• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

2. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan akan memaparkan tahapan yang ditempuh dalam membuat produk sesuai dengan model pengembangan yang telah ditetapkan. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penerapan dari model penelitian dan pengembangan oleh Sugiyono. Berdasarkan gambar 16, maka langkah-langkah yang ditempuh dalam pengembangan media pembelajaran ini dapat dijabarkan peneliti sebagai berikut:

2.1. Potensi dan Masalah

Adanya potensi dan masalah merupakan tahap awal sebuah penelitian dan pengembangan media pembelajaran interaktif. Berbagai potensi dan masalah diidentifikasi, antara lain dari segi pembelajaran, karakteristik siswa, guru maupun lingkungan tempat belajar pada pembelajaran mata pelajaran Muatan Lokal Elektronika siswa kelas VII di SMP N 1 Ngablak.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang diperoleh melalui Potensi dan Masalah Pengumpul-an Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji coba Produk Ujicoba pemakaian Revisi Produk Revisi

76

kegiatan studi lapangan, diperoleh potensi dan masalah dalam pembelajaran sehingga diperlukan suatu pengembangan media pembelajaran dengan tujuan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan akhir tahap ini adalah untuk mengetahui bahwa media pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan, baik siswa, guru, maupun lingkungan tempat siswa belajar. Sehingga media pembelajaran yang dikembangkan benar-benar dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

2.2. Pengumpulan Data

Tujuan pengumpulan data adalah untuk mengumpulkan berbagai data dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perancangan dan pembuatan produk berupa media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Muatan Lokal Elektronika. Bahan yang dimaksud berupa objek– objek perancangan serta peralatan yang dibutuhkan antara lain: materi pembelajaran, keperluan hardware dan software, serta obyek multimedia yang perlu dipersiapkan sebelum perancangan dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan meliputi: analisis isi materi media pembelajaran, dan analisis kebutuhan perangkat keras (hardware) serta perangkat lunak (software).

2.3. Desain Produk

Produk awal sebuah media pembelajaran akan dihasilkan pada tahap ini. Tahap desain produk terdiri dari tahap perancangan dan tahap pembuatan produk awal media pembelajaran. Tujuan dari pembuatan rancangan adalah untuk mempermudah pengembang pada saat pembuatan

77

produk serta meminimalisir kesalahan saat melakukan proses pembuatan media pembelajaran. Tahapan yang dilakukan meliputi: analisis konsep, menetapkan strategi pembelajaran, menentukan bentuk soal evaluasi, menentukan garis besar isi media pembelajaran, pembuatan diagram alir (flowchart), dan pembuatan desain antarmuka media pembelajaran dalam bentuk storyboard.

Setelah rancangan produk selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah pembuatan produk awal media pembelajaran yaitu menerapkan hasil rancangan produk media pembelajaran yang berupa flowchart dan storyboard ke dalam bentuk yang lebih nyata menggunakan seperangkat komputer dan softwareAdobe Flash CS6 sebagai software utama.

2.4. Validasi Produk

Tahap validasi produk dilakukan setelah produk selesai dibuat. Validasi bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi secara sistematis produk awal media pembelajaran yang dikembangkan. Kegiatan validasi produk dilakukan dengan cara mengkonsultasikan media pembelajaran interaktif dan meminta penilaian kepada para ahli. Para ahli yang dimaksud yaitu ahli materi dan ahli media. Ahli materi adalah orang – orang yang berkompeten dibidang mata pelajaran Muatan Lokal Elektronika. Ahli materi diambil dari dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNY dan guru mata pelajaran Muatan Lokal Elektronika di SMP N 1 Ngablak. Validator dari ahli materi dimaksudkan untuk memberikan informasi, masukan atau saran, dan penilaian media pembelajaran ditinjau dari aspek kualitas isi materi dan kualitas pembelajaran.

78

Sedangkan ahli media diambil dari dosen Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik UNY dan juga guru mata pelajaran Muatan Lokal Elektronika di SMP N 1 Ngablak. Validator dari ahli media dimaksudkan untuk memberikan informasi, masukan atau saran, dan penilaian terhadap media pembelajaran interaktif yang dikembangkan ditinjau dari aspek komunikasi visual dan aspek rekayasa perangkat lunak. Kegiatan evaluasi pada tahap ini masuk pada kategori alpha testing. Data berupa saran dan komentar serta penilaian dari hasil validasi media pembelajaran dalam penelitian ini diperoleh melalui angket.

2.5. Revisi Produk I

Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil validasi produk oleh ahli materi dan ahli media pada tahap sebelumnya. Data berupa komentar dan saran digunakan sebagai tinjauan kembali pada produk yang telah dibuat atau dikembangkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kekurangan dan kesalahan yang ada pada media pembelajaran yang dikembangkan. Setelah itu peneliti merevisi produk tersebut sesuai dengan catatan dan masukan dari para ahli.

2.6. Uji Coba Produk

Tahap uji coba produk dilakukan setelah validasi produk oleh para ahli dan revisi produk selesai dilakukan serta produk dinyatakan layak dan dapat digunakan kepada pengguna (siswa). Tujuan uji coba pada dasarnya untuk mengetahui apakah produk aplikasi media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Muatan Lokal Elektronika layak digunakan atau tidak

79

ditinjau dari aspek pengguna. Uji coba produk dilakukan oleh beberapa siswa sebagai responden, yaitu siswa kelas VII di SMP N 1 Ngablak. Setelah kegiatan uji coba produk selesai, siswa diminta memberikan penilaian dan saran atau komentar untuk perbaikan media pembelajaran yang dikembangkan dengan mengisi lembar angket. Kegiatan evaluasi pada tahap ini masuk pada kategori beta testing, dimana kegiatan evaluasi media pembelajaran dilakukan oleh siswa sebagai sasaran pengguna produk secara langsung.

2.7. Revisi Produk II

Saat melakukan uji coba produk, data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan dievaluasi untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari media pembelajaran yang dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang telah dilakukan selanjutnya dilakukan perbaikan pada media pembelajaran.

2.8. Uji Coba Pemakaian

Tahap selanjutnya setelah revisi produk selesai dilakukan adalah tahap uji coba pemakaian. Tujuan dari uji coba pemakaian adalah untuk mengevaluasi dan mengetahui kelayakan dari produk media pembelajaran yang dikembangkan. Berbeda dengan uji coba produk, uji coba pemakaian melibatkan lebih banyak siswa yaitu 20 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngablak sebagai responden atau sasaran pengguna produk secara langsung. Setelah kegiatan uji coba pemakaian selesai, siswa diminta menilai media pembelajaran dengan mengisi lembar angket. Kegiatan evaluasi pada tahap

80 ini masuk pada kategori beta testing.

2.9. Revisi Produk III

Tahap ini merupakan tahap revisi produk yang terakhir. Dari data yang diperoleh pada saat melakukan uji coba pemakaian kemudian dianalisis untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan pada media pembelajaran. Perbaikan dilakukan apabila pada media pembelajaran ditemukan kesalahan atau kekurangan saat pelaksanaan uji coba pemakaian.

2.10. Produksi

Tahap produksi merupakan tahap terakhir pengembangan media pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu memaketkan aplikasi media pembelajaran yang telah selesai dibuat setelah melalui berbagai tahap uji coba dan revisi produk ke dalam Compact Disk.

3. Sumber Data Penelitian

Dokumen terkait