• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Umum Lokasi Penelitian 1.Diskripsi Wilayah

1. Proses Pemberdayaan di Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada (KBI-MP)

Peneliti melakukan penelitian pelaksanaan pemberdayaan masyarakat khusunya anggota Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada. Dari hasil penelitian budidaya ikan air tawar merupakan suatu usaha pemberdayaan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Timbulharjo khususnya Dusun Pacar. Menurut Sumodiningrat dalam Ambar teguh, (2008: 78) istilah pemberdayaan merupakan terjemahan dari istilah empowerment yang secara harfiah dapat diartikan sebagai “pemberkuasaan” kepada masyarakat yang lemah.

94

Istilah empowerment itu benar tetapi tidak tepat, pemberdayaan yang dimaksud adalah memberi “daya” bukanlah “kekuasaan”. Artinya suatu usaha untuk memberikan daya atau meningkatkan daya. Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelompok menjadi wadah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan, membuka jaringan baru, memberikan peluang bagi individu untuk berkembang dan memiliki kemampuan bertindak sendiri sesuai keinginan (mandiri). Menurut Winarni dalam Ambar Teguh, (2008: 79) inti dari pemberdayaan masyarakat adalah meliputi tiga hal, yaitu pengembangan (enabling), memperkuat potensi atau daya (empowering), terciptanya kemandirian. Artinya, pemberdayaan tidak saja terjadi pada masyarakat yang tidak memiliki kemmpuan, akan tetapi masyarakat yang memiliki daya msih terbatas, dapat dikembangkan hingga mencapai kemandirian.

Tujuan yang ingin dicapai dari Pemberdayaan Budidaya Ikan Mina Persada adalah membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian dalam berfikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan (Ambar Teguh Sulistiyani, 2008:80). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan perilaku yang positif dari anggota kelompok dan pengurus. Secara partisipatif saling berinteraksi, membantu permasalahan anggota lain, serta membina masyarakat dengan cara memberikan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat dalam

95

kehidupan sehari-hari. Dalam pertemuan rutin, bersama-sama mengevaluasi pelaksanaan kegiatan kelompok dan berbagi pengalaman. Hal ini menunjukkan kelompok memiliki kesadaran tentang keadaan yang dialaminya dan berusaha menyelesaikan permasalahannya.

Pemberdayaan tidak dapat terlepas dari partisipasi masyarakat, partisipasi masyarakat meliputi keikutsertaan masyarakat dalam proses mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi dan potensi di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternativ atau solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi (Isbandi Rukminto Adi, 2008:111).

Pada awal perencanaan pembentukan Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada dilakukan sosialisasi dengan mengumpulkan sebagian anggota masyarakat untuk berdiskusi bersama. Artinya dalam perencanaan pembentukan kelompok mengikutsertakan partisipasi dari masyarakat. Bapak Js, Bapak K, Bapak Ts mengumpulkan sebagian masyarakat untuk berdiskusi bersama tentang pembentukan kelompok. Perintis memiliki tujuan untuk melakukan suatu pemberdayaan khususnya petani untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia dilingkungan desa. Perintis mengundang sebagian masyarakat untuk berkumpul dirumah Bapak Js dalam rangka sosialisasi dan memberikan kesadaran dan realitas tentang keadaan mereka. Hal ini sesuai dengan teori

96

Agung Prihantoro dan Fuad Arif Fudiyartanto (2006:284) mengemukakan “Manusia mengembangkan kemampuannya untuk memahami secara kritis cara mereka mengada dalam dunia dalam mereka mengemukakan diri sendiri, mereka akan memandang dunia bukan sebagai realitas yang statis, tetapi sebagian realitas berada dalam proses, gerak dan perubahan”. Pengurus, anggota belajar bersama-sama dan menjadi rekan yang melibatkan diri dan daya pemikiran kritis masing-masing individu. Pengurus dan anggota mengembangkan kemampuan untuk mengerti secara kritis dirinya sendiri dan keadaan mereka sehingga memiliki kemampuan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Berdiskusi bersama dan membahas tentang permasalahan yang sedang dihadapinya. Hasilnya perintis berhasil mengajak masyarakat untuk berperan dalam usaha pemberdayaan khususnya melalui pembentukan Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada. Oleh karena itu, dalam rangka pemberdayaan Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada melakukan usaha yang penting adalah penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan.

