• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM

C. Promosi jabatan di KPP Pratama Medan Petisah

1. Pengertian Promosi

Promosi memberikan peranan penting bagi setiap karyawan dan selalu diharapkan oleh karyawan. Karena dengan promosi jabatan itu berarti adanya kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan yang bersangkutan untuk menjabat suatu jabatan yang lebih tinggi.

Menurut Fathoni (2006:101), promosi jabatan merupakan perkembangan yang positif dari seorang pekerja atau pegawai karena tugasnya dinilai baik oleh pejabat yang berwenang. Jika ada kesempatan untuk dipromosikan bagi setiap karyawan yang berdasarkan atas azas keadilan dan objektivitas akan mendorong karyawan lebih giat, semangat, disiplin, dan berprestasi kerja yang semakin besar sehingga sasaran perusahaan yang optimal dapat dicapai.

Promosi jabatan dapat juga didefinisikan sebagai perpindahan yang memperbesar authority, dan responsibility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi didalam suatu organisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilannya semakin besar (Hasibuan, 2000:107).

Menurut Edwin B. Flipo (1984) dalam Hasibuan (2000:107), promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan gaji/upah lainnya, walaupun tidak selalu demikian.

Menurut Sastrohadiwiryo (2002:258), bahwa promosi sebagai proses perubahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam hierarki wewenang dan

tanggung jawab yang lebih tinggi daripada dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada tenaga kerja sebelumny. Promosi adalah proses menaikan tenaga kerja pada kedudukan yang lebih bertangung jawab. Kenaikan tersebut tidak terbatas pada kedudukan manajerial saja, tetapi mencakup setiap penugasan kepada pekerjaan yang lebih berat atau kebebasan beroperasi tetapi kurang penyeliaan. Promosi biasanya diimbnagi dengan kenaikan kompensasi bagi tenaga kerja yang bersangkutan.

2. Asas Promosi

Menurut Fathoni (2006:118)), asas-asas promosi harus dituangkan dalam program promosi secara jelas sehingga karyawan mengetahui dan untuk perusahaan sebagai pegangan untuk mempromosikan karyawan-karyawannya.

a. Kepercayaan

Promosi hendaknya berasaskan kepercayaan atau keyakinan mengenai kejujuran, kemampuan, dan kecakapan karyawan yang bersangkutan baik dengan pada jabatan tersebut.

b. Keadilan

Penilaian harus jujur dan objektif, jangan pilih kasih atau like and dislike karyawannya.

c. Formasi

Promosi harus berazaskan kepada formasi yang ada kerena promosi karyawan hanya mungkin dilakukan jika ada jabatan yang lowong.

Program promosi hendaknya memberikan informasi yang jelas, apa yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk mempromosikan seseorang karyawan di dalam perusahaan tersebut. Hal ini penting supaya karyawan dapat mengetahuinya dan memperjuangkan nasibnya.

Menurut Fathoni (2006:120), pedoman yang digunakan sebagai dasar untuk mempromosikan karyawan adalah :

a. Pengalaman

Pengalaman, yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang terlama bekerja dalam perusahaan mendapat prioritas pertama dalam tindakan promosi.

Kebaikannya adalah adanya penghargaan dan pengakuan bahwa pengalaman merupakan saka guru yang berharga. Dengan pengalaman, seseorang akan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga karyawan tetap betah bekerja pada perusahaan dengan harapan suatu waktu ia akan dipromosikan.

Kelemahannya adalah seseorang karyawan yang kemampuannya terbatas, tetapi karena sudah lama bekerja tetap dipromosikan. Dengan demikian, perusahaan akan dipimpin oleh seorang yang berkemampuan rendah, sehingga perkembangan dan kelangsungan perusahaan disangsikan.

Seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian kecakapan, orang yang cakap atau kompeten mendapat prioritas pertama untuk dipromosikan. Kecakapapn adalah total dari semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kelebihannya adalah konsep ini sangat praktis dalam memberikan perbandingan dan penilaian terhadap bobot dari total kecakapan dalam berbagai pekerjaan, dalam hal berapa banyak pengetahuannya dan sampai berapa dalam setiap pengetahuannya.

