• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Spesifikasi Produk

Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif untuk mengembangkan produk berupa buku berjudul “Pedoman Pembuatan Media Pembelajaran Tematik Kelas IV Kurikulum 2013 Tema 3 “Peduli terhadap Makhluk Hidup”. Buku tersebut terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisi langkah-langkah yang diperlukan guru untuk membuat media pembelajaran disertai dengan foto-foto dari kelima media tersebut. Itu sebabnya peneliti menyajikan langkah-langkah pembuatan beberapa media yang dapat digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai tema 3. Media yang dikembangkan berdasar pada buku guru kelas IV pada tema 3 Media tentang “Peduli terhadap Makhluk Hidup”. Terdapat lima media yang dikembangkan oleh peneliti. Media tersebut diantaranya adalah:: (1) media kolase “Bagian Tubuh Burung dan media “Pecahan Dahan Pohon” untuk pembelajaran 1 pada subtema 1; (2) media “Daur Hidup Kupu-Kupu” untuk pembelajaran 1 pada subtema 2; (3) media “Pohon Buah Apel” untuk pembelajaran 3 pada subtema 2; (4) media “Kolase Pecahan” untuk pembelajaran 2 pada subtema 3; dan (5) media “Miniatur Pekarangan Rumah Tanaman Obat” untuk pembelajaran 3 pada subtema 3. Pedoman pembuatan media pembelajaran dikembangkan oleh peneliti berdasar pada buku guru kelas IV tema 3 tentang “Peduli terhadap Makhluk Hidup”. Pedoman pembuatan media pembelajaran memiliki komponen yang terdiri dari: (1) pengantar; (2) tujuan; (3) sumber bahan;

(4) cara pembuatan; dan (5) rincian biaya. Pada bagian pengantar berisi tentang manfaat media pembelajaran beserta materi yang menjadi acuan. Tujuan berisi alasan pembuatan media yang disesuaikan dengan indikator beserta tujuan pembelajaran. Sumber bahan memaparkan tentang bahan-bahan yang digunakan untuk membuat media. Cara pembuatan berisi langkah-langkah pembuatan media yang sederhana dan mudah dilakukan oleh guru. Rincian biaya memuat daftar harga dari bahan pembuatan media yang dibeli serta daftar bahan yang memanfaatkan dari alam atau barang bekas.

Bagian kedua berisi RPP dengan menggunakan pendekatan saintifik. Kelima RPP tersebut disusun oleh peneliti dalam penelitian kolaboratif ini untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar di kelas. RPP memiliki komponen yang terdiri dari; (1) identitas RPP; (2) pemetaan kompetensi inti; (3) kompetensi dasar dan indikator pembelajaran; (4) tujuan pembelajaran; (5) materi pembelajaran; (6) pendekatan dan metode pembelajaran; (7) media; (8) alat dan bahan yang dibutuhkan untuk belajar; (9) sumber belajar; (10) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; (11) penilaian; (12) lampiran. Identitas RPP berisi ketentuan pembelajaran mencakup tingkatan kelas, tema dan subtema, urutan pembelajaran serta alokasi waktu. Pemetaan kompetensi inti berisi jabaran kompetensi utama yang hendak dicapai.

Spesifikasi media dan RPP yang peneliti kembangkan adalah: a. Media kolase “Bagian Tubuh Burung”

Media kolase “Bagian Tubuh Burung” digunakan dalam pembelajaran 1 pada subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku “untuk tema 3

“Peduli terhadap Makhluk Hidup”. Media ini digunakan pada penggalan pertama pada pembelajaran tersebut. Media ini dikembangkan untuk membantu guru dalam memfasilitasi siswa belajar terkait mata pelajaran IPA dan SBdP. Pada mata pelajaran IPA, materi yang dipelajari oleh siswa adalah bagian tubuh burung. Pada mata pelajaran SBdP, materi yang dipelajari adalah membuat kolase dari bahan alam dan barang bekas. Pada pembelajaran terkait materi tersebut, siswa memerlukan media yang dapat membantu dalam belajar.

Penggunaan media ini bertujuan untuk melatih siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap bagian tubuh burung serta bersikap teliti serta kreatif dalam membuat kolase. Media kolase “Bagian Tubuh Burung” yang dipersiapkan guru terbuat dari bahan alam dan barang bekas. Media tersebut menampakan kolase bagian tubuh burung yang terdiri dari: paruh, sayap, cakar, dan ekor. Bahan alam dan barang bekas yang digunakan untuk kolase bagian tubuh burung tersebut diantaranya adalah: biji-bijian, daun kering, kulit kacang, dan batu kerikil akuarium, bulu unggas dan manik-manik kayu. Kolase tersebut diberi keterangan untuk mewakili bagian dari tubuh burung agar siswa lebih mudah memahami. b. Media “Pecahan Dahan Pohon”.

Media “Pecahan Dahan Pohon” juga digunakan dalam pembelajaran 1 pada subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku” untuk tema 3 “Peduli terhadap Makhluk Hidup”. Media ini digunakan di penggalan kedua pada pembelajaran tersebut. Media dikembangkan peneliti dengan tujuan membantu guru untuk menyampaikan materi mata pelajaran Matematika. Materi mata pelajaran Matematika terkait konsep pecahan senilai dan tidak senilai. Pada mata

pelajaran tersebut siswa diharapkan dapat membandingkan bentuk pecahan senilai dan tidak senilai. Penggunaan media ini bertujuan untuk melatih siswa memiliki rasa ingin tahu tentang konsep pecahan senilai dan tidak senilai serta sikap teliti dalam menghitung nilai pecahan. Media “Pecahan Dahan Pohon” yang dipersiapkan oleh guru terbuat dari bahan alam dan barang bekas yaitu dahan pohon yang bisa didapatkan dari lingkungan sekitar. Media “Pecahan Dahan Pohon” terbuat dari dahan pohon yang dipotong sebanyak 6 buah dengan panjang masing-masing 24 cm dan berdiameter kurang lebih 2 cm. Media tersebut dibuat menjadi bentuk pecahan yang mewakili nilai 1, , , , , dan . Pada dahan pohon yang telah disusun mewakili bentuk pecahan diberi keterangan agar siswa mudah memahami. Penggunaan media tersebut dalam pembelajaran diharapkan mampu mengenalkan siswa pada konsep pecahan.

Kedua media yang dikembangkan peneliti tersebut disesuaikan dengan tahapan perkembangan siswa. Tahapan perkembangan kognitif siswa mencapai pada tingkatan operasional konkret. Pada tingkat operasional konkret, siswa dapat memahami objek yang bersifat konkret atau nyata. Objek nyata mampu membangun pengetahuan siswa melalui pengalaman langsung. Hal tersebut memiliki arti bahwa siswa tidak sekedar membayangkan objek, namun dapat mengamatinya secara langsung. Kegiatan belajar seperti melakukan pengamatan termasuk dalam karakteristik pendekatan ilmiah pada kurikulum 2013. Karakteristik pendekatan ilmiah dapat dilihat dalam kegiatan belajar yang diawali dengan keterampilan untuk mengamati suatu objek serta melatih siswa dalam hal menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Media yang dibuat oleh

peneliti bertujuan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari kurikulum 2013. Selain penggunaan pendekatan ilmiah, karakteristik kurikulum 2013 adalah pengembangan pendidikan karakter pada siswa serta minat siswa dalam belajar. Pada Media tersebut karakter yang ingin dikembangkan adalah sikap teliti, kreatif, dan memiliki rasa ingin tahu.

Dokumen terkait