Proses penyadaran, perintis menyadarkan masyarakat untuk menyadari kondisi kehidupan mereka dan mampu mengetahui apa yang seharusnya dilakukan. Harapan perintis adalah untuk menyejahterakan masyarakat desa khususnya petani dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Setelah berdiskusi dan bersosialisasi tentang peningkatan pemberdayaan terhadap masyarakat desa, sebagian masyarakat terbuka dan setuju untuk ikut serta membentuk suatu kelompok pembudidaya ikan

97

air tawar. Perencanaan pembentukan kelompok mengikutsertakan masyarakat yang berminat menjadi bagian dari kelompok.

Proses pengkapasitasan melalui peningkatan sumber daya dan aspek permodalan. Dari pengamatan peneliti peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam kelompok dilakukan dengan berbagai kegiatan, kegiatan tersebut sebagai langkah untuk mencapai tujuan bersama yang telah direncakan dalam kelompok. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diharapkan dapat merangksang pengurus dan anggota untuk berpartisipasi aktif dalam kelompok dan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Upaya yang dilakukan tidak terbatas dalam aspek peningkatan sumber daya manusia (SDM) melainkan pada aspek permodalan sebagai penunjang dalam pelaksanaan kegiatan. Modal awal pembuatan kolam ikan berasal dari dana pribadi seperti untuk pembuatan kolam, beli peralon, beli pasir, beli semen, ikan, pakan ikan.

Bantuan dari BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) sebesar 100 juta tetapi tidak dalam bentuk uang dalam bentuk barang kebutuhan untuk membuat kolam tambahan seperti semen, peralon, pasir, dll. Bantuan tersebut dibagi rata kepada semua anggota tambahan yaitu dimana anggota tambahan adalah 17 orang, yang awalnya 18 orang dalam kelompok menjadi 35 orang. Awal pembuatan kolam hanya ada 4 kolam besar yang digunakan oleh 18 orang sekarang kolam menjadi bertambah yaitu 12 kolam besar dan 11 kolam kecil, kolam besar berukuran 6x8m sedangkan kolam kecil 3x4m. Dimana kolam besar diurus oleh 2 orang dan kolam

98

kecil diurus oleh 1 orang. Pengurus kolam tersebut bertanggung jawab untuk mengurus budidaya ikan yaitu dari pembibitan, memberikan pakan, pembesaran serta panen.

Proses pendayaan seperti yang diungkapkan oleh Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (dalam jurnal berjudul upaya pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pemanfaatan modal sosial, 2009: 29) pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari dapat diterapkan sehingga mampu bekerja untuk dirinya sendiri dan dapat menciptakan peluang kerja bagi masyarakat. Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada memberikan daya dan peluang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Memberikan daya seperti peningkatan kesadaran dan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk mencapai masyarakat yang mandiri. Budidaya merupakan bentuk campur tangan manusia dalam meningkatkan produktivitas perairan. Manusia dengan kemampuannya untuk memelihara ikan ke dalam tempat dengan kondisi tertentu dengan menciptakan kondisi alam yang cocok bagi ikan.

Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada (KBI-MP) memberikan peluang kepada pengurus dan anggota dalam mengakses informasi, pasar, dan dunia usaha. Seperti pendapat Suparjan (2003:186) menyebutkan pendayaan yang komprehensif meliputi (a). pemberdayaan politik, (b).pemberdayaan ekonomi, (c).pemberdayaan social budaya. Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada menekankan pada pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh untuk dimanfaatkan dan diterapkan dalam

99

kehidupan semakin berdaya. Proses pemberdayaan masyarakat hendaknya dilakukan secara bertahap. Menurut Suharto (dalam Alfitri 2011: 26-27) Pemberdayaan masyarakat harus berorientasi pada hasil yang ingin dicapai, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik bersifat fisik, ekonomi, maupun social.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada (KBI-MP)

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, didalam Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada ditemukan beberapa hal faktor penghambat. Karakter dan pemikiran anggota yang berbeda-beda, menjadi penghambat dalam perkembangan kelompok, rasa egois dan malas masih sering dijumpai dalam diri anggota kelompok, sehingga kurang berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok. Pemberdayaan masyarakat diberbagai bidang tidak terlepas dari berbagai hambatan yang menyertai. Menurut Jim Ife dalam azam awang (2016:62) Pemberdayaan berarti menyediakan sumber daya, kesempatan, kosa kata, pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dari pengungkapan tersebut terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin. Tetapi lebih diarahkan kepada peningkatan kemampuan

100

masyarakat untuk mandiri, dapat mengendalikan masa depannya dan bahkan dapat mempengaruhi orang lain. Masyarakat dituntut untuk lebih sadar akan masalah yang dihadapi khususnya dalam pemberdayaan masyarakat.

