Sebagaimana telah disampaikan, PT TIMAH mengembangkan usaha berlandaskan pada pembangunan empat pilar bisnis Perseroan, yaitu:
• Pertimahan (kompetensi inti)
• Diversifikasi pertambangan non timah
• Hilirisasi logam timah dan non timah
• Bisnis berbasis kompetensi
Pada pilar pertama, PT TIMAH di tahun 2014 telah selesai melakukan evaluasi terhadap operasional Bucket Wheel Dregde (BWD) dan menyimpulkan untuk melakukan penggantian beberapa kapal keruk yang menggunakan teknologi tua dalam proses penambangan lepas pantai, digantikan dengan kapal yang menggunakan teknologi yang lebih baru, termasuk teknologi BWD maupun kapal isap.
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan profitabilitas operasional dari bisnis pertimahan, program efisiensi di segala bidang akan terus direalisasikan, termasuk pengalihan penggunaan bahan bakar gas, menggantikan BBM dalam operasional pembangkitan listrik maupun operasional smelter. Perseroan juga berupaya menyehatkan sistem dan prosedur kerja internal untuk mendukung tercapainya program efisiensi tersebut.
Selain penggantian dan perbaikan fasilitas pertambangan dan fasilitas produksi, Perseroan juga berupaya meningkatkan intensitas kegiatan eksplorasi sumber daya timah maupun mineral ikutan lainnya untuk mendapatkan gambaran ketersediaan sumber daya, mendapatkan perhitungan cadangan ekonomis yang ada serta merancang pola penambangan yang efisien. Gambaran sumber daya mineral ikutan dipergunakan untuk pengembangan pengolahan mineral ikutan. Perseroan mengembangkan pengolahan rare earth dari mineral ikutan.
Pada pilar kedua, Perseroan semakin intens melakukan due diligence atas beberapa perusahaan tambang di Kalimantan dan Sumatera untuk diakuisisi atau dilakukan kerjasama operasi. Perusahaan merealisasikan dan berupaya menuntaskan program kajian studi kelayakan untuk bisnis mineral logam dan batubara beserta turunannya. Kajian pengembangan bisnis difokuskan pada bidang-bidang yang memiliki kaitan erat dengan kompetensi eksisting Perseroan.
Pada pilar keempat, Perseroan mulai merealisaskan pembangunan fasilitas produksi untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi produk-produk hilir timah, seperti tin plate dan tin chemical. Selain itu, Perseroan mulai merealisasikan pembangunan miniplant monasit yang memiliki nilai jual tinggi, sekaligus sebagai cikal bakal pembangunan kawasan industri di Tanjung Ular, Mentok, Bangka.
Pada pilar keempat, Perseroan berupaya menangkap peluang meningkatnya permintaan untuk jasa pelayanan kesehatan di daerah operasinya di Bangka Belitung dan Kundur, dengan merealisasikan pembangunan fasilitas perawatan dan peningkatan kualitas pengelolaan Rumah Sakit Bangka (RSBT) agar sejajar dengan rumah sakit yang profesional lain di Indonesia. Peningkatan kualitas pengelolaan rumah sakit tersebut akan membuat perawatan kesehatan karyawan semakin baik. Perseroan selanjutnya akan bekerja sama dengan lembaga pengelola BPJS dalam menjamin kesehatan karyawan.
Perseroan juga mulai merealisasikan program pengembangan usaha kawasan industri (real estate). Perseroan telah menyelesaikan penyusunan roadmap mengenai bisnis properti. Kawasan yang menjadi fokus pertimbangan Perusahaan untuk tujuan bisnis ini adalah di Tanjung Ular, Bangka. Kawasan ini dipilih mengingat letaknya yang strategis, posisinya pada wilayah geografis yang menguntungkan (laut lepas), dan kondisi geologis yang relatif stabil. Sebagai tindak lanjut program dimaksud Perseroan telah menyusun Rancangan kerja sama dengan BUMN yang bergerak di bidang properti.
belanja Modal 2014
Untuk mendukung realisasi pengembangan usaha tersebut, untuk tahun 2014 Perseroan telah menganggarkan sejumlah dana belanja modal dengan jumlah total mencapai Rp1.309 miliar, dengan rincian sebagai berikut:
• Peningkatan pilar bisnis timah : Rp895 miliar
• Peningkatan pilar bisnis tambang mineral lainnya : Rp104 miliar
• Peningkatan pilar bisnis hilir timah dan non timah : Rp200 miliar
• Pengembangan bisnis kompetensi : Rp110 miliar
Dalam rancangan pengembangan Perseroan, seluruh rencana belanja tersebut dialokasikan pada masing-masing anak perusahaan yang bergerak di bidang-bidang yang relevan dengan rencana peningkatan empat pilar bisnis Perseroan. Hingga akhir tahun 2014 realisasi belanja modal dari total rencana tersebut adalah sebesar Rp856,4 miliar, atau 65% dari rencana awal.
