BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Manajemen Strategi
2.1.2.1 Proses Manajemen Strategi
Proses manajemen strategis, yang dinamis hakikatnya, adalah serangkaian penuh komitmen, keputusan, dan tindakan yang diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk mencapai daya saing strategis dan menghasilkan di atas rata-rata. Input strategis relevan, berasal dari analisis lingkungan eksternal dan internal, diperlukan untuk formulasi dan impementasi strategi yang efektif. Sebaliknya, tindakan strategis efektif adalah prasyarat untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan bagi daya saing strategis dan laba di atas rata-rata. Jadi, proses manajemen strategis digunakan untuk mencocokkan kondisi pasar dan struktur persaingan yang selalu berubah dengan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi (sumber input strategis) perusahaan yang terus-menerus berkembang. Tindakan strategis efektif yang dilakukan dalam konteks formulasi dan implementasi strategis yang diintegrasikan dengan cermat akan menghasilkan output strategis (outcome strategic) yang diinginkan.
T ind ak an S tr at egi s O ut put S tr at egi s Input S tr at egi s Gambar 2.1
Proses Manajemen Strategis
Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Perumusan Strategi Tujuan Strategis Misi Strategis Penerapan Strategi Strategi Tingkat- Bisnis Strategi Akusisi dan Restrukturisasi Dinamika Persaingan Strategis Internasional Strategi Tingkat- Perusahaan Strategi Kerja Sama Penguasaan Perusahaan Kepemimpinan Strategis Struktur dan Kontrol Organisasi Kewirausahaan dan Inovasi Perusahaan Umpan Balik Daya Saing Strategis Laba di Atas Rata-Rata
Menurut Michael A. Hitt, R. Duane Ireland dan Robert E. Hoskisson proses manajemen strategis dimaksudkan untuk menjadi suatu pendekatan rasional, untuk membantu perusahaan merespon dengan efektif terhadap tantangan-tantangan lingkungan persaingan. Proses ini menuntut perusahaan untuk mempelajari lingkungan eksternal dan internalnya agar dapat mengidentifikasikan peluang- peluang dan ancaman pasarnya dan menentukan bagaimana menggunakan kompetensi-kompetensi intinya dalam usaha mendapatkan hasil strategis yang diinginkan. Dengan pengetahuan ini, perusahaan membentuk tujuan strategisnya sehingga ia dapat mendayagunakan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi intinya, dan memenangkan perang persaingan dalam ekonomi global. Mengalir dari tujuan strategis, misi strategis menspesifikasikan, secara tertulis, produk-produk yang ingin diproduksi oleh perusahaan tersebut dan pasar yang ingin dilayaninya ketika mendayagunakan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi-kompetensinya.
Input-input strategis perusahaan memberikan dasar untuk tindakan-tindakan strategisnya untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi-strategi. Tindakan merumuskan dan mengimplementasikan strategis ini sangat menentukan, kritikal, untuk mencapai daya saing strategis dan mendapatkan laba diatas rata-rata.
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.1, anak panah horizontal mnghubungkan dua jenis tindakan strategis, formulasi dan implementasi harus diintegrasikan secara simultan. Dalam memformulasikan strategi, harus difikirkan juga cara mengimplementasikannya. Selama implementasi, ahli strategi yang
efektif akan mencari umpan balik yang memungkinkan mereka memperbaiki strategi-strategi yang telah dipilih. Pemisahan formulasi strategi dari implementasi strategi dalam gambar tersebut hanya untuk tujuan diskusi saja. Dalam realitanya, kedua tindakan ini memungkinkan perusahaan untuk mencapai hasil strategis yang diinginkan hanya ketika mereka diintegrasikan dengan hati-hati. Pada formulasi strategis, pihak saingan menghadapi, dan berusaha mengantisipasi, setiap tindakan lawannya. Jadi dinamika persaingan merupakan input yang penting dalam merumuskan dan menerapkan semua strategi. Selanjutnya strategi kerjasama, strategi ini semakin meningkatkan penggunaannya dalam ekonomi global, dan digunakan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dengan membentuk relasi yang menguntungkan dengan perusahaan-perusahaan ini.
