• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Prosedur Penelitian

1. Formula Tablet

Rancangan formula yang digunakan untuk membentuk massa granul yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel II, berikut ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel II. Formula Tablet

Bahan Formula 1 Formula II Formula III

Teofilin 200 mg 200 mg 200 mg Laktosa 137,5 mg 95 mg 95 mg Amprotab 137,5 mg 95 mg 95 mg Mg Stearat 1 mg 1 mg 1 mg Talk 9 mg 9 mg 9 mg Musilago Amili 10% 15 mg 15 mg 15 mg HPMC - 85 mg -

Na-montmorillonit Terpilar Kitosan

BM Medium - - 85 mg

Formula I di atas sebagai formula kontrol negatif, dimana formula ini sebagai pembanding tablet yang tidak menggunakan bahan matriks sedangkan formula yang kedua adalah kontrol positif dan formula ketiga adalah formula penelitian. Adapun perbedaan formula II dan III disini adalah pada bahan matriksnya (bahan pembawa), yaitu pada formula II matriksnya adalah HPMC. Menurut penelitian Hasnati (2002) dan Sulaiman (2002), menunjukkan hasil bahwa matriks HPMC menunjukkan diso lusi yang baik. Sedangkan untuk formula III , matriksnya diganti dengan Na-montmorillonit terpilar kitosan berat molekul medium.

2. Pembuatan Granul

Dalam pembuatan granul, dilakukan 3 x sesuai dengan formula yang bersangkutan dan proses pembuatan granul ketiga formula tersebut sama. Adapun cara pembuatannya sebagai berikut:

Bahan obat teofilin, laktosa, dan amprotab, dicampur untuk formula I, formula II ditambah HPMC, sedangkan formula III ditambah Na-montmorillonit terpilar kitosan berat molekul medium hingga homogen dalam tumbler selama 10 menit. Ditambahkan musilago amili ke dalam campuran bahan sehingga terbentuk massa granul basah. Massa granul basah diayak dengan ayakan 16

commit to user

mesh, dikeringkan dalam oven pada suhu 60°C. Granul kering diayak dengan ayakan 18 mesh, dicampur dengan magnesium stearat dan talk dalam tumbler selama 5 menit. Untuk lebih lanjutnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

3. Uji Sifat Fisis Granul

a. Uji Waktu Alir dan Sudut Diam Granul

Sejumlah granul ditimbang 100 g dan di masukkan kedalam corong lewat tepi corong yang ujung tangkainya tertutup. Penutup dibuka dan granul dibiarkan mengalir sampai habis. Waktu alirnya dicatat dengan stopwatch yaitu dari saat dibuka sampai seluruh granul keluar.

Sudut diamnya diukur yaitu pada diameter dan tinggi granul dengan menggunakan jangka sorong (minimal 2 arah pengukuran).

... (1) Keterangan : α = Sudut diam h = tinggi kerucut (cm) r = jari-jari kerucut (cm) b. Uji Pengetapan

Sejumlah granul dimasukkan kedalam volumenometer secara perlahan dan hati-hati. Kemudian alat dijalankan dan perubahan volume akibat perlakuan getaran dicatat. Pengamatan dilakukan setelah volume serbuk tidak mengalami perubahan lagi yang besarnya diungkapkan dalam persamaan berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user Keterangan:

T = Indeks tap (%)

Vo = Volume awal granul sebelum perlakuan (ml) Vt = Volume granul akhir (ml)

4. Pengempaan Tablet

Granul yang telah diperiksa fisiknya, dicetak menggunakan mesin tablet single punch. Bobot tiap tablet 500 mg. Tekanan kompresi pada pembuatan tablet dikendalikan antara 6 - 7 kg sehingga bobot tablet tiap formula sama.

