• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : KAJIAN ORGANOLOGIS GARANTUNG BATAK TOBA

4.6 Proses Belajar

Secara umum, pengetahuan untuk memainkan musik Batak Toba dipelajari secara oral (lisan). Belajar secara oral adalah belajar dengan cara melihat permainan dan mendengar permainan, menghafal bunyi musik, menirukan apa yang dilihat, didengar dan menghafalkannya.

Dalam proses belajar budaya musik masyarakat Batak Toba, terdapat dua jenis proses belajar. Kedua proses belajar tersebut adalah, proses belajar secara langsung dan tidak langsung. Proses belajar secara langsung lazim disebut dengan

marguru, sedangkan proses belajar secara tidak langsung lazim disebut dengan marsiajar.

Pada masa sekarang ini beberapa lembaga pendidikan juga turut memasukkan musik tradisional khususnya musik tradisional Batak Toba dalam bidang pelajaran yang dipelajari di lembaga pendidikan tersebut, seperti di SMK 11 Medan, Jurusan Seni Musik FBS UNIMED, Etnomusikologi USU, dan Jurusan Seni Musik Universitas HKBP NOMENSEN, dan lain-lain. Maka proses belajar musik tradisionalpun dilakukan terstruktur atau sesuai dengan kurikulum akademis yang terdapat di masing-masing lembaga pendidikan tersebut.

4.6.1 Marguru

Marguru mempunyai pengertian belajar dari seorang guru. Dalam proses

belajar garantung, marguru diartikan dengan belajar kepada seorang pemain garantung yang sudah dianggap mampu dan mahir dalam bermain garantung. Dalam

hal ini sedikitnya ada dua oknum yang terdapat dalam marguru yaitu seorang guru dan seorang murid.

Dalam proses marguru seorang murid akan mendapat pengetahuan memainkan garantung dengan bimbingan langsung dari gurunya. Pelajaran yang didapat dari seorang guru biasanya menyangkut cara memukul garantung yang baik, menggunakan palu-palu (stik) yang baik, penghafalan lagu sampai kepada teknik-teknik permainan.

Setelah seorang murid mampu memukul garantung dan menggunakan stik untuk memukul garantung, maka berikutnya guru akan mengajarkan teknik-teknik permainan. Dalam pengajaran teknik permainan, guru biasanya mengimitasikan atau menirukan teknik permainan yang ada dalam garantung dengan vokal supaya murid dapat membedakan karakter bunyi dan karakter permainan yang terdapat dalam suatu teknik permainan.

Untuk mengajarkan tentang teknik permainan yang ada dalam garantung, seorang guru akan mengambil repertoar musik yang sudah ada, supaya murid sekaligus dapat menghafal lagu-lagu yang biasa dimainkan garantung, dalam hal ini guru akan mengajarkan untuk menyelesaikan mempelajari suatu lagu dengan dua cara, yaitu : pertama dengan ende baba (menirukan dengan cara menyanyikan dengan mulut) atau dalam istilah musik barat disebut mnemonics. Dalam metode ini setiap suara atau melodi dibedakan dengan membuat klasifikasi suara yang dihasilkan dengan menggunakan jari, menunjuk bilah yang dipukul, maupun pukulan biasa. Kemudian suara-suara tersebut diimitasikan melalui mulut dengan cara menyanyikan dalam bentuk suku kata. Kedua, dengan cara permainan langsung

oleh guru dengan menggunakan garantung, sedangkan murid menirukan permainan tersebut. Dalam metode ini, guru mempraktekkan cara memainkan suatu motif kemudian murid menirukan. Demikianlah selanjutnya sampai memainkan frase, bentuk dan lagu (repertoar) secara utuh. Pada metode yang kedua ini paling sedikit terdapat dua buah garantung atau lebih, yang satu dipakai oleh guru untuk mencontohkan, selebihnya oleh muridnya.

Namun, walaupun seseorang belajar garantung dengan cara marguru, tidak menutup kemungkinan untuk belajar dengan cara lain, misalnya dengan menonton pertunjukan, mendengar musik dan lain sebagainya.

4.6.2 Marsiajar

Marsiajar dapat diartikan dengan belajar sendiri tanpa bimbingan seorang

pemain garantung. Dalam proses marsiajar, pengetahuan memainkan garantung didapatkan dengan cara menonton pertunjukan, mendengarkan permainan musik, dan pengalaman lainnya. Dalam hal ini seseorang menirukan dari apa yang didengar dengan pendekatan caranya sendiri. Pengetahuan yang didapat dengan proses

marsiajar biasanya memiliki banyak warna, karena didapat dari beberapa pemain

garantung yang berbeda-beda sesuai dari apa yang didengar dan dilihat dalam pengalaman sehari-hari.

4.6.3 Pengajaran melalui Bidang Akademi

Pengajaran garantung melalui cara ini biasanya terdapat pada lembaga-lembaga pendidikan yang mengikutsertakan pelajaran musik tradisional Batak Toba dalam program pelajaran mereka.

Pengajarannya biasanya terstruktur atau sesuai dengan kurikulum yang berlaku di lembaga pendidikan tersebut. Biasanya seorang guru akan langsung berhadapan dengan lebih dari satu murid dan memberi materi yang sama kepada semua murid. Teknik pengajarannya cukup bervariasi, disamping menggunakan dan mencontohkan permainan garantung secara langsung, pengajaran mengenai repertoar dilakukan dengan menggunakan notasi angka maupun notasi balok, dan murid-murid akan belajar dengan panduan dari notasi-notasi tersebut, tidak hanya itu, tidak jarang juga menggunakan rekaman audio visual89

Dari ketiga metode di atas, apabila dibuat suatu analisa tentang permainan garantung oleh orang yang memperoleh pengetahuan dengan cara marguru dan oleh orang yang mendapat pengetahuan dengan cara marsiajar , dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang marguru akan cenderung mengikuti apa yang yang akan dipertontonkan kepada para murid, dan dipelajari dengan melihat dan mempraktekkan apa yang mereka saksikan tersebut. Dan biasanya murid akan berlatih dengan serius, dikarenakan selain dituntut untuk mampu memainkan repertoar musik Batak dengan garantung, mereka juga berusaha untuk mendapat nilai yang baik dari ujian mengenai apa yang telah mereka pelajari, dan juga waktu yang dimiliki untuk belajarpun terbatas, karena telah diatur oleh kurikulum di lembaga pendidikan tersebut.

89

diperoleh dari gurunya, atau semacam imitasi permainan dari gurunya, sedangkan orang marsiajar akan cenderung memiliki banyak karakter karena suatu gaya diperoleh dari beberapa pemain garantung. Sedangkan yang melalui jalur akademis biasanya tidak begitu dituntut untuk mampu memainkan garantung dengan mahir, melainkan hanya untuk mengenal, mampu memainkan repertoar yang diberikan gurunya, dan berusaha mendapat nilai yang baik, dan hanya berlangsung dalam waktu yang tidak lama, sesuai dengan kurikulum.90

Bunyi garantung yang cenderung pendek-pendek mengakibatkan banyak nada-nada yang digandakan pukulannya

Dokumen terkait