• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2016

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama diseluruh dunia. Pengobatan kanker bisa dengan pembedahan dan kemoterapi. Kemoterapi sendiri memiliki efek samping terhadap fisik dan psikologi, dampak psikologi pasien kanker merasa tidak nyaman, cemas bahkan takut menjalani kemoterapi. Gangguan kecemasan pada pasien kemoterapi dapat ditangani dengan cara farmakologi dan non-farmakologi. Salah satu teknik non-farmakologi untuk kecemasan adalah dengan meditasi (Dzikir). Dzikir memiliki prinsip untuk menenangkan dan hati menjadi tentram, disamping itu dzikir dapat dilakukan setiap saat dan memiliki nilai ibadah bagi yang melakukannya.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh Dzikir terhadap kecemasan pasien kemoterapi.

Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimen dengan desain Static-group comparison desaign. Sampel yang digunakan sebanyak 34 responden yang dipilih melalui teknik probability sampling. Instrumen kecemasan yang digunakan adalah Zung. Data dianalisis signifikan dengan uji statistik T-Test.

Hasil analisis paired t-test menunjukan nilai p=0,000 (p<0,005) Artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi sebelum diberikan Dzikirdan setelah berdzikir, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruhdzikir terhadap kecemasan pasien kemoterapi di RSUD Panembahan Senopati.

ABSTRACT

Cancer is one of the cause of death main around the world. Cancer treatment can be with surgery and chemotherapy. Chemotherapy himself had side effects of the physical and psychology, the impact of psychology cancer patient feel uncomfortable, anxious even afraid underwent chemotherapy. Anxiety disorder in patient chemotherapy can be handled by the way a pharmacology and pharmacology. One of the techniques non-pharmacology to anxiety is with a Dhikr therapy. Dhikr have the principle to calm and heart to be at ease, besides that dhikr can be done at any time and has value of worship for did this therapy.

The purpose of the study to determine yhe effect of dhikr towards anxiety level of the chemotherapy patient.

This study was an quasy experiment with Static-group comparison desaign. Sample of this chemotherapy patient 34 respondents that had been chosen by probability sampling. This study used Zung instrument to measure anxiety level. The data world analyze with statistical test of T-test.

Paired t-test result showed p value=0,000 (p<0,005), it means that there were significant difference in intervention group before and after dhikr. In conclution, dhikr therapy affect the level anxiety of the chemotherapy patient.

Pengaruh Dzikir Terhadap Kecemasan Pasien Kemoterapi di RSUD Panembahan Senopati Bantul

The Effect Of Dhikr Towards Anxiety Of The Chemotherapty Patient in RSUD Panembahan Senopati Bantul

Zulfa Ratnaningsih¹, Akrim Wasniyati²

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY¹, Dosen Program Studi Ilmu² Keperawatan FKIK UMY

INTISARI

Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama diseluruh dunia. Pengobatan kanker bisa dengan pembedahan dan kemoterapi. Kemoterapi sendiri memiliki efek samping terhadap fisik dan psikologi, dampak psikologi pasien kanker merasa tidak nyaman, cemas bahkan takut menjalani kemoterapi. Gangguan kecemasan pada pasien kemoterapi dapat ditangani dengan cara farmakologi dan farmakologi. Salah satu teknik non-farmakologi untuk kecemasan adalah dengan meditasi (Dzikir). Dzikir memiliki prinsip untuk menenangkan dan hati menjadi tentram, disamping itu dzikir dapat dilakukan setiap saat dan memiliki nilai ibadah bagi yang melakukannya.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh Dzikir terhadap kecemasan pasien kemoterapi.

Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimen dengan desain Static-group comparison desaign. Sampel yang digunakan sebanyak 17 responden yang dipilih melalui teknik probability sampling. Instrumen kecemasan yang digunakan adalah Zung. Data dianalisis signifikan dengan uji statistik T-Test.

Hasil analisis paired t-test menunjukan nilai p=0,000 (p<0,005) Artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi sebelum diberikan Dzikirdan setelah berdzikir, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruhdzikir terhadap kecemasan pasien kemoterapi di RSUD Panembahan Senopati.

