d i Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had
E. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil paparan data dan analisis data, maka pada sub bab ini dapat dipaparkan tentang temuan penelitian terkait dengan upaya peningkatan mutu pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil Qur’aniyah Ajung – Jember. Sesuai dengan fokus yang ada, maka temuan penelitian ini dipaparkan sebagai berikut: a) upaya kepala madrasah dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil Qur’aniyah Ajung – Jember, b) upaya kepala madrasah dalam meningkatkan mutu hasil belajar di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil Qur’aniyah Ajung – Jember, c) upaya guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil Qur’aniyah Ajung – Jember, dan d) upaya guru dalam meningkatkan mutu hasil belajar di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil Qur’aniyah Ajung – Jember.
1. Upaya kepala madrasah dalam meningkatkan mutu proses
pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in
Ma’had Dirosatil Qur’aniyah Ajung – Jember
Dari hasil wawancara yang dikuatkan oleh hasil studi dokumentasi dan hasil observasi dapat ditemukan adanya upaya kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui rapat koordinasi dengan dewan guru dan pihak yayasan yang dilakukan secara terjadwal rutin pada setiap hari Sabtu, di minggu pertama setiap bulan.
24Hasil observasi, guru kelas III (Kuni Baridah ‘Aini) memberi permen kepada siswa yang dapat membaca bahasa Inggris dengan benar, Selasa, 28 Oktober 2014
50
50
2. Upaya kepala madrasah dalam meningkatkan mutu hasil belajar di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil
Qur’aniyah Ajung – Jember
Dari hasil wawancara dan observasi dapat dimengerti bahwa upaya kepala Madrasah dalam rangka meningkatkan mutu hasil belajar (baik akademik maupun non-akademik) adalah sebagai berikut: a) memotivasi para siswa agar rajin belajar melalui forum upacara bendera hari Senin; b) menyampaikan hasil pertemuan Kelompok Kerja Kepala Madrasah (KKM) terkait dengan strategi peningkatan mutu hasil belajar siswa; c) mengirim dewan guru secara bergantian untuk mengikuti kegiatan- kegiatan semisal seminar atau pendidikan dan latihan; d) mengharap agar hasil belajar siswa selalu dipertahankan; e) upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menjadikan hasil ujian tengah semester sebagai standar untuk hasil ujian akhir semester dan tetap memperjuangkan penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri.
3. Upaya guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil
Qur’aniyah Ajung – Jember
Hasil wawancara yang diperkuat oleh hasil observasi dan studi dokumentasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang bermutu adalah proses pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa menjadi aktif, pembelajaran menjadi inovatif, siswa kreatif, pembelajaran efektif dan menyenangkan. Pembelajaran semacam ini sering disebut dengan istilah PAIKEM. Pembelajaran yang dilakukan dewan guru senantiasa dilengkapi dengan silabus, RPP, dan lembar kerja siswa. Pembelajaran semacam ini telah dilakukan di kelas I hingga kelas VI.
Selanjutnya, dari sejumlah isian angket tentang upaya untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran dapat dipahami bahwa pembelajaran PAIKEM memiliki unsur-unsur aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menunangkan. Unsur-unsur tersebut memiliki sejumlah perilaku yang harus dipenuhi sebagaimana paparan berikut.
51
51
a. Agar siswa aktif selama proses pembelajaran, maka perlu adanya upaya untuk menerapkan strategi pembelajaran aktif; penggunaan berbagai metode yang dapat merangsang keaktifan siswa; motivasi siswa untuk belajar secara berkelanjutan; dimunculkan hal-hal menarik yang berhubungan dengan materi; melemparkan pertanyaan kepada siswa dan menjadikan pembelajaran layaknya sebuah percakapan antara guru dan siswa.
b. Agar terjadi inovasi pembelajaran, maka perlu adanya upaya untuk mengkaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata siswa; penggunaan media pembelajaran yang baru; adanya up-grade kemampuan dalam penyamapaian materi; penggunaan strategi atau metode baru; mencari dan membaca literatur yang berkaitan dengan materi yang diajarkan; dan adanya kegiatan tambahan di luar jam pelajaran pokok.
