• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Prioritas Kelitbangan Bidang tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik . 114

3.3 INDIKASI PROGRAM PRIORITAS KELITBANGAN DAERAH

3.3.1 Program Prioritas Kelitbangan Bidang tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik . 114

Isu-isu strategis yang terkait dengan bidang tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik perlu diakomodasi dalam program prioritas kelitbangan di bidang tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik. Isu strategis tersebut adalah 1). Pelayanan fasilitas pendidikan yang belum merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat; 2) Perlunya peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan, akses seluruh lapisan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan, dan penyelesaian persoalan kesehatan melalui program yang terintegrasi 3) Kebutuhan menciptakan birokrasi yang modern

A. Isu-isu pokok

Isu-isu pokok yang menjadi permasalahan dalam bidang tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik, meliputi:

1. Perlunya pemerataan fasilitas pendidikan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat

Pendidikan merupakan salah satu bidang penting dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pembangunan yang berkelanjutan. Meskipun angka partisipasi sekolah cenderung tinggi, yaitu mencapai angka diatas 95% untuk kelompok usia 7-15 tahun, namun tingkat kerentanan putus

sekolah saat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi juga masih cukup besar. Terlihat dari data angka partisipasi sekolah yang menunjukkan bahwa terdapat 26.83% laki-laki dan 22.51% perempuan di kota Bandung pada usia 16-18 Tahun yang tidak bersekolah lagi.

Di sisi lain, mengacu pada data yang diperoleh dari Basis Data Pembangunan Daerah Kota Bandung Tahun 2018, jumlah siswa miskin yang duduk di bangku SD/MI mencapai 41.64%, di bangku SMP/Mts sebanyak 27.78%; dan di bangku SMA/MA/Sederajat mencapai 30.58%.

Jumlah tersebut menunjukkan masih banyaknya siswa sekolah yang masuk kedalam kategori miskin dan perlu memperoleh dukungan agar dapat melanjutkan sekolahnya, khususnya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pemerataan akreditasi dan standarisasi fasilitas pendidikan juga diperlukan untuk menjamin kesetaraan pelayanan pendidikan di kota Bandung.

Pemerataan tidak hanya pada sebaran sekolah sesuai dengan kebutuhan di setiap kecamatan, namun juga meliputi pemerataan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik serta infrastruktur yang menunjang kegiatan belajar mengajar.

Saat ini, jumlah SD yang telah terakreditasi baru mencapai 63.66%, sedangkan rintisan sekolah inklusif SD baru berjumlah 32 sekolah. Di level SMP, sekolah yang telah terakreditasi baru mencapai 53.36% dan rintisan sekolah inklusif SMP baru berjumlah 17 sekolah. Pemerataan pelayanan dan fasilitas di tingkat sekolah sangat penting untuk menjamin seluruh masyarakat bisa mendapatkan akses yang sama terhadap fasilitas pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.

Di sisi lain, saat ini Pemerintah Kota Bandung telah menerapkan beberapa kebijakan baru terkait dengan bidang pendidikan, seperti kebijakan mengenai penerimaan siswa baru berdasarkan cluster tempat tinggal, maupun PPDB. Perlu adanya evaluasi kebijakan pendidikan yang telah dilakukan selama ini untuk mengetahui pencapaian target dan persoalan

yang dihadapi. Evaluasi penting untuk menjadi masukan bagi pengambilan keputusan selanjutnya terkait kebijakan di bidang pendidikan.

2. Perlu adanya peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan, akses seluruh lapisan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan, dan penyelesaian persoalan kesehatan melalui program yang terintegrasi

Persoalan di bidang kesehatan merupakan persoalan yang berkaitan satu dengan lainnya. Persoalan kesehatan perlu diantisipasi dan terintegrasi agar bisa mencapai target-taget sasaran.

Mengacu pada angka kematian ibu, data basis pembangunan daerah kota Bandung menunjukkan bahwa angka kematian ibu pada tahun 2017 masih mencapai 53.55%. Disisi lain, angka kematian bayi pada tahun 2017 mencapai 28.91%. Kondisi gizi kronis (stunting) di Kota Bandung mencapai 25,8%.