ABSTRACT

Cancer is one of the cause of death main around the world. Cancer treatment can be with surgery and chemotherapy. Chemotherapy himself had side effects of the physical and psychology, the impact of psychology cancer patient feel uncomfortable, anxious even afraid underwent chemotherapy. Anxiety disorder in patient chemotherapy can be handled by the way a pharmacology and pharmacology. One of the techniques non-pharmacology to anxiety is with a Dhikr therapy. Dhikr have the principle to calm and heart to be at ease, besides that dhikr can be done at any time and has value of worship for did this therapy.

The purpose of the study to determine yhe effect of dhikr towards anxiety level of the chemotherapy patient.

This study was an quasy experiment with Static-group comparison desaign. Sample of this chemotherapy patient 17 respondents that had been chosen by probability sampling. This study used Zung instrument to measure anxiety level. The data world analyze with statistical test of T-test.

Paired t-test result showed p value=0,000 (p<0,005), it means that there were significant difference in intervention group before and after dhikr. In conclution, dhikr therapy affect the level anxiety of the chemotherapy patient.

Keyword: Chemotherapy, Anxiety, Dhikr PENDAHULUAN

Kemoterapi adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker dengan cara mengganggu fungsi reproduksi sel dengan cara memberikan sesuatu zat atau obat yang berfungsi dan mempunyai khasiat untuk membunuh sel-sel kanker (Fadil,

2014). Kemoterapi mempunyai efek samping fisik dan psikologis pada pasien kanker. Efek samping fisik kemoterapi yang umum adalah pasien akan mengalami mual dan muntah, perubahan rasa kecap, rambut rontok (alopecia), mukositis, dermatitis, keletihan, kulit menjadi kering bahkan kaku

dan kulit bisa sampai menghitam, tidak nafsu makan, dan ngilu pada tulang (Nisman, 2011). Dampak pada psikologis pasien kanker yaitu menyebabkan pasien kanker merasa tidak nyaman, cemas bahkan takut menjalani kemoterapi (Satriaet al,2014).

Kecemasan adalah suatu keadaan yang membuat seseorang tidak nyaman khawatir, gelisah, takut, dan tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik, cemas berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya (Kusumawati, 2010). Cemas mempengaruhi seseorang dalam tiga hal yaitu perubahan fisik (menunjukan perubahan pada frekuensi jantung, mual, muntah, ketegangan otot, berkeringat,

dan nafas pendek), perubahan mental (khawatir, gelisah, bingung, dan penurunan tingkat konsentrasi), perubahan perilaku seperti menjauhi benda, tempat atau situasi tertentu (Hyman dan Pedrick, 2011).

Salah satu strategi yang digunakan adalah meditasi

merupakan pemusatan

konsentrasi pada satu titik (Edelman dan Mandle, 2010). Meditasi dapat dilakukan dengan cara mendengarkan musik, mengucapkan kalimat sakral, latihan pernapasan, dan lain-lain (Potter dan Perry, 2011). Latihan meditasi dapat memberikan rasa nyaman dari nyeri kronik, insomnia, kecemasan, dan depresi serta dapat mengatasi efek terapi yang tidak nyaman (Bormann et.al., 2008;

Wachholtz dan Pargament, 2008). Dalam islam, kata meditasi tidaklah dikenal namun memiliki padanan arti dengan dzikir yaitu mengingat Tuhan (Yang Suci dan transenden) dalam bentuk shalat (Muhamad, 2009).

Dzikir adalah semua amal atau perbuatan baik yang lahir maupun batin, yang membawa seseorang untuk mengingat Allah dan mendekat (taqarrub) kepada-Nya, salah satu

kegiatannya adalah

mengucapkan sesuatu secara berulang-ulang dalam kondisi dan waktu tertentu (Irham, 2011). Membaca kata secara berulang-ulang juga memiliki manfaat terapeutik yang sama layaknya meditasi dan relaksasi (Eliopoulus, 2005), salah

satunya meningkatkan suasana hati dan menurunkan kecemasan (Hanlon et al, 2009). Dalam Surat Ar Ra‟ad ayat 28 : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dzikir terhadap kecemasan pasien kemoterapi di RSU Penmbahan Senopati Bantul. METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian quasy experiment, dengan Static -group comparison design adalah penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh dari suatu tindakan pada kelompok

subjek yang mendapat perlakuan, kemudian dibandingkan dengan kelompok subjek yang tidak mendapat perlakuan (Nursalam, 2014).

Penelitian ini akan

dilaksanakan di RSU

Panembahan Senopati Bantul pelaksanaan penelitian akan dilakukan pada bulan Februari sampai April 2016.

