• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran dan Indikasi Strategis Pencapaian Pengembangan Penelitian dan Pengembangan Industri Kreatif

Dalam dokumen EKONOMI KREATIF Rencana Pengembangan PEN (Halaman 95-99)

Pengembangan Industri Kreatif Indonesia

6. Penciptaan kelembagaan yang kondusif yang mendukung pengembangan kegiatan penelitian dan pengembangan terkait bidang bidang dalam industri kreatif di Indonesia

4.3 Sasaran dan Indikasi Strategis Pencapaian Pengembangan Penelitian dan Pengembangan Industri Kreatif

Usaha pengembangan penelitian dan pengembangan industri kreatif memiliki 12 sasaran strategis yang kemudian diindikasikan kedalam 36 indikasi strategis sebagai berikut :

1. Meningkatnya kualitas & kuantitas pendidikan yang mendukung penciptaan orang kreatif di bidang penelitian dan pengembangan terkait bidang industri kreatif secara berkelanjutan, yang dapat diindikasikan oleh :

a. Terselenggaranya program pelatihan yang diselenggarakan bagi para tenaga pengajar terkait bidang dalam industri kreatif di setiap Perguruan Tinggi di Indonesia. Dimana Program pelatihan yang terselenggara meliputi pendalaman metodologi penelitian dan pengembangan pelatihan peningkatan inovasi, serta pelatihan kepribadian dinamis & pemikiran kritis.

b. Terselenggaranya kerjasama antara PTN dan PTS dalam negeri dengan PT asing dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan yang terkait dengan bidang bidang dalam industri kreatif. Dimana Kerjasama penelitian dapat berbentuk kerjasama pembiayaan, bimbingan penelitian, hingga fellowship. Targetnya adalah setiap perguruan tinggi memiliki minimal satu kerjasama penelitian dengan pihak asing terkait bidang bidang dalam industri kreatif.

c. Terselenggaranya kurikulum pada bidang keilmuan terkait dengan industri kreatif yang menyertakan penelitian dan pengembangan sebagai salah satu unsur penting dalam materi pembelajaran. Maksudnya adalah, mewajibkan kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai syarat kelulusan bagi seluruh program studi terkait dengan bidang bidang dalam industri kreatif, Menyertakan mata kuliah metodologi penelitian sebagai mata kuliah wajib tempuh di setiap program studi terkait bidang bidang dalam industri kreatif.

d. Terbentuknya program studi yang terkait dengan bidang bidang dalam industri kreatif di tiap PT di Indonesia. Dimana setidaknya satu perguruan tinggi memiliki dua atau tiga program studi yang terkait dengan bidang bidang dalam industri kreatif (cth : musik, arsitektur, periklanan, seni rupa, dll). Setiap program studi tersebut tidak hanya mengajarkan keterampilan tetapi juga mengajarkan metode penelitian dan pengembangan sesuai dengan bidang keilmuannya.

e. Adanya perguruan tinggi yang memanfaatkan program fasilitasi yang dibentuk untuk meningkatkan jumlah ketersediaan program studi terkait bidang dalam industri kreatif. Terbentuknya program fasilitasi dimulai dari bantuan akses biaya, penyaluran tenaga pengajar dan pembentukan kurikulum untuk pembentukan program studi terkait bidang dalam industri kreatif.

2. Meningkatnya kualitas & kuantitas tenaga kerja kreatif (orang kreatif ) di bidang penelitian dan pengembangan terkait bidang bidang dalam industri kreatif. Sasaran ini diindikasikan dengan :

a. Terselenggaranya program pelatihan yang diselenggarakan bagi para peneliti dan perekayasa terkait bidang dalam industri kreatif. Dimana Program pelatihan yang terselenggara meliputi : pendalaman metodologi penelitian dan pengembangan,

pelatihan peningkatan inovasi, pelatihan kepribadian dinamis & pemikiran kritis. Program ini kemudian dapat diakses secara mudah oleh para peneliti dan perekayasa baik yang tergabung dalam pemerintahan, bisnis hingga peneliti mandiri.

b. Munculnya kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh para pelaku industri kreatif.

3. Terciptanya pusat pengetahuan sumber daya alam dan budaya lokal yang akurat dan terpercaya serta dapat diakses secara mudah dan cepat. Terdapat tiga indikasi strategis atas sasaran ini diantaranya :

a. Munculnya hasil-hasil penelitian yang mengeksplorasi kekayaan sumber daya alam dan budaya lokal Indonesia. Hasil penelitian yang muncul tidak hanya mewakili satu daerah tetapi merata pada setiap daerah di Indonesia, sehingga setiap daerah atau provinsi tereksplorasi secara maksimal kekayaan alam dan budayanya.

b. Terbentuknya suatu pusat informasi yang menampung seluruh informasi mengenai kekayaan sumber daya alam dan budaya lokal di tiap propinsi di Indonesia. c. Jumlah pemanfaatan pusat informasi. Maksudnya adalah pusat informasi yang telah

dibangun kemudian dipantau jumlah pemanfaatannya melalui pendataan jumlah akses atau jumlah orang yang mengambil informasi dari pusat informasi.