Pemerintah kota Bandung perlu menyusun kebijakan dan program kesehatan yang terintegrasi. Kebijakan disusun sebagai program-program kesehatan yang berkaitan satu dengan lainnya. Dalam hal meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, program pemerintah perlu diarahkan untuk menyelesaikan persoalan kesehatan, seperti perbaikan gizi sejak di kandungan untuk mengatasi persoalan gizi kronis, program penyehatan dan edukasi pada ibu hamil dan remaja, peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, maupun peningkatan pelayanan kesehatan khusus lansia. Selain itu, diperlukan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan tindakan preventif untuk mengatasi penyebaran berbagai penyakit di masyarakat, baik penyakit menular maupun tidak menular.

Dalam hal infrasturktur dan pelayanan, perlu adanya peningkatan jumlah puskesmas dan pemerataan lokasinya sesuai dengan kebutuhan di setiap kecamatan.

3. Kebutuhan menciptakan birokrasi yang modern

Peningkatan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang efektif dan efisien dalam peningkatan kualitas layanan publik dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program pembangunan. Birokrasi yang modern mengacu pada penataan pusat data pemerintah yang terintegrasi, peningkatan mutu pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi, dan perwujudan jaminan sosial yang emmadai dan setara bagi pegawai pemerintahan.

Penataan pusat data pemerintahan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang berkelanjutan. Pusat data pemerintahan penting dalam mendukung pengambilan keputusan yang tepat sasaran sehingga kegiatan pemerintahan di Kota Bandung bisa efektif dan efisien.

Pusat data yang mendukung juga dapat membantu mendorong inovasi daerah dengan pemanfaatan data yang aktual.

Dalam birokrasi yang dituntut untuk memiliki mutu pelayanan publik yang berkualitas, dibutuhkan juga dukungan dalam hal pemanfaatan teknologi terkini. Hal ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan tenaga ahli dibidang teknologi maupun swasta yang telah terlebih dahulu menerapkan pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kinerja dan performanya.

Pemanfaatan teknologi dapat digunakan untuk pengelolaan keuangan dan aset daerah serta di bidang perizinan. Dalam bidang perizinan, pemanfaatan teknologi terpadu telah sesuai dengan kebijakan dari pemerintah pusat mengenai Pelayanan Perizinan Terpadu (online single submission).

Dari sisi peningkatan kualitas sumber daya manusia, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bandung memerlukan peningkatan kapasitas yang menerus sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Pembinaan ASN disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing Dinas. Metode pembinaan bagi ASN juga perlu mengikuti perkembangan dalam bidang manajemen sumberdaya agar pembinaan dan peningkatan kapasitas yang dilakukan dapat mendorong optimalnya tugas dan fungsi ASN dalam hal

pelayanan publik. Optimalisasi tugas dan fungsi ASN perlu dilakukan dengan kajian mengenai analisa beban kerja, kesesuaian penentuan golongan, dan penempatan ASN sesuai dengan bidang keahliannya.

Di sisi lain, perlu adanya jaminan sosial yang memadai bagi ASN sebagai bagian dari upaya meningkatkan kinerja ASN. Jaminan-jaminan sosial tersebut meliputi jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan perlindungan hukum bagi pemerintah, dan berbagai insentif lain yang dapat menunjang kinerja ASN.