Kelemahannya adalah sulit mengukur kecakapan dalam menentukan tolok ukur kompetensi.

c. Senioritas dan Kecakapan

Promosi yang berdasarkan pada lamanya pengalaman dan kecakapan. Pertimbangan promosi adalah berdasarkan lamanya dinas, ijazah pendidikan formal yang dimiliki dan hasil ujian kenaikan golongan. Jika seseorang lulus dalam ujian kenaikan maka karyawan tersebut dapat dipromosikan. Cara ini adalah dasar promosi yang terbaik dan paling tepat karena mempromosikan karyawan yang hanya berdasarkan pengalaman/kecakapan saja dapat diatasi.

Kebaikannya adalah sebagai berikut:

1. Memotivasi karyawan untuk memperdalam pengetahuannya bahkan memaksa diri mengikuti pendidikan formal. Dengan demikian, perusahaan akan mempunyai karyawan yang semakin terampil.

2. Moral karyawan akan semakin baik, bergairah,semangat, dan prestasi kerjanya semakin meningkat karena ini termasuk elemen-elemen yang dinilai untuk promosi.

3. Disiplin karyawan semakin baik karena disiplin termasuk elemen yang akan mendapat penilaian prestasi untuk dipromosikan.

4. Memotivasi berkembangnya persaingan sehat dan dinamis diantara para karyawan sehingga mereka berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan. 5. Perusahaan akan menempatkan karyawan yang terbaik pada setiap jabatan

sehingga sasaran optimal akan tercapai. Kelemahannya adalah sebagai berikut :

1. Karyawan yang kurang mampu akan frustasi bahkan mengundurkan diri dari perusahaan itu.

2. Biaya perusahaan akan semakin besar karena adanya ujian kenaikan golongan.

4. Syarat Promosi

Karyawan yang akan dipromosikan, harus telah memiliki syarat-syarat tertentu yan telah direncanakan dan dituangkan dalam program promosi perusahaan itu. Syarat-syarat promosi itu harus diinformasikan kepada semua karyawan, agar mereka mengetahuinya secara jelas. Hal ini penting untuk memotivasi karyawan berusaha mencapai syarat-syarat promosi tersebut. Persyaratan promosi untuk setiap perusahaan tidak selalu sama tergantung kepada perusahaan masing-masing.

Menurut Fathoni (2006:121), syarat-syarat promosi pada umumnya adalah sebagai berikut :

a. Kejujuran

Karyawan itu harus jujur terutama pada dirinya sendiri, bawahannya, perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau mengelola jabatan tersebut, harus sesuai perkataan dengan perbuatannya. Karyawan tersebut tidak menyelewengkan jabatannya untuk kepentingan pribadinya.

b. Disiplin

Karyawan harus berdisiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta menaati peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebiasaan. Disiplin karyawan sangat penting karena hanya dengan disiplin ini, memungkinkan perusahaan dapat mencapai hasil yang optimal.

c. Prestasi Kerja

Karyawan ini mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan, kualitas maupun kuantitas dan bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini menunjukan bahwa karyawan itu dapat memanfaatkan waktu dan mempergunakan alat-alat dengan baik.

d. Kerja sama

Karyawan itu dapat bekerja sama secara harmonis dengan sesama karyawan baik horizontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran perusahaan.

e. Kecakapan

Karyawan itu cakap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik. Karyawan dapat bekerja secara mandiri dalam mengerjakan pekerjaanya dengan baik tanpa mendapat bimbingan yang terus menerus dari atasannya.

f. Loyalitas

Karyawan itu loyal dalam membela perusahaan atau korps dari tindakan yang merugikan perusahaan atau korpsnya. Ini menunjukan bahwa karyawan ikut berpartisipasi aktif terhadap perusahaan atau korpsnya.

g. Kepemimpinan

Karyawan harus mampu membina dan memotivasi bawahnnya untuk bekerja sama dan bekerja secara efektif dalam mencapai sasaran perusahaannya.

h. Komunikatif

Karyawan dapat berkomunikasi secara efektif dan maupun menerima atau mempersepsi informasi dari atasan maupun dari bawahannya dengan baik, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.

i. Pendidikan

Karyawan harus telah memiliki ijazah dan pendidikan formal sesuai dengan spesifikasi jabatan tersebut.

