• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pembelajaran

Dalam dokumen Penelitian Tahun 2014 (Halaman 30-35)

BAB II KAJIAN TEORITIK

B. Proses Pembelajaran

Pergeseran paradigma pembelajaran mengamanatkan adanya proses pembelajaran yang benar-benar memberdayakan, mengeksplorasi kreatifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dan inovatif (menyenangkan). Hal ini merupakan amanat yang harus dilaksanakan, sebagaimana ditegaskan dalam

21

21

Permen Nomor 32 Tahun 2013, pasal 19, ayat (1) dinyatakan bahwa: proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi siswa. Model pembelajaran sebagaimana diamanatkan di atas sering disebut istilah PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), atau PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.27

Dengan penerapan PAIKEM diharapkan proses pembelajaran benar- benar invoatif dan dapat menimbulkan atau meningkatkan aktivitas siswa, kretivitas, efektivitas serta tidak membosankan bagi siswa. PAIKEM merupakan akronim atau singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sebaik mungkin sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan inovatif, dimaksudkan dalam pembelajarannya muncul ide-ide baru atau inovasi- inovasi baru.

Sebagai pembimbing, guru memerlukan kompetensi untuk melaksanakan empat hal berikut.

a) Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.

b) Guru harus melihat keterlibatan siswa dalam pembelajaran. c) Guru harus memaknai kegiatan belajar.

d) Guru harus melaksanakan penilaian. Dalam tugasnya sebagai pendidik, guru memegang berbagai jenis peran yang mau tidak mau harus dilaksanakan sebaik-baiknya.28

27 Ismail SM., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem: Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), 46

28 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

22

22

Mengajarkan bukan semata-mata persoalan menceritakan, belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan informasi kedalam benak siswa. Yang bisa membuahkan hasil belajar hanyalah kegiatan belajar aktif dan inovatif.29 Berbagai cara yang menjadikan siswa aktif dan inovatif sejak awal adalah sebagai berikut.

a) Pembentukan tim: membantu siswa lebih mengenal satu sama lain atau menciptakan semangat kerjasama dan dan saling ketergantungan.

b) Penilaian serentak: mempelajari tentang sikap, pengetahuan dan pengalaman siswa.

c) Pelibatan belajar secara langsung: menciptakan minat awalterhadap pelajaran.30

Peran aktif dan inovatif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk keentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Orang kreatif lahir dilengkapi kekuatan untuk membayangkan beberapa kemungkinan diluar yang bisa dibayangkan oleh orang biasa dan melihat hal-hal yang tidak dilihat orang kebanyakan.

Berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan dan membangkitkan ide-ide yang tidak terduga. Berpikir kreatif yang menumbuhkan ketekuanan, kedisiplinan diri, dan perhatian penuh, meliputi aktivitas mental sebagai berikut.

a) Mengajukan pertanyaan.

b) Mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tidak lazim dengan pikiran terbuka.

c) Membangun keterkaitan, khususnya diantara hal-hal yang berbeda.

29 Melvin L, Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Penerbit Nusa Media dengan Penerbit Nuansa, 2004), iv.

23

23

d) Menghubungkan berbagai hal dengan jelas.

e) Menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan berbeda.

f) Mendengarkan intuisi.31

Dalam hal yang paling penting, bahwa kreatif muncul dari diri sendiri. Katakanlah pada diri anda bahwa terdapat kesempatan untuk berpikir secara kreatif dalam setiap situasi, lalu upayakanlah untuk melakukannya. Hal ini mungkin akan merasa menegangkan pada mulanya, akan tetapi akan menjadi terbiasa bila dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang.32

Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar

“Learning Will Be Efective If They Get Flow, Fun, and Enjoy”. Supaya suasana kelas menyenangkan dan tidak tegang, guru dalam mengajar harus diselingi dengan humor. Semisal ketika guru menyampaikan materi dengan hemat, anda diusahakan untuk menabung dicelengan. Tapi jangan lupa! “waktu kecil bobol celengan, udah gede jangan bobol bank ya?”33

Model pembelajaran PAIKEM merupakan salah satu model pembelajaran yang ideal. Dengan model PAIKEM, siswa dapat menemukan ide-ide sendiri selama proses pembelajaran berlangsung dengan pendekatan lingkungan sekitar. Begitu pula guru mampu menemukan ide-ide segar dan menarik yang dilengkapi dengan contoh praktis untuk diterapkan dalam pembelajaran. Pemahaman mengenai PAIKEM ini diharapkan dapat membantu guru memfasilitasi pembelajaran siswa dengan lebih bermakna.

Inti dari PAIKEM terletak pada kemampuan guru untuk memilih strategi dan metode pembelajaran yang inovatif. Strategi pembelajaran yang

31 Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar

Mengasyikkan dan Bermakna, (Bandung: Penerbit MLC, 2007), 215.

32 Bobbi De Pirter dan Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan

Menyenangkan, (Bandung: Penerbit PT Mizan Pustaka, 2005), 338.

33 Nurul Arifah, Implementasi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan

(PAIKEM) dalam Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas IV A di MIN Tempel Ngaglik Sleman Tahun Ajaran 2012/2013, Skripsi, (Yogyakarta: UIN Suka, 2013), 10

24

24

dapat membuat peserta didik aktif adalah strategi pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (student centered learning). Dalam penerapan strategi pembelajaran ini, guru berperan sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi peserta didik untuk belajar. Pengetahuan diperoleh peserta didik berdasarkan pengalamannya sendiri, bukan ditransfer pengetahuan dari guru.34

Pembelajaran yang menyenangkan dapat terjadi apabila hubungan interpersonal antara guru dan peserta didik berlangsung baik. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan. Dalam konsep PAIKEM, pembelajaran yang menyenangkan dapat dicapai karena peserta didik aktif selama proses pembelajaran. Selain itu, motivasi belajar juga memiliki andil yang tinggi terhadap suasana senang belajar. Supaya motivasi belajar tetap tinggi, guru perlu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar yang telah dicapai atau tugas yang telah diselesaikan oleh peserta didik.

Sejatinya, meskipun yang diharapkan pertama dan utama adalah keaktifan dan kreatifitas siswa, namun sebenarnya guru pun dituntut untuk aktif dan kreatif. Agar pembelajaran model ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, sudah tentu guru harus melakukan perencanaan pembelajaran dengan baik, melaksanakannya, dan akhirnya mengevaluasinya.

Perencanaan dimaksud adalah penyusunan perangkat pembelajaran yang diperlukan selama proses pembelajaran berlangsung. Perangkat pembelajaran dapat berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Instrumen Evaluasi, media pembelajaran, dan buku ajar siswa.35

34 Endang Mulyatiningsih. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

(PAIKEM). (Depok: Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2010), 4

35 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 245.

25

25

Dalam dokumen Penelitian Tahun 2014 (Halaman 30-35)

Dokumen terkait