• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pembiayaan Mudharabah Bagi Usaha Kecil dan

BAB IV : PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH BAGI USAHA

C. Proses Pembiayaan Mudharabah Bagi Usaha Kecil dan

Proses pembiayaan adalah suatu gambaran sifat atau metode untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan. Setiap pejabat BMT Al-Karim yang berhubungan dengan pembiayaan harus menempuh prosedur pembiayaan yang sehat yang meliputi prosedur persetujuan, pembiayaan prosedur administrasi serta prosedur pengawasan pembiayaan. Persetujuan pembiayaan kepada setiap nasabah harus dilakukan melalui proses penilaian yang obyektif terhadap berbagai aspek yang berhubungan dengan obyek pembiayaan, sehingga memberikan keyakinan kepada semua pihak yang terkait, bahwa nasabah dapat memenuhi segala kewajibannya sesuai dengan persyaratan dan jangka waktu yang telah disepakati. Apabila terjadi suatu hal yang kemudian menyebabkan ketidakmampuan nasabah untuk memenuhi kewajibannya, maka BMT Al-Karim benar-benar telah menguasai jaminan sebagai solusinya.

Persetujuan pembiayaan hanya dilakukan oleh pejabat yang memiliki wewenang untuk memutus pembiayaan. Keputusan pembiayaan harus didasarkan atas

penilaian terhadap seluruh pembiayaan yang sedang dan akan dinikmati oleh pemohon secara bersamaan. Pengertian pemohon juga meliputi seluruh perusahaan dan perorangan yang terkait dengan pemohon yang sedang dan akan menikmati fasilitas pembiayaan dari pihak BMT Al-Karim.

Proses pembiayaan mudharabah baik bagi usaha kecil maupun bagi usaha menengah pada BMT Al-Karim adalah sama. Dalam pemberian pembiayaan mudharabah, nasabah harus memenuhi persyaratan-persyaratan antara lain photo copy Kartu Tanda Penduduk, photo copy Kartu Keluarga, Surat Keterangan Domisili dan adanya jaminan. Setelah nasabah melengkapi permohonan pembiayaan mudharabah tersebut, maka untuk selanjutnya pihak BMT Al-Karim akan melakukan analisa kelayakan usaha dengan berbagai pertimbangan melalui sirkulasi pembiayaan mudharabah dan prosedur penyaluran pembiayaan mudharabah.

Adapun proses pembiayaan mudharabah bagi usaha kecil dan menengah pada BMT Al-Karim adalah sebagai berikut :

1. Nasabah yang mengajukkan pembiayaan mudharabah melengkapi permohonan pembiayaan yaitu berupa photo copy Kartu Tanda Penduduk, photo copy Kartu Keluarga, Surat Keterangan Domisili dan menyerahkan jaminan bagi usaha menengah.

2. Staf marketing memberikan permohonan pembiayaan yang diminta dari administrasi pembiayaan kepada nasabah.

3. Calon nasabah mengisi permohonan pembiayaan dan menyerahkan kelengkapan pengajuan pembiayaan kepada staf marketing.

4. Staf marketing memberikan permohonan pembiayaan yang telah diisi oleh calon nasabah kepada bagian administrasi pembiayaan untuk dicatat di buku realisasi pembiayaan.

5. Staf marketing melakukan analisa kelayakan usaha terhadap nasabah.

6. Staf marketing melaporkan pembiayaan tersebut kepada kepala bagian marketing untuk mendapatkan persetujuan.

7. Apabila berdasarkan analisa kelayakan tersebut permohonan dikabulkan, maka akan disusun penjadwalannya sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya

73

seluruh realisasi dilengkapi dengan surat perjanjian dan pengakuan harga, kuitansi dan kartu pendukung seperti kartu angsuran. Namun jika permohonan itu ditolak, maka data permohonan diserahkan kembali seluruhnya kepada pemilik atau dikumpulkan sebagai arsip.

8. Seluruh surat perjanjian dan pengeluaran harga serta kuitansi yang sudah sah harus dikumpulkan kepada bagian administrasi pembiayaan untuk dijadikan arsip.