Untuk mempelajari tindakan-tindakan langsung yang diambil untuk menerapkan strategi-strategi dengan sukses. Pertama, menggunakan mekanisme yang berbeda untuk mengurus perusahaan. Dengan tuntutan akan perbaikan- perbaikan pengaturan perusahaan oleh berbagai stakeholders, organisasi-organisasi ditantang untuk mengatur dengan cara yang akan memuaskan kepentingan
stakeholders dan mencapai hasil strategis yang diinginkan. Akhirnya, masalah struktur organisasi dan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengontrol operasi perusahaan, pola kepemimpinan strategis yang tepat untuk perusahaan dan lingkungan kompetitif saat ini, dan hubungan diantara kewirausahaan perusahaan (corporate enterpreneurship), inovasi, dan daya saing strategis.
Gambar 2.2
Model Manajemen Strategis
Pengamatan Lingkungan Eksternal Lingkungan Sosial Lingkungan
Perumusan Strategi Implementasi Strategi Evaluasi dan Pengendalian Misi Tujuan Strategi Tugas Internal Struktur Budaya Sumber Daya Kebijakan Program Anggaran Prosedur Kinerja Umpan Balik
(Sumber: J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen (2003:1))
Menurut J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen (2003:9), proses manajemen strategis meliputi empat elemen dasar: (1) pengamatan lingkungan, (2) perumusan strategi, (3) implementasi strategi, dan (4) evaluasi dan pengendalian.
1. Pengamatan Lingkungan
Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel (kesempatan dan ancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Lingkungan eksternal memiliki dua bagian: lingkungan kerja dan lingkungan sosial. Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi-operasi utama organisasi. Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum - kekuatan itu tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang.
b. Analisis internal
Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variable-variabel itu meliputi struktur, budaya dan sumber daya organisasi.
2. Perumusan Strategi
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perumusan strategi meliputi menentukan misi
perusahaan, menentukan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategi dan penetapan pedoman kebijakan.
a. Misi
Misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun dengan baik mendefinisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain.
b. Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika memungkinkan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian misi. Beberapa bidang dimana perusahaan perlu membuat sasaran dan tujuan adalah:
a. Profitabilitas (laba bersih);
b. Efisiensi (biaya rendah);
c. Pertumbuhan (kenaikan pada aset total, penjualan);
d. Kekayaan pemegang saham;
e. Penggunaan sumber daya;
g. Kontribusi untuk karyawan;
h. Kontribusi untuk lingkungan;
i. Kepemimpinan dasar (inovasi, kreativitas);
j. Kelangsungan hidup; dan atau
k. Kebutuhan pribadi manajemen puncak.
c. Strategi
Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing.
d. Kebijakan
Aliran dari strategi, kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan keputusan organisasi secara keseluruhan. Kebijakan merupakan pedoman luas yang menghubungkan perumusan strategi dan implementasi.
Tabel 2.1 Matrik SWOT Faktor-faktor Internal Faktor-faktor Eksternal Kekuatan (S) Daftarkan 5-10
kekuatan Internal disini
Kelemahan (W) Daftarkan 5-10 kekuatan Internal disini Peluang (O) Daftarkan 5-10 kekuatan Eksternal disini Strategi S-O Buat strategi disini yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Strategi W-O
Buat strategi disini yang memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan Ancaman (T) Daftarkan 5-10 kekuatan Eksternal disini Strategi S-T Buat strategi disini yang menggunakan kekuatan untuk menghindari peluang
Strategi W-T
Buat strategi disini yang meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman
(Sumber : Hunger and Wheelen, (2003:231))
1. S-O strategi : Mengejar peluang dengan menggunakan kekuatan yang ada.
2. W-O strategi : Mengatasi kelemahan untuk mengejar peluang. 3. S-T strategi : Menggunakan kekuatan untuk mengatasi/mengurangi
dampak dari ancaman.
4. W-T strategi : Menghilangkan atau mengurangi kelemahan agar tidak rentan terhadap ancaman.
3. Implementasi Strategi
Implementasi strategi merupakan proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Proses tersebut mungkin meliputi perubahan budaya secara menyeluruh, struktur dan atau sistem manajemen dari organisasi secara keseluruhan.
a. Program
Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yag diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Program melibatkan restrukturisasi perusahaan, perubahan budaya internal perusahaan, atau awal dari suatu usaha penelitian baru.
b. Anggaran
Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan.
c. Prosedur
Prosedur, kadang-kadang disebut Standard Operating Procedures (SOP). Prosedur adalah sistem langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.
4. Evaluasi dan Pengendalian
Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya aktivitas- aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan. Para manajer di semua level menggunakan informasi hasil kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah. Walaupun evaluasi dan pengendalian merupakan elemen akhir yang utama dari manajemen strategis, elemen itu juga dapat menunjukkan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk dimulai kembali.
2.1.3 Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)