• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEGAWAIAN, DAN PERSANDIAN

I. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

19. OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI

KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH,

KEPEGAWAIAN, DAN PERSANDIAN

I. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

1. Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Perkebunan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bagian Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Bungo dengan alokasi dana sebesar Rp. 36.463.900 dan terealisasi sebesar Rp.35.526.350 atau realisasi keuangan sebesar 97,4 % dan realisasi fisiknya 100%. Keluaran dari kegiatan ini adalah pelaksanaan Rapat Koordinasi dan Pembinaan dalam rangka penyelesaian masalah dibidang perkebunan dan Kehutanan.

Permasalahan yang telah berhasil diselesaikan antara lain :

1. Masalah bagi hasil kebun kelapa sawit PT. Prima Mas Lestari dengan KUD dan Masyarakat Dusun Baru Pelepat dan Batu Kerbau Kecamatan Pelepat. Masalah tersebut telah dapat diselesaikan melalui rapat koordinasi dan penjelasan teknis,

dengan menghasilkan kesepakatan yang dimuat dalam Berita Acara Tanggal 20 Mei 2014.

2. Penyelesaian pengaduan LSM tentang pencemaran anak sungai Dusun Cilodang Kecamatan Pelepat oleh PT. Sari Aditya Loka, telah diselesaikan sesuai Berita Acara pada Tanggal 30 Juni 2014

3. Penyelesaian masalah terindikasinya IUP-B, PT. Prima Mas Lestari ke dalam Batas Wilayah Kabupaten Merangin, yang di tindak lanjuti dengan peninjauan keloksi IUP-B PT. Prima Mas Lestari dan di sepakati oleh Tim dari Kabupaten Merangin dan Tim dari Kabupaten Bungo bahwa tidak terdapat pelanggaran terhadap batas wilayah di area IUP-B PT. Prima Mas Lestari. 4. Penyelesaian masalah adanya indikasi oknum masyarakat

Limbur Lubuk Mengkuang mencuri buah kelapa sawit PT. Mitra Tanitatas Lestari dan masalah penutupan Jalan Dusun Baru, yang digunakan sebagai akses angkutan Tandan Buah Segar (TBS) PT. Mitra Tanitatas Lestari, telah menghasilkan kesepakatan yang tertuang dalam Berita Acara Tanggal 22 Agustus 2014

PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan:

1. Adanya indikasi penyerobotan lahan milik masyarakat Bathin III Ulu oleh PT. Citra Sawit Harum, masih dalam proses penyelesaian, karena masyarakat pemilik lahan belum menemukan saksi jual beli lahan dimaksud dan perlu pembahasan lebih lanjut.

2. Permasalahan harga TBS yang tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh Pokja Disbun Provinsi Jambi, masih sering memicu konflik.

3. Kurangnya komunikasi/keterbukaan antara pihak Perusahaan dengan pihak Koperasi, masih menimbulkan konflik baik antara perusahan dengan Koperasi maupun Koperasi dengan Anggota.

4. Prasarana jalan yang digunakan oleh perusahaan untuk akses

pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS), seringkali

menimbulkan permasalahan, baik karena muatan melebihi tonase maupun kerusakan jalan.

Solusi:

1. Perlu pertemuan lanjutan antara pemilik lahan dengan pihak PT. Citra Sawit Harum yang diperkuat oleh saksi-saksi kedua belah pihak.

2. Diminta kepada pihak perusahaan untuk aktif mengikuti rapat pembahasan Tandan Buah Segar (TBS) yang diselanggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi setiap 2 (dua) Minggu sekali.

3. Hendaknya perusahaan lebih terbuka dan Intensif

berkomunikasi dengan mitra dan pihak Koperasi, untuk menjelaskan Informasi yang berkembang baik tentang harga, mutu buah maupun masalah Pembinaan petani untuk memperoleh rendemen yang lebih tinggi.

4. Bagi perusahaan yang melintas Perkampungan/Dusun yang membawa hasil kebun untuk dapat memelihara jalan yang digunakannya.

2. Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Bungo dengan alokasi

anggaran sebesarRp. 31.632.200,- dan terealisasi sebesar Rp 31.540.550,- atau 99,7% keuangan dan fisik 100%.

Keluaran dan hasil yang tercapai adalah terlaksananya rapat-rapat koordinasi lingkup pertanian, termasuk rapat teknis evaluasi dan verifikasi penyaluran pupuk bersubsidi serta melaksanakan monitoring terhadap penyaluran dan penyimpanan di tingkat distributor dan pengecer serta memantau distribusi pupuk bersubsidi ditingkat Petani sebanyak 4 kali. Hasil yang dicapai :

1. Terpenuhi kebutuhan pupuk bagi Petani yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku/juknis yang ada.

2. Tugas KPPP Kabupaten dalam mengawasi distribusi pupuk bersubsidi danmemantau secara berkala, baik bersama Tim KPPPKabupaten Bungo dan Provinsi Jambi maupun internal Bagian SDA yang ditugaskan oleh Ketua Komisi bersama SKPD terkait berjalan lancar.