5. Tujuan Promosi

Tujuan promosi menurut Fathoni (2006:123), yaitu :

a. Memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi.

b. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai (multiplier

effect) dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai.

c. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat, ketenangan dalam bekerja semakin meningkat sehingga produktivitas kerjanya juga meningkat

d. Mempermudah penarikan pelamaran

e. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaannya

f. Mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan lainnya

6. Jenis-jenis Promosi

Jenis promosi menurut Hasibuan (2000:112), yaitu : a. Promosi Sementara (Temporary Promotion)

Seseorang karyawan dinaikan jabatannya untuk sementara karena adanya jabatan yang lowong yang harus segera diisi.

b. Promosi Tetap (Permanent Promotion)

Seseorang karyawan dipromosikan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan. Sifat promosi ini adalah tetap.

c. Promosi Kecil (Small Scale Promotion)

Menaikan jabatan seseorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit dipindahkan ke jabatan yang sulit yang meminta ketrampilan tertentu, tetapi tidak disertai dengan peningkatan wewenang, tanggung jawab, dan gaji.

d. Promosi Kering (Dry Promotion)

Seorang karyawan dinaikan jabatannya ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan pangkat, wewennag, dan tanggung jawab tetapi tidak disertai dengan kenaikan gaji atau upah.

7. Kendala-Kendala Promosi

Menurut Hasibuan (2000:113), alasan-alasan seseorang tidak bersedia dipromosikan, antara lain sebagai berikut.

a. Perbedaan kenaikan gaji yang diterima mungkin dianggap tidak seimbang dengan tambahan tanggung jawab yang akan dilaksanakannya.

b. Mereka merasa segan meninggalkan kelompok lamanya untuk masuk kekelompok baru yang belum pasti sikap penerimaannya.

c. Keamanan pada pekerjaan yang baru selalu ada faktor-faktor ketidakpastian sedangkan pada pekerjaan yang lama mereka telah

mempunyai keahlian dan telah menguasainya. Ditempat baru ini sering terjadi gangguan keamanan.

d. Keluarga tidak bersedia pindah ke tempat yang baru

e. Kesehatan, sehingga tidak dapat memikul tanggung jawab yang semakin besar.

f. Tempatnya terpencil, sarana penddikan, transportasi, hiburan, rumah sakit, adat istiadat, dan bahasa di tempat yang baru tidak cocok.

8. Prosedur Promosi

Prosedur pelaksanaan yang biasa dianut perusahaan menurut Sastrohadiwiryo (2002:263) adalah :

a. Promosi dari dalam perusahaan

Merupakan suatu tradisi untuk mencari calon yang akan menduduki jabatan manajer pada suatu hierarki perusahaan diantara jajaran tenaga kerja yang ada.

b. Promosi melalui prosedur pencalonan

Pencalonan oleh manajemen adalah proses penunjang guna mengajukan bawahan tertentu untuk dipromosikan. Tidak dapat disangsikan bahwa prosedur inilah yang paling luas digunakan dalam perusahaan untuk menyelidiki tenaga kerja yang akan dipromosikan.

c. Promosi melalui prosedur seleksi

Prosedur lain yang ditempuh dalam rangka promosi jabatan tenaga kerja adalah melalui seleksi. Biasanya proses seleksi bagi perusahaan-perusahaan besar menggunakan berbagai jenis ujian psikologis untuk tujuan ini. Cara ini sebenarnya kurang

mendapatkan tanggapan positif dari para tenaga kerja karena prosedur dianggap terlalu berbelit-belit, akibatnya banyak waktu dan tenaga yang terbuang dengan sia-sia.

D. Hubungan Kebijakan Promosi Jabatan Dengan Kepuasan Kerja

Siagian (2004:298), menyatakan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam suatu organisasi. Pada umumnya tingkat kepuasannya akan cenderung ikut meningkat. Adapun alasan-alasannya adalah:

1. Penghasilan yang dapat menjamin taraf hidup yang layak

2. Pekerjaan yang memungkinkan para pegawai menunjukan kemampuan kerjanya

3. Status sosial yang relatif tinggi di dalam dan di luar organisasi

Alasan-alasan tersebut bertalian erat dengan prospek bagi seseorang untuk dipromosikan, perencanaan karier, dan pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi.

