• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN II – LAMPIRAN PENDUKUNG TUGAS SARJANA

PDRB (milyar

5.3. Proses Bisnis PT ABC

Sebelum melakukan proyeksi penjualan gas LPG dalam satuan tabung, terlebih dahulu digambarkan kondisi rantai pasok gas LPG Non Subsidi mulai dari LPG Bulk Storage Tank hingga ke konsumen.

Aliran distribusi gas dimulai dari Upstream E&P (Upstream Exploration and Production) yang dialirkan ke processing plant melalui pipeline. Secara umum, setiap kegiatan eksplorasi menghasilkan gas sebagai produk sampingan kegiatan eksplorasi, yang dapat didistribusikan dalam bentuk gas bumi (gas alam).

Namun, tidak semua gas alam tersebut layak secara ekonomis untuk diproses menjadi gas LPG maupun LNG. Untuk gas yang tidak layak secara ekonomis untuk diolah, maka langsung dilakukan pembakaran di tempat dalam bentuk flare.

Sumber: Google Image

Gambar 5.37 Pembakaran Flare Gas pada Offshore Drilling

Gas yang akan diolah dialirkan ke Gas Processing Plant yang akan mengolah gas alam menjadi LPG dan LNG. Setelah gas diolah dalam bentuk

LPG, dialirkan ke LPG Bulk Storage Tank. Selain menampung gas olahan processing plant, LPG Bulk Storage Tank juga merupakan tempat penyimpanan gas LPG hasil impor dari luar negeri.

Setelah itu, gas dari LPG Bluk Storage Tank didistribusikan ke depot. Saat ini Indonesia memiliki 19 Depot yang tersebar di seluruh Indonesia. Depot merupakan tempat penyimpanan yang kemudian dari depot diturunkan ke SP(P)BE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji). SP(P)BE merupakan tempat pengisian gas LPG dari gas pipa (pipeline) menjadi dalam bentuk tabung.

Sumber: PT ABC

Gambar 5.38 Truk Pengangkutan PT ABC

Setelah dari SP(P)BE, tabung gas yang telah diisi didistribusikan ke pangkalan melalui distributor/agen. Agen bertugas melakukan penyimpanan sementara dan kemudian mendistribusikan tabung gas ke pangkalan yang telah terdaftar secara resmi, sehingga konsumen dapat langsung menerima tabung gas dari pangkalan distribusi gas. PT ABC, selaku Agen terbesar kedua dari segi penjualan di Pulau Sumatera dan Agen terbesar di Provinsi Sumatera Utara di luar kota Medan (per tahun 2018), bertugas mendistribusikan tabung gas dari SP(P)BE menuju pangkalan-pangkalan yang tersebar di Provinsi Sumatera Utara.

Upstream Midstream Downstream

Sumber: PT ABC

Gambar 5.39 Proses Bisnis Distribusi LPG di Indonesia

Upstream E&P

Oil

Gas

Refinery

Shipping

Processing Plant

LNG

LPG

Shipping

LPG Bulk Storage Depot SP(P)BE Agen/

Distributor Pangkalan Konsumer

Fuel Depo Shipping

LNG Plant

Proses bisnis LPG dari hulu ke hilir seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.39 di atas sebagai berikut:

1. Upstream

a. Upstream E&P (Upstream Exploration and Production) adalah unit yang bertugas mengeksplorasi sumber daya alam dari bumi dalam bentuk minyak bumi (oil) dan gas alam (natural gas).

2. Midstream

a. Refinery Oil bertugas mengolah dan mendistilasi minyak ke dalam berbagai bentuk produk olahan.

b. Fuel Depo adalah tempat penyimpanan minyak untuk didistribusikan.

c. Processing Plant bertugas mengolah gas dan memilah ke dalam bentuk LPG dan LNG.

d. Gas LNG dialirkan ke LNG Plant untuk didistribusikan ke industri.

e. Gas LPG dialirkan ke Bulk Storage untuk disimpan dalam jangka waktu tertentu. Selain itu bulk storage juga berfungsi menyimpan LPG yang diimpor dari luar negeri.