3. Terlaksananya rapat evaluasi dengan Tim KPPP Kabupaten, PPL, kelompok Tani, Produsen, Distributor, Pengecer dan Tim Verifikasi Kabupaten/Kecamatan serta PPNS dengan hasil penyaluran pupuk bersubsidi relatif berjalan baik.

PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan:

1. Penyaluran Pupuk Bersubsidi masih sering terlambat dan tidak sesuai dengan musim tanam.

2. Kemampuan Petani dalam penebusan pupuk masih rendah terutama untuk subsektor Tanaman Pangan.

3. Penyerapan pupuk bersubsidi subsektor Tanaman Pangan masih rendah.

Solusi:

1. Untuk mengatasi masalah keterlambatan pupuk subsidi, maka perlu pendampingan yang intensif dalam pembuatan RDKK dan diharapkan sudah tersusun 2 bulan sebelum akhir Tahun Anggaran.

2. Perlunya dukungan program dan kegiatan bidang pertanian yang mampu meringankan petani dalam penebusan pupuk bersubsidi atau bantuan dari elemen yang terkait, dengan penyaluran pupuk bersubsidi melalui system cicilan atau penebusan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan petani, bukan berdasarkan target pengecer yaitu minimal 8 ton untuk 1 (satu) kali permintaan.

3. Memaksimalkan peran PPL sebagai ujung tombak dalam mensosialisasikan pupuk bersubsidi di wilayah sentra tanaman pangan.

4. Pendampingan yang intensif dari PPL untuk menggerakan petani dalam penyusunan RDKK.

3. Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Program Pelayanan Publik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Bungo dengan

anggaran sebesar Rp. 452.484.500, terealisasi sebesar

Rp.452.371.500 atau 99,98%.

Keluaran dan hasil yang tercapai adalah Pembinaan dan Pengawasan Program Raskin dilakukan di 17 Kecamatan.Pada Tahun 2014 Kabupaten Bungo mendapat Raskin Award Tingkat Provinsi Jambi (3 tahun berturut-turut Juara I Penyaluran Raskin Terbaik).

4. Kegiatan Pemantauan dan Pengawasan Harga dan Distribusi BBM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Bungo dengan

anggaran sebesar Rp. 15.253.500 terealisasi sebesar

Rp.15.092.600 atau 98.95%.

Keluaran dan hasil yang tercapai adalah terlaksananya pemantauan dan pengawasan harga dan distribusi BBM di SPBU, Gas LPG Bersubsidi 3 Kg di Agen dan pangkalan dalam Kabupaten Bungo.

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Permasalahan:

1. Adanya pangkalan-pangkalan gelap yang tidak berizin.

2. Adanya agen yang tidak taat dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Solusi:

1. Penertiban pangkalan-pangkalan agar menyalurkan dengan izin Pemerintah Kabupaten.

2. Pemantauan ke agen serta tindak lanjut yang tegas oleh Pemerintah Kabupaten.

3. Meingkatkan intensitas pengawasan dan pemantauan ke lapangan.

5. Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan KUPEM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Bungo dengan alokasi anggran sebesarRp. 18.910.700,- dan terealisasi sebesar Rp. 18.620.700,- atau 98.47%.

Keluaran dan hasil yang dicapai adalah melakukan pembinaan dan pengawasan KUPEM di Kabupaten Bungo, sehingga terwujudnya hasil tri sukses (sukses penyaluran, pelaksanaan dan pengembaliannya) penyaluran dana KUPEM bagi nasabah program KUPEM sesuai ketentuan yang berlaku.

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Permasalahan:

1. Nasabah macet dalam pembayaran dan sisa kredit tidak dapat ditagih dan menjadi temuan BPKP- Provinsi Jambi.

2. Instansi terkait sebagian belum menyerahkan berkas data-data nasabah Kupem per sektor.

Solusi:

1. Perlu adanya koordinasi antar instansi terkait yang lebih pro aktif dalam memberikan pembinaan, pengawasan dan pengembalian kredit tepat waktu dan tepat sasaran sesuai temuan BPKP- Provinsi Jambi.

2. Akan diadakan upaya penghapusan tindak lanjut dari Pemerintah Provinsi mengacu kepada Peraturan Gubernur Jambi Nomor 74 Tahun 2013, tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintahan Provinsi Jambi. Dengan demikian diharapkan program KUPEM dapat tercapai sesuai dengan ketentuan

sehingga Pemerintah Provinsi Jambi dapat menggulirkan kembali program KUPEM di tahun selanjutnya.

II. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi

Dokumen terkait