c. Agar siswa berani memunculkan kreatifitas (ide-ide)-nya selama proses pembelajaran berlangsung, maka perlu adanya upaya untuk menggkaitkan materi yang dibahas dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan; merangsang ide-ide siswa atau pendapatnya; penggunaan metode pembelajaran yang menyenangkan; pemberian stimulus dan penyediaan waktu untuk berkreasi; penciptaan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; perlu sering melakukan tanya jawab; memancing siswa dengan berbagai pertanyaan.
d. Agar proses pembelajaran efektif (tepat sasaran atau sesuai dengan tujuan), maka perlu upaya untjuk menjadikan RPP sebagai acuan dalam proses pembelajaran; alokasi waktu harus diperhatikan dengan mempertimbangkan pembahasan materi yang ada; sebelum mengajar harus diketahui lebih dahulu SK-KD yang harus dibahas; persiapan materi dan media pembelajaran; lebih dekat dengan siswa; dan merancang pembelajaran active learning.
e. Agar pembelajaran menyenangkan atau siswa senang mengikuti proses pembelajaran, maka perlu adanya upaya penggunaan variasi metode yang menyenangkan; pembelajaran dilakukan dengan bermain, namun
52
52
tetap mengingat tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan; penggunaan metode yang tepat dan permainan dalam proses pembelajaran; mengenal karakter siswa dan terus mencari teknik pembelajaran yang baru; penggunaan media pembelajaran yang tepat; membuat suasana kelas hidup dan menyenangkan dengan diselingi berbagai bentuk permainan, kuis, tebak gambar, dll; dan memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan perlu penyertaan media pembelajaran.
4. Upaya guru dalam meningkatkan mutu hasil belajar di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil Qur’aniyah Ajung – Jember
Dari sejumlah isian angket tersebut dapat dipahami bahwa upaya untuk meningkatkan mutu hasil belajar siswa yang dilakukan oleh dewan guru MI Unggulan Riyadlul Qori’in adalah sebagai berikut.
a. Agar hasil belajar siswa sesuai atau di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), maka perlu fokus pada materi dan mengadakan remedi; penggunaan metode yang berbeda; pemberian latihan-latihan soal; perlu upaya penyederhanaan materi; penyederhanaan soal; perlu sering latihan mengerjakan soal setelah pokok bahasan selesai; dan siswa perlu sering diberi latihan soal atau pertanyaan-pertanyaan.
b. Agar siswa mengerjakan latihan atau tugas secara mandiri, maka perlu adanya upaya penanaman sikap bertanggung jawab dan percaya diri; perlu diberi tugas individu sambil dipantau oleh guru; perlu menekankan pentingnya rasa percaya diri; perlu adanya motivasi kepada siswa; selalu diawasi saat mengerjakan soal di sekolah.
c. Agar siswa benar-benar menguasai materi pelajaran, maka perlu penyusunan program secara efisien dan penjabaran materi sesuai dengan kondisi perkembangan siswa; perlu pemberian semangat (motivasi) agar siswa lebih giat belajar; perlu pengulangan terhadap materi yang sudah dibahas; perlu membuat atau meringkas materi sesederhana mungkin; perlu penggunaan media pembelajaran yang
53
53
dapat mempermudah pemahaman siswa; perlu mengulang materi yang lalu hingga siswa benar-benar faham; dan perlu pengkondisian siswa agar fokus dan memperhatikan penjelasan atau keterangan guru.
d. Agar siswa jujur dalam mengerjakan latihan atau tugas, maka perlu adanya penekanan untuk mempercayai hasil kerjanya sendiri; menjelaskan bahwa sikap jujur itu kunci segala hal; menanamkan sikap jujur; memberi kepercayaan kepada siswa dan menghargai hasil kerja mereka; penanaman kesadaran akan pentingya sikap jujur; dan pengawasan saat siswa mengerjakan soal latihan (sehingga siswa mengerjakan sendiri).
e. Agar siswa memiliki motivasi berprestasi, maka perlu adanya pemberian hadiah kepada siswa yang berprestasi; adanya gambaran dan contoh orang-orang yang sukses berkat usaha keras, semangat (optimisme), dan doa; penanaman sikap kerja keras dan semangat belajar yang tinggi; penanaman sikap “aku bisa” pada siswa; pemberian stimulus baik berupa reward atau punishment dan cerita orang-orang sukses; menanamkan pentingnya percaya diri dengan prestasi yang telah diperoleh; dan memberikan reward atau hadiah kepada siswa yang berprestasi.