Seseorang yang sudah menduduki jabatan yang lebih tinggi lagi, kepuasan kerjanya akan semakin tinggi pula. Dengan adanya promosi ini maka akan mendorong seseorang untuk merencanakan kariernya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam promosi jabatan, misalnya dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan sehingga jabatan yang lebih dapat tercapai.

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dinamakan kantor Belasting pada masa penjajahan Belanda kemudian berubah menjadi kantor Inspeksi Keuangan (setelah merdeka), kemudian berubah menjadi Kantor Inspeksi Pajak yang induk organisasinya Direktorat Jendral Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia. Tahun 1976 di Sumatera Utara berdiri 3 (tiga) Kantor Inspeksi Pajak, yaitu :

a. Kantor Inspeksi Medan Selatan b. Kantor Inspeksi Medan Utara c. Kantor Inspeksi Siantar

Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu Kantor Inspeksi Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Kisaran pada Tahun 1978. Perkembangan ekonomi yang semakin cepat, maka perlu adanya penambahan kantor untuk melayani masyarakat dalam membayar pajak. Oleh sebab itu didirikan Kantor Inspeksi Medan Barat selanjutnya untuk lebih menetapkan nilai pelayanan kepada masyarakat, maka berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Tanggal 25 Maret 1989 No. 267/KMK.01/1989, telah diadakan perubahan yang menyeluruh pada Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup organisasi Kantor Inspeksi Pajak (KIP) diganti namanya (KPP), dan juga dibentuk Kantor Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB).

Kantor Pelayanan Pajak Medan Petisah berdiri pada Tahun 2008 yang mana merupakan pecahan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah yang terletak di jalan Suka Mulia Medan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 443/KMK.01/2006 Tentang Organsasi dan Tata Kerja Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, Dan Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan.

Berdasarkan keputusan tersebut maka Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah memiliki kedudukan, tugas, dan fungsi yang sama dengan Kantor Pelayanan Pajak lainnya.

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah memiliki kedudukan, tugas, dan fungsi yang sama dengan kantor pelayanan pajak lainnya.

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Petisah mencakup wilayah kerja : a. Kecamatan Medan Petisah

b. Kecamatan Medan Sunggal c. Kecamatan Medan Helvetia

B. Struktur Organisasi KPP Medan Petisah

Pengertian struktur organisasi tidak dapat dipisahkan dari pengertian kepemimpinan, kebutuhan pelaksanaan azas dan tujuan dituangkan dalam pelaksanaan dari struktur organisasi yang dikehendaki. organisasi dipergunakan sebagai wadah, oleh karen itu pengertian struktur dan organisasi mempunyai hubungan timbal balik dengan rupa/bentuk menurut kebutuhan.

Organisasi terbentuk apabila ada kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. dengan adanya organisasi maka setiap kegiatan dapat dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok secara efektif dan efisien, sehingga tujuan danyang telah ditetapkan dapat tercapai.

Setiap organisasi memiliki struktur yang yang memberikan gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama dengan orang-orang yang terdapat dalam organsiasi secara jelas. selain itu, organisasi juga membawa ketegasan dan batasan-batasan tanggung jawab yang jelas dari karyawan yang memiliki jabatan yang tertinggi sampai karyawan yang berada pada tingkatan jabatan yang terendah.

Ketegasan dan pembuatan tanggung jawab membawa setiap pegawai baik pimpinan atau bukan kepada kewajiban untuk melakukan tugas masing-masing dengan sebaik-baiknya. Adapun struktur organsiasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah digambarkan sebagai berikut :

Struktur Organisasi

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Sumber : Seksi Bagian Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah, 2010 (diolah Kepala Kantor Fungsional Penilai PBB Fungsional Pemeriksa Pajak Kasubbag. umum Pelaksana Kasi PDI Pelaksan a Kasi Pelayanan Pelaksan a Kasi Pemeriksa Pelaksana Kasi Penagihan Pelaksana Kasi Ekstensifikasi Pelaksana Kasi Pengawasan dan Konsultasi Accounting Representativ e Pelaksana

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, susunan organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah terdiri dari sebagai berikut:

a. Kepala Kantor b. Sub Bagian Umum

c. Seksi Pengolahan data Dan Informasi d. Seksi Pelayanan

e. Seksi Penagihan f. Seksi Pemeriksaan

g. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan h. Seksi Pengawasan Dan Konsultasi I i. Seksi Pengawasan Dan Konsultasi II j. Seksi Pengawasan Dan Konsultasi III k. Seksi Pengawasan Dan Konsultasi IV l. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Kepala Kantor