Seluruh kebutuhan investasi tersebut dibiayai melalui kas internal. PT TIMAH belum berencana untuk mendapatkan pinjaman bank maupun menerbitkan obligasi.
Eksplorasi untuk Pengembangan Timah
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertimahan, perhitungan mengenai ketersediaan cadangan timah untuk jangka panjang merupakan faktor penentu keberlanjutan usaha. Oleh karenanya, kegiatan eksplorasi dalam rangka mengevaluasi potensi sumber daya timah dan mencari lahan baru merupakan bagian operasi strategis Perseroan.
Kegiatan eksplorasi terdiri dari proses pemetaan atau survei awal, pengambilan sampel timah dengan teknik bor tanah, analisis di laboratorium, hingga pemetaan akhir secara geologis, dengan tujuan akhir mengetahui dan mengukur jumlah sumber daya mineral timah yang terkandung di wilayah tersebut.
Dua jenis kegiatan eksplorasi yang dilakukan meliputi kegiatan pengeboran laut dan pengeboran darat.
Pengeboran laut difokuskan pada penemuan sumber daya timah placer, sementara pengeboran darat difokuskan pada penemuan sumber daya timah primer, serta pengeboran pemantapan untuk pemanduan tambang.
Perseroan menyadari makna strategis dari kegiatan eksplorasi tersebut, dan menganggarkan dana yang memadai untuk merealisasikan kegiatan eksplorasi sumber daya di darat maupun di laut. Sebagian dana anggaran belanja modal digunakan untuk mendukung kegiatan eksplorasi.
Adapun realisasi kegiatan eksplorasi sepanjang tahun 2014 disampaikan pada tabel berikut.
no Jenis Kegiatan satuan
2 Survey Geofisika Km 120 60 48 50% 125%
3 Interest Area Ha 620 2.270 775 366% 293%
SURvEy LAUT
1 Survey Geologi Km2 150 115 770 77% 15%
2 Survey Geofisika Km 1.000 747 1.055 75% 71%
3 Interest Area Ha 3.000 2.280 1.990 76% 115%
PeMBorAn PEMBORAN DARAT
1 Bor Prospeksi Primer mtr 5.800 9.424 6.981 162% 135%
2 Bor Prospeksi-Produksi Alluvial mtr 11.750 20.700 - 176%
-3 Cek Bor Alluvial mtr 38.125 33.166 - 87%
-PEMBORAN LAUT
1 Bor Prospeksi mtr 26.000 7.679 17.995 30% 43%
2 Bor Rinci mtr 100.000 56.971 64.757 57% 88%
3 Bor Pemantapan mtr - 223 - -
-PeroLeHAn suMBer dAYA
PEROLEHAN SUMBER DAyA TIMAH DARAT PRIMER
1 Inferred ton 6.000 21.231 17.599 354% 121%
Tdh kg/m3 0.20 1.347 0,44 673% 306%
2 Indicated ton 2.000 994 - 50%
-Tdh kg/m3 0.20 0.222 - 111%
-3 Measured ton 2.000 - - -
-Tdh kg/m3 0,35 - - -
-PEROLEHAN SUMBER DAyA TIMAH DARAT ALLUvIAL
1 Inferred ton 384 181 - 47%
-Tdh kg/m3 0,10 0,06 - 60%
-2 Indicated ton - 149 - -
-Tdh kg/m3 - 0,06 - -
-3 Measured ton 2.000 539 989 27% 54%
hasil Perhitungan Cadangan & sumber Daya
Untuk menjamin keberlanjutan usahanya, Perseroan melakukan validasi data sumber daya dan cadangannya.
Perseroan juga terus berupaya menambah sumber daya dan cadangan yang dimilikinya dengan melakukan kegiatan pemboran dan konsolidasi data cadangan. Dari kegiatan eksplorasi yang dilaksanakan tersebut, Perseroan menghitung besaran cadangan sumber daya timah.
Total sumber daya timah yang dimiliki oleh PT TIMAH per 31 Desember 2014 adalah 695.029 ton Sn (2013:
699.325 ton Sn) dengan cut off grade 0,2 kg/m3, yang tersebar di seluruh wilayah IUP yang dikelolanya. Sebanyak 65% dari sumber daya tersebut terdapat di laut, yakni di perairan Bangka Belitung dan Kundur. Per 31 Desember 2014, total cadangan timah Perseroan tercatat sebanyak 313.238 ton Sn, naik 21% dari cadangan per akhir 2013 sebanyak 259.432 ton Sn. Lebih dari 92% cadangan timah Perseroan berada di laut.
nerAcA cAdAnGAn TIMAH
Kategori Per 31 desember 2014 Per 31 desember 2013
sumber daya 695.029 699.235
Darat 245.831 228.937
Laut 449.197 470.388
cadangan 313.238 259.432
Darat 29.261 19.697
Laut 283.977 239.735