• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Berikut deskripsi pelaksanaan penelitian sesuai dengan tahapan prosedur penelitian, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

4.1.1.1 Persiapan (Pra Siklus)

Tahap ini merupakan tahap awal, di mana peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru pengampu untuk melakukan observasi dan wawancara di kelas IV SD Negeri Karangmloko 1 yang berkaitan dengan pembelajaran IPA, dengan membawa surat ijin melakukan penelitian dan diserahkan kepada kepala SD Negeri Karangmloko 1. Setelah mendapat ijin, peneliti melakukan observasi awal pada tanggal 1 Agustus 2016 pukul 09.00-10.10 WIB untuk mengetahui kondisi kelas, karakteristik siswa dan permasalahan yang muncul di kelas IV. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Anggun S.Pd selaku guru

pengampu mata pelajaran IPA. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai permasalahan yang terjadi selama pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil wawancara, siswa kebanyakan ngobrol dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Saat guru menggunakan model kooperatif, siswa terlihat ramai, di dalam diskusi kelompok hanya ada beberapa siswa yang aktif menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh, sedangkan siswa yang lain ada yang jalan-jalan di kelas, mengganggu temannya dan hanya menyalin hasil dari tugas kelompok tanpa ikut andil dalam mengerjakan. Selain itu, pembagian kelompok terdiri atas anggota yang homogen, yaitu siswa hanya mencari teman yang memiliki prestasi yang sama, dan teman akrab, sehingga tidak adil. Perilaku siswa tersebut menunjukkan bahwa masih kurangnya kerjasama siswa dalam belajar IPA. Hal ini terbukti dari hasil pembagian lembar kuesioner pertama pada tanggal 8 Agustus 2016 dan peneliti juga menggunakan lembar observasi kerjasama yang telah disiapkan.

Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner kerjasama siswa yang dilaksanakan pada kondisi awal yakni pada 1 Agustus 2016 dan 8 Agustus 2016 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Kondisi Awal Kerjasama Siswa berdasarkan Lembar Observasi dan Kuesioner

No Inisial Nama Kondisi Awal Jumlah Rata-rata Kategori Observasi Angket 1 WN 25 63,33 88,33 44,16 Rendah 2 CYS 25 60 85 42,5 Rendah 3 MZCA 50 73,33 123,33 61,66 Sedang 4 RPWN 12,5 46,67 59,17 29,58 Rendah 5 MRAA 37,5 46,66 84,16 42,08 Rendah 6 NM 12,5 50 62,5 31,25 Rendah 7 DAY 12,5 63,33 75,83 37,91 Rendah 8 NB 37,5 66,67 104,17 52,08 Rendah

No Inisial Nama Kondisi Awal Jumlah Rata-rata Kategori Observasi Angket 9 A 37,5 80 117,5 58,75 Sedang 10 EAKD 25 60 85 42,5 Rendah 11 HAK 25 56,67 81,67 40,83 Rendah 12 RIF 25 56,67 81,67 40,83 Rendah 13 DNC 12,5 53,33 65,83 32,91 Rendah 14 MAK 62,5 60 122,5 61,25 Sedang 15 IAPE 25 60 85 42,5 Rendah 16 KA 25 66,67 91,67 45,83 Rendah 17 FFIA 25 86,67 111,67 55,83 Rendah 18 DS 25 70 95 47,5 Rendah 19 NHN 37,5 60 97,5 48,75 Rendah 20 FAZN 25 46,67 71,67 35,83 Rendah 21 GD 25 56,67 81,67 40,83 Rendah 22 MYRS 25 53,33 78,33 39,16 Rendah 23 LPAK 25 53,33 78,33 38,16 Rendah 24 IAM 25 70 95 47,5 Rendah 25 VNC 37,5 60 97,5 48,75 Rendah 26 DPA 50 73,33 123,33 61,66 Sedang 27 RQP 12,5 63,33 75,83 37,91 Rendah 28 AP 25 63,33 88,33 44,16 Rendah 29 JAF 37,5 60 97,5 48,75 Rendah 30 AKA 25 60 85 42,5 Rendah 31 RBK 12,5 63,33 75,83 37,91 Rendah 32 MKP 25 70 95 47,5 Rendah

Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat 28 siswa yang memiliki kerjasama yang rendah, dan hanya 4 siswa yang memiliki kerjasama yang sedang. Hal ini membuktikan bahwa para siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 1 masih memiliki tingkat kerjasama yang termasuk dalam kategori rendah, dengan didukung oleh hasil perhitungan lembar kuesioner yang dibagikan pada tanggal 8 Agustus 2016 kepada siswa kelas IV untuk mengukur tingkat kerjasama siswa. Hal ini juga didukung dengan data nilai ulangan harian mata pelajaran IPA pada materi rangka tubuh manusia tahun 2015/2016 siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 1 yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65.

Berikut merupakan data kondisi awal prestasi belajar siswa tahun ajaran 2015/2016

Tabel 4.2 Data Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa Tahun 2015/2016

No. Inisial Nama Nilai Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1 MF 15 TT 2 BSR 25 TT 3 WN 45 TT 4 APS 55 TT 5 AN 30 TT 6 ATA 55 TT 7 AHZS 80 T 8 ANP 73 T 9 DNC 30 TT 10 DFM 35 TT 11 DAU 65 T 12 DE 45 TT 13 DMR 70 T 14 EA 55 TT 15 FN 60 T 16 KN 30 TT 17 LIM 55 TT 18 MDH 55 TT 19 RPA 45 TT 20 RMS 25 TT 21 SAR 70 T 22 SNA 65 T 23 SRN 65 T 24 SH 73 T 25 SE 75 T 26 VSA 50 TT 27 ZSR 55 TT 28 RAS 80 T Jumlah 1481 11 17

Rata-rata Nilai Ulangan 52,89

Persentase siswa yang mencapai KKM (65) 39,28 % 60,71 %

Keterangan :

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang telah mencapai KKM pada tahun ajaran 2016/2017 adalah 11 siswa dengan nilai rata-rata 52,89 dan termasuk dalam kategori rendah.

Berpedoman pada hasil observasi, pembagian kuesioner kerjasama siswa dan data nilai siswa kelas IV tahun ajaran 2015/2016, maka peneliti merencanakan tindakan dengan tujuan meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar siswa, dengan menyusun perangkat pembelajaran beserta instrumennya yang meliputi silabus, RPP, LKS, materi ajar, dan soal evaluasi. Perangkat dan instrumen pembelajaran tersebut dibuat dalam dua siklus yang terdiri atas empat kali pertemuan; satu siklus terdiri atas dua kali pertemuan, dengan tiap pertemuannya terdapat dua jam pelajaran atau 2×35 menit.

4.1.1.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan sebanyak empat kali pertemuan sesuai jadwal pelajaran IPA yang dimulai dari tanggal 16, 17, 18 dan 23 Januari 2017.

a. Siklus I

Pada siklus I, peneliti melaksanakan tindakan sebanyak dua kali pertemuan pada tanggal 16 dan 17 Januari 2017 di kelas IV SD Negeri Karangmloko 1. Setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 2×35 menit, dengan peneliti bertindak sebagai guru.

1) Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian, yaitu menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari

silabus, RPP, LKS, materi ajar, media pembelajaran, dan soal evaluasi. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan power point yang berisi gambar yang mendukung proses pembelajaran di kelas. Peneliti juga menyusun instrumen non tes, yaitu instrumen kuesioner dan instrumen observasi untuk mengukur kerjasama siswa yang sudah divalidasi oleh ahli.