4. Meningkatnya kegiatan penelitian dan pengembangan terkait dengan bidang bidang dalam industri kreatif yang inovatif, berdaya saing dan terintegrasi secara berkelanjutan. Sasaran ini diindikasikan dengan :

a. Peningkatan jumlah peneliti dan perekayasa terkait bidang dalam industri kreatif yang mendapatkan program beasiswa, studi banding, hingga pelatihan. Hal ini dilakukan dengan memberikan beasiswa, kesempatan studi banding serta pelatihan sebagai usaha untuk meningkatkan kapabilitas peneliti dan perekayasa khusus untuk bidang terkait industri kreatif dalam melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan. b. Terselenggaranya kompetisi penelitian dan pengembangan yang diadakan khusus

terkait bidang bidang dalam industri kreatif. Misalnya, diadakannya ajang kompetisi khusus untuk kegiatan penelitian dan pengembangan terkait bidang dalam industri kreatif. Ajang ini diselenggarakan secara berkala misalnya satu tahun 2 kali di tingkat nasional.

c. Meningkatnya jumlah peserta dari kompetisi penelitian dan pengembangan yang memiliki kegiatan penelitian khusus terkait bidang dalam industri kreatif. Peningkatan jumlah peserta dapat dilihat berdasarkan dua aspek yaitu peningkatan jumlah kumulatif peserta kompetisi, serta penambahan jumlah daerah atau provinsi yang menyertakan peneliti dan perekayasa nya untuk mengikuti kompetisi.

d. Meningkatnya jumlah dan penyebaran lembaga intermediator di Indonesia. Idealnya, pada 5 tahun mendatang setidaknya satu provinsi memiliki satu lembaga intermediator yang dapat menjadi wadah bertemunya para peneliti, pelaku industri, pemerintah dan komunitas.

5. Meningkatnya keragaman dan kualitas hasil penelitian dan pengembangan terkait dengan bidang bidang dalam industri kreatif. Sasaran ini diindikasikan dengan :

a. Terselenggaranya kegiatan pengkajian mengenai penelitian terdahulu yang terkait dengan bidang dalam industri kreatif. Kegiatan pengkajian dapat berbentuk konferensi, diskusi grup atau seminar yang melibatkan peneliti dan pelaku industri

dengan agenda mengkaji penelitian terdahulu untuk kemudian mendeteksi kebutuhan penelitian selanjutnya.

b. Adanya roadmap penelitian yang khusus berkaitan dengan bidang dalam industri kreatif. Terbentuknya roadmap atau peta jalan yang dapat menjadi acuan bagi para peneliti dan perekayasa dalam melakukan kegiatan penelitian dan pengembangannya agar tepat guna dan memenuhi kebutuhan yang ada berdasarkan hasil kajian. c. Jumlah penelitian yang sesuai dengan roadmap yang telah disusun atas hasil kajian. 6. Meningkatnya apresiasi kepada orang kreatif (peneliti & perekayasa) dalam bidang

penelitian dan pengembangan industri kreatif Indonesia baik di dalam dan luar negeri. Sasaran ini diindikasikan dengan :

a. Terbentuknya ajang penghargaan bergengsi atau prestisius pada tingkat nasional khusus untuk penelitian yang berkaitan dengan bidang dalam industri kreatif. Hal ini dilakukan dengan dibentuknya ajang bergengsi bertaraf nasional yang khusus diadakan untuk bidang penelitian terkait industri kreatif dilakukan untuk menunjukkan pentingnya hasil penelitian dan pengembangan bagi kemajuan industri kreatif. b. Terbentuknya dewan khusus penilaian dan pengkajian kegiatan penelitian dan

pengembangan terkait bidang dalam industri kreatif. Dewan khusus dapat terdiri atas pelaku industri, para ahli peneliti, pihak pemerintah dan perwakilan asosiasi profesi. Dewan ini kemudian menjadi tim pengkaji bagi kegiatan penghargaan. c. Meningkatnya jumlah insentif inansial yang diberikan pada peneliti dan perekayasa

terkait bidang dalam industri kreatif. Peningkatan insentif inansial dilakukan sesuai dengan pengkajian terhadap proporsi ideal pembiayaan bagi kegiatan penelitian dan pengembangan yang terkait dengan bidang dalam industri kreatif.

d. Adanya program insentif selain insentif keuangan bagi para peneliti dan perekayasa yang berprestasi. Contoh selain insentif keuangan yang dibutuhkan adalah peningkatan kapabilitas diri seperti kesempatan belajar di luar negeri, kesempatan kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi asing ternama.

e. Meningkatnya jumlah peneliti dan perekayasa terkait bidang dalam industri kreatif yang menerima insentif selain insentif keuangan. Semakin banyaknya jumlah peneliti yang mendapatkan program belajar penelitian di luar negeri, hingga peneliti yang mendapatkan kesempatan untuk bekerjasama dalam melakukan penelitian dan pengembangan di perguruan tinggi asing ternama.

f. Meningkatnya usaha kreatif yang menggunakan penelitian dan pengembangan sebagai langkah inovasi bisnisnya. Maksudnya adalah, semakin banyaknya jumlah usaha kreatif yang melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan inovasi dalam bisnis.