Tabel 3.3 Tabel Program Prioritas Bidang Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik

Tema Keluaran Program/kegiatan/tema prioritas Kota Bandung di bidang pendidikan

2019-2022 Dinas Pendidikan

Tema Keluaran Program/kegiatan/tema menular dan tidak menular

2019-2022 Dinas Kesehatan

Peningkatan dan pemerataan kapasitas sumber daya pegawai kesehatan di Kota Bandung

2019-2022 Dinas

Bidang Penciptaan Birokrasi yang Modern Pencapaian keuangan dan aset daerah melalui sistem jaringan

Tema Keluaran Program/kegiatan/tema memadai bagi ASN di Kota Bandung tugas dan fungsi sesuai kewenangannya

2019-2021 Inspektorat

3.3.2 Program Prioritas Kelitbangan Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

Isu-isu strategis yang terkait dengan bidang sosial dan kemasyarakatan perlu diakomodasi dalam program prioritas kelitbangan di bidang sosial dan kemasyarakatan. Isu pokok tersebut adalah permasalahan terkait dengan upaya peningkatan ketentraman, kenyamanan, dan taraf hidup masyarakat.

A. Isu Pokok

Isu pokok dalam bidang sosial dan kemasyarakatan terkait dengan peningkatan ketentraman, kenyamanan, dan taraf hidup masyarakat di Kota Bandung. Komponen utama yang perlu didorong dalam peningkatan kondisi hidup masyarakat adalah melalui keterlibatan masyarakat, niat baik, serta atribut-atribut sosial lain dalam berhubungan. Upaya peningkatan taraf hidup masyarakat dilakukan dengan menggerakkan kebersamaan, ide, kesalingpercayaan dan saling menguntungkan untuk mencapai kemajuan bersama. Keterlibatan dan hubungan masyarakat memegang peranan yang sangat penting dalam memfungsikan dan memperkuat masyarakat modern.

Urgensi memperkuat peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan taraf hidupnya terletak pada bagaimana kemampuan masyarakat dalam suatu entitas atau kelompok untuk bekerja sama membangun suatu jaringan untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama tersebut diwarnai oleh suatu pola inter-relasi yang imbal balik dan saling menguntungkan, dan dibangun di atas kepercayaan yang ditopang oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial yang positif dan kuat. Kekuatan tersebut akan maksimal jika didukung oleh semangat proaktif membuat jalinan hubungan di atas prinsip-prinsip yang disepakati. Meningkatnya ketentraman, kerukunan dan kenyamanan hidup masyarakat yang menjadi sasaran pembangunan daerah yang dihubungkan dengan upaya untuk membangun masyarakat humanis dan agamis menjadi tuntutan yang mudah diwujudkan apabila Kota Bandung memiliki kekuatan sosial yang memadai sebagai basis pembangunan di segala bidang.

Dampak dari permasalahan sosial kemasyarakatan yang dihadapi di Kota Bandung adalah naiknya tingkat kriminalitas sebagai dampak dari berbagai persoalan sosial, seperti kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan terbatasnya akses terhadap kehidupan yang lebih baik. Konflik dan intoleransi akibat keberagaman dalam masyarakat juga menjadi permasalahan yang dihadapi dalam bidang sosial di kota Bandung.

Hal yang perlu dilakukan dan dikaji adalah mengenai penguatan ketahanan keluarga sebagai basis individu. Selain itu, perlu dilakukan kajian mengenai

pentingnya pemberdayaan perempuan dan upaya mensejahterakan lansia untuk mengetahui kebijakan dan program yang tepat sasaran. Jaminan kesejahteraan bagi PMKS juga perlu mendapat perhatian untuk mengakomodir kebutuhan dair PMKS di Kota Bandung.

Di sisi lain, masyarakat juga perlu didorong untuk dapat berperan aktif dalam pembangunan di Kota Bandung. Masyarakat didorong untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan dan memiliki fungsi sebagai subjek yang berkolaborasi bersama dengan pemerintah dalam menentukan kebijakan dan program sesuai dengan kebutuhannya.

Tabel 3.4 Tabel Program Prioritas Bidang Sosial Kemasyarakatan Tema Keluaran Program/kegiatan/

tema prioritas

2019-2022 Dinas Sosial dan Penanggulangan

2019-2022 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Tema Keluaran Program/kegiatan/

2019-2022 Dinas Pemuda dan Olahraga

perempuan dan anak korban kekerasan

2019-2022 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

2019-2022 Satuan Polisi Pamong Praja

3.3.3 Program Prioritas Kelitbangan Bidang Ekonomi dan