• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Peningkatan Posisi Tawar Pasar Tradisional terhadap Pedagang di Kota Bogor

KESIMPULAN DAN SARAN

7.7 Program Peningkatan Posisi Tawar Pasar Tradisional terhadap Pedagang di Kota Bogor

Perancangan program peningkatan posisi tawar pasar tradisional di Kota Bogor merupakan bentuk implementasi dari strategi yang diperoleh dari hasil analisis internal dan eksternal dan analisis QSPM serta hasil analisis dari persepsi responden. Strategi yang diprioritaskan berdasarkan hasil analisis sebelumnya adalah Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pasar.

Beberapa program yang dapat diturunkan dari strategi prioritas ini adalah: 1. Melakukan zoning untuk ketertiban dan kenyaman pelanggan

Program ini bertujuan untuk membuat pasar di Kota Bogor menjadi lebih tertib sehingga menimbulkan rasa nyaman bagi konsumen yang datang ke pasar. Program ini dilakukan dengan cara membuat pengelompokan terhadap jenis komoditas yang ada di pasar.

Pelaksana dari program ini adalah PD. Pasar Pakuan Jaya dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor terhadap pasar-pasar yang berada dibawah pengelolaannya.

Usulan pembiayaan berasal dari APBD Kota Bogor.

2. Menjadikan pasar di Kota Bogor sebagai pusat grosir hasil bumi dan barang kebutuhan rumahtangga lainnya.

Program ini bertujuan untuk menciptakan pasar di Kota Bogor menjadi pusat pasar yang lengkap dan murah dengan kualitas yang terjammin. Pasar grosir di Kota Bogor sebenarnya sudah ada dan berjalan, sehingga program ini dilakukan untuk pengembangan dari pasar yang ada.

Pelaksana dari program ini adalah PD. Pasar Pakuan Jaya dan Dinas Agribisnis dan Pertanian Kota Bogor terhadap pasar-pasar yang berada dibawah pengelolaannya.

3. Melakukan penataan lapak-lapak di pasar

Program ini difokuskan untuk penataan dan penertiban terhadap lapak-lapak di pasar yang dimiliki oleh pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima ini merupakan hal yang lumrah di setiap pasar, tetapi keberadaannya terkadang dapat mengganggu kenyamanan pembeli dan kinerja penjualan pedagang yang memiliki kios di pasar. Oleh karena itu musti dilakukan penataan, karena pedagang kaki lima ini merupakan aset, sehingga tidak mungkin digusur.

Untuk melaksanakan strategi dan program peningkatan posisi tawar pasar tradisional di Kota Bogor membutuhkan dana lima milyar, yang dibiayai dengan anggaran APBD Kota Bogor.

Secara lengkap, kesembilan strategi dan masing-masing programnya dapat dilihat pada Tabel 33.

Tabel 33. Matrik Program Peningkatan Posisi Tawar Pasar Tradisional di Kota Bogor

Strategi Program Pelaksana Usulan

Pembiayaan 1.Peningkatan kualitas pelayanan pasar a. Meningkatkan kebersihan ketertiban, keamanan b. Melakukan penataan barang

dagangan sesuai zoning komoditi 1. PD. Pasar Pakuan Jaya 2. Satpol PP APBD (Kota Bogor ) 2.Peningkatan sarana dan prasarana pasar

a. Perbaikan tangga pasar b.Perbaikan Mesjid/Musolla c. Penyediaan tempat sampah

1. PD. Pasar Pakuan Jaya 2. Disperin-dagkop APBD (Kota Bogor dan Provinsi Jabar) Swasta 3.Pengaturan PKL di pasar

a.Membuat zoning untuk PKL b.Melakukan penataan

lapak-lapak c.Merenofasi lapak-lapak PKL 1. PD. Pasar Pakuan Jaya 2. Satpol PP APBD (Kota Bogor ) 4.Renovasi bangunan pasar

a.Renovasi bangunan pasar b.Perbaikan drainase, saluran

listrik pasar

d.Renovasi kios dan los pasar

1. PD. Pasar Pakuan Jaya 2. PU/Swasta APBD (Kota Bogor dan Provinsi Jabar) Swasta 5.Penerapan peraturan dan tata tertib pasar

a.Penegakkan aturan dan tata tertib di pasar

b.Membuat sistem kinerja bagi pengelola pasar(SOP) 1. PD. Pasar Pakuan Jaya 2. Bagian Hukum 3. Satpol PP APBD (Kota Bogor dan Provinsi Jabar) 6.Pembinaan pedagang pasar

a. Mengadakan pelatihan dan pembinaan kepada pedagang b.Memberikan motivasi tentang kewirausahaan 1. PD. Pasar Pakuan Jaya 2Disperindagkop APBD (Kota Bogor dan Provinsi Jabar) 7.Peningkatan SDM pengelola pasar

a. Mengadakan pendidikan dan pelatihan SDM pengelola b. Peningkatan kapasitas dan

kinerja dengan sistem

reward and punishman.

