• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6 Teknik Pengambilan Data

3.6.1 Jenis Teknik Pengambilan Data

(1)Dokumentasi: dengan mengambil data populasi dari buku induk siswa serta

buku harian wali kelas dan guru pendidikan jasmani. Didapatkan daftar siswa kelas 2 (dua) atau kelas VIII pada SMP Negeri 21 Semarang.

(2)Observasi: dilakukan untuk menyusun tes tindakan skipping rope satu menit sebagai alat observasi terhadap kemampuan koordinasi siswa. Observasi juga dilakukan untuk memilih secara random kelas yang akan digunakan sebagai populasi. Selanjutnya dilakukan Tes tindakan kemampuan koordinasi dengan

skipping rope satu menit. Hasil tes, yang menunjukan kemampuan setiap anggota populasi. Secara purposive sampling. Disusun kelas A, B, C dan D yang dikenai treatment / perlakuan.

Jumlah siswa yang terpilih adalah 48 orang dari populasi yang tersedia sebanyak 73 orang.

(3) Eksperimen: diberlakukan kepada sampel sebanyak 48 orang. Disusun 4

(empat) kelas, masing-masing kelas terdiri atas 12 orang, 6 orang mempunyai kemampuan koordinasi tinggi, dan 6 orang lain mempunyai kemampuan koordinasi rendah.

Kelas A : Perlakuan metode mengajar campuran bagian. Kerjasama kelompok 2 Orang.

Kelas B : Perlakuan metode mengajar campuran bagian. Kerjasama kelompok 3 Orang.

Kelas C : Perlakuan metode mengajar campuran keseluruhan. Kerjasama kelompok 2 orang.

Kelas D : Perlakuan metode mengajar campuran keseluruhan. Kerja

sama kelompok 3 Orang

Eksperimen dilakukan mulai tanggal 8 September 2005 sampai dengan 4 Oktober 2005.

3.6.2 Data-Data yang Harus Dihindari

Terdapat 2 (dua) hal yang harus dihindari, agar tidak merusak hasil penelitian, ialah:

(1)Validitas Internal.

Suatu penelitian dikatakan mempunyai validitas internal tinggi, apabila kondisi berbeda pada variabel terikat dari subjek yang diteliti

merupakan hasil langsung dari adanya manipulasi variabel bebas (Jerry, 1990: 298).

Menurut Sandjaja (2006:99), terdapat 9 (sembilan) faktor penting yang akan mengancam validitas internal, yaitu :

Faktor histories dari subyek yang diteliti, yaitu peristiwa yang terjadi ketika penelitian ini berlangsung. Dalam penelitian ini penelitian berjalan lancar, sampel hadir pada saatnya, guru penjas melakukan tugas sebagaimana perklakuan yang harus dilakukan, sehingga tidak ada efek yang mempengaruhi yang merugikan penelitian;

Pengambilan subyek: pengambilan subyek yang paling tepat adalah dengan cara random. Cara ini dilakukan untuk dapat memberikan peluang yang sama

kepada sampel. Dalam penelitian ini pada penetapan populasi dilakukan

secara random. Selanjutnya sengaja disusun berdasarkan atas purposive

sampling, dalam rangka memperjelas proses penelitian. Keadaan akhir dari pengelompokan ini dilakukan uji normalitas, sehingga bila keadaan kelompok secara menyeluruh normal, maka akan menghilangkan ancaman validitas internal;.

Kematangan subyek, kematangan subyek ditentukan karena umur. Dalam penelitian ini dilakukan dengan perbandingan usia yang homogien, mereka antara usia 13 dan 14 tahun. Sehingga tingkat kematangan mereka setara.; Pre testing procedure. yang dimaksud di sini

adalah perlakuan terhadap sampel sebelum dilakuan tes awal. Di dalam penelitian ini tidak dilakukan aktivitas apapun kepada sampel, sehingga secara murni mereka diperlakukan sama.;. Instrumen pengukur untuk mengetahui status keadaan kemampuan koordinasi testee digunakan skipping rope satu menit. Bertujuan untuk memilahkan testee yang memiliki kemampuan koordinasi tinggi dan kemampuan koordinasi rendah.Selanjutnya dilakukan

perlakuan/ treatmen Intrumen untuk mengetahui keterampilan dribel dan

menembak bola basket ,digunakan tes KOSKI.. Didalam pelaksanaan uji dilakukan 2 kali, sehingga dapat dikendalikan adanya reliabilitas tes dan obyektivitas tes,dengan demikian tidak terjadi penyimpangan;.

