• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1.3 Kemampuan Gerak Koordinasi

2.1.3.4 Proses Fisiologis Motorik

Prosesi motorik secara fisiologis dapat dijelaskan sebagai berikut: Gerak refleks

Refleks adalah gerakan yang terjadi tanpa disadari dan berlangsung dengan cepat. Hal ini terjadi karena reaksi medulla spinalis bersifat otomatis dan terjadi hampir segera, sebagai reaksi terhadap isyarat sensoris. Di samping itu terjadi dalam pola reaksi khusus (Guyton, 1996: 403). Refleks sederhana dalam medula spinalis antara lain:

Refleks regang otot: ketika isarat sensoris memasuki medula spinalis melalui

radix sensoris, setiap isarat berjalan kedua tujuan terpisah. Pertama, di dalam

medula spinalis yang sama atau berdekatan. Isarat sensoris berakir di dalam

subtansi grasia medula spinalis dan menumbuhkan respon segmental

ke efektor dalam otot itu sendiri (Guyton, 1996:403). Terdapat beberapa jenis refleks regang otot (Guyton, 1996:458) antara lain: refleks regang dinamik: refleks yang diakibatkan karena isarat dinamik yang kuat, refleks regang statis: refleks yang diakibatkan karena isarat yang lemah tetapi waktunya relatif lama, refleks regang negatif: refleks yang diakibatkan adanya peregangan pemendekan otot;

Refleks penarikan diri. Yang disebut dengan refleks penarikan diri adalah suatu gerakan khusus yang cepat diakibatkan karena sensoris terangsang oleh suatu objek yang menyebabkan rasa nyeri. Isyarat sensoris ini berjalan ke tingkat sistem saraf yang lebih tinggi yaitu dari subtansi gresia medula spinalis disalurkan ke motoneuron yang tepat dan menyebabkan efektor, menarik diri dari objek dimaksud (Guyton, 1996:403). Kejelasan dari prosesi refleks di atas diutarakan pada gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3 Kiri: Refleks Regang Otot. Kanan: Refleks Penarikan Diri Sumber: Guyton , 1996:403

(1)Gerakan sederhana

Gerakan ini lebih sering disebut gerakan tubuh stereotip, hal ini dikarenakan kebanyakan gerakan tubuh dan gerakan kepala digolongkan sebagai gerakan sederhana. Yang termasuk gerakan sederhana antara lain: fleksi, ekstensi, rotasi dan gerakan berputar dari seluruh tubuh. Gerakan ini diatur oleh nukleus khusus yang terletak di daerah mesentalik dan desentalik. Gerakan mengangkat kepala dan tubuh diatur oleh nukleuspretesial, gerakan

fleksi kepala dan tubuh lainnya diatur oleh nukleus prekommisurales.

Gerakan membalik tubuh melibatkan formatio resstikularis pons dan

mesensefolon extensi kepala dan bagian atas badan diselesaikan oleh nukleus ruber.

Gambar 4 Formasi Restikularis dan Nukleus-Nukleus yang Berhubungan

(3) Gerakan Kompleks:

Rangsangan yang diterima oleh korteks serebri yang berkedudukan di depan kortek motorik primer sering menimbulkan kontraksi komplek dari kelompok-kelompok otot. Kadang-kadang vokalisasi atau gerakannya berirama seperti gerakan mengayun tungkai ke depan dan ke belakang, gerakan mata yang terkoordinir, gerak mengunyah, gerak menelan atau perubahan bagian tubuh menjadi berbagai posisi sikap, daerah itu disebut

cortex pre motorik, yang mengatur gerakan-gerakan otot secara serentak.

Korteks motorik dapat juga disebut asosiasi motorik.

Tugas spesial asosiasi motorik disebabkan karena:

Mempunyai hubungan neuron sub cortikal dengan daerah asosiasi sensoris lotus parietalis.;

Mempunyai hubungan sub kortikal langsung dengan kortek motorik primer.

Berhubungan dengan daerah talamikus yang berhubungan dengan kortek

motorik primer;

Daerah motorik mempunyai banyak hubungan dengan gangra basialis.

Daerah korteks pre motorik, inilah yang mengatur gerakan otot secara serentak atau komplek;.

