kabar, radio, biro perjalanan wisata, kedutaan, perusahaan penerbangan, iklan dan pameran

(Java Promo dan Jateng Expo).

Beberapa kendala yang muncul dan dihadapi selama ini, dalam pelaksanaan pola pengembangan Candi Sukuh adalah sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang kurang mendukung. Kurangnya daya tarik serta atraksi wisata yang ada setiap hari yang mengakibatkan kejenuhan pengunjungdan kurangnya promosi mengenai keberadaan Sukuh.

Berdasarkan permasalahan yang ada dan strategi untuk mengatasi segala permasalahan berikut ini adalah program-program yang dibuat untuk mengatasi segala kendala dan permasalahan yang ada yaitu organisasi pengelola membentuk lembaga pengelola dan menyusun struktur organisasi pengelola objek wisata Candi Sukuh. Pengelolaan kepariwisataan membuat petunjuk jalur wisata dan papan informasi serta pengembangan Candi Sukuh yang lebih informatif, interaktif, dan representative. Meningkatkan kualitas SDM, melakukan penyebar luasan informasi dan promosi melalui media cetak, internet maupun elektronik.

commit to user

Dalam pembahasan ini terdapat beberapa saran-saran yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi pengawasan / pemantauan dalam peningkatan pembangunan dan pengembangan objek wisata Candi Sukuh sebagai berikut :

a) Untuk dapat memperkenalkan Candi Sukuh perlu diadakan suatu

promosi yang baik dan tepat pada sasaran.

b) Pemantauan terhadap objek wisata Candi Sukuh khususnya masalah kebersihan, kenyamanan dan keamanan.

c) Mengalokasikan anggaran dari APBD untuk menangani sektor

pariwisata sehingga dapat meningkatkan pengembangan dan promosi pariwisata.

d) Pelayanan yang lebih baik lagi dari pengelola dan Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar.

Untuk itu dalam mengatasi hal tersebut diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Masyarakat harus diberi penyuluhan dan pengertian tentang kepariwisataan dan kegiatannya serta dampak sosial ekonomi budaya bagi masyarakat itu sendiri, serta diberi kesadaran dan ditanamkan rasa memiliki terhadap objek-objek wisata yang ada di sekitarnya sehingga akan turut bertanggung jawab dan memeliharanya.

Dokumen terkait