Populasi penelitian ini adalah semua pasien kemoterapi di RSU Panembahan Senopati Bantul sebanyak 268 pasien. Besar sampel yang digunakan 17 responden yang dipilih menggunakan probability sampling jenis simple random sampling.

Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan skala kecemasan Zung untuk

mengukur tingkat kecemasan pasien yang menjalani kemoterapi. Skala kecemasan zung yang terdiri dari 20 pertanyaan. Nilai skor total yang dianggap sebagai batas kondisi kecemasan oleh Zung adalah 36 (Bittsita et al, 2010).

Setelah data terkumpul, data di analisis dengan analisa univariat dan bivariat. Analisa univariat penelitian ini menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase untuk jenis kategorik (usia, jenis kelamin, suku, jurusan, tinggal dengan, kondisi fisik, dan tingkat spiritual) dan tendensi sentral untuk data numerik meliputi mean, median, standar deviasi, min dan max (skor kecemasan sebelum dan sesudah intervensi pada kedua

kelompok), sedangkan analisa bivariat yang digunakan adalah uji TTest, yakni Paired T-Test untuk melihat tingkat kecemasan sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test).

HASIL PENELITIAN

1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah pasien kemoterapi di RSUD Panembahan Senopati Bantul, dengan karakteristik responden terdiri dari usia, jenis kelamin dan jenis kanker, dapat dilihat pada tabel 2 :

Tabel 2. Karakteristik Reponden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin,

dan Jenis Kanker pada Pasien Kemoterapi Karakteristik Responden Intervensi n % Usia (tahun) 18-40 3 17,6 40-60 9 52,9 60 keatas 5 29,4 Jenis Kelamin Laki-laki 7 41,2 Perempuan 10 58,8 Jenis Kanker Ca mamae 8 47,1 Ca miomi Ca colon 2 11,8 Ca prostat Ca parotis 1 5,9 Ca melomanoma Ca buli Ca kelenjar betah bening 1 5,9 Ca leher 2 11,8 Ca stroma 1 5,9 Lain lain 2 11,8 Total 17 100 Sumber: Data Primer 2016

Tabel 2 menunjukan bahwa responden berdasarkan usia yang terbanyak adalah usia 40-60 tahun sebanyak 10 reponden (58,8%). Responden sebagian besar

menderita kanker payudara sebanyak 11 reponden ( 64,7%). Berdasarkan data diatas responden paling banyak adalah perempuan sebanyak 12 responden (70,6%).

Tabel 3.Skor Kecemasan Kelompok Intervensi Pasien

Kemoterapi

Intervensi Mean Median Std. deviasi

Min max

Pretest 43,59 42,00 5,173 36 54 Postest 34,24 34,00 2,359 30 39

Sumber: Data Primer 2016 Hasil analisis data pada tabel 3 menunjukan bahwa rerata skor kecemasan adalah 43,59 (SD 5,173) pada pretest dan 34,24 (SD 2,359) pada postets.

2. Uji Normalitas Data

Sebelum penelitian dilakukan uji analisis statistik, data yang akan dianalisis harus memenuhi syarat uji parametrik atau nonparametrik dengan melakukan uji normalitas data untuk melihat distribusi data tersebutnnormal atau tidak (Dahlan, 2013). Uji normalitas pada penelitian ini yaitu menggunakan uji Shapiro Wilk karena jumlah sample < 50. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Data Variabel P value Keterangan Pre-test 0,291 * Normal Post-test 0,433 * Normal

Keterangan : *signifikan pada p value>0,05

normalitas data pada penelitian ini dapat dilihat bahwa pada variabel pres-test menunjukan nilai signifikan > 0,05 (p value = 0,291) sehingga dapat dikatakan data tersebut terdistribusi normal. Pada variabel post-test juga terdistribusi normal karena p value = 0,433.

3. Perbedaan Tingkat

Kecemasan Sebelum dan Sesudah pemberian Intervensi Dzikir

Pada penelitian ini, untuk meengetahui perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan setelah pemberian interveensi dzikir yaitu dengan menggunakan uji T Berpasangan atau Paired Sample T-Test. Hasil dari uji tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5. Hasil UjiPaired Sample T-testTingkat Kecemasan Pasien Kemoterapi sebelum dan setelah

dzikir Postes N Mean Delta mean (∂x̅) Std.Dev iation Std.error mean P.value Preste st 17 43,59 5,173 1,255 0,000 Postes t 17 34,24 2,359 0,572

Sumber : Data Primer 2016

Hasil pengujian hipotesis menggunakan Paired Sample T-test menunjukan nilai signifikasi 0,000 (p=0,05) yang menunjukan adanya perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan antara pretest dan postest pada kelompok intervensi.

