• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Prosedur pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk memperoleh berbagai jenis data sebagai mana yang terjadi di lapangan, dalam hal ini adalah penelitian ini dilaksanakan di SMPN 40 Jakarta.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi/pengamatan dan domentasi. Hal ini dapat dilihat pada gambar sebagai beikut:

Gambar 3.1

Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh Pewawancara (Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Informan). Teknik ini dilakukan dengan cara dialog (face to face atau calling) untuk mengetahui informasi yang mendalam. Dalam hal ini pewancara memakai

“wawancara tak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas di mana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara

2 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 234.

Observasi Wawancara Dokumentasi

yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan

ditanyakan”.3

Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui seputar masalah aktivitas pembelajaran menggunakan media komputer. Pada informan diantaranya Kepala Sekolah, Guru PAI.

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

No Pertanyaan Wawancara

1. Sudah berapa lama Bapak menjadi Kepala Sekolah di SMPN 40 Jakarta?

2. Bagaimana Bapak mengembangkan proses pembelajaran di sekolah ini? 3. Apakah media komputer menjadi media untuk semua mata pelajaran? 4. Apakah ada kendala dalam menerapkan pembelajaran menggunakan

media komputer?

5. Bagaimana Bapak mengantisipasi jika ada kendala dalam penerapan pembelajaran menggunakan media komputer?

Tabel 3.3

Pedoman Wawancara Guru PAI

No Pertanyaan Wawancara

1 Sudah barapa lama Bapak mengajar di sekolah ini? 2 Apa yang Bapak pikirkan tentang media pembelajaran? 3 Apakah Bapak mengetahui perkembangan TIK?

4 Bagaimana menurut Bapak tentang media komputer dalam pembelajaran?

5 Apa kelebihan media komputer dalam pembelajaran PAI?

6 Apakah media komputer membantu Bapak dalam pembelajaran PAI? 7 Apa bedanya media komputer dengan media-media yang lain dalam

pembelajaran PAI?

8 Bagaimanakah mengembangkan media komputer dalam pembelajaran PAI?

9 Siapa yang terlibat dalam pengembangan media komputer untuk pembelajaran PAI?

10 Kesulitan apa yang ditemui dalam penggunaan media komputer? 11 Bagaimana Bapak menanggulanginya?

12 Apakah sudah Bapak lakukan?

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), Cet. VIII, h. 233-234.

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Siswa

No Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana pendapatmu terhadap pembelajaran PAI? 2. Apakah ada keluhan tentang pembelajaran PAI?

3. Bagaimana kesan siswa terhadap media komputer dalam pembelajaran PAI?

b. Observasi

“Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang di teliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila: Pertama, sesuai dengan tujuan penelitian. Kedua, direncanakan dan dicatat secara sistematis. Dan ketiga, dapat dikontrol keandalannya dan kesahihannya/valid”.4

“Teknik ini memungkinkan peneliti menarik kesimpulan ihwal makna dan sudut pandang responden, kejadian, peristiwa, atau proses yang diamati. Lewat observasi ini, peneliti akan melihat sendiri pemahaman yang tidak terucap, bagaimana teori digunakan langsung dan sudut pandang responden

yang mungkin tidak tercungkil lewat wawancara atau survai”.5

Pada tahap ini, peneliti mengamati langsung dan mencatat informasi yang peneliti temukan seputar aktivitas pembelajaran PAI dengan media komputer pada siswa kelas VII/semester 2 di SMPN 40 Jakarta.

Jadi dalam melakukan observasi yang peneliti lakukan adalah terlebih dahulu mengetahui sistuasi sosial yang menjadi obyek penelitian. Kemudian peneliti fokuskan pada aspek tertentu agar penelitian tidak terlalu melebar dan meluas. Setelah itu peneliti uraikan fokus yang ditemukan agar diperinci lagi untuk mendapatkan komponen yang lebih rinci. Dengan panduan yang diobservasi sebagai berikut:

4 Amirul Hadi dan Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), Cet. IV, h. 129.

5 A. Chaedar Alwasilah, Pokoknya Kualitatif, (Jakarta: Kiblat Buku Utama, 2003), Cet. II, h. 154-155.

Tabel 3.5 Pedoman Observasi

Kategori Penyajian

(membuka presentasi, penggunaan bahasa, sistematika penyajian, penguasaan materi, manajemen waktu, komunikatif, dan menutup presentasi)

Diskusi

(kualitas argumentasi, menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat, toleransi terhadap masukan dan pendapat)

Komponen Isi Power Point

(kesusaian isi dengan topik [judul, pembahasan, kesimpulan dan saran, daftar pustaka], sistematika penulisan, dan inovasi)

Penggunaan TIK

(penggunaan gambar/foto, penggunaan suara, dan penggunaan animasi) Estitika Tampilan Slide

(desain warna, background, huruf, format teks, dan layout)

c. Pengumpulan Dokumen

“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan”.6

Dokumen yang peneliti dapatkan berupa foto-foto, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dokumen ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan memeriksa kelengkapan data yang peneliti butuhkan.

