14. Langkah
Kegiatan atau
Eksperiantasi :
112 - Tahap Awal - Tahap Kegiatan - Tahap Akhir : : : a. Pemimpin kelompok me
nerima dengan keter
buakaan dan dilajut kan Berdo’a
b. Menjelaskan kembali lan jutan kegiatan kelompok c. Menanyakan tentang ke-
siapan anggota untuk
kegiatan lanjutan
a. siswa diminta mengutara kan topik yang pernah
didiskusi kan bersama
anggota kelompoknya pa- da pertemuan sebelum nya
b. melanjutkan topik yang pernah di bahas sebelum nya
c. memberi masukan pada
teman yang sudah me- ngutarakan pendapatnya dengan menyertakan so lusinya
d. menyampaikan langkah
selanjutnya untuk menja ga kemantapan strategi yang ingin diterapkan dalam negatasi rendah nya motivasi
a. Menjelaskan bahwa ke
giatan konseling kelom pok akan diakhiri
113
b. Anggota kelompok me
ngemukakan kesan dan menilai kemajuan yang dicapai masing-masing
c. Pembahasan kegiatan
lanjutan
d. Pesan serta tanggapan
anggota kelompok
e. Ucapan terimakasih
f. Berdoa g. Perpisahan
15. Identifikasi : a. Adakah anggota kelom
pok yang sudah merasa- kan dampak dari konse- ling kelompok
b. Adakah anggota kelom-
pok yang sudah dapat mengungkapkan penda-
patnya dan berbagi
dengan anggota kelom poknya?
c. Bagaimana perasaan
peserta setelah dapat
mengung kapkan pen dapatnya kesesama ang gota kelompoknya ?
16. Analisis : a. Apakah dinamika kelom
pok berjalan lancar?
b. Adakah peserta yang
masih menutupi ma
salahnya ?
17. Generalisasi : Apakah ssiswa dapat me
ngambil manfaat dari ke giatan kelompok ini?
114
18. Evaluasi dan
Refleksi
: a. Setelah dilakukan treat men pada tahap ketiga
ini, sudah kelihatan
bahwa siswa sudah tidak
ragu-ragu lagi untuk
mengungkapkan
pendapat dan masukan pada anggota kelompok yang lain
b. Dilakukan penguatan se-
tiap masukan maupun pendapat dari anggota kelompok
19. Indikator Keberhasilan
: Kegiatan ini diangap berha sil, apabila :
a. Peserta dapat secara
baik dan lancar meng
utarakan permasalaha
nya pada anggota
kelompok dan dapat
memberi masukan yang brarti kepada anggota
kelompok yang mem
butuhkan sulusi per
masalahan yang sedang dihadapinya serta dapat merubah perilaku nya dengan baik
b. Peserta dengan santai
tapi cermat dapat me ngutarakan setiap per masalahan dan dapat menjelaskan jawabannya kepada anggota kelom
115 pok lain
c. Dinamika kelompok ber
jalan hangat karena
peserta saling merespon jawaban
20. Sumber Referensi
: Buku tentang teori belajar 21. Rencana
Penilaian
a. Penilaian proses
1) Dilaksanakan pada
saat kegiatan berlang
sung, dengan cara
mengamati respon
siswa dari keaktifan, dan kesungguhan 2) Penilaian proses me
ngacu pada sikap
peserta didik yaitu
keterbukaan, ketekun an belajar, kerajinan,
tenggang rasa, ke
disiplinan, kerjasama,
ramah terhadap te
man, hormat pada
orang tua,kejujuran,
menepati janji dan
kepedulian b. Penilaian Hasil
1) Penilaian dilakukan da lam tiga tahap yaitu penilaian segera (lai seg) dilakukan pada akhir setiap sesi layan an, penilaian jangka pendek (laijapen) dan penilaian jangka panja ng (laijapang) di laku
116
kan pascalayanan se- cara lisan maupun ter- tulis
22. Tindak lanjut : - memberikan konseling per
orangan bagi siswa yang masih mempunyai masa lah belum terpecahkan da lam kelompok dan me merlukan penanganan le bih mendasar 23. Catatan Khusus : - Singorojo, Januari 2015 Mengetahui Peneliti Kepala Sekolah S.N. Wiqoyati, S.Pd, MA AKHSIN NIP. 19691218 199802 2 003 NIM. 942013065 Treatment 3