9. Seluruh data yang telah direalisasikan pembiayaannya oleh kepala bagian keuangan, segera dikembalikan kepada bidang administrasi pembiayaan untuk dicatat dalam data nasabah pada buku realisasi pembiayaan.3

Adapun pertimbangan utama yang digunakan BMT Al-Karim dalam memberikan pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut : 4

1. Pertimbangan ekonomis, yaitu dengan cara melakukan analisa kelayakan usaha di mana BMT Al-Karim dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah didasarkan pada kebutuhan modal para nasabah dan kemampuannya dalam mengembalikan atau membayar angsuran pengembalian.

2. Karakter nasabah, hal ini diperoleh dari informasi nasabah yang lain jika ia nasabah baru dan pengalaman angsuran jika ia nasabah lama.Analisa pasar, yaitu pengelola dalam memberikan pembiayaan mudharabah kepada nasabah melihat segment pasar, potensi pasar, pesaing nasabah dan lokasi atau tempat usaha nasabah.

3. Pertimbangan kemanusiaan dan sosial, misalnya membantu pedagang dari jeratan rentenir atau pinjaman dari lembaga perkreditan lain yang memberatkan para pedagang kecil atau untuk membantu nasabah yang membutuhkan bantuan

3

Andrie, Staf HRD dan Administrasi Pembiayaan BMT Al-Karim, Wawancara Pribadi

4

meskipun bukan untk keperluan modal usaha dengan syarat ia mempunyai usaha yang layak.

4. Sebagai sarana menjalin silaturahmi terhadap nasabah BMT Al-Karim. Hal ini diperlukan untuk menjamin keamanan keberadaan BMT Al-Karim, sehingga dengan pertimbangan ini mungkin pedagang yang diberikan pembiayaan mudharabah tidak memerlukan modal lagi karena usahanya sudah meningkat atau sudah maju. 5

Sementara tujuan yang ingin dicapai oleh BMT Al-Karim dalam memberikan pembiayaan mudhrabah kepada nasabah adalah meningkatkan pemasukan usaha nasabah, meningkatkan pendapatan nasabah daan meningkatkan kesejahteraan nasabah.

Pada dasarnya pembiayaan mudharabah yang diberikan oleh BMT Al-Karim difokuskan hanya untuk usaha kecil dan sangat kecil di pasar. Hal ini disebabkan pasar adalah tempat berkumpulnya para pedagang kecil, sehingga dianggap lebih efisien dan ekonomis dari jangkauan para staf marketing BMT Al-Karim. Selain itu, pasar memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena paar merupakan tempat yang sangat strategis untuk menjual produk.

Namun baik bagi usaha kecil maupun usaha menengah, BMT Al-Karim tetap saja memberlakukan beberapa prosedur untuk memperoleh pembiayaan mudharabah. Adapun cara-cara dalam memperoleh pembiayaan mudharabah pada BMT Al-Karim telah pada dasarnya adalah sama. Artinya proses pembiayaa baik bagi usaha kecil dan

5

75

sangat sangat kecil maupun bagi usaha menengah diperlakukan sama oleh BMT Al- Karim yaitu dengan cara melengkapi permohonan pembiayaan mudharabah yang selanjutnya pihak BMT Al-Karim akan melakukan analisis kelayakan usaha baik bagi usaha kecil dan sangat kecil maupun bagi usaha menengah. Untuk lebih jelasnya tentang prosedur permohonan pembiayaan mudharabah pada BMT Al-Karim dapat dilihat pada bagan berikut ini.

ALUR PENCAIRAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BMT AL-KARIM

Sumber : Laporan pembiayaan mudharabah pada BMT Al-Karim 2007

Nasabah Mengajukan Permohonan Pembiayaan

( Isi Surat Permohonan Pembiayaan dan Melengkapi

Data Administrasi )

Wawancara dengan Nasabah yang

kemudian dilanjutkan dengan melihat

data-data surat permohonan pembiayaan.

Kepala Bagian marketing mengutus account officer

untuk melakukan survey guna mengetahui layak atau

tidaknya nasabah mendapatkan pembiayaan

Data nasabah diajukan dalam rapat komite yang terdiri atas 4 orang dari

5 orang yang namanya tercantum dalam kepemilikan saham

BMT Al-Karim

Nasabah yang permohonan pembiayaannya

disetujui akan segera memperoleh dana

D. Kendala BMT Al-Karim Dalam Memberlakukan Pembiayaan Mudharabah

Dokumen terkait