2) Pelaksanaan 1. Pertemuan 1

Peneliti melaksanakan pertemuan pertama pada hari Senin, 16 Januari 2017, jam pelajaran 3-4 pukul 09.00-10.10 WIB. Pada pertemuan ini, materi pembelajaran yang diajarkan adalah bagian-bagian rangka manusia (rangka kepala/tengkorak, rangka badan dan rangka anggota gerak), sendi, dan tulang berdasarkan jenis serta bentuknya, namun peneliti hanya memfokuskan pada materi bagian rangka kepala/tengkorak, rangka badan, sendi, dan tulang berdasarkan jenis serta bentuknya. Pertemuan ini terdapat 32 siswa yang hadir, dari 21 siswa putra 11 siswa putri.

a) Kegiatan Awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa, melakukan presensi, serta menanyakan persiapan siswa untuk memulai pembelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai, guru dan siswa membuat aturan bersama, yaitu siswa harus memperhatikan penjelasan guru, duduk dengan tenang dan tidak boleh membuat keributan, siswa yang melanggar aturan mendapat hukuman yaitu mengulangi aturan yang telah dibuat dan bintang yang diperoleh akan berkurang. Selanjutnya

guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk melakukan beberapa gerakan pemanasan seperti berdiri, berjalan, menoleh ke kiri dan ke kanan, berlari-lari di tempat dan gerakan pemanasan lainnya. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai gerakan pemanasan yang telah dilakukan, “Mengapa kalian bisa melakukan gerakan-gerakan tersebut? Bagian apa yang dilibatkan dalam melakukan gerakan-gerakan tersebut? Setelah melakukan kegiatan tanya jawab, guru melanjutkan kegiatan orientasi di mana guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Langkah pertama yang dilakukan peneliti pada kegiatan inti yaitu guru menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan media yang sudah disiapkan yaitu torso dan gambar rangka tubuh manusia di depan kelas, sambil menunjukkan bagian-bagian rangka manusia masing-masing. Selain itu, guru melakukan tanya jawab dan meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas menunjukkan kembali bagian-bagian rangka manusia serta tulang penyusunnya. Siswa yang dapat menjawab dan berani maju ke depan untuk menunjukkan bagian-bagian rangka dan tulang penyusun rangka tersebut memperoleh bintang. Kemudian, siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan bila masih ada materi yang belum dipahami. Kegiatan selanjutnya, pembagian kelompok secara heterogen dengan cara berhitung dari 1-8, kemudian siswa mencari kelompoknya yang memiliki angka yang sama, sehingga tiap kelompok yang terbentuk terdiri atas 4 siswa. Setelah itu, guru membagikan LKS pada tiap kelompok untuk

dikerjakan bersama di dalam kelompok, mengenai bagian-bagian rangka manusia, sendi, dan tulang penyusunnya. Siswa pun saling berdiskusi mengerjakan LKS yang dibagikan guru dalam kelompok tanpa membuka buku catatan, sedangkan guru memantau proses kerja tiap kelompok. Langkah selanjutnya, guru melakukan kuis dengan mengajukan pertanyaan mengenai bagian-bagian rangka manusia, sendi, dan tulang penyusun rangka. Jika siswa bisa menjawab maka akan memperoleh bintang. Langkah yang terakhir yaitu, guru dan siswa menghitung poin yang diperoleh masing-masing kelompok selama pembelajaran, dan kelompok yang memiliki poin terbanyak mendapatkan penghargaan dari guru.

c) Kegiatan Akhir

Pada akhir kegiatan, siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang sudah dilakukan tentang bagian-bagian rangka manusia, sendi, dan tulang penyusun rangka. Setelah itu siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini dengan bimbingan guru. Selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Kemudian, siswa mempersiapkan diri unuk mengikuti pembelajaran selanjutnya, dan mengucapkan salam.

2. Pertemuan 2

Pada pertemuan kedua siklus I, dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Januari 2017, pada jam pelajaran yang sama yaitu 3-4, dengan alokasi waktu yang sama

juga yaitu dua jam pelajaran atau 2×35 menit. Materi yang disampaikan yaitu mengenai bagian-bagian anggota gerak manusia (anggota gerak atas/tangan dan anggota gerak bawah/tungkai/kaki).