Dari hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan budidaya ikan adalah cuaca yang tidak bisa diprediksi, hama dan penyakit yang menghambat perkembangan ikan, beragam karakter dan pendapat sebagian anggota yang terkadang berbeda, dana yang belum lancar sering menghambat dalam proses pengelolaan kelompok, pemahaman anggota yang tentang budidaya ikan yang masih rendah dan perawatan ikan yang belum maksimal. Anggota kelompok harusnya lebih meningkatkan keaktifan dan dapat menetralisir ego masing-masing misalnya dalam mengemukakan pendapat dan para anggota harus menerima pendapat dari anggota lainnya. Hal ini sesuai dengan teori menurut Watson dalam Adi (2008:259-575), bahwa kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program pemberdayaan dapat berasal dari kepribadian individu dalam komunitas dan bisa juga berasal dari sistem sosial. Kendala tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kendala yang berasal dari kepribadian individu 1. Kestabilan

2. Kebiasaan (habit)

3. Hal yang utama (primacy) 4. Persepsi

101 5. Ketergantungan (dependence)

6. Superego

7. Rasa tidak percaya diri (self distrust)

8. Rasa tidak aman dan regresi (insecurity and regression)

b. Kendala yang berasal dari system social 1. Komitmen

2. Budaya

3. Kepentingan kelompok 4. Hal yang bersifat sacral 5. Penolakan terhadap orang luar

Peneliti sependapat dengan pernyataan Adi mengenai kendala-kendala yang biasa terjadi dalam kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian di Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada terdapat beberapa faktor pendukung. Anggota memiliki semangat dan kemauan untuk maju, saling bekerjasama, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok. Pengurus dan anggota kelompok berinteraksi dan bekerjasama dalam usaha mencapai keberhasilan kelompok. Karena hal tersebut adalah syarat menjadi anggota kelompok.

Syarat untuk menjadi anggota kelompok tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) (Sumber: profil kelompok, 2015) yaitu :

a. Warga negara indonesia

102

c. Mengisi dan menandatangani surat perjanjian bersedia mengikuti dan mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

d. Memiliki kartu anggota KBI-MP

e. Bersedia aktif mengikuti kegiatan KBI-MP

Dengan kata lain anggota telah memiliki memiliki semangat untuk maju dan ketersediaan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok demi tercapainya tujuan bersama disamping itu juga tersedianya sumber daya alam yang ada seperti lahan yang luas dan air yang melimpah. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Gunawan Sumodiningrat (dalam Muhammad Vathul Aziz, 2008: 56) mengungkapkan beberapa indikator keberhasilan program pemberdayaan ekonomi, antara lain: 6) Berkurangnya jumlah penduduk miskin

7) Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan oleh penduduk miskin dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia 8) Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan

kesejahteraan keluarga miskin dilingkungannya

9) Meningkatkan kemandirian kelompok yang ditandai dengan makin berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok, makin kuatnya permodalan kelompok dan makin rapinya administrasi kelompok serta makin luasnya interaksi kelompok dengan masyarakat

10) Meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan pendapatan yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan keluarga miskin yang mampu memenuhi kebutuhannya

Menurut hasil penelitian faktor pendorong pelaksanaan kegiatan kelompok adalah memiliki kemauan untuk maju, memiliki semangat untuk mencapai keberhasilan, bersedia terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan dan bekerjasama dengan anggota lain, sebagian besar anggota gemar memelihara ikan. Disamping itu sumber daya alam (SDA) yang sangat mendukung pelaksanaan kegiatan budidaya seperti tersedianya

103

lahan yang luas, sumber air yang melimah dan semangat untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan. Faktor pendukung lain juga sangat mempengaruhi kegiatan budidaya seperti dorongan dari aparat desa setempat yang telah menyediakan lahan untuk dijadikan kolam ikan. Donatur yang sesekali memberikan bibit ikan baru untuk dibudidaya di Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada.