Gambar 5 Tingkat Representatif Berbagai Otot Tubuh di Dalam Kortek Motorik

Sumber: Guyton, 1996:473

(4).Pengaturan gerakan secara tertentu.

Menurut Guyton (1996:472) terdapat beberapa daerah tubuh yang pengaturananya secara khusus, yang meliputi:

Daerah broca: adalah daerah yang tepat di atas fisura sylvi atau daerah “pembentukan kata“ daerah ini berkaitan dengan mulut dan lidah yang berfungsi berkata dan fungsi pernafasan;

Daerah frontalis: adalah daerah di atas daerah broca, daerah ini mengatur gerakan mata dan kelopak mata untuk berkedip.

Daerah rotasi kepala: daerah ini berada sedikit tinggi di atas daerah pre motorik, yang berfungsi menggerakan kepala dan bagian badan atas.

Di daerah frontalis: daerah ini (tepat di anterior kortek motorik primer) akan berpengaruh pada keterampilan tangan dan jari dan sering diberikan istilah keterampilan tangan.

Gambar 6 Lokasi Daerah Kortek Lain yang Bertanggung Jawab untuk Jenis Motorik Tertentu

Sumber: Guyton, 1996: 472

(5).Sistematika dalam belajar gerak motorik .

Dalam belajar psikomotor memiliki sistemik secara khusus yang meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas (Winkel, 1999:103).

Yang dimaksud dengan tahap persepsi adalah kemampuan untuk

mengadakan diskrimasi secara tepat terhadap adanya dua perangsang atau lebih berdasarkan pembedaan ciri-ciri fisik secara khas pada masing-masing

rangsangan. Adanya rangsangan ini dinyatakan dengan adanya suatu stimulus dan kemudian membedakan antara rangsangan-rangsangan yang ada. Misalnya siswa dapat membedakan antara bentuk huruf d dan g atau angka 6 dan angka 9 yang ditulis.

Kesiapan mencakup kemampuan untuk memulai gerakan atau rangkaian gerakan. Kesiapan ini berbentuk kesiapan jasmani dan mental. Misalnya siswa akan mengambil posisi tubuh yang tepat sebelum aba-aba strat.

Gerakan terbimbing adalah kemampuan untuk melakukan rangkaian gerak-gerik sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi). Kemampuan ini dinyatakan dalam menggunakan gerakan tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau menurut suara yang didengarkan. Misalnya siswa akan mampu meloncat vertikal atau akan berubah gerakan jalannnya setelah ada tanda peluit.

Gerakan terbiasa mencakup kemampuan untuk melakukan rangkaian gerak-gerik dengan lancar karena sudah beberapa kali dilakukan walupun tidak ada contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota-anggota tubuh sesuai dengan prosedur yang tepat. Gerakan ini juga meliputi gerakan kaki, tangan serta koordinasi keduanya. Misalnya siswa akan mampu melompat dengan memukul atau mengeblok bola voli tanpa kesalahan yang berarti.

Gerakan kompleks mencakup kemampuan untuk melakukan keterampilan yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar tepat dan

efisien. Adanya gerakan ini dinyatakan dengan rangkaian gerakan yang berurutan dan menggabungkan beberapa sub keterampilan menjadi suatu gerak-gerik yang teratur seperti gerakan loncat indah yang menggabungkan berbagai jenis gerakan di udara sebelum masuk ke air. Dengan contoh kongkrit dari gerakan loncat indah atau senam lantai yang merangkaikan gerakan-gerakan senam seperti salto, roll, hand stand dsb.

Adapun yang dimaksud penyesuaian pola gerakan adalah kemampuan menyesuaikan gerakan dengan pola gerak-gerik sesuai dengan kondisi tempat yang menyesuaikan kondisi tempat serta menunjukkan taraf kemahiran. Misalnya, pemain tenis yang menyesuaikan pola permainannya dengan gaya permainan lawannya.

Terkait dengan kemampuangerak kreativitas yaitu kemampuan untuk melakukan pola gerak dengan gerak-gerik yang baru atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Pada tataran kreatifitas ini hanya dapat dilakukan oleh siwa yang berketerampilan tinggi dan berfikir kreatif. Pola seperti ini, sering muncul pada penampilan pertandingan/demontrasi .

Dokumen terkait