3. Downstream

a. Shipping adalah proses distribusi gas atau minyak olahan ke konsumen.

b. SP(P)BE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji) bertugas mengemas gas LPG ke dalam bentuk tabung. Juga dapat dikatakan sebagai pusat pengisian ulang tabung gas kosong.

c. Agen/Distributor bertugas mendistribusikan tabung gas di region (wilayah) tertentu.

d. Pangkalan bertugas mendistribusikan gas ke toko-toko yang nantinya akan dijangkau oleh konsumen.

PT ABC, sebagai agen/distributor gas LPG Non-Subsidi di Provinsi Sumatera Utara, mendistribusikan gas dalam bentuk kemasan tabung yang diperoleh dari SP(P)BE yang berlokasi di Kota Tanjung Morawa. PT ABC saat ini memiliki 1 (satu) buah gudang yang berlokasi di Kabupaten Simalungun dengan kapasitas maksimal 840 tabung. Dalam hal transportasi, perusahaan memiliki 18 (delapan belas) unit truk sebagai alat angkut tabung gas dengan kapasitas 120 tabung per truk.

Truk yang berjumlah 18 (delapan belas) unit ini beroperasi setiap hari untuk menjemput tabung dari SP(P)BE Tanjung Morawa, kemudian menyimpan di gudang, sedangkan truk lain bertugas mendistribusikan ke pangkalan-pangkalan yang telah ditentukan. Sembilan unit truk yang bertugas menjemput tabung berisi dari Tanjung Morawa diberangkatkan malam hari (sekitar pukul 20.00 WIB) dari Kabupaten Simalungun, dan mulai antri menunggu giliran bongkar muat pada SP(P)BE sekitar pukul 00.00 WIB. Setelah menurunkan tabung kosong dan memuat truk dengan tabung berisi, truk berjalan kembali menuju Kabupaten Simalungun dan tiba di gudang sekitar pukul 11.00 WIB.

Sumber: Pengolahan Data

Gambar 5.40 Jalur Distribusi Malam Hari PT ABC

Di sisi lain, setiap pukul 20.00 malam hari setelah sembilan unit truk kosong berangkat ke Tanjung Morawa, karyawan Perusahaan memuat truk berisi yang ditumpuk di satu hari sebelumnya ke atas truk. Proses loading dari gudang ke atas truk menghabiskan waktu sekitar 3 jam sehingga umumnya berakhir pada sekitar pukul 23.00 WIB. Selanjutnya truk akan diberangkatkan secara variatif tergantung jarak yang hendak ditempuh. Sebagai contoh, truk yang berangkat ke titik terjauh (Samosir) umumnya diberangkatkan sekitar pukul 00.00 WIB agar dapat kembali ke gudang sebelum pukul 20.00 keesokan harinya untuk diberangkatkan ke Tanjung Morawa dengan membawa tabung kosong.

Sumber: Pengolahan Data

Gambar 5.41 Jalur Distribusi Siang Hari PT ABC

Truk tersebut digunakan untuk mendistribusikan tabung berisi, menukar tabung kosong, mengantar tabung kosong, dan membawa pulang tabung berisi, silih berganti seiring berputarnya senja dan pagi.

Secara garis besar, dari jalur distribusi yang ditunjukkan pada Gambar 5.40 dan Gambar 5.41 di atas, terbagi menjadi 3 (tiga) rute distribusi yaitu Jalur Siantar-Tebing, Jalur Samosir dan Jalur Parapat. Masing-masing jalur distribusi melayani distribusi ke 3 (tiga) hingga 4 (empat) pangkalan yang berada pada jalur tersebut dengan alokasi truk 2 (dua) hingga 3 (tiga) unit untuk masing-masing jalur tergantung pada jumlah pemesanan. Uraian pembagian jalur distribusi PT ABC sebagai berikut.

4. Jalur Siantar-Tebing : Pematangsiantar – Limapuluh – Indrapura – Tebingtinggi.

Sumber: Google Image

Gambar 5.42 Jalur Distribusi Siantar-Tebing

5. Jalur Samosir : Kabanjahe – Sidikalang – Samosir.

Sumber: Google Image

Gambar 5.43 Jalur Distribusi Samosir

6. Jalur Parapat : Parapat – Balige – Tarutung – Sibolga.

Sumber: Google Image

Gambar 5.44 Jalur Distribusi Sibolga

PT ABC melakukan distribusi pada ketiga jalur di atas setiap harinya, dan seluruh tabung gas yang didistribusikan diangkut dari gudang yang berlokasi di Kabupaten Simalungun.

Dokumen terkait