• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI

F. Prosedur Kerja

1. Penyiapan Lahan

Pada penelitian ini, tanaman anggur di tanam di pot yang diletakkan di lahan percobaan Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Lahan dipersiapkan di daerah Paingan, Depok Sleman Yogyakarta. Lahan yang digunakan untuk kebun anggur dibersihkan dari tanaman lain yang tidak berguna yang akan menghambat pertumbuhan anggur.

2. Penyiapan Sarana Tanam

a) Persiapan Pot

Pot yang digunakan untuk tabulampot anggur bisa terbuat dari berbagai macam bahan. Namun dalam penelitian ini menggunakan pot yang berasal dari tanah. Dari berbagai macam bahan pot yang lebih baik untuk tanaman anggur adalah pot yang berbahan dasar tanah, hal ini cukup baik pengaruhnya bagi tanaman, karena pot dari bahan dasar tanah memiliki pori-pori pada bagian dasarnya yang dapat menyerap air sehingga akar tanaman tidak mudah kekeringan apabila terlambat menyiram dan tidak akan lembab apabila terlalu banyak air penyiraman, maka oleh karena itu digunakan pot yang terbuat dari tanah (Muktiani, 2011). Dalam penelitian ini menggunakan 12 pot dengan ukuran yang sama yaitu dengan diameter 40 cm dan tinggi 35 cm.

b) Penyiapan Media Tanam

Media tanam yang digunakan terdiri dari campuran tanah, pasir dan pupuk. Pupuk terdiri dari campuran pupuk kandang dan pupuk kascing.

Ada tiga jenis tanah yang digunakan yaitu tanah paingan yang merupakan tanah lempung berpasir (Aluvial), dari daerah pantai samas (Bantul) yang merupakan tanah pasir (Regosol Bukit Pasir), serta yang diambil dari Gunung Kidul yang merupakan tanah lempung (Latosol).

1) Persiapan pupuk

- Menyiapkan pupuk kompos dan pupuk kascing dengan perbandingan 1:1

- Campur dengan menggunakan sekop - Pupuk campuran siap digunakan 2) Tanah Regosol Bukit Pasir

- Menyiapkan tanah regosol, pasir dan pupuk campuran dengan perbandingan 2:1:1

- Campur tanah dan pupuk dengan menggunakan sekop - Setelah dicampurkan media dimasukkan ke dalam pot. 3) Tanah Aluvial

- Menyiapkan tanah Aluvial, pasir dan pupuk campuran dengan perbandingan 2:1:1

- Campur tanah dan pupuk dengan menggunakan sekop. - Setelah dicampurkan media dimasukkan ke dalam pot. 4) Tanah Latosol

- Menyiapkan Latosol, pasir dan pupuk campuran dengan perbandingan 2:1:1

- Setelah dicampurkan media dimasukkan ke dalam pot. 5) Kontrol

- Menyiapkan pasir dan pupuk dengan perbandingan 1:1 - Campur pasir dan pupuk dengan menggunakan sekop. - Setelah dicampurkan media dimasukkan ke dalam pot

Pengisian media tanam dalam pot tidak sampai penuh, agar komposisi media tanam pada setiap pot sama jumlahnya sehingga tidak mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman.

c) Penyiapan Bibit Anggur

Bibit anggur yang digunakan dibeli dari penangkar benih di Probolinggo yang berupa stek di polibag. Bibit berumur 56 hari dan sudah memiliki minimal dua helai daun.

d) Penyiapan Tempat Rambatan

Tempat rambatan yang digunakan adalah model pagar. Tempat perambatan tanaman anggur dibuat berbentuk pagar. Tiang pagar yang digunakan terbuat dari kayu. Jarak antar tiang adalah 2 m dan ketinggian 2,3 meter. Kemudian dihubungkan dengan kawat mendatar sebanyak 4 jajar. Kawat pertama di bagian bawah letaknya 90 cm dari permukaan tanah, kawat kedua berjarak 130 cm,kawat ketiga memiliki jarak 170 cm dan kawat keempat memiliki jarak 210 cm dari permukaan tanah.

3. Penanaman Tanaman Anggur

Setelah medium tanam anggur sudah siap, penanaman bibit tanaman anggur dilakukan dengan memperhatikan pengairan (penyiraman). Berikut adalah langkah-langkah penanaman bibit anggur:

a) Media tanam dalam polibag disiram sampai basah

b) Bibit bersama akar dan medium tanamannya dikeluarkan dari polybag untuk segera ditanam di tengah-tangah pot .

c) Bersamaan dengan itu ajir (tempat rambatan) ditancapkan dalam pot. Ajir yang digunakan berupa bambu dengan panjang 1 meter dan berfungsi sebagai penyangga tanaman.

d) Medium tanam dalam pot segera disiram dengan air bersih hingga cukup basah.

e) Tanaman anggur bisa diletakkan di tempat yang mendapat sinar matahari yang cukup.