A. Pembahasan

1. Karakteristik Responden Berdasarkan usia dan jenis kelamin, sebagian besar responden berada pada rentang usia diantara 40 -60 tahun sebanyak 52,9%. Responden pada 58,8% dari total responden diantaranya berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan

American Cencer Socienty tahun 2011, menyatakan dimana kanker payudara dapat menyerang perempuan usia 40-50. Usia diatas 40 tahun merupakan usia yang rentan mengalami kanker dan kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang banyak paling banyak diderita.

Responden sebagaian besar mengalami ca mamae (kelompok pelakuan 47,1%). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan sangat rentan terkena kanker payudara dilihat didominasi oleh perempuan. Hal ini juga menunjukan bahwa Kabupaten Bantul merupakan slah satu daerah dengan prevalensi kanker tertinggi di Yogyakarta. Temuan ini juga sejalan dengan data dari Dinas Kesehatan Provensi Daerah Yogyakarta pada tahun 2010 ditemukan bahwa dari 477

kasus kanker payudara, di Kabupaten Bantul terdapat 155 kasus, 151 kasus di Kabupaten Bantul, 66 kasus Kabupaten Kulon progo, 55 kasus di Gunung Kidu dan 50 kasus di Kota Yogyakarta (Bakri, dll 2013).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wulandari (2012) bahwa umur merupakan prediktor utama resiko kanker, terutama kanker payudara. Insiden kanker payudara akan meningkat dengan bertambahnya usia sampai dengan menopause.

2. Tingkat Kecemasan Pasien Kemoterapi

Berdasarkan tabel 5, diperoleh bahwa tingkat kecemasan pasien kemoterapi sebelum dan setelah diberikan intervensi dzikir berupa penurunan rerata skor kecemasan yang menunjukan hasil yang

signifikan dengan nilai 0,000 (p=0,05) yang menunjukan adanya perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah responden diberikan intervensi dzikir. Hasil ini didukung oleh peneliti Nurfadillah (2014) yang melakukan penelitian tentang Pengaruh Dzikir pada pasien Pre-Operasi yang menunjukan hasil adanya penurunan kecemasan yang signifikan pada responden peneliti.

Hasil penelitian juga didukung oleh penelitian Hanan (2014), namun penelitian tersebut fokus pada salah satu indikator kecemasan, yakni kecemasan lansia yang menunjukan hasil adanya pengaruh dzikir terhadap penurunan kecemasan lansia dalam kenutuhan rasa nyaman pada lansia.

Responden pada penelitian ini diberikan dzikir dan menjelaskan manfaat dzikir untuk mengurangi

kecemasan sebelum melakukan terapi dzikir. Manfaat dzikir yang berkaitan dengan kondisi kesehatan fisik dan psikis seseorang antara lain dapat menghilangkan kecemasan, kegundahan, kesulitan, dan depresi sehingga dapat mendatangkan ketenangan, kedamaian, kebahagian dan kelapangan (Zainul, 2007). Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, ”Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ”Mengucapkan ”Subhanallah”, ”Alhamdulillah”, ”Laa ilaha Illallah”, dan ”Allahu Akbar” lebih aku sukai dari semua yang terkena sinar matahari”(Bayumi, 2005).

Berdasarkan penelitian ini dan beberapa penelitian pendukung serta firman Allah SWT pada surat Ar-Radu : 28 mengenai dzikir dapat kita simpulkan bahwa intervensi yang terkait dengan aspek spiritual seperti

dzikir memiliki efek positif dalam menimbulkan ketentraman hati sehingga dapat mengatasi kecemasan. B. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian

1. Kekuatan Penelitian

Kekuatan penelitian ini terletak pada jenis penelitian yang dilakukan, yaitu eksperimen. Penelitian eksperimen memiliki efisiensi yang tinggi karena penelitian jenis ini dapat dilakukan dengan populasi yang terbatas. Hal ini berbeda dengan penelitian non-eksperimen yang banyak membutuhkan banyak responden. Oleh karena itu, peneliti memilih penelitian eksperimen yang menjadikan peneliti menjadi ringan. 2. Kelemahan Penelitian