Pada treatment ketiga ini sama seperti treatmen sebelumnya dilakukan konseling kelompok, dalam hal ini sesama anggota kelompok untuk saling melempar pertanyaan kemudian anggota lain diinstruksikan untuk menjawab dengan pemahaman sendiri. Topik yang sudah disepakati adalah permasalahan dalam belajar. Pemberian topik tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami arti belajar sehingga siswa lebih semangat belajar. Selama kegiatan berlangsung siswa masih malu dan merasa canggung dalam memberikan pendapat. Hal tersebut terlihat dari kurang aktifnya
117 siswa dalam berpendapat dan hanya memberikan jawaban singkat saat diberikan pertanyaan. Dalam tahap pengakhiran peneliti/konselor bersama siswa menyimpulkan hasil dari tahap kegiatan yang telah dilakukan serta membuat kesepakatan pelaksanaan kegiatan konseling kelompok lanjutan yang akan segera diaksanakan. Dari hasil pengamatan diperoleh gamba ran bahwa dinamika kelompok mulai nampak namun masih belum secara utuh karena ada beberapa anggota kelompok yang terlihat bingung dan malu-malu untuk mengemukakan pendapat atau pertanyaanya. Pema haman anggota tentang topik yang dibahas dapat dikatakan sudah cukup baik, namun masih ada beberapa anggota yang mengaku bingung dengan topik yang dibahas tersebut. Secara keseluruhan anggota kelompok merasa sedikit memperoleh pemahaman baru mengenai konseling kelompok pada umumnya dan mengenai cara mengatasi masalah pada khususnya. Anggota kelompok merasa sangat tertarik untuk melakukan kegiatan konseling kelompok lanjutan yang akan dilaksanakan pada treatmen berikutnya
118
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN/SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
(KONSELING KELOMPOK)
1. Pertemuan ke : Empat (treatmen ke 4)
2. Topik : Cara mengatur waktu
3. Bidang Bimbingan : Pribadi, Belajar
4. Indikator : Siswa dapat mengguna
kan waktu yang dimiliki seefektif mungkin
5. Tujuan Layanan a. siswa dapat mengeta
hui pentingnya manga tur waktu
b. Siswa dapat mengeta- hui manfaat pengelola an waktu
c. Siswa dapat menerap
kan cara mengatur
waktu.
6. Fungsi layanan : Pengentasan
7. Sasaran layanan : 8 siswa kelas XI SMA N 1
Singorojo 8. Waktu yang pe nyelenggaraan : : Januari 2015 Peneliti (Akhsin) 9. Waktu : 45 menit 10. Kelas : XI
11. Tempat Pelayanan : Ruang Konseling
12. Pihak yang di
libatkan
: Teman sejawat (sebagai observer)
13. Alat / bahan : Power Point, Papan tulis
dan spidol (boardmarket) Laptop/LCD
119
15. Materi Layanan a. Cara mengatur waktu
Yang baik b. Pentingnya pengelolaan waktu c. Manfaat pengaturan waktu 16. Strategi Penyajian Tahap Situasional a. Awal/Pendahuluan - Salam - Permainan
- Tanya jawab materi terkait
- Menyampaikan tujuan
dan kegiatan yang
akan dilaksanakan
Tahap Eksplorasi b. Inti
- menyampaikan materi tentang cara menga tur waktu
- Pentingnya mengatur waktu antar belajar dan bermain
- Manfaat waktu sebaik mungkin
- Cara mengatur waktu Tahap Elaborasi
Tahap Konfirmasi
- Melakukan tanya ja-
wab atau diskusi
dengan siswa menge- nai cara menyusun penngaturan waktu. - Siswa disuruh mem
buat jadwal kegiatan nya harian
120
- Melakukan evaluasi setelah materi laya nan disampaikan c. Penutup
- Kesimpulan
- Mengakhiri layanan dengan mengucapkan terimakasih dan mem berikan kata - kata motivasi
- Mengucapkan salam
penutup 17. Rencana Penilaian
dan Tindak Lanjut
a. Penilaian Proses Antusias siswa dalam
mengikuti layanan b. Penilaian hasil 1) Penilaian segera dengan pertanyaan 2) Penilaian jangka pendek 3) Penilaian
- Pemahaman apa yang
anda peroleh dengan
layanan yang telah
diberikan?
- Bagaimana perasaan an
da setelah mengikuti
layanan yang diberikan?
- Apa yang akan anda
lakukan setelah mema
hami layanan yang
diberikan?
- Melihat dari daftar
hadir. Apakah siswa
terlambat atau tidak.
121
jangka panjang waktunya dengan baik.
Dapat dilihat dari keha diran, nilai hasil ulang an yang diperoleh.
