• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Proses Pembelajaran Sosiologi Siswa Siklus I

Tabel 4.8 Deskriptif Ketuntasan Belajar Sosiologi Siswa pada Siklus I dan Siklus II

No. Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%) Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

1 0-74 Tidak Tuntas 10 4 55.56 22,22

2 75-100 Tuntas 8 14 44.44 77,78

Jumlah 18 18 100 100

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa dari 18 siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 6 Makassar. Jumlah siswa yang tidak tuntas belajarnya mengalami penurunan dari siklus I ke siklus II. Jumlah siswa yang tidak tuntas belajarnya pada siklus I sebanyak 10 siswa (55,56) dan pada siklus II berjumlah 7 siswa (39,89). Begitu juga jumlah siswa yang tuntas belajarnya mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus I sebanyak 8 siswa (44,44) dan pada siklus II berjumlah 14 siswa (77,78).

B. Pembahasan

1. Proses Pembelajaran Sosiologi Siswa Siklus I

Pelaksanaan siklus I berlangsung selama 4 kali pertemuan termasuk tes siklus I pada pokok bahasan kebudayaan masyarakat tanah toraja (tradisi

48

ma’badong) dengan sub pokok bahasan Kebudayaan Masyarakat Tana Toraja, Asal Usul masyarakat Tana Toraja, kebudayaan tana toraja sebagai warisan dunia.

Tahapan-tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan siklus I meliputi pembuatan skenario pembelajaran, membuat format pembelajaran, serta mempersiapkan alat-alat/bahan yang dibutuhkan siswa selama proses pembelajaran. Berhubung siswa kelas XI SMA 6 Muhammadiyah Makassar sudah menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan maka peneliti menyiapkan silabus dan rancangan pelaksanaan pembelajaran sebagai langkah pertama. Skenario pembelajaran sosiologi dibuat berdasarkan materi kebudayaan Masyarakat Tanah Toraja (Tradisi Ma’badong) melalui penerapan model pembelajaran STAD.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I ini adalah melaksanakan langkah-langkah atau alur model pembelajaran STAD yaitu:

1) Pendahuluan a) Apresepsi

Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran (mengabsen, dan memeriksa kebersihan kelas)

b) Memotivasi

Guru memotivasi siswa untuk lebih berperan aktif dalam diskusi individu dan kelompok.

c) Rambu-rambu belajar

49

Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa dalam pembelajaran tersebut.

2) Kegiatan Inti

a) Siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan jenis kelamin dan sukunya.

b) Guru memberi pelajaran kepada seluruh siswa.

c) Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota–

anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggotanya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

d) Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab tidak boleh saling membantu.

3) Kegiatan Akhir a) Refleksi

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap jawaban/pertanyaan yang diberikan.

b) Penilaian

Guru memberikan penilaian terhadap pekerjaan siswa secara individu, yang hasil nilai kuisnya diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang sebelumnya.

c) Penugasan

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempersiapkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

c. Tahap Observasi

50

Observasi dilaksanakan secara bersamaan dengan pelaksanaan penelitian yaitu mengisi lembar observasi dengan mencatat siswa yang hadir dalam proses pembelajaran, serta mencatat siswa yang mampu menyelesaikan tugas siswa secara individu serta kerjasama dalam kelompok.

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Dari observasi pada siklus I, kemudian dianalisis yaitu di dapatkan permasalahan antara lain

1. Siswa masih asing dengan proses pembelajaran kooperatif STAD sehingga banyak siswa belum mampu bekerjasama dengan beragam kemampuan, dan jenis kelamin sehingga sibuk sendiri dan bahkan membuat keributan di kelas.

2. Kemudian sebagian siswa juga belum mampu memahami materi yang diajarkan guru.

3. Selanjutnya siswa juga kesulitan dalam memastikan semua anggota kelompoknya untuk menguasai pelajaran tersebut.

4. Serta siswa secara individu dalam menjawab soal kuis justru saling menyontek atau meniru.

Berdasarkan analisis siklus I, kemudian direfleksi penyebab permasalahan pada siklus I yaitu:

1. Selain itu pembentukan kelompok siswa tidak seimbang sesuai dengan karakteristik anggota masing-masing karena terlalu beragam.

2. Selanjutnya guru dalam memberikan materi tidak disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.

51

3. Kemudian guru tidak memberikan motivasi kepada siswa dalam memastikan semua anggota kelompoknya untuk menguasai pelajaran tersebut.