Adanya kecenderungan statistik regresi pada individu; yaitu,

kecenderungan menuju pada rata-rata pencapaian umum. Hal ini haruslah dipahami betul bahwa sampel yang pada tes awal baik,

diperkirakan pasti baik pula pada tes akhir. Kesalahan ini akan berakibat kurang validnya penelitian. Artinya bahwa penilaian dan pengukuran di dalam tes harus dilakukan secara seksama. Ada beberapa sampel yang mengalami perubahan secara individu, dan itu yang memberikan pengaruh pada akhir penelitian. Kecermatan tes telah dilakuakan dalam penelitian ini;.

Berkurangnya subyek penelitian, yaitu susutnya jumlah subyek pada saat dimulai penelitian sampai akhir penelitian, hal ini akan mengurangi validitas

data. Dalam penelitian ini, kehadiran sampel dilakukan dengan dorongan dan motivasi dari berbagai pihak. Hanya sekali saja dari 48 orang sampel, tidak hadir 8 orang atau 16 %. Namun data akhir menunjukan bahwa pencapaian tes akhir tidak terlalu banyak berpengaruh ;

Harapan Peneliti; yaitu: peneliti berharap agar penelitiannya berjalan

dengan baik dan hasilnya sesui dengan keinginan, perilaku ini sering menjadikan nilai validitas penelitian kabur bahkan tidak valid. Khusus dalam penelitian ini, penelitian dilakukan secara wajar, sehingga hasilnya tidak terjadi rekayasa;

Interaksi beberapa variabel, yaitu variabel yang sangat diharapkan

pengaruhnya terhadap hasil penelitian , sehingga variabel tersebut melebihi

pengaruhnya aslinya , sehingga pengaruhnya tidak baik terhadap obyektivitas data. Dalam penelitian ini, 3 variabel bebas dan satu variabel terikat

diperlakukan secara wajar, tidak ada yang diistimewakan, sehingga hasil

Dalam penelitian ini kedelapan faktor tersebut, diperhatikan secara kesungguhan sehingga validitas internal terjaga dengan baik.

(2)Validitas eksternal.

Yang dapat dikatakan validitas eksternal tinggi, apabila kondisi hasil penelitian yang dilakukan dapat digeneralisasi dan dapat digunakan pada

kelompok lain (Jerry, 1990:301). Menurut Sandjaja (2006:102) validitas

eksternal pada umumnya dapat diketengahkan sebagai berikut:

Jumlah sampel tidak mewakili populasi: jumlah sampel yang sangat minim tidak akan mewakili populasi. Di dalam penelitian ini ditetapkan jumlah sampel sebayak 48 orang. Populasi siswa kelas VIII, putera 140 orang, jadi sebesar (49 : 140) x 100 % = 34,28 %. Menurut Sandjaya (2006:201), sesuai dengan central limit teorisem jumlah sampel 30 orang sudah memadai;. Pengaruh interaksi pra testing, yaitu, penerapan tes uji sebelum diujikan. Peserta dalam penelitian ini secara menyeluruh tidak pernah mendapatkan informasi tentang tes awal yang akan diberikan, sehingga tidak melakukan aktivitas tes tersebut sebelumnya.;

Pengaruh kondisi penelitian yang berbeda dengan kondisi sesunggguhnya.

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan sport skill test. Dengan

demikian maka tes yang dilakukan sama dengan keadaan yang sebenarnya atau paling tidak, tidak sangat menyimpang. Dengan demikian secara fisik maupun psikologi hasilnya tidak mengalami perbedaan.;

Perlakuan ganda pada subyek penelitian, yaitu subyek melakukan kegiatan/aktivitas fisik lain, yang akan mempengaruhi kemurnian hasil

penelitian. Dalam penelitian ini selama satu minggu subyek mengikuti pelajaran 4 kali (pagi dan sore), dengan demikian tidak ada kesempatan lain untuk dapat mengikuti latihan fisik yang mungkin akan mempengaruhi. Di samping hal itu, secara jelas telah diarahkan agar selama penelitian berlangsung subyek tidak mengikuti aktivitas fisik yang berdampak mengurangi kemampuan subyek yang bersangkutan. Dalam penelitian ini, keempat faktor tersebut telah ditelaah begitu rupa sehingga menjaga agar kondisi validitas eksternal tetap tinggi.

3.7 Teknik Analisis Data

Dokumen terkait