18. Rencana tindak lan jut
- Konseling perorangan
atau konseling kelom pok
- Pemantauan terhadap
diri siswa
19. Catatan Khusus - Himpunan data
Singorojo, Januari 2015
Mengetahui, Guru BK atau Konselor Kepala Sekolah
S.Nur Wiqoyati, S.Pd, MA AKHSIN
NIP. 19691218 199802 2 003 NIM. 942013065
Hasil konseling kelompok pada treatment ke 4
Pada treatment yang keempat ini masih
membahas tentang semangat belajar, pemimpin
kelompok masih menyinggung permasalahan yang dibahas pada treatmen sebelumnya, namun menambah topik bahasan yang dapat mendorong siswa untuk meningkatkan meotivasi diri dalam belajar Dalam teatmen ini siswa sudah menunjukan semangat belajar yang baik, hal tersebut dibuktikan dengan antusias untuk segera masuk dalam tahap kegiatan. Pada treatmen ini topik yang dibahas adalah tentang “Manajemen Waktu”. Tujuan dari pemberian topik tersebut adalah agar anggota kelompok mampu mengembangkan wawasan terhadap manajemen waktu
122
dalam berbagai bidang, terutama belajar yang tepat dengan dirinya.
Dari pendapat beberapa anggota kelompok yang sudah semakin antusias dalam mengikuti layanan konseling kelompok memberikan tanggapan tentang manajemen waktu:
Menurut kami, manajemen merupakan cara mengatur waktu dengan sebaik-baiknya. kita harus mampu mengatur kapan kita bermain, belajar dan tidur. Kita perlu memiliki jadwal kegiatan selama satu hari yang harus
dilakukan agar semua kegiatan yang
khususnya tanggungjawab kita dapat
terlaksana dengan baik.”
Manajemen waktu menurut salah seorang anggota kelompok tersebut yaitu mengatur semua
kegiatan yang harus dilakukan sesuai dengan
waktunya sehingga apa yang kita rencanakan dapat
berjalan dengan lancar dan semua kewajiban-
kewajiban bisa dilaksanakan. Contohnya kapan
waktunya kita bangun tidur, berangkat sekolah, pulang sekolah, bermain, belajar, dan tidur kembali sehingga kita tidak merasa kurang tidur yang membuat kita tidak konsen untuk belajar di kelas. Jadi manajemen waktu adalah mengatur waktu dari bangun tidur sampai tidur lagi dengan melakukan hal-hal yang positif. Memanajemen waktu sama artinya mengatur waktu dengan sebaik-baiknya sehingga kita bisa berdisiplin dengan waktu yang akan berdampak pada sikap yang timbul dari diri kita yaitu sikap disiplin terhadap segala sesuatu.
123 Berdasarkan pendapat siswa di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa masing masing anggota
kelompok telah memahami apa arti atau makna manajemen waktu, yaitu mengatur waktu agar waktu yang ada digunakan semaksimal mungkin untuk pengembangan diri contohnya adalah kapan waktu bangun tidur, sekolah, bermain, belajar, dan tidur sehingga keesokaan harinya mereka siap kembali untuk sekolah.
Dengan manajemen belajar yang realistis, anggota kelompok dapat lebih mudah dalam memilih waktu belajar yang sesuai dengan dirinya dan lebih mudah dalam membuat rencana belajar ke depannya. Dengan motivasi belajar yang cukup tentunya anggota diharapkan mampu bersaing dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dalam rangka mencapai tujuan dalam hidup mereka.
Pada tahap pengakhiran, pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk menyimpulkan topik
yang dibahas. Kemudian pemimpin kelompok
memberikan lembar evaluasi berupa laiseg untuk diisi agar pemimpin kelompok dapat mengetahui bagaimana tingkat pemahaman, perasaan anggota kelompok dan tindakan apa yang akan dilakukan anggota kelompok setelah kegiatan konseling kelompok.
Pada pertemuan ke empat ini, anggota kelompok
terlihat mulai aktif dengan saling memberikan
pendapat mereka dalam kelompok, sehingga pemimpin kelompok hanya berupaya memberikan jawaban atas
pertanyaan yang kadang muncul dari anggota
124
tersebut menunjukkan bahwa dinamika kelompok sudah lebih baik dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya.
Dalam tahap ini ada beberapa anggota pada tahap awal pelaksanaan konseling kelompok berjalan dengan lancar. Selain itu, siswa juga mau bercerita mengenai masalah yang dialaminya tanpa ada rasa
ragu terhadap peneliti. Setelah beberapa kali
melakukan konseling terhadap siswa ternyata kendala- kendala tersebut semakin berkurang dan mengalami suatu perubahan atau peningkatan terhadap siswa. Untuk menuntaskan masalah tersebut maka siswa tetap diberikan konseling Behavioral lanjutan agar terjadi peningkatan sesuai dengan harapan.