5. Uji Sifat Fisis Tablet

a. Keseragaman Bobot Tablet

Sejumlah 20 tablet ditimbang satu persatu, dihitung bobot rata-rata tiap tablet dan penyimpangan bo botnya, standart deviasi (SD) serta dihit ung Coefficient of Variation (CV).

...(3)

Keterangan:

CV : Coefficient of Variation SD : standart deviasi X : Rata-rata berat tablet b. Kerapuhan Tablet

Dua puluh tablet dibebasdebukan dengan penghisap debu. Kemudian ditimbang dengan seksama, baru dimasukkan kedalam alat pengukur kerapuhan tablet (friability tester). Alat dijalankan selama 4 menit atau 100 kali putaran. Kemudian tablet dikeluarkan dari alat,

commit to user

dibebasdebukan lagi baru ditimbang. Kerapuhan tablet dihitung dar i pengurangan berat tablet akibat perlakuan, diungkapkan dengan persamaan berikut ini:

...(4) c. Kekerasan Tablet

Diperiksa dengan Hardness Tester digital, sebuah tablet diletakkan pada alat dengan skala awal 0, kemudian alat diputar searah jarum jam. Skala pada alat dibaca pada saat tablet pecah dan harga yang diperoleh merupakan bilangan yang menyatakan kekerasan tablet.

d. Waktu Hancur Tablet

Sejumlah 6 tablet dimasukkan dalam alat disintegration tester, diturun naikkan keranjang secara teratur sampai tablet habis dan dicatat waktu dari masing – masing tablet tersebut.

6. Uji Disolusi Tablet

a. Penentuan Panjang Gelombang

Larutan induk teofilin dibuat dengan cara sebagai berikut: 200 mg teofilin ditimbang seksama lalu dilarutkan dengan larutan dapar fosfat pH 7,2 hingga 100 ml. Dari larutan ini kemudian diambil 1,0 ml dan diencerkan dengan larutan dapar fosfat pH 7,2 hingga 100 ml. Larutan ini diamati absorbansinya pada panjang gelombang 200 — 300 nm sehingga diketahui panjang gelombang yang memiliki serapan maksimum.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user b. Pembuatan Kurva Baku

Larutan induk teofilin dibuat dengan cara sebagai berikut: 200 mg teofilin ditimbang seksama lalu dilarutkan dengan larutan dapar fosfat pH 7,2 hingga 100 ml, kemudian diambil 1,0 ml dan diencerkan dengan larutan dapar fosfat pH 7,2 hingga 100 ml. Dari larutan induk teofilin ini diambil 1,0 ml; 2,0 ml; 3,0 ml; 4,0 ml; 5,0 ml; 6,0 ml; 7,0 ml; 8,0 ml; masing - masing diencerkan dengan larutan dapar fosfat pH 7,2 hingga 10 ml. Seri larutan tersebut diukur serapannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum teofilin. Dibuat kurva regresi linear antara kadar teofilin dan serapannya sehingga diperoleh persamaan regresi linear yang selanjutnya digunakan untuk menentukan kadar teofilin dalam uji disolusi. c. Uji Disolusi

Uji disolusi sediaan lepas lambat teofilin menggunakan alat disolusi model USP XXIII dengan pengaduk dayung dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Medium dapar fosfat pH 7,2 500,0 ml dimasukkan ke dalam labu disolusi, pengaduk dayung diatur pada kecepatan 100 rpm dengan jarak pengaduk dayung dari dasar adalah 2,5 cm. Tablet dimasukkan ke dalam labu disolusi. Suhu percobaan dipertahankan berada dalam kisaran 37 ± 0,5 °C.

2) Sampel diambil pada menit ke 15, 30, 45, 60, 90, 120, 180, 240, 300, 360 sebanyak 10,0 ml. Sampel yang diambil diganti dengan medium disolusi baru dalam jumlah yang sama sehingga volume medium disolusi tetap.

commit to user

3) Sampel diukur serapannya pada spektrofotometer λmax teofilin (272 nm)

Dokumen terkait