• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Landasan Teori Penelitian

2.2.1. Industri

2.2.4.3. Proses Penciptaan dan Penambahan Kegunaan

a. Faedah Bentuk

dapat dicontohkan seperti rotan di hutan setelah diproses akan dibentuk menjadi tas, kursi, meja dan sebagainya

b. Faedah Waktu

misalkan jasa pergudangan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang.

c. Faedah Tempat

Dapat kita lihat suatu usaha jasa transportasi, dengan berpindahnya produk dari suatu daerah lain akan tercipta faedah tempat. Misalnya buah –buahan dibawa dari desa ke kota dan harganya akan relatif lebih tinggi.

d. Faedah milik

dapat dicontohkan usaha perdagangan, dengan adanya pemindahan hal milik dari pedangang ke pembeli akan terdapat faedah yang lebih tinggi dari barang tersebut.

( Sumarni dan Soeprihanto, 1998 : 206)

2.2.4.4. Sifat Proses Produksi atau Pengolahan Produk

Menurut sifat proses produksi, pengolahan produk dapat dibedakan atas :

 Proses Ekstratif proses produksi dengan mengambil bahan-bahan langsung dari alam, proses ini biasanya terdapat dalam industri produksi besar.

Contoh : Pertambangan timah, pertanian, perikanan dan sebagainya.  Proses Fabrikasi ( proses pengubahan)

Suatu proses pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi dalam bentuk yang lain.

Contoh : perusahaan mebel, perusahaan tas.  Proses Analitik

Suatu proses yang memisahkan suatu bahan menjadi beberapa macam bahan yang mirip bentuk aslinya.

Contoh : minyak bumi bisa menjadi bensin, solar, kerosin.  Proses Sintetik

Suatu proses pengkombinasian beberapa bahan ke dalam satu bentuk produk dan produk akhir berbeda dengan bentuk aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia.

Contoh : proses pembuatan obat, pengolahan baja.  Proses Perakitan

Proses yang dilakukan dengan menggabungkan komponen- komponen sehingga menjadi produk akhir.

 Proses Penciptaan Jasa-Jasa Administrasi

Suatu bagian yang bertugas menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan suatu perusahaan.

Contoh : lembaga konsultasi dalam bidang administrasi keuangan.

2.2.4.5. Jenis Proses Produksi

Secara umum jenis produksi dapat dibedakan menjadi dua golongan : Proses produksi terus menerus (Continuous Process)

Suatu proses yang ditandai dengan adanya aliran bahan baku yang selalu tetap atau mempunyai pola yang selalu sama sampai produk selesai dikerjakan, biasanya untuk membuat produk dalam jumlah yang besar.

Proses produksi terputus-putus (intermittent process)

Dalam proses ini aliran bahan baku sampai produksi jadi tidak memiliki pola yang pasti atau yang selalu berubah-ubah. Antara produksi jadi satu dengan produk jadi yang lain berbeda-beda dalam hal jumlah, kualitas, disain maupun mebel.

( Sumarni dan Soeprihanto, 1998 : 207 -208).

2.2.4.6 Hubungan Jumlah Produksi dengan Industri Kecil

Apabila produksi meningkat permintaan barang-barang terpenuhi dan barang tersebut dapat di beli sehingga pendapatan meningkat.

2.2.5. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu modal utama dalam pembangunan sangat sulit rasanya untuk mengatakan bahwa kemajuan suatu negara dapat dicapai tanpa adanya investasi dalam bidang pendidikan karena pada dasarnya pendidikan adalah sumber daya yang terbesar bagi manusia. Melalui pendidikan manusia dapat berfikir lebih sistematis, lebih luas cakrawalanya dan lebih kritis dalam menghadapi segala persoalaan yang dihadapi. ( Khairudin, 1992:103-104)

Lain halnya yang diungkapkan oleh PBB dalam Report on The World Social Situation. 1997 bahwa pendidikan adalah hal yang sangat fundamental dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan menjamin perkembangan sosial maupun ekonomi. (Todaro, 2000:384)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan keahlian dibidang teoritis, konseptual dan moral seseorang.

Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan suatu potensi, kecakapan, dan karakteristik pribadinya kearah yang positif baik bagi dirinya maupun lingkungannya.

Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap, dan nilai- nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri peserta didik.

Pengembangan diri ini dibutuhkan untuk menghadapi tugas-tugas dalam kehidupan sebagai pribadi, siswa, karyawan, professional maupun warga masyarakat. (Sumadinata, 2003:4)

Dengan memiliki pendidikan yang baik, memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan yang lebih baik maka sudah merupakan jaminan pendapatan yang diterimanya semakin tinggi. Dan dengan pendapatan yang tinggi maka tingkat hidup dan kesejahteraan pun akan semakin baik pula.

2.2.5.1. Tujuan Pendidikan

Yaitu sesuatu yang hendak dicapai dengan pekerjaan itu, (Undang-Undang Pendidikan dan Pengajaran No.12 tahun 1954). Pendidikan ialah pimpinan orang dewasa terhadap anak dalam perkembangannya kearah kedewasaannya. Yang bearti ia harus dapat menentukan diri sendiri dan bertanggung jawab sendiri. Anak yang harus dididik menjadi orang yang sanggup mengenal dan berbuat kesusilaan. Orang dewasa adalah orang yang sudah mengetahui dan memiliki nilai- nilai hidup, norma-norma kesusilaan, keindahan, keagamaan, kebenaran dan sebagainya. Dan hidup sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma itu. (Purwanto, 1991: 22-23)

2.2.5.2. Macam-macam Pendidikan

Pada dasarnya pendidikan ada tiga macam menurut Prayitno (1985:112) sebagai berikut:

1. Pendidikan Formal

Sistem pendidikan yang sangat dilembagakan, bertahap dan bertata tingkat mulai sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Peran pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan pada masing-masing individu untuk dapat bekerja sebagai kekuatan yang akan mengubah perekonomian mayarakat tetapi juga memberikan tata nilai, cita-cita, tingkah laku dan aspirasi-aspirasi yang langsung dan tidak langsung berkaitan dengan kepentingan bangsa.

2. Pendidikan Non Formal

Kegiatan pendidikan yang terorganisasi dan sistematis yang penyelenggarannya di luar kerangka system pendidikan formal. Di negara-negara industri terdapat sejumlah besar pendidikan non formal terutama lembaga pendidikan pra sekolah, aktifitas kebudayaan dan keolahragaan, kursus lanjutan setelah pendidikan kejurusan dasar. 3. Pendidikan Informal

Proses seumur hidup bagi setiap orang dalam mencari dan menghimpun pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengertian yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari. Proses belajar ini berlangsung di setiap lingkup kehidupan dalam keluarga, diantara teman-teman,

saat sedang bekerja, dan lain-lain. Dengan demikian pendidikan ini tidak memerlukan lembaga-lembaga khusus yang diciptakan untuknya

2.2.5.3. Hubungan Pendidikan dengan Pendapatan Industri Kecil

Pengaruh pendapatan terhadap industri kecil bersifat timbal balik serta memiliki pengaruh besar terhadap tenaga kerja yang terlatih atau calon tenaga kerja yang memiliki latar belakang dan tingkat pendidikan yang tinggi maka semakin luas wawasan yang di dapat sehingga pengusaha dapat mengolah perusahaan dengan baik.

Dokumen terkait