125
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN/SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
(KONSELING KELOMPOK)
1. Pertemuan ke : Lima (treatmen ke 5)
2. Topik : (bebas) Kegagalan awal dari
keberhasilan 3. Bidang
Bimbingan
: Pribadi
4. Indikator : Upaya untuk Memahami
bahwa salah - satunya cara untuk sukses adalah melalui kegagalan
5. Fungsi layanan : Pengentasan
6. Sasaran layanan
: 8 (delapan) siswa/siswi SMA Negeri 1 Singorojo Kendal yang sudah mengikuti laya nan sebelumnya 7. Waktu yang pe nyelenggaraan : : Januari 2015 Peneliti (Akhsin) 8. Waktu : 45 menit 9. Kelas : XI 10. Pihak yang di libatkan
: Teman sejawat (sebagai ob- server)
11. Alat / bahan : Laptop/LCD
12. Metode : Diskusi, Permainan dan
Tanya jawab
13. Tujuan : a. Setelah diberikan Konseli
ng kelompok siswa di harapkan akan mampu menghadapi setiap ke- gagalan
126
gagalan adalah kesukse san yang tertunda
PROSES KEGIATAN
14. Langkah
Kegiatan atau
Eksperiantasi
: Kegiatan awal
a. Pemimpin kelompok me-
nerima dengan keter
buakaan dan dilajutk an Berdo’a
b. Mengulas kembali proses
kegiat an kelompok c. Tanya jawab tentang ke-
siapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut
Kegiatan Inti
a. siswa diminta mengingat kembali apa yang pernah disampaikan pada per temuan ke 1
b. memilih topik yang di
bahas
c. langkah apa untuk mem
buat seseorang terhindar dari kegagala
d. merenungkan kembali pe
ngalaman yang pernah
dan sedang dialami
terutama kegagalan
Kegiatan Akhir
a. Menjelaskan bahwa ke
giatan konseling kelom pok akan diakhiri
127 ngemukakan kesan dan menilai kemajuan yang dicapai masing-masing
c. Pesan serta tanggapan
anggota kelompok
d. Ucapan terimakasih
e. Berdoa f. Perpisahan 15. Identifikasi :
a. Adakah anggota kelompok yang masih mem
butuhkan konseling lanjutan ?
b. Apakah semua anggota kelompok sudah
merasa permasalahanya teratasi?
c. Bagaimana perasaan peserta setelah me ngikuti proses layanan
16. Analisis :
a. Apakah dinamika kelompok berjalan lancar?
b. Adakah peserta yang masalahnya belum ter entaskan ?
c. Adakah peserta yang ingin melanjutkan per masalahanya secara individu.?
17. Evaluasi dan Refleksi :
c. Selama proses Konseling respon siswa sangat antusias hal tersebut dapat dilihat dari pengamatan selama layanan diberikan tidak ada satupun siswa yang absen
d. Siswa sudah dapat memahami akan
permasalahan pada dirinya dan dapat pula mengatasinya melalui dinamika kelompo
e. Selama berlangsungnya proses konseling
suasana keterbukaan, kasih sayang, dan saling memberi masukan sesama anggota kelompok terjalin sangat baik
128
f. Demikian juga dalam pendekatan dilandasi atas saling menghormati antara sesama anggota kelompoknya.