Kesulitan yang dialami peneliti selama melakukan penelitian ini adalah sulit mendapatkan responden

karena telah terjadi penurunan jumlah populasi penelitian. Hal ini disebabkan banyak responden yang berpindah karena pengalihan dokter spesialis onkologi yang bertanggung jawab di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Karesteristik responden penelitian dari pasien kemoterapi di RSUD Panembahan Senopati Bantul menunjukan rerata rentang usia responden 40-60 tahun yang didominasi oleh perempuan dengan kanker terbanyakca mamae.

b. Kecemasan pasien

kemoterapi yang diberikan intervensi dzikir menunjukan

adanya penurunan tingkat kecemasan dengan nilai signifikan 0,000 (p<0,005)

c. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan intervensi dzikir pada pasien kemoterapi di RSUD Panembahan Senopati Bantul

B. Saran 1. Bagi pasien

Menjadikan terapi dzikir sebagai terapi tambahan untuk membantu mengatasi kecemasan pasien kemoterapi

2. Bagi instansi rumah sakit a. Menyusun SOP tentang terapi komplementer dalam menangani masalah kecemasan pasien kemoterapi.

b. Membentuk tim atau unit penanganan kecemasan yang terdiri dari perawat yang telah tersertifikasi.

3. Bagi Peneliti selanjutnya Perlunya penelitian selanjutnya tentang pengaruh dzikir terhadap penurunan kecemasan pada pasien kemoterapi dengan menggunakan metode yang lain dan dapat dispesifikan responden dengan kanker yang khusus misal kanker payudara.

Daftar Pustaka :

Bayumi, Syaikh Muhammad. 2005. Hidup Sehat dengan Dzikir & Doa. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Bormann JE, Throp S, Wetherell JL, and Golshan S. A Spiritually Based Grup Internation for Combat Veterans with Posttraumatic Stress Disorder;Feasibility Study. J Hilist Nurs.2008;26,2:109 -16

Edelman, Carole Lium and Carol Lynn Mandle. Health Promotion Throughout the Life Span, 7 th ed. Canada : Mosby

Elsevier, 2010 Eliopoulus, Charlotte. Gerotological Nursing, 6 th ed. USA: Lippincott Williams and Wilkins, 2005 Fadil. 2014. Definisi Kemoterapi dan Efek Samping Kemoterapi. http://www.idmedis. com/2014/02/Defini si-kemoterapi-dan- efek-samping-dari-kemoterapi.html

Hanlon, Joseph T, Marc R Blackman and Ronald M Glick. Complementary and Alternavite Medicine in Jeffry B Halter et.al Hazard’s Geriatrics Medecine and Gerontologi, 6 th ed, USA:the Mc Graw-Hill Companies,2009 Hyman, Bruce M., dan

Cherry Pedrick.2011.Anxie ty Disorders.Minneap olis:Lemer Publishing Group Inc

Irham, M Iqbal. Panduan meraih Kebahagian Menurut Al-Quran. Jakarta:Penerbit Hikmah, 2011 KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2 007 Tentang Kebijakan Perawatan Palliative Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kusumawati, F.Hartono, Y.2010.Buku Ajar Keperawatan

Jiwa.Jakarta:Salem ba Medika

Mohammad.F.A.2014.Penga ruh Dzikir terhadap Skor Kecemasan Mahasiswa Kep.UIN Syarifudin Hidayatullah Jakarta menghadapi Skill-Lab.Skripsi.UIN Syarifudin Hidayatullah Jakarta Nisman,W.A. (2011). Lima menit kenali payudara anda. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Potter, Petricia A And Anne Griffin Perry. Basic Nursing, 7th ed, Canada:Mosby,201 1

Satria Adipo1, Jumaini2, Siti Rahmalia Hairani Damanik3.2014. Hubungan Dukungan keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien yang

Menjalani Kemoterapi di Ruang Anyelir RSUD Arifin Achmas Provinsi Riau. Wulandari, R. (2012). Peran Radioterapi Eksterna Adjuvan Terhadap Penderita Kanker Payudara Stadium Lanjut –Lokal. Skripsi Strata 1 Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Dipnegoro. Zainul, Zen. (2007). Kekuatan metode Lafidzi; Hidup Sehat dengan Olah Lahir Fikir, dan Fikir. Jakarta: Duantum Media

Dokumen terkait