4. Serta soal kuis yang diberikan guru kepada siswa dianggap sulit untuk dikerjakan secara perseorangan sehingga saling menyontek.

Dari uraian tersbut sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan siklus I kurang berhasil.

Siklus II

Pelaksanaan siklus II bertujuan untuk mengadakan perbaikan yang disesuaikan dengan hasil refleksi siklus I. Siklus II berlangsung selama 4 kali pertemuan termasuk tes siklus II pada materi kebudayaan Masyarakat Tanah Toraja (Tradisi Ma’badong) dengan sub pokok bahasan Upacara kematian rambu solo, tarian ma’badong . Tahapan-tahapan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Dari hasil refleksi pada siklus I, diketahui aspek yang harus diperbaiki sehingga peneliti merencanakan siklus II. Perencanaan siklus II dilaksanakan untuk melanjutkan siklus I yang kurang berhasil, yaitu menyusun materi sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, membuat pertanyaan atau soal kuis yang disesuaikan dengan kemampuan siswa, dan menyiapkan sertifikat atau hadiah bagi kelompok yang bisa mencapai kriteria nilai tertentu.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II ini adalah melaksanakan langkah-langkah atau alur model pembelajaran STAD yang disesuaikan dengan perencanaan siklus II yaitu:

52

1) Pendahuluan a) Apresepsi

Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran (mengabsen, dan memeriksa kebersihan kelas)

b) Memotivasi

Guru memotivasi siswa untuk lebih berperan aktif dalam diskusi individu dan kelompok.

c) Rambu-rambu belajar

Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa dalam pembelajaran tersebut.

2) Kegiatan Inti

a) Guru membentuk kelompok siswa secara beragam namun tetap memperhatikan keseimbang yaitu sesuai dengan karakteristik anggota masing-masing.

b) Guru memberikan materi pelajaran kepada siswa yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa tersebut.

c) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk menjelaskan pada anggotanya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

d) Guru memberikan soal kuis kepada siswa sesuai dengan tingkat rata-rata siswa.

3) Kegiatan Akhir a) Refleksi

53

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang mereka diskusikan.

b) Penilaian

Guru memberikan penilaian terhadap pekerjaan siswa secara individu dan kerjasama kelompok dengan memberikan sertifikat atau hadiah lainnya.

c) Penugasan

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempersiapkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

c. Tahap Observasi

Observasi dilaksanakan secara bersamaan dengan pelaksanaan penelitian yaitu mengisi lembar observasi dengan mencatat siswa yang hadir dalam proses pembelajaran, serta mencatat siswa yang mampu menyelesaikan tugas siswa secara individu serta kerjasama dalam kelompok.

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Dari observasi pada siklus II, kemudian dianalisis yaitu telah terjadi perubahan antara lain

1. Siswa dalam proses pembelajaran telah terbiasa menggunakan kooperatif STAD sehingga banyak siswa sudah mampu bekerjasama dengan beragam kemampuan, dan jenis kelamin.

2. Kemudian sebagian siswa juga telah mampu memahami materi yang diajarkan guru.

3. Selanjutnya siswa juga telah mudah dalam memastikan semua anggota kelompoknya untuk menguasai pelajaran tersebut.

54

4. Serta siswa secara individu telah mampu menjawab soal kuis justru secara mandiri.

Berdasarkan hasil analisis siklus II, kemudian direfleksi bahwa telah terjadi peningkatan proses belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 6 Cabang Makassar pada pokok bahasan kebudayaan Masyarakat Tanah Toraja (Taradisi Ma’badong) melalui penerapan model pembelajaran STAD dari siklus I ke siklus II setelah melalui perbaikan. Hal tersebut ditandai yaitu :

1. Pembentukan kelompok siswa secara seimbang sesuai dengan karakteristik anggota masing-masing karena terlalu beragam.

2. Selanjutnya guru dalam memberikan materi telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.

3. Kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa dalam memastikan semua anggota kelompoknya untuk menguasai pelajaran tersebut.

4. Serta soal kuis yang diberikan guru kepada siswa dianggap layak untuk di ujikan sehingga siswa secara perseorangan dapat menyelesaikannya.

Berdasarkan hasil refleksi siklus II sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah dapat meningkatkan proses belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 6 Makassar pada materi kebudayaan Masyarakat Tanah Toraja (Tradisi Ma’badong) sehingga dengan demikian tindakan dalam penelitian ini dapat di katakan efektif untuk di terapkan dalam proses pembelajaran sosiologi.

55

Dokumen terkait