1. PD. Pasar Pakuan Jaya 2. Disperin-dagkop APBD (Kota Bogor dan Provinsi Jabar) 8.Penataan tempat berdagang

a. Menata tempat berdagang sesuai zoning komoditi b. Merapikan lorong dan

koridor umum 1. PD. Pasar Pakuan Jaya 2.Disperindagkop APBD (Kota Bogor dan Provinsi Jabar) 9.Meningkatkan pencitraan pedagang pasar

a.Membuat iklan dimedia untuk sosialisasi pasar tradisional

b.Sosialisasi pasar ramah pelanggan 1. PD. Pasar Pakuan Jaya 2 Disperindagkop 3.Humas APBD (Kota Bogor dan Provinsi Jabar)

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan kajian, maka dapat disimpulkan bahwa strategi peningkatan posisi tawar pasar tradisional di Kota Bogor harus di fokuskan pada program peningkatan kualitas pelayanan pasar, peningkatan sarana dan prasarana pasar dan pengaturan PKL di pasar. Secara spesifik dalam kajian ini terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Persentase jumlah kios dan los yang tutup di pasar yang dikelola oleh PD. Pasar Pakuan Jaya yang tutup pada tahun 2009 adalah 51 dan 29 persen di Pasar Bogor, 57 dan 42 persen di Pasar Sukasari dan 22 dan 43 persen di Pasar Kebon Kembang, Kondisi Koefisien Dasar Baangunan dan Koefisien Lantai Bangunan di Pasar Bogor dan Pasar Kebon Kembang masih terlihat baik (tinggi), sementara di Pasar Sukasari terlihat rendah. Sementara itu untuk sarana listrik, beberapa perlu perbaikan, seperti perbaikan jaringan listrik, perlunya pengadaan genset dan perlunya penambahan biaya pemeliharaan jaringan listrik disemua lantai dan blok pasar. Sedangkan untuk perbaikan sarana drainase, pada ketiga pasar tradisional di Kota Bogor harus dilakukan pada sekeliling gedung, semua blok dan semua lantai. Beberapa sarana yang perlu diperbaiki antara lain : perbaikan drainase luar gedung, perbaikan pipa air dalam dan luar gedung, pergantian bak air dalam pasar dan pemeliharaan saluran air. Untuk jumlah PKL, di Pasar Bogor paling banyak dibandingkan pasar lain.

2. Kondisi fisik bangunan pasar tradisional yang terdapat di Kota Bogor secara keseluruhan tidak terawat dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian kondisi pasar di Kota Bogor adalah: bangunan pasar sudah berumur diatas lima belas tahun, saluran pembuangan air tidak lancar, saluran hidran pemadam kebakaran tidak aktif, jaringan listrik yang ada didalam pasar tidak tertata dengan rapi, kondisi keamanan belum sepenuhnya aman, kebersihan belum terpelihara serta zoning komoditi belum berjalan.

3. Secara umum persepsi pelanggan terhadap kinerja pasar tradisional di Kota Bogor adalah rendah (seperti kebersihan kantor unit pasar, kondisi bangunan/gedung pasar, kondisi kebersihan pasar, kondisi fasilitas umum dan kondisi tempat usaha), sementara kepentingan pelanggan terhadap pasar tradisional di Kota Bogor adalah tinggi (seperti lokasi pasar dan kesungguhan petugas dalam mengelola pasar)..

4. Terdapat tiga strategi prioritas dari sembilan strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional di Kota Bogor yaitu :

a. Peningkatan kualitas pelayanan pasar

b. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pasar c. Pengaturan PKL di sekitar pasar tradisional

8.2 Saran

Berdasarkan hasil kajian, maka disarankan bahwa peningkatan posisi tawar pasar tradisional di Kota Bogor harus terus dilakukan oleh PD Pasar Pakuan Jaya dan stakeholder dengan :

1. Peningkatan sarana dan prasara fisik pasar, seperti perbaikan bangunan, kos dan los pasar. Sehingga pelanggan merasa nyaman ketika berbelanja.

2. Melakukan relokasi kepada PKL, agar tidak mengganggu pelanggan dan merapikan tempat parkir.

3. Perlunya dilakukan pencitraan pasar tradisional kepada masyarakat dengan mensosialisasikan produk unggulan lokal untuk menarik minat masyarakat belanja di pasar.

4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai potensi pasar tradisional dan ketahanannya terhadap keberadaan pasar modern di Kota Bogor.

STRATEGI PENINGKATAN POSISI TAWAR PASAR