g. Perlu dilakukan konseling individu bagi siswa yang masih membutuhkan layanan
18. Indikator Keberhasilan :
Kegiatan ini diangap berhasil, apabila :
a. Terlihat bahwa Peserta secara individu
maupun kelompok merasa permasalahan yang dihadapi dapat dientaskan dalam dinamika kelompoknya
b. Perasaan gembira pada setiap siswa setelah mengikuti konseling kelompok, terbukti dilihat dari kehadiran setiap siswa tertib, selalu ceria, dan optimis bahwa setiap permasalahan pada akhirnya ada solusinya dan dapat teratasi dengan baik
19. Sumber Referensi :
Teory dan Praktek konseling kelompok. corey (1985)
20. Rencana Penilaian a. Penilaian proses
3) Dilaksanakan pada saat kegiatan berlang sung, dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan dan keantusiasan anggota kelompok selama kegiatan Konseling Ke lompok berlangsung
4) Penilaian proses mengacu pada sikap
peserta didik yaitu keterbukaan,
ketekunan belajar, kerajinan, tenggang
rasa, kedisiplinan, kerjasama, ramah
terhadap teman, hormat pada orang tua, kejujuran, menepati janji dan kepedulian
129 b. Penilaian Hasil
2) Penilaian dilakukan dalam tiga tahap yaitu penilaian segera (laiseg) dilakukan pada akhir setiap sesi layann, penilaian jangka pendek (laijapen) dan penilaian jangka panjang (laijapang) di lakukan pasca layanan secara lisan maupun tertulis
21. Tindak lanjut :
- Sebagai kelanjutan dari konseling kelompok yakni memberikan konseling perorangan bagi siswa yang masih membutuhkan layanan lebih lanjut 22. Catatan Khusus : - Singorojo, Januari 2015 Mengetahui, Peneliti Kepala Sekolah
S.Nur Wiqoyati, S.Pd, MA AKHSIN
NIP. 19691218 199802 2 003 NIP.942013065
Hasil pelaksanaan treatment 5
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan Konseling
kelompok terakhir. Pada tahap pembentukan,
pemimpin kelompok hanya berusaha membentuk komunikasi dengan topik bebas untuk mencairkan suasana. Pada tahap peralihan pemimpin kelompok memberikan permainan “bisik berantai’ agar anggota kelompok bertambah semangat dan dinamika kelompok semakin baik. Anggota kelompok terlihat antusias dan
mersepon dengan semangat dalam mengikuti
permainan. Pada tahap kegiatan ini, topik yang dibahas yaitu Kegagalan Awal dari Kesuksesan. Topik ini
130
bertujuan agar anggota kelompok lebih mampu menyikapi dan memanfaatkan kesempatan yang ada dengan optimal dan menyadari makna kegagalan. Anggota kelompok terlihat sangat aktif dengan adanya pendapat dan tanggapan yang muncul dari anggota
kelompok. Berikut ini beberapa pendapat dan
tanggapan dari anggota kelompok.
Menurut saya, ketika seseorang merasa gagal sering kecewa dan untuk bangkit kembali
merupakan hal yang susah karena
membutuhkan waktu yang lama agar bisa kembali ke kondisi semula. “Kegagalan merupakan awal dari kesuksesan, dan ada juga yang mengatakan bahwa kegagalan
adalah keberhasilan yang tertunda,
merupakan motivasi yang besar bagi kita bahwa jika kita gagal dan kita mau berusaha pasti kita akan berhasil. (AY)
Menurut saya, apabila seseorang pernah mengalami kegagalan jangan pernah takut untuk mencoba, coba lagi, coba lagi sampai berhasil. Kuncinya adalah jangan berputus asa, tetap berusaha dan berdoa. Insya allah pasti Tuhan akan mendengar doa-doa kita
dan memudahkan langkah kita untuk
menyampai keberhasilan.(AR)
Dari pendapat kedua siswa di atas, dapat diketahui bahwa kedua siswa tersebut telah mampu memahami arti sebuah kegagalan yang merupakan awal dari kesuksesan atau juga keberhasilan yang tertunda yang harus terus berusaha, mencoba- mencoba lagi dan tidak berputus asa dalam berusaha. Pada pelaksanaan layanan konseling kelompok pada treatmen 5 ini dinamika kelompok sangat baik. Semua
131 anggota kelompok sudah mengeluarkan pendapatnya masing-masing tanpa harus diberikan dorongan dari pemimpin kelompok. Pemahaman anggota kelompok tentang topik yang dibahas juga sudah baik karena anggota kelompok juga sudah mampu mengeluarkan pendapat dan idenya dengan baik pula.
Pada tahap pengakhiran, pemimpin kelompok
meminta anggota kelompok untuk memberikan
simpulan pada topik yang telah dibahas. Pemimpin kelompok juga memberikan evaluasi melalui pemberian laiseg pada anggota kelompok agar penilaian lebih tepat.
Pelaksanaan proses konseling/treatment ke lima sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, para siswa tidak lagi menunjukkan keraguan terhadap
peneliti karena sudah terbiasa melaksanakan
konseling, siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan penyebab masalah yang dihadapinya, sehingga lebih melancarkan proses konseling. Hal ini juga diketahui dari hasil penilaian konseli (siswa) terhadap proses konseling sangat positif. Siswa senang bekerjasama dengan peneliti dalam mendiskusikan masalah dan merasa puas pada awal dan selama wawancara konseling berlangsung
132
Lampiran 5
Laporan Layanan Konseling Kelompok
LAPORAN PELAKSANAAN