F. PEMBAHASAN
Berdasarkan fokus dan temuan penelitian, maka pembahasan ini dipilah-pilah menjadi 4 bagian sebagai berikut.
1. Upaya kepala madrasah dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in
Ma’had Dirosatil Qur’aniyah Ajung – Jember
Salah satu upaya kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui rapat koordinasi dengan dewan guru dan pihak yayasan yang dilakukan secara terjadwal rutin pada setiap hari Sabtu, di minggu pertama setiap bulan.
54
54
Upaya yang dilakukan ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah/madrasah sebagai manajer dan leader. Kepala sekolah/madrasah memiliki tanggung jawab sepenuhnya untuk mengembangkan seluruh sumber daya sekolah/madrasah. Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah tergantung kepada kemampuan bekerjasama dengan seluruh warga sekolah/ madrasah (guru, siswa, wali siswa, komite, yayasan, dan masyarakat) serta kemampuannya mengendalikan pengelolaan sekolah untuk menciptakan proses belajar mengajar.
Di samping itu, Iklim, suasana, dan dinamika sekolah/madrasah memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan motivasi belajar, kerjasama sehingga masing-masing peserta didik memiliki kesempatan yang optimal untuk mengembangkan potensi dirinya. Sebagaimana dinyatakan oleh Gardner bahwa peserta didik memiliki 8 kecerdasan (Fisik, Linguistik, Matematis /Logis, Visual/Spasial, Musikal, Naturalis, Interpersonal, Intrapersonal).25
2. Upaya kepala madrasah dalam meningkatkan mutu hasil belajar di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil
Qur’aniyah Ajung – Jember
Upaya kepala Madrasah dalam rangka meningkatkan mutu hasil belajar (baik akademik maupun non-akademik) adalah sebagai berikut: a) memotivasi para siswa agar rajin belajar melalui forum upacara bendera hari Senin; b) menyampaikan hasil pertemuan Kelompok Kerja Kepala Madrasah (KKM) terkait dengan strategi peningkatan mutu hasil belajar siswa; c) mengirim dewan guru secara bergantian untuk mengikuti kegiatan-kegiatan semisal seminar atau pendidikan dan latihan; d) mengharap agar hasil belajar siswa selalu dipertahankan; e) upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menjadikan hasil ujian tengah semester sebagai standar untuk hasil ujian akhir semester dan tetap
25 Kemendiknas. Buku Kerja Kepala Sekolah, (Jakarta: Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional, 2011), h. 7
55
55
memperjuangkan penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri.26
Upaya tersebut sejalan dengan tugas kepemimpinan yang harus dilaksanakan oleh kepala madrasah, yang salah satunya adalah menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dan kode etik; serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.27
3. Upaya guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil Qur’aniyah Ajung – Jember
Proses pembelajaran yang bermutu adalah proses pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa menjadi aktif, pembelajaran menjadi inovatif, siswa kreatif, pembelajaran efektif dan menyenangkan. Pembelajaran semacam ini sering disebut dengan istilah PAIKEM. Pembelajaran yang dilakukan dewan guru senantiasa dilengkapi dengan silabus, RPP, dan lembar kerja siswa. Pembelajaran semacam ini telah dilakukan di kelas I hingga kelas VI.
Selanjutnya, dari sejumlah isian angket tentang upaya untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran dapat dipahami bahwa pembelajaran PAIKEM memiliki unsur-unsur aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menunangkan. Unsur-unsur tersebut memiliki sejumlah perilaku yang harus dipenuhi sebagaimana paparan berikut.
a. Agar siswa aktif selama proses pembelajaran, maka perlu adanya upaya untuk menerapkan strategi pembelajaran aktif; penggunaan berbagai metode yang dapat merangsang keaktifan siswa; motivasi siswa untuk belajar secara berkelanjutan; dimunculkan hal-hal menarik yang berhubungan dengan materi; melemparkan pertanyaan kepada
26 Hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan ekstra kurikuler didesain dalam bentuk pengembangan diri seperti kaligrafi, tilawah, dan drumband. Di samping itu, terdapat kegiatan
TPQ dan sholat dhuha setiap hari selain hari Senin dan Jum’at, Sabtu, 6 September 2014
56
56
siswa dan menjadikan pembelajaran layaknya sebuah percakapan antara guru dan siswa.