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa, menanyakan kabar, dan melakukan presensi. Pada pertemuan ini semua siswa hadir. Kemudian guru mengingatkan kepada siswa mengenai peraturan yang pernah dibuat sebelumnya, yaitu siswa harus memperhatikan penjelasan guru, duduk tenang dan tidak boleh membuat keributan, serta siswa yang melanggar aturan mendapat hukuman berupa mengulangi aturan dan bintang yang diperoleh akan berkurang. Selanjutnya, guru melakukan kegiatan apersepsi dengan mengajak siswa untuk melakukan gerakan pemanasan seperti menggerakkan tangan, mengayunkan kaki, berlari-lari di tempat, dan berjalan. Setelah itu, guru bertanya kepada siswa mengenai gerakan pemanasan yang telah dilakukan, “Pernahkah kalian melihat penyanyi dangdut yang bisa menggoyangkan pinggang atau pinggul dan anggota tubuh yang lain? Apakah kalian juga pernah melakukan gerakan tersebut? Mengapa kalian bisa melakukan gerakan tersebut? Bagian tubuh mana yang dilibatkan dalam melakukan gerakan tersebut?” Sesudah melakukan tanya jawab dengan siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang bagian-bagian rangka anggota gerak pada manusia. Pada kegiatan ini, merupakan langkah pertama dalam menerapkan STAD. b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, langkah STAD yang kedua yaitu guru menampilkan gambar dan media torso rangka manusia di depan kelas dan menyajikan materi bagian-bagian rangka anggota gerak sambil menunjukkannya pada torso rangka manusia. Guru juga memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya dan maju ke depan kelas menunjukkan kembali bagian-bagian anggota gerak pada torso rangka manusia. Setelah itu langkah yang ketiga, peneliti melakukan pembagian kelompok siswa menjadi 8 kelompok, yang terdiri atas 4 siswa per kelompok dengan cara berhitung, sehingga dapat terbentuk kelompok yang heterogen. Setelah itu, guru membagikan LKS pada tiap kelompok dalam bentuk gambar (torso rangka manusia) sambil menjelaskan petunjuk mengerjakan LKS yang suda dibagikan. Langkah STAD yang keempat yaitu, siswa saling berdiskusi mngerjakan LKS dalam kelompok, sedangkan guru memantau proses kerja tiap kelompok. Langkah STAD selanjutnya ialah guru melakukan kuis dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Jika siswa mampu menjawab akan memperoleh bintang. Setelah itu, langkah STAD yang terakhir, kelompok yang memperoleh bintang paling banyak, mendapat penghargaan dari guru. Sesudah langkah-langkah STAD terlaksana, peneliti melanjutkan dengan pembagian soal evaluasi dan kuesioner untuk dikerjakan secara mandiri.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir dari siklus I pertemuan kedua ini, siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan dilanjutkan

dengan kegiatan refleksi dengan bimbingan guru. Setelah itu, guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Kemudian, siswa mempersiapkan diri untuk melanjutkan pembelajaran berikutnya, dan mengucapkan salam.

3) Observasi

Selama proses penelitian berlangsung, peneliti melaksanakan pembelajaran sambil melakukan observasi. Observasi tersebut dilakukan oleh peneliti bersama rekan peneliti, untuk mengobservasi kerjasama siswa dengan mengisi lembar observasi yang sudah peneliti siapkan. Berikut merupakan hasil observasi kerjasama siswa pada siklus I.