KPP Pratama merupakan penggabungan dari KPP, KPBB, dan Karikpa maka Kepala Kantor KPP Pratama mempunyai tugas mengkoordinasi pelaksanaan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Tidak Langsung lainnya dan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, dan rumah tangga.

c. Seksi Pengolahan Data Dan Informasi (PDI)

Seksi pengolahan data dan informasi mempunyai tugas melakukan, urusan pengolahan data dan informasi, pembuatan monografi pajak, penggalian potensi perpajak serta ekstensifikasi wajib pajak.

d. Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi wajib pajak, serta melakukan kerja sama perpajakan.

e. Seksi Penagihan

Seksi penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

f. Seksi Pemeriksaan

Seksi pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 426/PM.1/2007 tentang uraian jabatan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak mengatur : “uraian tugas dan kegiatan kepala seksi pemeriksaan antara lain menyusun daftar nominatif dan atau lembar pemeriksaan wajib pajak yang akan diperiksa, membuat usulan pembatalan daftar nominatif dan atau lembar penugasan pemeriksaan (LP2) wajib pajak yang akan diperiksa, dan menerbitkan dan menyalurkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak Dan Surat Pemanggilan Pemeriksaan Pajak”.

g. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Seksi Ekstensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 426//PM.1/2007 tentang uraian jabatan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak mengatur : “uraian tugas dan kegiatan kepala seksi ekstensifikasi perpajakan antara lain melaksanakan penerbitan dan penatausahaan surat himbauan NPWP dan atau pengukuhan pengusaha kena pajak (PKP), menyusun daftar nominative wajib pajak yang akan dilakukan pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka pemberiaan NPWP dan atau pengukuhan PKP secara jabatan, dan membimbing pelaksanaan dan penatausahaan pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka pemberiaan NPWP dan atau pengukuhan PKP secara jabatan.

h. Seksi Pengawasan Dan Konsultasi

Seksi Pengawasan Dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan Dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan Dan Konsultasi III, Seksi Pengawasan Dan Konsultasi IV, masing-masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak, bimbingan/himbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil wajib pajak, analisi kinerja wajib pajak, melakukan rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak, usulan pengurangan pajak bumi dan bangunan serta bea perolehan hak ats tanah atau bangunan dan melakukan evaluasi hasil banding.

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. setiap kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh kepala kantor wilayah dan kepala KPP Pratama yang bersangkutan. adapun jumlah jabatan fungsional tersebut ditentukan berdasarkan ketentuan dan beban kerja. jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

C. Promosi Jabatan Pegawai

Promosi sangat diperlukan dalam setiap organisasi sebagai motivator pegawai untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya.

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Petisah, promosi yang dilakukan ada beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Kenaikan Pagkat Reguler

Kenaikan pangkat reguler yaitu kenaikan didasarkan atas pengalaman kerja dalam suatu masa kerja tertentu.

2. Kenaikan Pangkat Pilihan

Kenaikan pangkat pilihan yaitu kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai yang memangku jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. kenaikan pangkat pilihan ini diberikan dalam batas-batas jenjang pangkat yang ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan.

3. Kenaikan Pangkat Istimewa

Kenaikan pangkat istimewa yaitu kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai yang menunjukan prestasi kerja yang luar biasa baiknya.

4. Kenaikan Pangkat Pengabdian

Kenaikan pangkat pengabdian yaitu kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai yang telah mencapai batas usia pensiun, setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. kenaikan pangkat ini diberikan 1 bulan sebelum pegawai yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun.

5. Kenaikan Pangkat Anumerta

Kenaikan pangkat anumerta adalah kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai yang tewas, pegawai tersebut dinaikan pengkatnya setingkat secara anumerta.

6. Kenaikan Pangkat Dalam Tugas Belajar

Kenaikan pangkat dalam tugas belajar yaitu kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai yang ditugaskan mengikuti pendidikan atau latihan jabatan.

7. Kenaikan Pangkat Sebagai Penyesuaian Ijazah

Kenaikan Pangkat yang diberikan kepada pegawai yang masih terus menjalankan pendidikan atas kehendak sendiri.

Dokumen terkait