Gambar 3.2

Kegiatan Pembelajaran PAI

2. Pengolahan Data

Tahap-tahap pengolahan data ini terdiri atas: a. Tahapan Pralapangan

1) Menyusun Rancangan Penelitian

Peneliti menyusun rancangan penelitian dengan membuat proposal penelitian dengan merujuk buku panduan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta. Dalam pembuatan proposal penelitian ini, peneliti berkonsultasi kepada Ketua Jurusan untuk mendapatkan persetujuan agar bisa diseminarkan dalam seminar proposal skripsi dan mendapatkan persetujuan oleh penguji, lalu mendapatkan dosen pembimbing dalam pembuatan skripsi.

2) Menentukan Lapangan Penelitian

Karena keterbatasan waktu serta dana yang ada, maka peneliti mengadakan kegiatan penelitian ini dilokasi yang tidak jauh dari tempat tinggal, yaitu penelitian ini dilaksanakan di SMPN 40 Jakarta, yang terletak di Jalan Danau Limboto Pejompongan, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kotamadya Jakarta Pusat.

Menurut peneliti tempat tersebut, layak untuk dijadikan tempat penelitian yang peneliti lakukan. Hal ini dengan pertimbangan yang sudah matang, sebab sekolah tersebut mempunyai sarana dan prasana pembelajaran yang memadai dan sudah menggunakan perangkat Komputer sebagai media pembelajaran.

3) Mengurus Izin

Sebelum memulai penelitian ini, peneliti meminta dan mengurus perizinan agar kegiatan yang akan dilakukan peneliti dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun, adapun izin yang diurus yaitu surat permohonan izin penelitian dan surat permohonan izin observasi dari jurusan PAI, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4) Menjajaki Lapangan

Tahap ini peneliti lakukan untuk berupaya mengenal berbagai komponen yang ada di lingkungan objek penelitian. Ini merupakan studi

pendahuluan yang peneliti kerjakan untuk mengetahui kondisi awal dari objek yang diteliti.

b. Tahapan Kerja Lapangan

1) Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri

Untuk pekerjaan dilapangan, peneliti perlu mengenal kondisi objek yang diteliti baik secara fisik (sekolah) maupun pelaku yang ada di dalam sekolah tersebut (Kepala sekolah, guru, staff dan siswa) meskipun tidak semuanya dapat dikenal secara keseluruhan. Hal ini peneliti lakukan agar memudahkan untuk mendapatkan keakraban dengan objek yang peneliti lakukan, agar data-data yang peneliti butuhkan dapat peneliti dapatkan dengan mudah dan sesuai dengan keadaan objek tanpa rekayasa.

2) Memasuki Lapangan

Peneliti harus berusaha berbaur dengan objek yang akan diteliti agar mendapatkan keakraban antara peneliti dengan objek yang di teliti. Dengan berbaurnya peneliti dengan objek, peneliti mendapat berbagai data yang peneliti butuhkan dengan mudah, sebab peneliti berada ditengah-tengah objek. Peneliti mendapatkan data secara valid tanpa rekayasa dan tekanan dari siapapun.

3) Mencatat Data

Data yang diperoleh peneliti kemudian dituangkan melalui alat penelitian dengan cara catatan lapangan yang dibuat oleh peneliti sewaktu mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari ketiga cara tersebut, peneliti mendapatkan data-data yang banyak yang memungkinkan peneliti dapat mengklasifikasikan dan mengkrucutkan hasil temuan penelitian.

4) Analisis Lapangan

Walaupun penelitian yang dilakukan belum selesai namun peneliti dapat mengadakan pengamatan yang telah dilakukan selama beberapa waktu dengan tujuan merumuskan sebagian konsep sehingga dapat diambil beberapa kesimpulan meskipun kesimpulan tersebut belumlah tepat.

c. Tahapan Analisis Data

Dari rumusan yang telah dibuat peneliti, peneliti dapat menarik garis bawah analisis data yang pertama adalah mengorganisasikan data berdasarkan informasi yang ada (dokumentasi, hasil wawancara dan observasi). Peneliti dalam hal ini, berusaha memilah-milah data dan mengklasifikasikannya agar peneliti dapat mengkrucutkan dan mengambil suatu keputusan kesimpulan.

Dokumen terkait