Tabel 4.3 Kerjasama Siswa pada Siklus I

No Inisial Nama

Skor Kerjasama Kategori

Observasi Kuesioner Jumlah

Rata-rata 1 WN 62,5 83,33 145,83 72,91 Tinggi 2 CYS 81,25 73,33 154,58 77,29 Tinggi 3 MZCA 93,75 86,67 180,42 90,21 Tinggi 4 RPWN 68,75 73,33 142,08 71,04 Tinggi 5 MRAA 68,75 73,33 142,08 71,04 Tinggi 6 NM 56,25 86,67 142,92 71,46 Tinggi 7 DAY 87,5 76,67 164,17 82,08 Tinggi 8 NB 62,5 76,67 139,17 69,58 Tinggi 9 A 87,5 86,67 174,17 87,08 Tinggi 10 EAKD 62,5 73,33 135,83 67,91 Tinggi 11 HAK 68,75 76,67 145,42 72,71 Tinggi 12 RIF 75 60 135 67,5 Tinggi 13 DNC 68,75 83,33 152,08 76,04 Tinggi 14 MAK 81,25 90 171,25 85,62 Tinggi 15 IAPE 68,75 73,33 142,08 71,04 Tinggi 16 KA 75 76,67 151,67 75,83 Tinggi 17 FFIA 75 80 155 77,5 Tinggi 18 DS 75 93,33 168,33 84,16 Tinggi 19 NHN 75 73,33 148,33 74,16 Tinggi 20 FAZN 81,25 66,67 147,92 73,96 Tinggi 21 GD 75 73,33 148,33 74,16 Tinggi 22 MYRS 56,25 76,67 132,92 66,46 Tinggi

No Inisial Nama

Skor Kerjasama Kategori

Observasi Kuesioner Jumlah

Rata-rata 23 LPAK 62,5 76,67 139,17 69,58 Tinggi 24 IAM 75 83,33 158,33 79,16 Tinggi 25 VNC 50 73,33 123,33 61,66 Sedang 26 DPA 75 80 155 77,5 Tinggi 27 RQP 75 73,33 148,33 74,16 Tinggi 28 AP 75 80 155 77,5 Tinggi 29 JAF 62,5 73,33 135,83 67,91 Tinggi 30 AKA 81,25 73,33 154,58 77,29 Tinggi 31 RBK 75 63,33 138,33 69,16 Tinggi 32 MKP 75 76,67 151,67 75,83 Tinggi Rata-rata 74,67 tinggi

Berdasarkan tabel kerjasama siswa pada siklus I diperoleh data 31 siswa menunjukkan tingkat kerjasama yang “Tinggi” dan hanya 1 siswa yang menunjukkan tingkat kerjasama yang “Sedang”.

Hasil pengujian soal evaluasi siklus I dengan KD 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya, pada siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 1 pada Selasa, 17 Januari 2017, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar pada Siklus I

No Inisial Nama Nilai Keterangan

Tuntas (T) Tidak Tuntas (TT) 1 WN 73 T 2 CYS 68 T 3 MZCA 66 T 4 RPWN 66 T 5 MRAA 70 T 6 NM 66 T 7 DA 56 TT 8 NB 66 T 9 A 66 T 10 EAKD 72 T 11 HAK 68 T 12 RIF 68 T 13 DNC 60 TT 14 MAK 69 T

No Inisial Nama Nilai Keterangan Tuntas (T) Tidak Tuntas (TT) 15 IFPE 51 TT 16 KA 50 TT 17 FFIA 52 TT 18 DS 71 T 19 NHN 49 TT 20 FAZN 49 TT 21 GD 71 T 22 MYRS 66 T 23 LPAK 69 T 24 IAM 67 T 25 VNC 66 T 26 DPA 81 T 27 RQP 66 T 28 AP 45 TT 29 JAF 65 T 30 AKA 66 T 31 RBK 44 TT 32 MKP 81 T Jumlah 2043 23 9

Rata-rata Nilai Ulangan 63,84

Persentase siswa yang mencapai KKM (65)

71,87 % 28,12 %

Pada tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai ulangan siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 1 pada siklus I yaitu 63,84 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 23 siswa dengan persentase 71,87 % dan 9 siswa belum memenuhi KKM (65) dengan persentase 28,12 %.

4) Refleksi

Pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I, pada 16 dan 17 Januari 2017 di kelas IV SD Negeri Karangmloko 1 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terlaksana dengan baik, sesuai rencana yang telah dibuat. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, meskipun dimulai setelah pembelajaran Penjaskes dan istirahat pertama. Namun, masih ada beberapa masalah yang muncul selama peneliti melaksanakan penelitian pada siklus I ini.