3. Dampak pemberdayaan terhadap perekonomian anggota di Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada (KBI-MP)

Berdasarkan hasil penelitian pemberdayaan melalui Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada ini memiliki dampak positif bagi seluruh anggota dan pengurus kelompok sebagai bagian dari masyarakat. Dari segi ekonomi dapat menambah penghasilan atau pendapatan keluarga melalui budidaya hasil panen ikan yang dijual. Kelompok terbuka dalam membina masyarakat dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya ikan, sehingga akan terjalin hubungan yang harmonis dan memberikan motivasi untuk mencapai kesuksesan. Peningkatan pengetahuan itu sendiri dengan cara mengikuti pelatihan budidaya ikan yang diadakan oleh Dinas Perikanan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa budidaya ikan juga bermanfaat tidak hanya bagi anggota dan pengurus kelompok saja akan tetapi juga dirasakan oleh masyarakat setempat khususnya yang tinggal dekat dengan kolam ikan. Masyarakat juga ikut merasakan hasil panen,

104

apabila panen dilakukan biasanya kelompok membagi sedikit hasil panen kepada warga yang tinggal dekat dengan kolam. Hal ini dilakukan untuk menjalin hubungan yang harmonis antara kelompok dengan warga masyarakat karena masyarakat juga turut serta dalam mengawasi kolam misalnya dari gangguan burung atau dari gangguan lainnya.

105 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada dapat ditarik kesimpulan beberapa hal yang berkaitan dengan temuan-temuan dilapangan sebagai berikut :

1. Proses pemberdayaan yang dilakukan didalam Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada meliputi penyadaran, pengkapasitasan, serta pendayaan. Perintis pembentukan kelompok melakukan sosialisasi dan diskusi bersama masyarakat tentang pentingnya pemberdayaan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan. Pemberdayaan yang dilakukan melalui peningkatan kesadaran masyarakat tentang kondisi yang dialami dan mampu meningkatkan apa yang seharusnya dilakukan, pembina dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang perikanan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan andragogi (cara belajar orang dewasa) sehingga mereka merasa dihargai dan merangsang untuk mencapai hasil yang diharapkan. Pertama dalam peningkatan pendidikan, pembina, pengurus dan anggota kelompok bersama-sama saling belajar dan berinteraksi. Pengetahuan dan keterampilan individu dalam kelompok meningkat khususnya tentang budidaya ikan air tawar, sehingga mereka memiliki kesadaran untuk meningkatkan derajat hidupnya.

106

Anggota semakin mudah mengakses pasar, informasi dan modal sebagai penunjang pengembangan usaha, serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

2. Faktor penghambat pelaksanaan Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada diantarana cuaca yang tidak bisa diprediksi, hama dan penyakit yang menghambat perkembangan ikan, karakter sebagian anggota terkadang menghambat dalam pengelolaan kelompok, rendahnya pemahaman anggota tentang budidaya dan perawatan ikan yang belum maksimal. Sedangkan faktor pendukung pelaksanaan Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada diantarana memiliki kemauan untuk maju, pengurus dan anggota memiliki semangat dan optimis untuk mencapai keberhasilan, adanya keterlibatan langsung dalam pelaksanaan kegiatan dan bekerjasama antara pengurus dan anggota, adanya dukungan dari pihak desa dan pemerintah, ketersediaan lahan yang luas dan air yang cukup melimpah sehingga pengairan mudah. 3. Terdapat dampak postitif dari pelaksanaan pemberdayaan melalui

Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada. Adapun dampak tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bagi anggota dan pengurus kelompok, menambah pendapatan dan membantu ekonomi keluarga, memberikan motivasi usaha dan membuka lapangan pekerjaan baru.

b. Bagi masyarakat setempat, masyarakat ikut merasakan hasil khususnya dalam hal konsumsi ikan masyarakat dapat membeli

107

ikan dengan harga terjangkau sehingga menghemat pengeluaran masyarakat setempat. Tidak hanya itu masyarakat yang dekat dengan kolam terkadang juga mendapatkan ikan hasil panen yang diberikan secara gratis oleh kelompok.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian mengenai pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada yang telah diuraikan diatas, maka dapat diajukan beberapa saran yang berguna bagi Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada yaitu : 1. Bagi Pengurus Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada (KBI-MP)

a. Pengurus hendaknya memahami lebih karakteristik masing-masing anggota agar dapat membantu kesulitan yang dihadapi.

b. Pengurus perlu lebih keras lagi dalam memotivasi dan mendampingi anggota dalam pelaksanaan kelompok.

2. Bagi Anggota Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada (KBI-MP) a. Anggota hendaknya mengikuti setiap kegiatan kelompok dengan

partisipatif agar mendapat hasil yang maksimal.

b. Anggota secara aktif membantu dan memotivasi anggota lain untuk semangat dalam usaha budidaya ikan air tawar.

3. Bagi Masyarakat

a. Masyarakat hendaknya lebih memiliki kesadaran untuk memanfaatkan potensi sekitar untuk meningkatkan pendapatan mereka.

108

b. Masyarakat perlu aktif untuk menimba ilmu kepada Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada agar mampu membentuk kelompok baru dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

109

Dokumen terkait