• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES IMPLEMENTASI RANCANGAN

Dalam dokumen EKONOMI KREATIF Rencana Pengembangan PEN (Halaman 46-50)

Lingkup Industri Penelitian dan Pengembangan

PUBLISHER, PERPUSTAKAAN, PENELITI, PEREKAYASA

A.2. PROSES IMPLEMENTASI RANCANGAN

Proses implementasi rancangan merupakan proses menjalankan hasil rencana dan rancangan penelitian dari proses kreasi sehingga dapat mencapai tujuan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang ingin dihasilkan. Beberapa contoh hasil dari implementasi rancangan pada kegiatan penelitian dan pengembangan adalah formula baru, metode baru, konsep baru, produk baru, rancangan baru, hingga sistem baru yang biasanya dikemas dalam bentuk laporan dan atau prototipe.

Hasil penelitian dan pengembangan memiliki bentuk yang berbeda-beda, tergantung pada keterkaitan bidang keilmuan yang melingkupi kegiatan penelitian dan pengembangan tersebut. Sebagai contoh, penelitian yang terkait dengan ilmu sosial dan humaniora biasanya bersifat intangible sehingga dikemas dalam bentuk teks, sementara penelitian yang terkait ilmu sains, teknologi, dan rekayasa biasanya lebih banyak bersifat tangible sehingga dapat dikemas dalam bentuk teks yang disertai prototipe.

Proses implementasi rancangan terbagi menjadi tiga aktivitas utama, yaitu:

1. Persiapan, aktivitas ini meliputi persiapan sarana dan prasarana kegiatan penelitian dan pengembangan seperti akses data, peralatan, dana, hingga sumber daya manusia. Jika pada tahap rancangan yang dihasilkan adalah ramalan kebutuhan akan sarana dan prasarana, maka pada tahap persiapan ini idealnya seluruh kebutuhan tersebut harus sudah tersedia atau bisa diakses kapan pun. Kondisi ideal ini biasanya sudah disadari oleh para peneliti dan perekayasa di Indonesia, namun pada praktiknya seringkali bersifat dinamis yang berarti sarana dan prasarana belum dipenuhi sepenuhnya oleh para peneliti dan perekayasa sebelum melakukan pelaksanaan rencana atau banyak perubahan terhadap komposisi kebutuhan sarana dan prasarana sesuai dengan perubahan yang terjadi di lapangan. Aktivitas persiapan ini dilakukan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, di perusahaan penelitian pasar yang besar seperti Nielsen Indonesia, sistem informasi digunakan untuk menetapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam merampungkan satu kegiatan penelitian. Kebutuhan sampelyang tinggi dalam satu penelitian menyebabkan peneliti harus dapat melakukan kalkulasi beban dan harga yang sesuai bagi setiap kuesioner yang harus diisi.

2. Pelaksanaan, aktivitas ini merupakan tahap dijalankannya metode penelitian dan

pengembangan yang telah dirancang pada tahap kreasi. Metode yang dijalankan tentu berbeda-beda sesuai dengan bidang keilmuan, mulai dari metode survei hingga observasi lapangan dan eksperimen. Tahap pelaksanaan merupakan tahap yang sangat dinamis karena tidak setiap kegiatan penelitian dan pengembangan langsung mendapatkan hasil yang ingin dicapai dalam satu kali pelaksanaan metode. Sebagai contoh, saat peneliti telah melaksanakan survei sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data, peneliti tersebut akan melakukan proses analisis terhadap data tersebut. Setelah proses analisis dijalankan, peneliti akan mengetahui apakah data tersebut menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan penelitiannya. Jika informasi yang didapatkan sesuai, maka peneliti akan melanjutkan proses selanjutnya, misalnya proses inalisasi atas hasil yang didapat. Jika tidak sesuai, peneliti harus mengkaji ulang metode penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya sehingga dapat mengetahui kelemahan yang perlu diperbaiki, baik dari sisi metode maupun jumlah data. Proses pengulangan ini merupakan dinamika yang biasa terjadi di dalam kegiatan penelitian dan pengembangan. Hal ini sama-sama berlaku dalam jenis penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan prototipeproduk. Tidak jarang proses eksperimen serta analisis dilakukan berkali-kali demi mencapai hasil yang ditargetkan.