Beberapa permasalahan tersebut antara lain, siswa cenderung ramai saat pembagian kelompok dan beberapa siswa tidak setuju dengan cara pembagian kelompok yang peneliti tentukan, sehingga beberapa siswa tersebut tidak ingin berkelompok dengan kelompok yang telah ditentukan. Permasalahan selanjutnya, dalam pemberian kuis siswa terlalu ramai, saling berebutan menjawab sehingga peneliti kesulitan menentukan kelompok mana yang lebih cepat mengacungkan tangan untuk menjawab. Selain itu, dalam pemberian penghargaan, kelompok yang tidak mendapatkan penghargaan merasa iri dengan kelompok yang menerima penghargaan. Permasalahan yang ketiga, selama proses berdiskusi dalam kelompok, masih ada beberapa siswa yang tidak aktif berdiskusi. Permasalahan yang terakhir yaitu, alokasi waktu yang masih kurang saat siswa melakukan pengisian lembar kuesioner dan pengerjaan soal evaluasi, sehingga peneliti meminta ijin kepada guru kelas untuk menambah waktu sampai kegiatan pengisisan dan pengerjaan tersebut selesai.

Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 1. Namun, peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II, karena penelitian ini sudah peneliti desain untuk dua siklus.

b. Siklus II

Pada siklus II, peneliti melaksanakan pertemuan sebanyak dua kali pertemuan pada Rabu, 18 Januari 2017 dan 23 Januari 2017. Masing-masing

pertemuan memiliki alokasi waktu yang sama yaitu 2 jam pelajaran atau 2×35 menit, dengan peneliti sebagai guru.

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, materi ajar, media, dan soal evaluasi. Selain itu peneliti juga tidak lupa untuk mempersiapkan lembar kuesioner dan observasi untuk mengukur kerjasama siswa.

2) Pelaksanaan 1. Pertemuan 1

Peneliti melaksanakan pertemuan pertama siklus II pada Rabu, 18 Januari 2017, jam pelajaran 3-4 (09.00-10.10 WIB). Pertemuan ini membahas materi fungsi rangka tubuh manusia, dengan dihadiri 32 siswa, yang terdiri dari 21 siswa putra dan 11 siswa putri.

a) Kegiatan Awal

Guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan mengucap salam, dilanjutkan dengan menanyakan kabar siswa, melakukan presensi, dan mengingatkan siswa tentang peraturan yang telah dibuat bersama yaitu siswa harus memperhatikan penjelasan guru, duduk tenang dan tidak membuat keributan. Apabila siswa melanggar peraturan yang telah disepakati bersama, maka akan mendapat sanksi berupa mengulangi peraturan dan bintang yang telah diperoleh akan berkurang. Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa mengingat kembali materi rangka sebelumnya mengenai bagian-bagian rangka, sendi, dan tulang

penyusun rangka. Kemudian, guru melakukan tanya jawab kepada siswa seperti, “Coba kalian bayangkan apa yang akan terjadi jika bagian-bagian tubuh kalian seperti sehelai kain atau lentur seperti karet? Coba kalian renungkan apa yang terjadi jika bagian-bagian tubuh kita yang rapuh terkena benda keras? Apa yang terjadi pada tubuh kita bila tidak mempunyai rangka?”

