• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Prosedur Penelitian

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah E. Prosedur Penelitian

Secara operasional, penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini ada tiga tahapan yaitu kegiatan pra penelitian (observasi kegiatan guru, observasi kelas dan observasi siswa), siklus satu dan siklus dua jika diperlukan. Setiap siklus penelitian pada dasarnya sama dan menggunakan instrumen yang sama, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Adapun kegiatan yang dilakukan pada masing-masing tahapan diuraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan pra penelitian

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan pra penelitian.

Kegiatan pra penelitian ini meliputi: a. Observasi terhadap guru

Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi terhadap keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Lembar observasi meliputi kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal (melakukan apersepsi dan mengemukakan tujuan pembelajaran), kegiatan inti (penggunaan bahasa, penguasaan materi, penggunaan media dan penilaian pembelajaran) dan kegiatan penutup (evaluasi dan refleksi) yang dilaksanakan oleh guru selama pembelajaran berlangsung.

b. Observasi terhadap siswa

Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi terhadap perilaku dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi terhadap siswa meliputi kegiatan awal (kesiapan siswa mengikuti pembelajaran), kegiatan inti (sikap siswa pada saat pembelajaran, aktivitas siswa dan partisipasi siswa), kegiatan penutup (evaluasi proses pembelajaran, siswa mengerjakan tugas dengan baik, refleksi). Pada kegiatan pra penelitian ini, peneliti akan membagikan kuesioner yang dimaksudkan untuk mengungkapkan motivasi belajar siswa terhadap proses pembelajaran Ekonomi sebelum diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division(STAD).

c. Observasi terhadap kelas

Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi terhadap kondisi kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk mengungkapkan kondisi kelas secara keseluruhan yang meliputi interaksi antar siswa dalam kelas, tata letak, lingkungan fisik kelas, 2. Siklus Pertama

Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pertemuan/tatap muka di kelas. Kegiatan yang dilakukan meliputi:

a. Perencanaan

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division(STAD), yaitu meliputi:

1) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa yang tergolong berkemampuan rendah, sedang atau tinggi, dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan 4 orang. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, lembar kerja siswa, kuis dan lembar observasi. 2) Peneliti rnenyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:

(a) Kriteria keberhasilan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi dan hasil belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan.

Kriteria keberhasilan PTK dapat ditetapkan antara lain dengan menggunakan prinsip belajar tuntas, misalnya 65%. Apabila peningkatan yang diharapkan dalam hal ini motivasi dan hasil belajar tercapai minimal 65%, maka pencapaian tersebut dikatakan memenuhi kriteria.

(b) Instrumen untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran, yang memuat ke lima indikator: (a) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (b) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (c) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (d) adanya penghargaan dalam belajar; (e) adanya kegiatan menarik dalam belajar; dan (f) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik. (c) Lembar penilaian kemampuan siswa mengerjakan kuis

individu yang dilakukan pada setiap akhir siklus untuk melihat seberapa besar peningkatan yang dialami setiap siswa selama pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

(d) Lembar observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipeSTAD (lampiran 2 hal 185) (e) Lembar observasi aktivitas siswa di kelas selama penerapan

proses pembelajaran kooperatif tipe STAD (lampiran 2 hal 189)

(f) Lembar penilaian kemampuan kelompok dalam bekerja sama (lampiran 4 hal 196)

b. Tindakan

Pada tahap ini dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe STAD sesuai rencana tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari dengan melibatkan siswa dalam diskusi kelas.

2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen beranggotakan empat orang, dan membagikan lembar kerja untuk masing-masing kelompok. Siswa dalam kelompok mengerjakan lembar kerja, sementara peneliti berkeliling memantau kegiatan tersebut.

3) Guru dan siswa mengoreksi hasil kerja kelompok secara bersama.

4) Guru memberi soal kuis (secara lisan dan tertulis), dan siswa mengerjakannya secara individual.

c. Observasi

Tahap ini akan dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi: interaksi siswa dalam kelompok, partisipasi siswa dalam membagikan pemahamannya tentang sub bab yang dibaca kepada kelompoknya.

Pengamatan dilakukan dengan bantuan instrumen observasi dan dilengkapi perekaman dengan video cam corder dengan tujuan untuk memperoleh data yang lebih akurat.

d. Refleksi

Untuk mengawali refleksi, siswa akan dibagikan kuesioner motivasi belajar siswa.Hal ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran ekonomi.

Pada tahap ini dilaksanakan peneliti akan melakukan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap motivasi, kualitas proses dan hasil pembelajaran. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu:

1) Refleksi segera pada saat pertemuan berakhir, dengan tujuan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya (penyesuaian rencana pembelajaran dan atau instrumen yang diperlukan.

2) Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis peneliti melakukan

self-reflection dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa

dalam kegiatan pada masing-masing fase, hasil kegiatan kelompok, hasil kuis dan kaitannya dengan kegiatan kelompok

dan kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan dalam siklus kedua.

3. Siklus kedua

Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya tindakan yang berbeda. Yang membedakan siklus pertama dan kedua adalah tindakan yang dilakukan, dimana siklus yang kedua tindakannya berasal dari refleksi siklus pertama dan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan/tatap muka.

Dokumen terkait