b. Agar terjadi inovasi pembelajaran, maka perlu adanya upaya untuk mengkaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata siswa; penggunaan media pembelajaran yang baru; adanya up-grade kemampuan dalam penyamapaian materi; penggunaan strategi atau metode baru; mencari dan membaca literatur yang berkaitan dengan materi yang diajarkan; dan adanya kegiatan tambahan di luar jam pelajaran pokok.
c. Agar siswa berani memunculkan kreatifitas (ide-ide)-nya selama proses pembelajaran berlangsung, maka perlu adanya upaya untuk menggkaitkan materi yang dibahas dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan; merangsang ide-ide siswa atau pendapatnya; penggunaan metode pembelajaran yang menyenangkan; pemberian stimulus dan penyediaan waktu untuk berkreasi; penciptaan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; perlu sering melakukan tanya jawab; memancing siswa dengan berbagai pertanyaan.
d. Agar proses pembelajaran efektif (tepat sasaran atau sesuai dengan tujuan), maka perlu upaya untjuk menjadikan RPP sebagai acuan dalam proses pembelajaran; alokasi waktu harus diperhatikan dengan mempertimbangkan pembahasan materi yang ada; sebelum mengajar harus diketahui lebih dahulu SK-KD yang harus dibahas; persiapan materi dan media pembelajaran; lebih dekat dengan siswa; dan merancang pembelajaran active learning.
e. Agar pembelajaran menyenangkan atau siswa senang mengikuti proses pembelajaran, maka perlu adanya upaya penggunaan variasi metode yang menyenangkan; pembelajaran dilakukan dengan bermain, namun tetap mengingat tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan; penggunaan metode yang tepat dan permainan dalam proses pembelajaran; mengenal karakter siswa dan terus mencari teknik pembelajaran yang baru; penggunaan media pembelajaran yang tepat; membuat suasana kelas hidup dan menyenangkan dengan diselingi
57
57
berbagai bentuk permainan, kuis, tebak gambar, dll; dan memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan perlu penyertaan media pembelajaran.
Semua upaya yang telah dilakukan oleh dewan guru MI Unggulan Riyadlul Qori’in tersebut adalah sejalan dengan tugas guru sebagai pendidik profesional. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 74 Tahun 2008, tentang guru pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 28
Kata profesional pada defenisi tentang guru sebagaimana yang telah dijelaskan di atas menunjukkan bahwa seorang guru wajib memiliki kompetensi profesional sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nasional no 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademikdan Kompetensi Guru. Adapun yang dimaksud dengan kompetensi profesional menurut permendiknas no 16 tahun 2007 adalah sebagai berikut: 1) Menguasai materi, struktur konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. 3) Mengambangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.29
Selain kompetensi profesional, kalimat yang menyatakan bahwa tugas utama guru dalam definisi guru pada PP No 74 Tahun 2008 adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
28 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 74 Tahun 2008, tentang guru, bab I, pasal 1, ayat 1
29 Baca Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tanggal 4 Mei 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
58
58
mengevaluasi peserta didik mengandung makna bahwa guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogik sebagaimana yang telah diatur pada permendiknas nomor 16 tahun 2007. Adapun uraian mengenai kompetensi pedagogik sebagaimana yang telah diatur oleh permendiknas nomor 16 tahun 2007 adalah sebagai berikut:
1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran / bidang pengembangan yang diampu.
4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
6) Menfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7) Berkomunikasi secara aktif, ematik, dan santun dengan peserta didik. 8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
4. Upaya guru dalam meningkatkan mutu hasil belajar di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil Qur’aniyah Ajung – Jember
Dari sejumlah isian angket tersebut dapat dipahami bahwa upaya untuk meningkatkan mutu hasil belajar siswa yang dilakukan oleh dewan guru MI Unggulan Riyadlul Qori’in adalah sebagai berikut.
a. Agar hasil belajar siswa sesuai atau di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), maka perlu fokus pada materi dan mengadakan remedi; penggunaan metode yang berbeda; pemberian latihan-latihan soal;
59
59
perlu upaya penyederhanaan materi; penyederhanaan soal; perlu sering latihan mengerjakan soal setelah pokok bahasan selesai; dan siswa perlu sering diberi latihan soal atau pertanyaan-pertanyaan.