b) Kegiatan Inti

Setelah melakukan tanya jawab dengan siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu fungsi rangka tubuh manusia. Langkah ini merupakan langkah pertama STAD. Kemudian langkah STAD yang kedua, guru menyajikan informasi /materi ajar mengenai fungsi rangka tubuh manusia, dan siswa memperhatikan materi yang disampaikan guru melalui gambar dan torso rangka tubuh manusia. Langkah selanjutnya, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan cara berhitung sehingga terbentuklah kelompok dengan anggota kelompok yang heterogen. Setelah seluruh siswa mendapatkan kelompoknya masing-masing, guru membagikan LKS dalam bentuk gambar (torso kerangka tubuh manusia) di tiap kelompok dan tidak lupa untuk menjelaskan cara mengerjakan LKS tersebut. Langkah STAD keempat, siswa pun saling berdiskusi mengerjakan LKS yang sudah dibagikan, sedangkan guru memantau proses kerja tiap kelompok. Selanjutnya, guru melakukan langkah STAD yang kelima yaitu memberikan kuis dengan mengajukan pertanyaan. Jika siswa mampu menjawab dengan benar maka akan mendapat bintang. Setelah melakukan

kuis, kelompok yang memperoleh bintang terbanyak menerima penghargaan dari guru; langkah terakhir ini merupakan langkah STAD yang keenam. c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan hari ini. Kemudian siswa dibimbing untuk melakukan refleksi dengan bimbingan guru. Guru juga tidak lupa menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan hari ini, ditutup dengan persiapan siswa untuk menerima pembelajaran selanjutnya dan salam.

2. Pertemuan 2

a) Kegiatan Awal

Guru mengawali kegiatan awal pembelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa, dan melakukan presensi, kemudian dilanjutkan dengan mengingatkan siswa mengenai peraturan bersama yang telah disepakati serta sanksi yang akan diperoleh apabila melanggar peraturan tersebut. Lalu, guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi sebelumnya yaitu fungsi rangka manusia, dan melakukan tanya jawab dengan murid: “Pernahkah kalian memperhatikan orang-orang yang bentuk tubuhnya mengalami kelainan, dilihat dari cara berjalan, berlari ataupun duduk? Menurut kalian, apa yang menyebabkan terjadinya kelainan seperti itu?”

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini yaitu tentang penyakit dan kelainan tulang, serta cara pemeliharaan kesehatan rangka tubuh manusia. Langkah ini, merupakan langkah pertama STAD. Setelah itu, guru melanjutkan langkah STAD yang kedua yaitu menyampaikan dan menyajikan materi ajar kepada siswa mengenai penyakit dan kelainan tulang, sedangkan siswa diminta untuk memperhatikan. Kemudian, guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. Langkah selanjutnya, yaitu langkah STAD yang ketiga, guru membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok kecil, tiap kelompok terdiri atas 4 siswa heterogen. Cara pembagian kelompoknya dengan berhitung. Setelah itu, siswa berkumpul dalam kelompoknya sesuai dengan bilangan yang sama. Lalu, guru membagi LKS kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan cara mengerjakan LKS tersebut. Siswa pun saling berdiskusi di dalam kelompoknya masing-masing, dan guru memantau sambil membimbing kelompok dalam berdiskusi; ini merupakan langkah STAD yang keempat. Langkah STAD kelima, guru melakukan kuis dengan mengajukan pertanyaan; jika siswa mampu menjawab dengan benar, maka mendapat bintang. Selanjutnya, setelah melakukan kuis, guru melanjutkan dengan memberikan penghargaan bagi kelompok yang memperoleh bintang terbanyak; langkah ini merupakan langkah STAD yang terakhir, yaitu yang keenam menurut Trianto (2009:71). Setelah keenam langkah STAD terlaksana, guru membagikan soal evaluasi dan kuesioner kepada siswa untuk dikerjakan dan diisi secara mandiri.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaraan yang telah dilaksanakan hari ini, dan melanjutkan refleksi dengan bimbingan guru. Pembelajaran pun diakhiri dengan persiapan siswa untuk melanjutkan pembelajaran selanjutnya dan mengucapkan salam.

3) Observasi

Kegiatan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini selama proses kegiatan belajar mengajar. Peneliti melakukan observasi bersama rekan peneliti dengan menggunakan lembar observasi kerjasama siswa yang telah peneliti siapkan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, siswa terlihat bersemangat dan antusias dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini terlihat saat peneliti yang

Dokumen terkait