E‑ishery dan Dinamika Implementasi Rancangannya

PT Multidaya Teknologi Nusantara merupakan perusahaan start-up yang memproduksi produk bernama e-Fishery –alat pemberi makan ikan otomatis untuk segala jenis ikan dan udang. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pendirinya, M. Ihsan Akhirulsyah, diketahui bahwa jalan yang ditempuh untuk mencapai pembentukan prototipe yang sesuai dengan spesiikasi sebagai proses implementasi rancangan tidaklah mudah. Menurutnya, diperlukan proses yang lama dan berulang-ulang hingga akhirnya ia dan timnya mendapatkan prototipe dari e-Fisherry yang pantas untuk ditawarkan pada investor dan dipasarkan kepada calon pembeli. Terjadinya proses berulang pada implementasi rancangan merupakan hal yang biasa terjadi. Adanya sedikit saja ketidaktepatan perhitungan seperti yang terjadi pada proses perancangan e-Fisherry dapat mempengaruhi hasil prototipe yang dirancang.

3. Pelaporan, aktivitas ini merupakan aktivitas akhir pada proses implementasi rancangan yaitu menyusunlaporan penelitian baik berdasarkan tujuan diseminasi, pertanggungjawaban, maupun pengarsipan bagi peneliti itu sendiri.

Dalam proses implementasi rancangan, peneliti dan perekayasa masih menjadi aktor utama yang menjalankan keseluruhan koordinasi dalam aktivitas. Untuk kasus penelitian yang dijalankan oleh individu, biasanya seluruh aktivitas dalam implementasi rancangan dilaksanakan sendiri. Disisi lain, untuk kasus penelitian yang dijalankan dalam perusahaan, pembagian tugas yang terstruktur dalam menjalankan suatu proyek penelitian dapat dilaksanakan. Sebagai contoh, aktivitas persiapan serta koordinasi lapangan biasanya dilaksanakan oleh manajer proyek yang biasa disebut sebagai research project management, ieldwork facilitator, atau project developer. Aktivitas pengambilan data lapangan biasanya dilakukan oleh para interviewer atau surveyor yang umumnya bekerja paruh waktu dan dibayar sesuai dengan kuantitas sampel yang didapat. Jika sampel yang dibutuhkan sangat banyak dan pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner kertas (pen and paper process),maka akan terjadi proses input data yang biasanya dijalankan oleh puncher—sumber daya manusia yang khusus dialokasikan untuk melakukan input data dari kertas ke dalam komputer. Walaupun biasanya istilah yang digunakan berbeda-beda, namun biasanya posisi-posisi tersebutlah yang ada pada perusahaan penelitian besar.

Karena hasil dari implementasi rancangan adalah hasil penelitian dan pengembangan, kegiatan untuk mengajukan label hak paten merupakan kegiatan pendukung dalam proses ini. Mengajukan hak paten atas hasil penelitian memang sangat penting untuk melindungi hasil penelitian dari pembajakan, namun pada kenyataannya pengajuan hak paten seringkali bukan merupakan suatu tujuan akhir dari para peneliti. Mengajukan hak paten kemudian merupakan suatu pilihan, namun tetap dianggap penting dalam kegiatan penelitian dan pengembangan. Biasanya, hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang keilmuan sains, teknologi, dan rekayasa lebih banyak dipatenkan dibandingkan dengan hasil penelitian dari bidang keilmuan sosial. Hasil penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan bidang keilmuan humaniora seperti seni dan sastra juga banyak dipatenkan dan dikemas dalam produk industri lain seperti musik, ilm, tari, literatur sastra, dan lain-lain.

Sumber: Indikator IPTEK Indonesia 2011 PAPPITEK-LIPI

Potret Paten di Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001, paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi selama kurun waktu tertentu. Dalam hal ini, paten dapat dianggap sebagai salah satu bentuk keluaran kegiatan penelitian dan pengembangan. Berdasarkan graik di atas, dapat dilihat bahwa jumlah paten yang dihasilkan di Indonesia jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah paten yang dihasilkan di luar negeri.

Dalam dokumen EKONOMI KREATIF Rencana Pengembangan PEN (Halaman 46-50)