b. Agar siswa mengerjakan latihan atau tugas secara mandiri, maka perlu adanya upaya penanaman sikap bertanggung jawab dan percaya diri; perlu diberi tugas individu sambil dipantau oleh guru; perlu menekankan pentingnya rasa percaya diri; perlu adanya motivasi kepada siswa; selalu diawasi saat mengerjakan soal di sekolah.
c. Agar siswa benar-benar menguasai materi pelajaran, maka perlu penyusunan program secara efisien dan penjabaran materi sesuai dengan kondisi perkembangan siswa; perlu pemberian semangat (motivasi) agar siswa lebih giat belajar; perlu pengulangan terhadap materi yang sudah dibahas; perlu membuat atau meringkas materi sesederhana mungkin; perlu penggunaan media pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman siswa; perlu mengulang materi yang lalu hingga siswa benar-benar faham; dan perlu pengkondisian siswa agar fokus dan memperhatikan penjelasan atau keterangan guru.
d. Agar siswa jujur dalam mengerjakan latihan atau tugas, maka perlu adanya penekanan untuk mempercayai hasil kerjanya sendiri; menjelaskan bahwa sikap jujur itu kunci segala hal; menanamkan sikap jujur; memberi kepercayaan kepada siswa dan menghargai hasil kerja mereka; penanaman kesadaran akan pentingya sikap jujur; dan pengawasan saat siswa mengerjakan soal latihan (sehingga siswa mengerjakan sendiri).
e. Agar siswa memiliki motivasi berprestasi, maka perlu adanya pemberian hadiah kepada siswa yang berprestasi; adanya gambaran dan contoh orang-orang yang sukses berkat usaha keras, semangat (optimisme), dan doa; penanaman sikap kerja keras dan semangat belajar yang tinggi; penanaman sikap “aku bisa” pada siswa; pemberian stimulus baik berupa reward atau punishment dan cerita orang-orang sukses; menanamkan pentingnya percaya diri dengan
60
60
prestasi yang telah diperoleh; dan memberikan reward atau hadiah kepada siswa yang berprestasi.
Semua upaya guru dalam meningkatkan mutu hasil belajar di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil Qur’aniyah Ajung – Jember sebagaimana terpaparkan dari point a s.d. point e adalah merupakan salah satu bentuk implementasi dari kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru.
Dari aspek kompetensi pedagogik, guru harus mampu menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. kemampuan ini dijabarkan melalui sejumlah indikator sebagai berikut. 1) Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik limamata pelajaran SD/MI. 2) Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajaryang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI. 3) Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 4) Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses danhasil belajar. 5) Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen. 6) Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajaruntuk berbagai tujuan. 7) Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
Dari aspek kompetensi profesional, guru harus menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. Kemampuan ini diindikasikan dengan sejumlah kemampuan sebagai berikut. 1) Memahami standar kompetensi lima mata pelajaran SD/MI. 2) Memahami kompetensi dasar lima mata pelajaran SD/MI. 3) Memahami tujuan pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI.
Dengan demikian, upaya yang dilakukan dewan guru MI Riyadlul Qori’in dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran dan hasil belajar telah memiliki dasar teori yang kuat dan didukung oleh regulasi pemerintah terkait dengan pendidikan.
61
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan paparan data, analisis data, dan temuan penelitian, maka pada bab V ini dapat dipaparkan kesimpulan dan saran sebagai berikut.
A. KESIMPULAN
1. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Proses Pembelajaran Di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil
Qur’aniyah Ajung – Jember
Upaya kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran salah satunya dilakukan melalui rapat koordinasi dengan dewan guru dan pihak yayasan yang dilakukan secara terjadwal rutin pada setiap hari Sabtu, di minggu pertama setiap bulan.
2. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Hasil Belajar Di
Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Riyadlul Qori’in Ma’had Dirosatil
Qur’aniyah Ajung – Jember
Upaya yang pernah dilakukan kepala Madrasah dalam rangka meningkatkan mutu hasil belajar (baik akademik maupun non-akademik) adalah sebagai berikut: a) memotivasi para siswa agar rajin belajar melalui forum upacara bendera hari Senin; b) menyampaikan hasil pertemuan Kelompok Kerja Kepala Madrasah (KKM) terkait dengan strategi peningkatan mutu hasil belajar siswa; c) mengirim dewan guru secara bergantian untuk mengikuti kegiatan-kegiatan semisal seminar atau