• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan dengan hasil produk berupa pedoman pembuatan media yang dilengkapi RPP. Peneliti mengembangkan produk tersebut dengan berdasar pada model pengembangan

Borg dan Gall (Sugiyono, 2008:29). Menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono,

2008:298-311) pada penelitian pengembangan terdapat 10 langkah diantaranya: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; (8) uji coba pemakaian; (9) revisi produk; dan (10) pembuatan produk masal. Pada penelitian ini, peneliti mengadopsi teori pengembangan dari Borg dan Gall tersebut dengan mengikuti langkah pengembangan sampai pada tahap kelima. Peneliti menegmbangkan produk penelitian berdasar pada analisis kebutuhan yang telah didapatkan dari pengumpulan data. Peneliti tidak mengembangkan produk dengan sepuluh tahapan menurut Borg dan Gall.

Berikut ini adalah bagan tahapan penelitian pengembangan menurut Borg

and Gall:

Bagan 3.1 Tahapan Penelitian Pengembangan menurut Borg and Gall

Terdapat beberapa tahapan yanag dilakukan peneliti dalam penelitian pengembangan ini. Tahapan pengembangan ini dilakukan melalui lima langkah yang terdiri dari: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi ahli; dan (5) revisi desain. Pada tahapan pertama adalah potensi dan masalah. Pada tahapan tersebut peneliti mengkaji potensi atas kondisi ideal terkait pelaksanaan kurikulum 2013 dan fakta di lapangan mengenai

Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk

Revisi Produk Uji Coba Pemakaian

Revisi Produk

Pembuatan Produk

pelaksanaan pembelajaran. Pengumpulan data dilaksanakan dengan melakukan observasi, wawancara, dan membagikan kuesioner. Pada tahapan desain produk, peneliti mengkaji tema pada buku guru kelas IV untuk membuat produk penelitian sesuai dengan analisi kebutuhan yang dilakukan.

Desain produk memerlukan penilaian dari para ahli untuk mengetahui kelayakannya. Pada tahapan validasi ahli, penilaian dilakukan pada desain produk untuk mengetahui kualitasnya. Pada tahapan revisi desain, peneliti memperbaiki kekurangan dari desain produk sesuai dengan saran ahli. Revisi desain tersebut dilakukan agar kualitas dari produk yang dikembangkan menjadi lebih baik dan layak. Revisi desain merupakan tahapan akhir yang dilakukan peneliti dalam penelitian pengembangan ini. Pengembangan produk tersebut berhenti pada tahapan revisi desain karena sesuai dengan analisis kebutuhan yang didapatkan. Analisis kebutuhan didapatkan dari pengumpulan data terkait potensi dan masalah. Pada latar belakang di bab 1 dijelaskan bahwa guru memerlukan suatu pedoman pembuatan media pembelajaran. Tidak adanya pedoman yang jelas mengenai pembuatan media pembelajaran menjadikan guru belum maksimal dalam memfasilitasi siswa untuk belajar menggunakan media.

Permasalahan tersebut yang mendorong peneliti untuk mengembangkan sebuah produk pedoman pembuatan media pembelajaran dengan mengikuti lima tahapan pengembangan yang terdiri dari: potensi dan masalah; pengumpulan data; desain produk; validasi ahli; dan revisi desain. Tahapan penelitian tersebut yang dilakukan peneliti untuk mewujudkan suatu produk pedoman pembuatan media pembelajaran yang diperlukan guru saat mempersiapkan kegiatan belajar di kelas.

Berikut ini akan dijelaskan prosedur pengembangan dalam bagan beserta penjelasan dibawahnya:

Bagan langkah-langkah penelitian tersebut adalah bagan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti. Langkah penelitian dan pengembangan terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama, potensi dan masalah. Penelitian ini dilaksanakan atas dasar potensi dan masalah. Potensi dan masalah dapat diketahui dengan melakukan analisis kebutuhan yang terdiri dari pelaksanaan wawancara dengan lima guru kelas IV SD pada bulan Oktober. Wawancara tersebut dilakukan untuk mengetahui fakta dan masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Selain itu, observasi juga dilaksanakan pada salah satu SD mengenai pembelajaran yang diselenggarakan guru. Observasi bertujuan untuk melihat kesesuaian pembelajaran yang dilaksanakan dengan kurikulum 2013 yang digunakan. Peneliti juga memberikan kuesioner kepada siswa untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan belajar berdasarkan pengalaman yang didapatkan.

Tahap kedua, pengumpulan data. Pengumpulan data dilaksanakan dengan

cara mengkaji hasil dari wawancara, observasi, dan kuesioner. Hasil dari wawancara tersebut digunakan untuk pertimbangan perencanaan produk. Hasil dari observasi dan kuesioner siswa berfungsi sebagai data untuk memperkuat hasil wawancara. Dari pengumpulan data yang dilakukan, peneliti memahami data yang diperoleh untuk menentukan produk yang akan dibuat berdasarkan analisis kebutuhan.

Tahap ketiga, desain produk dimulai dengan menentukan tema pada

pembelajaran berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan dan pengumpulan data. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa pada pelaksanaan kegiatan belajar

pada tema 3 belum secara maksimal menggunakan media pembelajaran. Pada tema tersebut terdapat tiga subtema yang masing-masing memiliki enam pembelajaran. Pada tahap ini peneliti juga merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran berdasarkan KI dan KDnya. Setelah itu, peneliti menyusun RPP serta merancang media pembelajaran. Rancangan media berdasar pada materi pembelajaraan dalam RPP. Kemudian pembuatan media dilaksanakan setelah rancangan media selesai. Pembuatan media memperhatikan kesesuaian terhadap tahapan perkembangan berpikir siswa kelas IV SD. Selain itu bahan pembuatan media juga memperhatikan lingkungan sekitar untuk dapat memanfaatkan barang bekas ataupun bahan dari alam. Media yang dibuat bertujuan untuk dapat memfasilitasi siswa dalam belajar. Pada pembuatan media terdapat langkah-langkah yang dilakukan. Langkah-langkah-langkah tersebut kemudian dijadikan sebuah pedoman dalam bentuk buku. Pedoman tersebut memiliki tujuan untuk membantu guru dlam menyajikan media pembelajaran bagi siswa.

Tahap keempat, validasi ahli. Peneliti menggunakan validasi ahli (expert judgement) sebagai penilaian terhadap kelayakan produk yang dibuat peneliti.

Produk pengembangan akan divalidasi oleh tiga ahli yang terdiri dari seorang bahasa, ahli media, dan guru sekolah kelas IV SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran dari para ahli. Peneliti dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan serta melakukan perbaikan berdasar pada hasil validasi.

Tahap kelima, revisi desain. Peneliti melakukan perbaikan terhadap produk

dengan hasil validasi ahli dilakukan peneliti untuk meningkatkan kualitas produk agar layak. Revisi desain merupakan tahap terakhir yang dilakukan penelitian dalam mengembangkan produk.

Tahapan-tahapan tersebut akan membantu peneliti dalam menghasilkan produk yang bermanfaat dan layak digunakan siswa kelas IV di sekolah dasar.

E. Instrumen Penelitian

Dokumen terkait