7. Meningkatnya ketersediaan pembiayaan bagi seluruh kegiatan penelitian dan pengembangan terkait dengan bidang bidang dalam industri kreatif yang aksesibel, transparan dan memiliki skema pembiayaan yang baik (besaran yang sesuai, sistem tidak rumit). Sasaran ini diindikasikan melalui :

a. Meningkatnya jumlah peneliti dan perekayasa yang mendapatkan bantuan dana dari para penghibah dana yang terlah ada. Peningkatan jumlah peneliti yang mendapatkan

hibah dana menunjukan penyerapan dana yang optimal. Peningkatan jumlah dapat dilihat dari jumlah peneliti yang menyerap maupun jumlah dana yang terserap. b. Meningkatnya jumlah dan ragam kesempatan pembiayaan bagi kegiatan penelitian

dan pengembangan khusus bidang terkait industri kreatif.

c. Adanya suatu portal yang menampung informasi seluruh kesempatan pembiayaan bagi kegiatan penelitian dan pengembangan yang terkait dengan bidang dalam industri kreatif.

8. Meningkatnya jumlah kegiatan penelitian dan pengembangan terkait bidang bidang dalam industri kreatif yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sasaran ini diindikasikan dengan : a. Peningkatan jumlah produk kreatif yang dihasilkan melalui kegiatan penelitian dan

pengembangan.

9. Terciptanya regulasi yang mendukung penciptaan iklim yang kondusif bagi pengembangan kegiatan penelitian dan pengembangan terkait dengan bidang bidang dalam industri kreatif Indonesia. Sasaran ini diindikasikan dengan :

a. Naskah regulasi terkait HKI yang memudahkan kepengurusan HKI bagi hasil penelitian dan pengembangan terkait bidang industri kreatif.

b. Terbentuknya standar pembiayaan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan terkait bidang dalam industri kreatif.

c. Peningkatan jumlah peneliti dan perekayasa yang mendapatkan insentif pajak atas kegiatan penelitian dan pengembanganya.

d. Jumlah program studi terkait bidang dalam industri kreatif yang menyertakan kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai persyaratan kelulusan.

10. Meningkatnya partisipasi aktif dan kolaborasi pemangku kepentingan dalam pengembangan kegiatan penelitian dan pengembangan terkait bidang bidang dalam industri kreatif secara berkualitas dan berkelanjutan. Sasaran ini diindikasikan dengan :

a. Peningkatan jumlah kerjasama kegiatan penelitian dan pengembangan. Maksudnya adalah munculnya berbagai macam kerjasama penelitian yang dipartisipasi oleh pemerintah, pelaku industri (perusahaan), serta para peneliti dan perekayasa baik yang terbagung dalam lembaga penelitian maupun mandiri.

b. Peningkatan jumlah kegiatan penelitian dan pengembangan yang dapat memiliki implikasi besar terhadap industri. Dalam hal ini, implikasi besar terhadap industri maksudnya adalah sesuai dengan kebutuhan industri pada masa itu, atau peneltian yang melahirkan inovasi mutakhir bagi kemajuan industri kreatif.

11. Meningkatnya ketersediaan teknologi tepat guna yang mudah diakses oleh para orang kreatif di bidang penelitian dan pengembangan terkait bidang bidang dalam industri kreatif. Sasaran ini diindikasikan dengan :

a. Peningkatan pemanfaatan laboratorium IPTEK yang ada oleh para peneliti dan perekayasa terkait bidang industri kreatif. Yang diharapkan dari hal ini adalah, adanya para peneliti mandiri atau non-pemerintah yang dapat memanfaatkan fasilitas laboratorium IPTEK yang dimiliki oleh para lembaga penelitian milik pemerintah. b. Terbentuknya suatu portal yang dapat menyalurkan kebutuhan fasilitas teknologi

adanya suatu jejaring yang dapat mendata serta menyalurkan kebutuhan teknologi dari kegiatan penelitian dan pengembangan.

12. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur yang memadai yang dibutuhkan oleh para orang kreatif di bidang penelitian dan pengembangan terkait bidang bidang dalam industri kreatif. Sasaran ini diindikasikan dengan :

a. Peningkatan jumlah dan keragaman langganan jurnal ilmiah terkait bidang bidang dalam industri kreatif. Keberagaman langganan jurnal ilmiah yang terkait dengan bidang dalam industri kreatif dapat memperkaya sumber informasi yang merupakan infrastruktur bagi kegiatan penelitian dan pengembangan.

4.4 Arah Kebijakan Pengembangan Penelitian dan Pengembangan

Dalam dokumen EKONOMI KREATIF Rencana Pengembangan PEN (Halaman 95-99)