4. Pemeliharaan Tanaman Anggur

a) Penyiraman dan Pemupukan

Penyiraman tanaman anggur dalam pot menjadi sangat penting karena pada awal pertumbuhan tanaman anggur membutuhkan air dalam jumlah yang cukup. Pada fase awal pertumbuhan, penyiraman tanaman anggur dilakukan sebanyak 2 kali sehari, jika tidak turun hujan. Setelah tanaman anggur berumur lebih dari 2 bulan, penyiraman dilakukan sebanyak sekali dalam dua hari jika tidak turun hujan. Media tanam dalam pot harus tetap dijaga agar tidak mengalami kekurangan ataupun kelebihan

air. Penyiraman dilakukan menyesuaikan kondisi kelembaban media tanam didalam pot. Apabila kondisi kelembaban media tanam kurang dari 40% untuk jenis media tanah Latosol dan tanah Aluvial sedangkan 20% untuk jenis media tanah Regosol (Dewi, 2012).

b) Penempatan Pot

Pot berisi tanaman anggur ditempatkan pada lokasi terbuka yang mendapat sinar matahari penuh. Di samping itu, lokasi penempatan pot harus dekat sumber air dan serasi dengan lingkungan sekitarnya.

c) Pemupukan

Pemupukan tanaman anggur dilakukan setelah dua puluh hari penanaman. Pohon anggur yang sudah berumur lebih dari tiga bulan, pemupukkan dilakukan setiap lima belas hari sekali dengan takaran 15 g untuk setiap pot. Dalam penelitian ini pemupukkan menggunakan pupuk kascing.

Penelitian ini menggunakan NOPKOR sebagai penggembur dan penyubur tanah dan membantu tanaman menyerap unsur hara dalam tanah. NOPKOR berfungsi untuk mencegah terjadinya busuk akar dan mempercepat tumbuhnya tunas. Sebelum digunakan NOPKOR diencerkan terlebih dahulu dengan menggunakan air, 34 ml NOPKOR dicampurkan dengan menggunakan 1 liter air. Pengaplikasian NOPKOR dilakukan pada hari pertama tanaman dipindahkan daripolybagke dalam pot sebanyak 200 ml formula NOPKOR. Pada hari ke-7 dan hari ke-14 dilakukan pemupukan kembali dengan 200 ml formula NOPKOR. Selanjutnya, pemupukan

formula NOPKOR diulangi setiap 7 hari selama 2 bulan. Setelah bulan ke-2 penyiraman formula NOPKOR setiap 15 hari sekali dengan dosis 250-350 ml per pot. Pengaplikasian NOPKOR dengan cara disiramkan secara merata pada sekitar tanaman (Murwono, 2012).

Daun, batang dan buah tanaman anggur dipupuk menggunakan pupuk lipotril secara rutin setelah tanam 5 hari dan diulangi setiap 7 hari selama 2 bulan dan setelah 2 bulan setiap 15 hari sekali. Pemberian pupuk dilakukan dengan menyemprot lipotril pada daun dan batang. Sebelum digunakan lipotril diencerkan terlebih dahulu dengan menggunakan air, setiap 18 ml lipotril dicampurkan dengan 1 liter air (Murwono, 2012). d) Pemangkasan

Pemangkasan yang dilakukan yaitu:

1) Sebelum batang primer mencapai pagar (± 50 cm) dilakukan pemangkasan tunas anggur yang tumbuh di ketiak daun dengan menggunakan jari atau pun gunting agar tunas primer tumbuh maksimal.

2) Setelah tinggi anggur 50 cm dilakukan pemotongan ujung batang primer kemudian dipilih 2 tunas yang paling sehat untuk membentuk batang sekunder. Pada masa ini tidak dilakukan lagi pemangkasan tunas diketiak daun agar tanaman anggur dapat memenuhi pagar. 3) Untuk pembentukan batang tersier, setelah batang sekunder mencapai

±20 cm dilakukan pemotongan ujung batang agar batang tersier terbentuk.

e) Perambatan Cabang

Tunas-tunas baru atau cabang yang ada dirambatkan pada tempat rambatan sambil ditarik atau diatur agar jarak antarcabang seimbang. Tiap ujung cabang sebaiknya diikat dengan tali rafia atau plastik agar cabang yang satu tidak mudah bertumpuk dengan cabang yang lainnya. Setelah mencapai 50 cm tanaman dirambatkan pada pagar yang telah disiapkan. f) Penanganan Hama

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman anggur Probolinggo Biru berupa penyemprotan pertisida dengan tujuan pencegahan terhadap hama yang mengganggu tanaman anggur. Pestisida yang digunakan adalah lanete dan abu gosok. Lanette dan abu gosok digunakan untuk mencegah atau membasmi hama seperti rayap dan semut yang menyerang batang serta akar tanaman.

Dokumen terkait